Anda di halaman 1dari 38

Kelompok 1

1. Sebutkan kelebihan katalis pengganti yang digunakan pada proses desulfurizer


ammonia converter!
2. Mengapa senyawa sulfur anorganik harus dihilangkan dari gas alam?
3. Pada tahap pemurnian gas sintesa terdapat high temprature shift converter. Hal apa
saja yang perlu diperhatikan untuk mendapatkan suhu yang diinginkan? Jelaskan!
4. Tuliskan kondisi yang berpengaruh terhadap reaksi di ammonia converter!
5. Apakah tujuan dari reaksi methanasi? Tuliskan reaksi yang terjadi!
6. Apakah fungsi dari tahap pendinginan dan pemurnian produk ammonia?
7. Jelaskan tahap kompresi gas (Syn Gas Compression)pada pembuatan ammonia!
8. Tuliskan dan jelaskan variabel operasi yang perlu diperhatikan pada saat proses
reformer !
9. Tuliskan komponen utama larutan benfield yang digunakan pada proses Feed Gas
Removal!
10. Gambarkan digram blok/alir tahap sintesis ammonia!
11. Sebutkan proses dan tujuan yang dilakukan untuk menghilangkan zat-zat yang tidak
diinginkan didalam gas alam yang akan digunakan sebagai bahan baku gas pada
proses pembuatan ammonia!
12. Sebutkan kelemahan pada katalis sponge iron yang digunakan dalam proses
desulfurisasi!
13. Apakah gas inert berpengaruh terhadap konversi ammonia?
14. Apakah tujuan dari pemisahan hidrokarbon berat dalam proses feed treating?
15. Mengapa gas CO dan CO2 harus dihilangkan pada tahap pemurnian gas sintesa?
16. Pada tahap kompresi gas, gas akan dikompresi melalui 2 tingkat dan akan didinginkan
dalam 3 tingkatan, Sebutkan 3 tingkatan proses pendinginan itu!
17. Perbandingan umpan yang masuk H2:N2 adalah 1:3. Bagaimana cara mengatur H2
yang dimasukkan dari tiga sumber masukkan, yaitu H2 lp, H2 feed fresh dan H2 feed
utama?
18. Berwujud apakah katalis didalam reactor dan pada pressure drop berapakah yang akan
merusak katalis?
19. Bagaimana jika katalis promoted iron mengalami deaktivasi dan fektor apa yang
menyebabkan terjadinya deaktivasi katalis tersebut?
20. Sebutkan zat-zat yang tidak diinginkan yang terkandung didalam gas alam sebagai
salah satu bahan baku pembuatan ammonia!

