Anda di halaman 1dari 18

SEMINAR MANAJEMEN

“DINAMIKA LINGKUNGAN PERSAINGAN DAN HUBUNGANNYA


DENGAN PENGELOLAAN DAN KINERJA ORGANISASI”

OLEH KELOMPOK 5
HAZLER HERMAWAN HASAN (1607522004)
I KADEK GEDE KARINUADA (1607522018)
I WAYAN JUANA ARTHA (1607522020)
PUTU AGUS YUDIAWAN (1607522029)
ANDARDO ERDE PRADANA PUTERA (1607522030)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
2017/2018

i
DAFTAR ISI

Halaman Judul……………………………………………………………………. i

Daftar Isi………………………..…………………………………………………. ii

Daftar Gambar……………………………………………………………………. iii

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang…………………………………………………………………. 1


1.2 Rumusan Masalah………………………………………………………...……. 1
1.3 Tujuan…………………………………………………………………..……… 2

BAB 2. PEMBAHASAN

2.1 Dinamika Pesaing dan Pelanggan serta Hubungannya dengan Pengelolaan dan
Kinerja Organisasi……………………………………………………...……… 3

2.2 Dinamika Publik yang Dihadapi dan Hubungannya dengan Pengelolaan dan
Kinerja Organisasi……………………………………………………………...12

BAB 3. PENUTUP

3.1 Simpulan……………………………………………………………………….. 14

3.2 Saran………………………………………………………………………….... 14

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………...15

ii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Pemilihan Pelanggan…………………………………………………… 9

iii
BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Manajemen tidaklah pernah bisa lepas dari masalah lingkungan yang dihadapi oleh
seorang manajer. Perbedaan dan kondisi lingkungan akan berpengaruh terhadap konsep,
teknik dan keputusan yang akan diambil. Seorang manajer tidak hanya memperhatikan
lingkungan usahanya, namun juga harus bisa mengantisipasi lingkungan di luar
perusahaan. Untuk mencapai tujuannya, organisasi tidak lepas dari lingkungan ekstern,
apalagi bagi organisasi atau perusahaan yang menghasilkan barang-barang yang
dibutuhkan oleh konsumen. Kompetisi yang bergerak cepat mengharuskan strategi
perusahaan lebih dinamis dalam menghadapi persaingan di pasar saat ini, dimana dunia
bisnis terus mengalami perubahan dikarenakan adanya pergeseran kekuatan pasar dari
pasar domestik menjadi pasar regional dan akhirnya secara perlahan tapi pasti menjadi
pasar global. Strategi awal dari suatu perusahaan akan dibaca oleh pesaingnya dan
ditentukan oleh langkah-langkah selanjutnya dari pesaingnya.

Munculnya persaingan dalam berwirausaha merupakan hal yang tidak dapat


dihindari. Dengan adanya persaingan, maka wirausahawan dihadapkan pada berbagai
peluang dan ancaman akan memberikan pengaruh yang cukup besar terhadap
kelangsungan hidup usaha. Sebagai seorang manajer tidak harus hanya memperhatikan
lingkungan usahanya, namun juga harus bisa mengantisipasi lingkungan di luar
perusahaan yaitu harus memperhatikan para pesaing dan pelanggan. Untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan, organisasi tidak lepas dari lingkungan ekstern, apalagi bagi
organisasi atau perusahaan yang menghasilkan barang-barang yang dibutuhkan oleh
konsumen. Oleh karena itu manajer harus memperhatikan dan mempertimbangkan unsur-
unsur serta kekuatan-kekuatan lingkungan ekstern dalam setiap kegiatan manajemen.
Manajer harus mengelola kinerja organisasi dengan baik terhadap dinamika publik yang
berkembang pada saat ini.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat ditarik suatu rumusan masalah, sebagai
berikut:

1 | Seminar Manajemen
a) Seperti apa dinamika pesaing dan pelanggan serta hubungannya dengan
pengelolaan dan kinerja organisasi?

b) Bagaimana dinamika publik yang dihadapi dan hubungannya dengan pengelolaan


dan kinerja organisasi?

1.3 Tujuan

Tujuan dari makalah ini ditulis adalah untuk memenuhi kriteria penilaian di dalam
kelas. Selain itu, tujuan lainnya adalah sebagi berikut:

a) Untuk mengetahui seluk beluk dinamika pesaing dan pelanggan serta


hubungannya dengan pengelolaan dan kinerja organisasi.

b) Agar dapat memahami dinamika publik yang dihadapi dan hubungannya dengan
pengelolaan dan kinerja organisasi.

2 | Seminar Manajemen
BAB 2. PEMBAHASAN

2.1 Dinamika Pesaing dan Pelanggan serta Hubungannya dengan Pengelolaan dan
Kinerja Organisasi

Setiap perusahaan menghadapi sejumlah besar pesaing. Konsep pemasaran


menyatakan bahwa untuk meraih sukses, perusahaan harus memuaskan kebutuhan dan
keinginan konsumen lebih baik dari yang dilakukan para pesaing. Jadi, para pemasar
harus melakukan lebih banyak ketimbang dengan mudah mengadaptasi kebutuhan
konsumen sasaran. Mereka juga harus mengadaptasi strategi pesaing yang melayani
konsumen sasaran yang sama. Perusahaan harus mendapatkan keunggulan strategik
dengan memposisikan penawaran mereka dengan kuat melawan penawaran persaingan
di benar konsumen. Beberapa hal penting, yang sekaligus menjadi kepentingan strategis
bisnis, yang seharusnya menjadi perhatian para pengelola bisnis, terutama dalam
meningkatkan daya saing mereka adalah: manajemen kepatuhan, manajemen
profitabilitas, peningkatan proses, manajemen biaya, peningkatan kinerja, dan business
innovation. Dengan semakin meningkatknya penerapan teknologi informasi (TI) di
banyak perusahaan yang menghadapi lingkungan bisnis yang sangat kompetitif saat ini,
maka sangat perlu dilakukan penyelarasan antara bisnis dan TI. Dengan menerapkan
beberapa hal penting ini, yang berarti menerapkan manajemen peningkatan kinerja yang
tepat, maka semakin memungkinkan tercapainya keberhasilan pengolalaan bisnis yang
optimal.

Dalam dunia persaingan, tugas utama pengusaha adalah menggaet pelanggan


sebanyak mungkin, baik pelanggan baru maupun pelanggan lama, dan juga bagaimana
cara mematikan laju perkembangan pesaing. Dengan demikian, dalam menjalankan
strategi perusahaan yang kompetitif, seorang pengusaha diharapkan untuk terus-menerus
mengetahui dan memantau setiap gerak-gerik pesaing.

Ini berarti dalam pengelolaan dan kinerja perusahaan harus menyediakan lebih
banyak layanan bisnis dari sebelumnya, berarti meningkatnya persaingan untuk semua
orang. Kualitas layanan pelanggan dan berusaha menjadi benar-benar berfokus pelanggan
memberikan keunggulan kompetitif bagi organisasi.

3 | Seminar Manajemen
Tidak ada strategi pemasaran kompetitif tunggal yang terbaik bagi seluruh
perusahaan. Setiap perusahaan sebaiknya mempertimbangkan ukuran dan posisi
industrinya sendiri dibandingkan dengan yang dimiliki pesaingnya. Perusahaan besar
dengan posisi yang dominan dalam industri dapat menggunakan strategi tertentu yang
tidak dapat dilakukan perusahaan yang lebih kecil. Tetapi, menjadi besar saja tidak cukup.
Strategi perusahaan besar bisa menang, tetapi juga bisa kalah. Disamping itu, perusahaan
kecil dapat mengembangkan strategi yang menghasilkan tingkat pengembalian yang lebih
tinggi dari pada yang dinilmati perusahaan besar. Baik perusahaan besar maupun
perusahaan kecil harus mengembangkankan strategi pemasaran yang membuat posisinya
lebih baik dari pada pesaingnya di pasar.