Jawab :
1. Katalis Unicat adalah katalis pengganti yang digunakan pada proses desulfurizer.
Sebelumnya pada proses desulfurizer menggunakan katalis spongeiron, karena katalis ini
memiliki banyak kekurangan maka digantilah dengan katalis Unicat, ini memiliki
beberapa kelebihan seperti umur katalis yang jauh lebih panjang (2 tahun), pressure drop
yang rendah, bersifat kering dantidak membutuhkan injeksi larutan kaustik (NaOH).
2. Senyawa sulfur anorganik harus dihilangkan dari gas alam karena:
a. Dapat mereduksi inhibitor pada sistem benfield
b. Terbawa oleh gas CO2 dan akan merusak kompressor CO2 di urea
c. Merupakan racun bagi katalis pada proses selanjutnya
3. Hal – hal yang harus di perhatikan :
- Steam
Kenaikan aliran steam menghasilkan kenaikan konversi CO menjadi CO2 jika mendekati
kesetimbangan. Konversi akan menurun jika jauh dari kesetimbangan.
- Temperatur
Jika reaksi ini mendekati kesetimbangan maka penurunan temperatur akan menaikkan
konversi. Jika jauh dari kesetimbangan, temperatur menurunkan konversi. Begitupun
sebaliknya.
4. Beberapa kondisi yang berpengaruh terhadap reaksi di AmmoniaConverter yaitu :
- Temperatur
- Tekanan
- Space velocity
- Ratio H2 : N2
- Inert gas
- Kecepatan gas sintesa
5. Tujuan dari reaksi methanasi adalah untuk menyempurnakan penyisihan oksida-oksida
karbon (CO dan CO2) dari gas proses (gas sintesis). Cara penghilangan CO dan CO2 ini
dengan merubahnya menjadi gas CH4 yang bersifat sebagai gas inert di dalam ammonia
converter. Reaksi yang terjadi di methanator adalah sebagai berikut:
CO + 3 H2 ↔ CH4 + H2O + Q
CO2 + 4 H2 ↔ CH4 + 2 H2O + Q
6. Secara umum, fungsi dari tahap ini adalah memberikan pasokan pendinginan ke chiller
sehingga amoniak bisa dipisahkan dari gas di synloop, memurnikan amoniak dari gas-gas
yang masih terlarut, dan untuk mendapatkan amoniak dalam kondisi yang dibutuhkan
(hot dan cold).
7. Gas dikompresi melalui 2 tingkat. Pada tingkat pertama, gas dinaikkan tekanannya
sampai 64,5 Kg/cm2, kemudian gas didinginkan dalam tiga tingkatan: 1) Pendinginan
melalui Pertukaran Panas, 2) Pendinginan melalui pertukaran panas dengan gas yang
akan masuk ke metanator, dan 3) Pendinginan menggunakan ammonia refrigeration
dalam chiller sampai temperatur 9oC dan mengembunkan hampir semua air yang
terkandung di dalam first stage separator.
8. Variabel operasi reformer yang perlu diperhatikan adalah temperatur, tekanan, dan steam
to carbon ratio.
- Temperatur
Semakin tinggi temperatur reaksi, maka konversi metana akan semakin tinggi. Hal ini
disebabkan reaksi steam reforming bersifat endotermis.
- Tekanan
Kenaikan tekanan reaksi akan menyebabkan konversi metana menurun.Hal ini
disebabkan selisih koefisien stoikiometri reaktan dengan produk adalah-2.
- Steam to carbon ratio
Steam yang diumpankan ke reforming harus cukup agar pembentukan karbon pada
katalis tidak terjadi. Kenaikan jumlah steam akan menggeser kesetimbangan ke arah
produk reaksi, sehingga konversi metana meningkat, dan konsumsi steamserta
kebutuhan fuel gas akan meningkat pula. Dalam proses reforming, pada umumnya
steam to carbon ratio di dalam gas proses yang masuk keprimary reformer berkisar
antara3,2–3,4 tergantung pada kondisi di primary reformer, karena pada rasio ini
operasi akan memberikan kinerja yang optimal dan paling ekonomis.
9. Larutan benfield terdiri atas komponen utama K2CO3 (potasium carbonate) sebagai
penyerap, DEA (di ethanol amin) sebagai aktivator, V2O5 (vanadium pentoxide) sebagai
corrosion inhibitor, dan Ucon 500 HB sebagai anti foamingagent.
10.

Compressor Chiller

Ammonia Converter KO Drum Refrigerant


Loop

PGRU NH3

11. Tahapan untuk menghilangkan zat-zat dalam umpan yang tidak diinginkan:
a. Penyaringan dengan filter : bertujuan untuk menghilangkan partikel padat.
b. Tahap penghilangan sulfur anorganik (H2S) dengan proses desulfurisasi
menggunakan katalis Unicat.
c. Pemisahan air.
d. Pemisahan senyawa hidrokarbon berat (HHC) bertujuan untuk memisahkan
hidrokarbon berat guna menghindari terjadinya produk samping pada proses steam
reforming.
e. Tahap penghilangan karbon dioksida (CO2) karena karbon dioksida dapat meracuni
katalis.
f. Tahap penghilangan sulfur organic dengan katalis Co-Mo dan ZnO.

12. Kelemahan katalis sponge iron:

1. Umur katalis pendek (3 bulan)


2. Pressure drop tinggi
3. Perlu injeksi kaustik (NaOH)
13. Gas inert berpengaruh terhadap konversi ammonia, karena apabila gas inert di dalam ammonia
converter terlalu banyak maka akan menurunkan konversi dan dapat membebankan kompresor.