Konsep keunggulan bersaing perusahaan banyak dikembangkan dari strategi generik


yang dikemukakan oleh Porter. Hal-hal yang dapat mengindikasikan variabel keunggulan
bersaing adalah imitabilitas, durabilitas, dan kemudahan menyamai. Keunggulan
bersaing adalah jantung kinerja perusahaan dalam pasar bersaing. Keunggulan
perusahaan pada dasarnya tumbuh dari nilai atau manfaat yang dapat diciptakan
perusahaan bagi para pembelinya.

Bila kemudian perusahaan mampu menciptakan keunggulan melalui salah satu dari
ketiga strategi generik tersebut, maka akan didapatkan keunggulan bersaing. Dalam
rangka meningkatkan kinerja perusahaan, keunggulan bersaing dipandang sebagai
sesuatu yang dapat digunakan dalam atau sebagai strategi perusahaan. Keunggulan
bersaing dapat dipahami dengan memandang perusahaan sebagai keseluruhan, berasal
dari banyak aktivitas yang berlainan yang dilakukan oleh perusahaan dalam mendesain,
memproduksi, memasarkan, menyerahkan dan mendukung penjualan. Sehingga
keunggulan bersaing adalah suatu posisi yang masih dikerjakan organisasi sebagai upaya
mengalahkan pesaing.

Dinamika Pesaing

Persaingan adalah keadaan dimana perusahaan pada pasar produk atau jasa tertentu
akan memperlihatkan keunggulannya masing-masing, dengan atau tanpa terikat peraturan
tertentu dalam rangka meraih pelanggannya (Kotler, 2002) Sedangkan menurut Porter,
persaingan akan terjadi pada beberapa kelompok pesaing yang tidak hanya pada produk

4 | Seminar Manajemen
atau jasa sejenis, dapat pada produk atau jasa substitusi maupun persaingan pada hulu dan
hilir (Porter, 1996).

Sedangkan dinamika adalah perubahan-perubahan yang terjadi pada periode tertentu.


Dengan demikian, dinamika persaingan adalah perubahan-perubahan yang terjadi
terhadap persaingan yang terjadi pada perusahaan dalam memperebutkan pelanggan pada
periode tertentu. Untuk itu setiap perusahaan perlu memperhatikan dinamika yang terjadi
agar mereka bisa mengikuti persaingan supaya tidak mengalami kekalahan dalam
kompetisi di pasar.

Posisi-Posisi Dalam Persaingan

Persaingan memiliki posisi yang bisa ditempati oleh para perusahaan yang bermain
di dalamnya. Antara lain:

- Pemimpin Pasar (Leader Market)

Adalah pemasar yang paling banyak memiliki konsumen di pasar. Pemimpin


pasar ini akan mudah mendapatkan kepercayaan konsumennya jika akan
membuat atau meluncurkan produk baru di pasaran. Pada dasarnya, perusahaan
yang memimpin akan mencari pemakai baru, kegunaan baru dan penggunaan
yang lebih banyak atas produknya.

- Pesaing Pasar atau Penantang Pasar (Competitors Market)

Posisi ini merupakan penantang pasar yang menjadi lawan utama dari pemimpin
pasar. Penantang ini serta merta akan selalu mencoba melakukan hal lebih atas
apa yang telah dilakukan oleh pemimpin pasar Mereka dapat menyerang market
leader dan pesaing-pesaing lainnya dalam suatu usaha yang gencar merebut
pangsa pasar, perusahaan inilah yang dinamakan penantang pasar atau Market
Challenger.

- Pengikut Pasar (Followers Market)

Pengikut pasar tidak ikut serta secara terang-terangan dalam persaingan


melainkan secara kecil karena jika secara terang-terangan sudah pasti perusahaan
tersebut akan mengalami kekalahan. Perusahaan pengikut selalu merupakan
sasaran utama dari serangan yang dilancarkan oleh perusahaan penantang. Karena
5 | Seminar Manajemen
itu, perusahaan hendaknya selalu menekan rendah biaya produksinya dan
mengangkat kualitaas produk dan pelayanannya. Begitu juga, dia harus cepat
memasuki pasar baru, begitu peluang terbuka.

- Relung Pasar atau Ceruk Pasar (Niche Market)

Setiap industri atau perusahaan yang melakukan produksi barang atau jasa selain
memiliki pesaing dan pengikut, tapi juga memiliki pasar yang tidak
diperhitungkan di dalam persaingan. Mereka sering diibaratkan sebagai pemasar
yang tidak memiliki konsumen. Jika ditelaah, pengisi relung pasar biasanya
membidik pasar yang tidak mampu membeli produk yang dihasilkan oleh
pemimpin atau pun pesaing pasar.

Menurut Kotler (1997:207) terdapat tiga langkah yang dapat ditempuh untuk
menciptakan keunggulan kompetitif:
a) Mengindentifikasi Pesaing. Perusahaan dapat mengidentifikasi pesaing dari sudut
pandang industri dan sudut pandang pasar. Pemasar mengklasifiksikan industri
menurut jumlah penjual, tingkat diferensiasi produk, kehadiran atau ketiadaan
produk penghalang untuk masuk, mobilitas, dan penghalang untuk keluar, struktur
biaya, tingkat integrasi vertikal, dan tingkat globalisasi. Dengan menggunakan
pendekatan pasar kita mengindentifikasikan pesaing sebagai perusahaan yang
memenuhi kebutuhan pelanggan yang sama.

b) Menilai Pesaing. Dalam menilai pesaing, perusahaan dapat melakukan tahap-


tahap berikut:

- Menentukan tujuan pesaing. Masing-masing pesaing mempunyai bauran


tujuan. Dengan mengetahui bauran tujuan pesaing, kepuasan pesaing atas
situasi saat ini dan bagaimana pesaing bereaksi terhadap tindakan kompetitif
yang berbeda akan terungkap. Perusahaan juga harus mengawasi tujuan
pesaing untuk berbagi segmen. Jika perusahaan menemukan bahwa pesaing
telah menemukan segmen baru atau akan berpindah ke segmen yang dilayani
perusahaan, perusahaan dapat mempersiapkan diri untuk menghadapi hal
tersebut.

6 | Seminar Manajemen
- Mengidentifikasi strategi pesaing. Semakin mirip strategi suatu perusahaan
dengan perusahaan lain, semakin tajam pesaingan antara kedua tersebut.
Dalam kebanyakan industri, pesaing dapat dipisahkan menjadi kelompok-
kelompok yang mengejar strategi berbeda. Kelompok strategis adalah
kelompok perusahaan di dalam industri yang mengikuti strategi yang sama
atau mirip dalam pasar sasaran tertentu. Ada beberapa hal yang harus
dilakukan oleh perusahaan. Pertama, perusahaan harus melihat keseluruhan
dimensi yang mengindentifikasi kelompok strategis di dalam industri. Kedua,
perusahaan harus memahami bagaimana masing-masing pesaing
menghantarkan nilai kepada pelanggannya. Ketiga, perusahaan harus
mengetahui kualitas produk pesaing, fitur dan baurannya (layanan pelanggan,
kebijakan penetapan harga, cakupan distribusi, strategi tenaga penjualan, serta
iklan dan program promosi penjualan). Keempat, perusahaan harus
mempelajari detail masing-masing R&D pesaing, proses manufaktur,
pembelian, keuangan, dan strategi lainnya.