14. Tujuan pemisahan hidrokarbon berat ini adalah untuk menghindari terjadinya produk
samping pada proses steam reforming.

15. Gas CO dab CO2 harus dihilangkan karena dapat menjadi racun bagi katalis dalam unit sintesa
ammonia berikutnya.

16. Tingkatan proses pendinginan pada tahap kompresi gas:


1) Pendinginan melalui Pertukaran Panas.
2) Pendinginan melalui pertukaran panas dengan gas yang akan masuk ke metanator.
3) Pendinginan menggunakan ammonia refrigerationdalam chiller sampai temperatur
9oC dan mengembunkan hampir semua air yang terkandung di dalam first stage
separator.
17. Cara mengaturnya adalah dengan control valve yang berada di control panel dan di control valve
di primary reforming. Untuk H2 feed fresh itu hanya diinjeksikan ketika temperature di dalam
ammonia converter semakin tinggi.
18. Katalis didalam reactor berwujud padat. Katalis dapat rusak pada pressure drop yang melebihi
batas tekanan sebesar 150 kg/cm2 saat beroperasi.

19. Katalis promoted iron berpotensi mengalami deaktivasi yang dapat menyebabkan penurunan
jumlah konversi ammonia. Deaktivasi katalis dapat terjadi akibat tersumbatnya pori-pori dari
katalis atau telah habisnya life-time dari katalis.

20. Zat yang tidak diinginkan didalam gas alam sebagai bahan baku pembuatan ammonia:
1) Sulfur (anorganik dan organik)
2) Gas CO2
3) Partikel padat
4) Hidrokarbon
5) Fraksi berat
6) H2O

Kelompok 2

1. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi besar kecilnya efisiensi perpindahan panas
pada Heat Exchanger?
Jawab :
Faktor yang mempengaruhi efisiensi perpindahan panas pada Heat Exchanger
diantaranya : Laju alir massa fluida, nilai konduktivitas bahan HE, desain Heat
exchanger, suhu lingkungan sekitar, dan kerapatan isolasi dan seal.

2. Jelaskan 3 (tiga) mekanisme perpindahan panas menurut Holman tahun 1995?


Jawab :
a. Perpindahan Panas Secara Konduksi, merupakan perpindahan panas antara molekul-
molekul yang saling berdekatan antar yang satu dengan yang lainnya dan tidak diikuti
oleh perpindahan molekul-molekul tersebut secara fisik.
b. Perpindahan Panas Secara Konveksi, merupakan perpindahan panas dari suatu zat ke
zat yang lain disertai dengan gerakan partikel atau zat tersebut secara fisik.
c. Perpindahan Panas Secara Radiasi, merupakan perpindahan panas tanpa melalui
media (tanpa melalui molekul). Suatu energi dapat dihantarkan dari suatu tempat ke
tempat lainnya (dari benda panas ke benda yang dingin) dengan pancaran gelombang
elektromagnetik dimana tenaga elektromagnetik ini akan berubah menjadi panas jika
terserap oleh benda yang lain.

3. Sebutkan dan jelaskan tipe-tipe aliran pada heat exchanger?


Jawab :
Tipe aliran pada heat exchanger yaitu :
a. Counter Current, merupakan jenis Heat Exchanger dimana fluida panas mengalir
dengan arah yang berlawan dengan media pendinginnya.
b. Co-Current, merupakan Heat Exchanger dimana fluida panas mengalir searah dengan
media pendinginnya.
c. Cross Flow, merupakan Heat Exchanger dimana fluida panas mengalir dengan saling
memotong arah dengan media pendinginnya. Heat Exchanger ini merupakan
gabungan dari counter current dan co-current Heat Exchanger.