- Menilai kekuatan dan kelemahan pesaing. Pemasar harus menilai masing-


masing kekuatan dan kelemahan masing-masing pesaing secara cermat untuk
mengetahui apa yang dapat dilakukan oleh pesaing perushaan. Sebagai
langkah pertama, perusahaan dapat mengumpulkan data tentang masing-
masing tujuan pesaing, strategi dan kinerja selama beberapa tahun terakhir.
Selain itu, perusahaan biasanya mempelajari kekuatan dan kelemahan pesaing
melalui data sekunder, pengalaman pribadi, dan berita dari mulut ke mulut.
Perusahaan juga dapat mengadakan riset pemasaran primer dengan pelanggan,
pemasok, dan penyalur. Yang terakhir, perusahaan dapat menetapkan tolok
ukur (benchmarking) terhadap perusahaan lain, dengan membandingkan
produk dan proses perusahaan dengan pesaing.

- Memperkirakan reaksi pesaing. Tujuan pesaing, strategi, serta kekuatan dan


kelemahan pesaing akan berguna untuk menjelaskan tindakan yang akan di
ambil perusahaan dan menunjukan reaksi perusahaan seperti pemotongan
harga, peningkatan promosi, atau pengenalan produk baru. Masing-masing
pesaing mempunyai beragam reaksi. (1) Pesaing yang santai: beberapa
pesaing tidak berekaksi dengan cepat atau kuat terhadap gerakan lawannya.
7 | Seminar Manajemen
(2) Pesaing yang selektif: pesaing dapat bereaksi hanya terdapat jenis serangan
tertentu dan tidak terhadap serangan lain. (3) Pesaing harimau/tiger
competitor: Pesaing yang bereaksi dengan gesit dan kuat terhadap setiap
serangan dalam wilayahnya. (4) Pesaing stochastic/tak terduga: Beberapa
pesaing mungkin tidak menunjukaan pola reaksi yang dapat di duga.

c) Memilih Pesaing yang Diserang atau Dihindari. Setelah perusahaan


mengidentifikasi dan menilai pesaing perusahaan dapat memfokuskan pada salah
satu kelas persaingan berikut:

- Pesaing Kuat atau Lemah. Sebagian besar perusahaan memilih pesaing yang
lemah karena memerlukan sumber daya yang lebih sedikit untuk setiap titik
pangsa yang di dapatkan. Tetapi, perusahaan juga harus bertarung dengan
pesaing yang kuat agar dapat mengejar perusahaan terbaik.

- Pesaing Dekat atau Jauh. Sebagian besar perusahaan bersaing dengan pesaing
yang paling mirip dengan mereka. Tetapi perusahaan juga harus
mengidentifikasi pesaing jauh untuk menghadapi berbagai kemungkinan yang
bisa terjadi.

- Pesaing “Baik” atau “Buruk”. Pesaing baik bermain sesuai aturan industri,
mereka menetapkan harga yang sesuai dengan biaya dan menyukai industri
yang sehat. Pesaing buruk bermain dengan melanggar aturan industri, mereka
berusaha membeli pangsa dan tidak menghasilkannya, mengambil banyak
resiko, berinvestasi dalam kapasitas berlebih dan merusak keseimbangan
industri. Perusahaan mungkin akan memilih menyerang pesaing buruknya
untuk mengurangi atau mengakhiri praktik disfungsional mereka.

8 | Seminar Manajemen
Menurut Kotler & Keller (2009:148) perusahaan harus mengevaluasi basis
pelanggannya dan memikirkan pelanggan mana yang harus dilepas dan mana yang harus
dipertahankan, yang dapat ditentukan melalui kisi pemilihan pelanggan.

Gambar 1. Pemilihan Pelanggan

Menurut Kotler & Armstrong (1997:77) Perusahaan harus mempelajari pasar


pelanggannya dengan teliti. Perusahaan dapat beroperasi di dalam lima jenis pelanggan
(customer market), yaitu:

- Pasar Konsumen. Individu dan rumah tangga yang membeli barang untuk
konsumen pribadi.