4. Sebutkan dan jelaskan beberapa macam Heat Exchanger yang dibedakan berdasarkan
bentuknya ?
Jawab :
Heat Exchanger berdasarkan bentuknya dibedakan menjadi :
a. Shell and Tube Exchanger, merupakan Heat Exchanger dengan pipa besar (shell)
berisi beberapa tube yang relatif kecil.
b. Double Pipe Exchanger, merupakan Heat Exchanger dimana pipa yang satu berada di
dalam pipa yang lebih besar yang merupakan dua pipa yang konsentris.
c. Box Cooler, merupakan Heat Exchanger yang memiliki susunan pipa-pipa atau
beberapa bundle pipa dimasukkan ke dalam box berisi air.

5. Apa yang dimaksud fouling factor ?


Jawab :
Fouling adalah peristiwa terakumulasinya padatan yang tidak didinginkan dipermukaan
HE yang berkontak dengan fluida kerja. Fouling factor adalah adalah suatu angka yang
menunjukkan hambatan akibat adanya kotoran yang terbawa oleh fluida yang mengalir
dalam Heat Exchanger, yang melapisi bagian dalam dan luar Tube.
6. Apa kepanjangan LMTD dan jelaskan kegunaannya?
Jawab :
LMTD kepanjangan dari Logaritmic Mean Temperatur Difference atau Selisih
temperature rata-rata logaritmik. LMTD digunakan untuk menentukan atau mencari
perbedaan suhu efektif antara dua aliran fluida pada HE

7. Apa saja komponen penyusun HE jenis shell and tube?


Jawab :
Komponen penyusun HE yaitu :
a) Shell e) Channel Cover
b) Tube f) Pass divider
c) Tube sheet g) Baffle
d) Tube Pitch

8. Apa Fungsi dari Stripper Feed Exchanger 4A-E-222 pada Purge Gas Recovery Unit ?
Jawab :
Stripper Feed Exchanger berfungsi untuk mengambil panas dari suatu fluida untuk
dipindahkan ke fluida lainnya yang berasal dari LP dan HP Scrubber yang kemudian
akan diteruskan ke Ammonia Stripper

9. Sebutkan kelebihan alat penukar panas Tipe shell and tube yang sering digunakan dalam
industri?
Jawab :
Kelebihan dari alat penukar panas tipe shell and tube adalah :
- Konfigurasi yang dibuat dapat memberikan luas permukaan yang besar (> 200 ft2)
dengan volume yang kecil.
- Mempunyai lay-out mekanik yang baik dan bentuknya cukup baik untuk operasi
bertekanan.
- Menggunakan teknik fabrikasi yang sudah mapan.
- Dapat dibuat dari berbagai material.
- Mudah dibersihkan dan konstruksinya sederhana
10. Suatu alat penukar panas yang telah dirancang perlu diuji kelayakannya untuk
mengetahui kinerja alat tersebut dalam melakukan proses perpindahan panas. Bagaimana
untuk menentukan kelayakan suatu alat penukar panas (heat axchanger), Menurut Kern
(1965)?
Jawab :
– Faktor kekotoran (Rd)
Semakin besar harga Rd hasil kalkulasi dari harga Rd yang dibutuhkan maka alat
penukar panas dapat dikatakan layak digunakan apabila telah dilakukan service sehingga
alat penukar panas perlu dibersihkan dan diservis. Apabila harga Rd hasil kalkulasi lebih
kecil dari harga Rd yang dibutuhkan maka alat penukar panas dapat dikatakan tidak
layak digunakan.
– Pressure drop (∆P)
Kelayakan alat penukar panas baik apabila memiliki harga ∆P untuk gas sebesar < 2 psia
dan untuk cair sebesar < 10 psia.

SOAL-SOAL
1. Sebutkan jenis-jenis faktor pengotor berdasarkan endapan atau kotoran?
2. Apa yang dimaksud dengan pressure drop dan apa penyebab terjadinya pressure drop ?
3. Jelaskan proses perpindahan panas secara langsung maupun secara tidak langsung ?
4. Bagaimana mekanisme terjadinya fouling?
5. Kondisi apa saja yang mempengaruhi terjadinya fouling?
6. Hitunglah nilai LMTD fluida panas masuk pipa konsentris pada temperatur 300oC dan
keluar pada temperatur 200oC dan fluida dingin masuk 100oC dan keluar 150oC jika
aliran berlawanan arah ?
7. Jelaskan bagaimana kinerja alat Stripper Heat Exchanger ?
8. Sebutkan faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya fouling pada alat heat exchanger ?
9. Apa yang dimaksud dengan efektivitas penukar panas ?
10. Sebuah alat penukar kalor pipa ganda jenis aliran sejajar (parallel flow), dimana laju
aliran massa air panas 0,2 kg/dtk didinginkan dengan menggunakan air dingin,
temperatur masuk dan keluar air panas adalah 75 oC dan 45 oC, temperatur masuk dan