- Pasar Industri. Organisasi yang membeli barang untuk pemrosesan selanjutnya


atau digunakan dalam proses produksi.

- Pasar Penjual. Organisasi yang membeli barang dan jasa dengan tujuan
menjualnya kembali untuk mendapatkan laba.

9 | Seminar Manajemen
- Pasar Pemerintah. Lembaga-lembaga pemerintah yang membeli barang ini
kepada pihak yang membutuhkan.

- Pasar Internasional. Pembeli asing, mencakup konsumen, produsen, penjual dan


pemerintah.

Menurut Kotler & Keller (2009:134) Menciptakan pelangan yang loyal adalah inti
dari setiap bisnis. Satu-satunya nilai yang dapat diciptakan perusahaan adalah nilai yang
berasal dari pelanggan. Suatu bisnis disebut sukses jika berhasil mendapatkan,
mempertahankan, dan menumbuhkan pelanggan. Pelanggan merupakan satu-satunya
alasan perusahaan membangun pabrik, mempekerjakan karyawan, menjadwalkan rapat,
atau melibatkan diri dalam aktivitas bisnis apapun. Tanpa pelanggan, perusahaan tidak
akan memperoleh keuntungan.

- Menghantarkan Nilai Pelanggan yang Tinggi

Konsumen mempunyai beragam tingkat loyalitas terhadap merek, toko, dan


perusahaan tertentu. Loyalitas diartikan sebagai komitmen yang dipegang secara
mendalam untuk membeli atau mendukung kembali produk yang di suka di masa
depan meski pengaruh situasi dan usaha pemasaran berpotensi menyebabkan
pelanggan beralih.

Proporsi (penawaran) nilai (value proposition) terdiri dari seluruh kelompok


manfaat yang dijanjikan sekedar positioning inti penawaran. Proporsi nilai adalah
pernyataan tentang pengalaman yang akan didapatkan pelanggan dari penawaran
pasar perusahaan dan dari hubungan mereka dengan pemasok. Ditepati atau
tidaknya janji itu tergantung kepada kemampuan perusahaan untuk mengelola
sistem penghantar nilainya. Sistem penghantar nilai (value delivery system)
meliputi semua pengalaman yang akan di dapatkan pelanggan dalam proses
memperoleh dan menggunakan penawaran. Inti dari sistem penghantaran nilai
yang baik adalah sekumpulan proses bisnis inti yang membantu perusahaan
menghantarkan nilai konsumen yang berbeda.

- Total Kepuasan Pelanggan

Secara umum, kepuasan (satisfaction) adalah perasaan senang atau kecewa


seseorang yang timbul karena membandingkan kinerja yang dipersepsikan produk
10 | Seminar Manajemen
(atau hasil) terhadap ekspektasi mereka. Jika kinerja gagal memenuhi ekspektasi,
pelanggan akan tidak puas. Jika kinerja sesuai dengan ekspetasi, pelanggan akan
puas. Jika kinerja melebihi ekspetasi, pelanggan akan sangat puas atau senang.
Penilaian pelanggan atas kinerja produk tergantung banyak faktor, terutama jenis
hubungan loyalitas yang dimiliki pelanggan dengan sebuah merek. Konsumen
sering membentuk persepsi yang lebih menyenangkan tentang sebuah produk
dengan merek yang sudah mereka anggap positif.

Perusahaan yang berpusat pada pelanggan berusaha menciptakan kepuasan


pelanggan yang tinggi, tetapi itu bukan tujuan akhirnya. Jika perusahaan
meningkatkan kepuasan pelanggan dengan menurunkan harganya atau
meningkatkan pelayanannya, mungkin laba akan menurun. Perusahaan mungkin
lebih memlih meningkatkan profitabilitasnya dengan cara lain selain
pengingkatan kepuasan. Menghabiskan lebih banyak usaha untuk meningkatkan
kepuasan pelanggan bisa mengalihkan dana dari peningkatan kepuasan “mitra”
lainnya. Perusahaan harus beroperasi pada filosofi bahwa perusahaan berusaha
mengahantarkan tingkat kepuasan yang bisa diterima oleh pemegang kepentingan
lainnya, berdasarkan total sumber dayanya.