keluar air dingin 20 oC dan 32 °C. Jika koefisien perpindahan panas kedua sisi adalah

650 W/m2.oC. Tentukan luas penampang alat penukar kalor tersebut?


Jawab :

1. a. Pengotoran akibat pengendapan zat padat dalam larutan (precipitation fouling).


Pengotoran ini biasanya terjadi pada fluida yang mengandung garam-garam yang
terendapkan pada suhu tinggi, seperti garam kalsium sulfat, dll.
b. Pengotoran akibat pengendapan partikel padat dalam fluida (particulate fouling).
Pengotoran ini terjadi akibat pengumpulan partikel-partikel padat yang terbawa
oleh fluida di atas permukaan perpindahan panas, seperti debu, pasir, dll.
c. Pengotoran akibat reaksi kimia (chemical reaction fouling).
Pengotoran terjadi akibat reaksi kimia di dalam fluida, di atas permukaan perpindahan
panas, dimana material bahan permukaan perpindahan panas tidak ikut bereaksi, seperti
adanya reaksi polimerisasi, dll.
d. Pengotoran akibat korosi (corrosion fouling).
Pengotoran terjadi akibat reaksi kimia antara fluida kerja dengan material bahan
permukaan perpindahan panas.

e. Pengotoran akibat aktifitas biologi (biological fouling).


Pengotoran ini berhubungan dengan akitifitas organisme biologi yang terdapat atau
terbawa dalam aliran fluida seperti lumut, jamur, dll.

2. Pressure drop adalah penurunan tekanan untuk mengetahui sejauh mana fluida dapat
memepertahankan tekanan yang dimilikinya selama fluida mengalir.
 Disebabkan oleh 2 hal :
- Friksi aliran dengan dinding
- Pembelokan aliran

3. Proses terjadinya perpindahan panas secara langsung yaitu, fluida yang panas akan
bercampur secara langsung dengan fluida dingin tanpa adanya pemisah, sedangkan secara
tidak langsung yaitu apabila diantara fluida panas dan fluida dingin tidak berhubungan
langsung tetapi dipisahkan oleh sekat-sekat pemisah.

4. Pada umumnya mekanisme terjadinya fouling yaitu:


a. Initiation, pada periode kritis dimana temperature, konssentrasi dan gradient kecepatan,
zona deplesi oksigen dan Kristal berbetnuk dalam waktu yang singkat.
b. Transport partikel ke permukaan
c. Adhesi dan Kohesi pada permukaan
- Secara mekanik = imfaction
- Secara turbulen = diffusion
- Thermophoresis dan Electrophoresis
d. Migration, berupa perpindahan Foulant (bahan atau senyawa penyebab fouling) menuju
ke permukaan, dan sebagai mekanisme perpindahan difusi.
e. Attchment, awal dari terbentuknya lapisan deposit.

5. Kondisi yang mempengaruhi terjadinya fouling, yaitu :


- Parameter operasi alat penukar kalor, yaitu : velocity, surface temperature dan fluids
temperature.
- Parameter alat penukar kalor, yaitu : Konfigurasi alat penukar kalor, permukaan
material, dan struktur permukaan.
- Fluids properties, yaitu : Suspended solid, Dissolved solid, Dissolved gases dan
Trace element.

6. Diketahui :
Th,in = 300°C
Th,out = 200°C
Tc,in = 100°C
Tc,out = 150°C

𝑇1 − 𝑇2 (𝑇ℎ,𝑖𝑛 − 𝑇𝑐,𝑜𝑢𝑡 ) − (𝑇ℎ,𝑜𝑢𝑡 − 𝑇𝑐,𝑖𝑛 )


𝐿𝑀𝑇𝐷 = =
𝑇1 (𝑇ℎ,𝑖𝑛 − 𝑇𝑐,𝑜𝑢𝑡 )
𝐼𝑛 𝑙𝑛
𝑇2 (𝑇 −𝑇 )
ℎ,𝑜𝑢𝑡 𝑐,𝑖𝑛

(300 − 150) − (200 − 100)


𝐿𝑀𝑇𝐷 =
(300 − 150)
𝑙𝑛
(200 − 100)
150 − 100
𝐿𝑀𝑇𝐷 = = 123,3167°𝐶
0,40546

7. Kinerja dari alat Stripper Feed Exchanger yaitu fluida panas masuk ke bagian shell yang
merupakan Ammonia Water dengan temperature masuk 444,38°F dan temperature keluar
274,1°F. Ammonia Water berasal dari alat gabungan HP dan Lp scrubber, sedangkan
fluida dingin masuk pada bagian tube yang merupakan Ammonia Water dengan
temperature untuk masuk 119,60°F dan temperature keluar 239°F. Didalam Stripper Feed
Exchanger, Ammonnia Water akan mengalir dan melewati baffle yang terpasang pada sisi
shell, sedangkan Ammonia Water mengalir sepanjang aliran tube. Pada saat kedua fluida
tersebut kontak tak langsung melalui dinding tube dengan rambatan secara konduksi dan
konveksi, maka terjadi proses pertukaran panas antara Ammonia Water (shell) dan
Ammonia Water (tube). Ammonia Water (shell) yang merupakan fluida panas akan
mengalami penurunan temperature akibat pertukaran panas dengan Ammonia Water
(tube).

8. Faktor yang menyebabkan terjadinya fouling pada alat heat exchanger :


- Kecepatan aliran fluida
- Temperature fluida
- Temperature permukaan dinding tube
- Fluida yang mengalir di dalam dinding tube

9. Efektivitas (E), adalah rasio antara tingkat perpindahan panas yang sebenarnya dan
transfer rate mungkin panas maksimum, efektifitas juga merupakan jumlah dimensi antara
0 dan 1.

10. Diketahui : mh = 0,2 kg/detik


Th,in = 75°C
Th,out = 45°C
Tc,in = 20°C
Tc,out = 32°C
hin = hout = 650 W/m2°C
Ditanya : luas penampang (A) ?
Penyelesaian :
Q = mh x Cpair x (Th,in - Th,out)
= 0,2 kg/detik x 4,187 kJ/kg.°C x (75°C - 45°C)
= 25,122 kJ/detik
1
U = 1 1
+
ℎ𝑖𝑛 ℎ𝑜𝑢𝑡

1
= 1 1 = 325 W/m2.°C
+
650 650
(75−20)°𝐶−(45−32)°𝐶
LMTD = (75−20)°𝐶 = 29,118 °C
ln
(45−32)°𝐶

𝑄
A = 𝑈𝑥𝐿𝑀𝑇𝐷
25,122 𝑥 1000 𝑊
= 325𝑊 = 2,655 m2
⁄𝑚2 °𝐶 𝑥 29,118°𝐶

Kelompok 3

1. Bagaimana mekanisme kerja alat desulfurizer sehingga dapat menghilangkan kadar


sulfur di dalam gas alam?
Jawab:
Mekanisme kerja alat desulfurizer 201-D yaitu gas alam sebelum masuk ke
desulfurizer 201-D disaring terlebih dahulu di filter 202-L yang berfungsi untuk
menghilangkan partikel – partikel padat yang terdapat dalam gas alam, setelah itu
dipanaskan dalam Jacket Water Pipe menggunakan Low Steam sampai mencapai
temperatur operasi dari alat desulfurizer 201-D, kemudian gas alam masuk ke alat
Desulfurizer 201-D dan sulfurnya diserap dengan menggunakan katalis Unicat (ZnO),
gas alam yang telah bebas sulfurnya (H2S) masuk ke alat glycol absorber.