- Mengamati Kepuasan Pelanggan

Perusahaan akan bertindak bijaksana dengan mengukur kepuasan pelanggan


secara teratur karena salah satu kunci untuk mempertahankan pelanggan adalah
kepuasan pelanggan. Pelanggan yang sangat puas biasanya tetap setia untuk
waktu yang lebih lama, membeli lagi ketika perusahaan memperkenalkan produk
baru dan memperbaharui produk lama, membicarakan hal-hal baik tentang
perusahaan dan tidak terlalu sensitive terhadap harga, menawarkan ide produk
kepada perusahaan.

- Keluhan Pelanggan

Beberapa perusahaan berpikir bahwa cara memperhatikan kepuasan pelanggan


adalah dengan mencatat keluhan. Faktanya sesempurna apapun rancangan dan
implementasi sebuah program pemasaran, kesalahan pasti akan terjadi. Hal
terbaik yang dilakukan perusahaan adalah mempermudah pelanggan

11 | Seminar Manajemen
menyampaikan keluhan. Formulir saran, nomor bebas pulsa, sirus Web, dan
alamat e-mail memungkinkan komunikasi dua arah yang cepat.

2.2 Dinamika Publik yang Dihadapi dan Hubungannya dengan Pengelolaan dan
Kinerja Organisasi

Lingkungan internal yang berpengaruh langsung dalam organisasi meliputi


karyawan/pegawai organisasi dalam, serta pimpinan manajer. Lingkungan eksternal
dibagi dua yaitu yang berpengaruh langsung dan tidak langsung. Contoh lingkungan
eksternal yang berpengaruh langsung adalah organisasi pesaing, pemasok komunitas
lokal, konsumer, NGO dan lainnya.

Kekuatan teknologi adalah kombinasi dari kemampuan dan peralatan yang digunakan
manajer dalam desain, produksi dan distribusi barang dan jasa. Perubahan teknologi
informasi juga mempengaruhi kerja alami organisasi termasuk kerja manajer didalamnya.

Kekuatan politik dan hukum adalah hasil dari perubahan dalam hukum dan regulasi
seperti deregulasi industri, privatisasi organisasi dan penigkatantekanan dalam
perlindungan lingkungan. Dari sini, manajer mengambil keuntungan dari kesempatan
yang diciptakan dari perubahan politik, ekonomi dan hukum secara global sebagai
tantangan utama.

Kekuatan sosial budaya adalah tekanan yang berasal dari struktur sosial dalam
masyarakat di suatu negara. Struktur sosial adalah pengaturan hubungan antara individual
dan masyarakat. Masyarakat berbeda secara substansi dalam struktur sosial karena
terdapat derajat tinggi dan rendah. Karena berbagai kekuatan dalam lingkungan umum
tersebut, manajer individual dan organisasi harus responsif dalam perubahan dan
perbedaan diantara struktur sosial dan budaya nasional dalam semua negara dimana
mereka beroperasi

Menurut Kotler (2008:81) Lingkungan pemasaran perusahaan juga meliputi beragam


masyarakat. Masyarakat (publik) adalah kelompok yang mempunyai potensi kepentingan
atau kepentingan nyata, atau pengaruh pada kemampuan organisasi untuk mencapai
tujuannya. Ada tujuh tipe untuk mengidentifikasi lingkungan publik:

12 | Seminar Manajemen
a) Masyarakat keuangan mempengaruhi kemampuan perusahaan untuk
mendapatkan dana. Bank, rumah investasi dan pemegang saham adalah
masyarakat keuangan utama.

b) Masyarakat media membawa berita, fitur dan opini editorial. Masyarakat media
meliputi surat kabar, majalah, dan stasiun radio serta telivisi.