2. Bagaimana reaksi yang terjadi pada alat desulfurizer?


Jawab:
ZnO + H2S ↔ ZnS + H2O

3. Sebutkan hal apa sajakah yang berpengaruh terhadap kinerja alat tersebut?
Jawab:
1. Temperatur Operasi
2. Penurunan Tekanan (pressure drop)
3. pH
4. Jenis Katalis

4. Sulfur pada gas alam biasanya terikat dalam senyawa H2S, selain berbahaya dalam
proses yang berkelanjutan dan racun bagi katalis, adakah bahaya lain misalnya dalam
segi safety terutama bagi pekerja di perusahaan tersebut? Jika ada apa saja bahaya
tersebut?
Jawab:
Selain berbahaya dalam proses yang berkelanjutan dan racun bagi katalis, ada bahaya
lain misalnya dalam segi safety terutama bagi pekerja di perusahaan tersebut, yakni
sebagai berikut :
1. Sakit kepala atau pusing
2. Badan terasa lesu
3. Hilangnya nafsu makan
4. Rasa kering pada hidung, tenggorokan dan dada
5. Batuk-batuk
6. Kulit terasa perih

5. Jenis-jenis katalis yang dapat digunakan sebagai penunjang pada alat desulfurizer,
yaitu sponge iron, dycat158, unicat, dan lain-lain. Di antara katalis ini manakah yang
paling efisien dan adakah katalis selain yang disebutkan di atas dapat juga digunakan
sebagai katalis pada alat desulfurizer?
Jawab:
Katalis yang paling efisien yang digunakan pada alat desulfurizer 201-D adalah
katalis Unicat. Keunggulan katalis Unicat SR-110 CX dari katalis Sponge Irondan
Dycat 158adalah :
a. Lifetime katalis Unicat SR-110 CX lebih lama jika dibandingkan dengan katalis
Sponge Iron dan Dycat 158. Lifetime katalis Unicat SR-110 CX adalah 2 tahun
sedangkan Sponge Iron adalah 30 hari atau 1 bulan dan Dycat 158 adalah 1 tahun.
b. Dalam proses penggunaannya katalis Unicat SR-110 CX tidak diperlukan
penambahan NaOH karena sudah bersifat netral sehingga hal tersebut juga dapat
menghemat biaya operasional.
c. Katalis Unicat SR-110 CX tidak hanya mampu menyerap H2S, tetapi juga mampu
menyerap COS dan Merkaptan.
d. Penurunan tekanan (pressure drop) penggunaan katalis Unicat lebih kecil
dibandingkan sponge iron dan dycat 158 sehingga compressor mengalami
penurunan beban.

6. Pada alat desulfurizer 201-D berfungsi untuk menghilangkan sulfur anorganik dari
gas alam. Kenapa sulfur anorganik yang dihilangkan terlebih dahulu bukan sulfur
organik? Serta bagaimana perbedaan antara sulfur anorganik dan sulfur organik
tersebut?
Jawab:
Sulfur dapat berupa sulfur organik dan sulfur anorganik. Sulfur organik dalam bentuk
merkaptan (RSH, RSR), sedangkan sulfur anorganik dalam bentuk H2S. Pada alat
desulfurizer 201-D memang dikhususkan untuk mengubah sulfur anorganik, untuk
sulfur organik akan dipisahkan pada desulfurizer yang kedua karena pada desulfurizer
(102-D) memiliki 2 bed . Pada bed pertama pemisahan sulfur organic dengan cara
direaksikan dengan injeksi H2 menggunakan katalis CoMo dan pada bed kedua
dilakukan pengikatan H2S menggunakan katalis ZnO seperti pada desulfurizer pada
201-D . Proses pemisahan sulfur organik dilakukan dengan cara mengubah sulfur
organik menjadi sulfur anorganik terlebih dahulu, sehingga sulfur dapat dipisahkan