c) Masyarakat pemerintah. Manajemen harus memperhitungkan perkembangan


pemerintah. Pemasar harus sering berkonsultasi dengan pengacara perusahaan
tentang isu keamanan produk, kebenaran iklan dan masalah lain.

d) Masyarakat Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM). Keputusan pemasaran


perusahaan mungkin dipertanyakan oleh organisasi konsumen, kelompok
lingkungan, kelompok minoritas, dan lainnya.

e) Masyarakat lokal meliputi penduduk sebuah lingkungan dan organisasi


komunitas. Perusahaan besar biasannya menunju petugas hubungan komunitas
untuk berurusan dengan komunitas, menghadiri rapat, menjawab pertanyaan dan
memberikan sumbangan amal yang bermanfaat.

f) Masyarakat umum perusahaan harus memperhatikan perilaku masyarakat umum


terhadap produk dan aktivitasnnya. Citra publik perusahaan mempengaruhi
pembeliaan masyarakat.

g) Masyarakat internal meliputi pekerja, manajer, sukarelawan dan dewan direksi.


Perusahaan besar menggunakan brosur dan sarana lain untuk menginformasikan
dan memotivasi masyarakat internalnya. Ketika karyawan merasa senang dengan
perusahaan mereka, perilaku positif tersebar ke masyarakat eksternal.

Perusahaan dapat mempersiapkan rencana pemasaran untuk masyarakat utama ini


sama halnya dengan pasar pelanggan. Anggaplah perusahaan menginginkan renpons
khusus dari masyarakat tertentu, seperti itikad baik, kata-kata yang menyenangkan atau
meluangkan waktu dan menyumbang uang. Perusahaan harus mendesain sebuah
penawaran menarik kepada masyarakat untuk menghasilkan respon yang diinginkan.

13 | Seminar Manajemen
BAB 3. PENUTUP

3.1 Simpulan

Dalam dunia persaingan, tugas utama pengusaha adalah menggaet pelanggan


sebanyak mungkin, baik pelanggan baru maupun pelanggan lama, dan juga bagaimana
cara mematikan laju perkembangan pesaing. Dengan demikian, dalam menjalankan
strategi perusahaan yang kompetitif, seorang pengusaha diharapkan untuk terus-menerus
mengetahui dan memantau setiap gerak-gerik pesaing.

Ini berarti dalam pengelolaan dan kinerja perusahaan harus menyediakan lebih
banyak layanan bisnis dari sebelumnya, berarti meningkatnya persaingan untuk semua
orang. Kualitas layanan pelanggan dan berusaha menjadi benar-benar berfokus pelanggan
memberikan keunggulan kompetitif bagi organisasi.

Menurut Kotler (1997:207) terdapat tiga langkah yang dapat ditempuh untuk
menciptakan keunggulan kompetitif: (1) Mengidentifikasi Pesaing, (2) Menilai Pesaing,
(3) Memilih Pesaing yang Dihindari atau Diserang.

Menurut Kotler & Keller (2009:134) Menciptakan pelangan yang loyal adalah inti
dari setiap bisnis. Satu-satunya nilai yang dapat diciptakan perusahaan adalah nilai yang
berasal dari pelanggan. Suatu bisnis disebut sukses jika berhasil mendapatkan,
mempertahankan, dan menumbuhkan pelanggan. Pelanggan merupakan satu-satunya
alasan perusahaan membangun

3.2 Saran

Kita perlu memahami pesaing, agar nantinya dapat menentukan strategi yang tepat
untuk menjalankan organisasi. Sekaligus memenangkan persaingan.

14 | Seminar Manajemen
DAFTAR PUSTAKA

Kotler, Philip and Gary Amstrong. 2014. Principles of Marketing. 15th Edision.
Singapore: Pearson Education Limited.

15 | Seminar Manajemen

Anda mungkin juga menyukai