7. Bagaimana cara mendeteksi katalis Unicat yang digunakan pada alat desulfurizer 201-
D masih layak atau tidak untuk digunakan?
Jawab:
Cara mendeteksi katalis Unicat pada alat desulfurizer ialah dilakukan menganalisa
H2S yang lolos, apabila H2S yang lolos sudah melebihi 1 ppm maka ada indikasi
bahwa katalis di 201-D tersebut sudah jenuh dan perlu diganti

8. Apakah katalis Unicat yang digunakan pada alat desulfurizer jika tidak layak
digunakan harus diganti dengan yang baru atau dapat diregenerasi? Jika dapat
diregenerasi, bagaimana cara meregenerasi katalis tersebut?
Jawab:
Regenerasi katalis secara teknis banyak disukai secara ekonomis karena
memperpanjang umur katalis dan mengurangi kebutuhan untuk proses daur ulang atau
pembuangan. Berdasarkan informasi yang kami dapatkan bahwa regenerasi katalis
yang teracuni oleh sulfur dapat diregenerasi dengan cara menambahkan steam atau
dengan cara pembakaran pengotor katalis. Namun, apabila dilakukan regenerasi
tersebut maka akan lebih banyak berdampak buruk terhadap proses selanjutnya
setelah unit desulfurisasi, yaitu:
1. Apabila katalis Unicat yang teracuni sulfur direaksikan dengan steam (H2O),
maka akan kembali membentuk H2S. Sehingga hal tersebut tidak baik untuk
proses selanjutnya yaitu pada unit Reforming dimana katalis pada unit itu
sensitive terhadap sulfur dan dapat merusak alat karena adanya sulfur yang
bersifat asam.
2. Apabila katalis Unicat yang teracuni sulfut dilakukan pembakaran, dapat
berakibat akan terbentuknya SO2. SO2 merupakan racun untuk beberapa
katalis
Sehingga dapat disimpulkan, akan lebih baik bila dilakukan penggantian katalis
Unicat (ZnO) yang baru.

9. Mengapa pada alat desulfurizer 201-D harus dijaga kondisinya dalam suasana basa?
Apa akibatnya jika pada alat desulfurizer 201-D tersebut kondisinya dalam suasana
asam?
Jawab:
Kondisi alat desulfurizer di jaga dalam suasana basa karena sesuai dengan desain awal
dari alat desulfurizer 201-D tersebut yaitu pada pH 7,5-8,0 dan katalis yang digunakan
memiliki pH netral sehingga tidak perlu lagi ditambahkan injeksi basa. Apabila pada
alat desulfurizer pH nya tidak sesuai dengan desain awal atau dapat diartikan yaitu
dalam kondisi asam, maka hal tersebut dapat merusak alat desulfurizer itu sendiri
maupun alat lain setelah unit desulfurisasi ini akibat adanya sulfur tersebut yang
bersifat asam.

10. Pada desain awal alat desulfurizer 201-D kandungan H2S yang masuk adalah
maksimal 5 ppm, jika kandungan H2S yang masuk lebih dari 5 ppm, apa pengaruhnya
terhadap katalis?
Jawab:
Pengaruh terhadap katalis Unicat bila kandungan H2S yang masuk ke alat desulfurizer
201-D lebih dari 5 ppm ialah dapat mengurangi masa pakai dari katalis tersebut,
sedangkan untuk nilai kandungan H2S outletnya, berdasarkan pengambilan data yang
kita lakukan, pada data tersebut ada kandungan H2S yang lebih dari 5 ppm, tapi masih
bias dikonversi dibawah desain awal outletnya.

11. Sebutkan spesifikasi katalis Unicat yang digunakan pada alat desulfurizer 201-D?
Jawab:
Form : Extrudates
Diameter : 1,6-2,5 mm
Length : 4,5 mm
ZnO : 70 min % wt
Bulk Density : 0,85-0,90 kg/ltr
Crushing Strength : 3,72 kgs
12. Sebutkan kondisi operasi alat desulfurizer 201-D?
Jawab:
Temperatur : 27 – 38 oC
Tekanan : 25 – 27 kg/cm2
H2S inlet : 5 ppm (max)
H2S outlet : 1 ppm
Umur Teknis : 1 – 2 tahun
pH : 7.5 – 8.0

13. Jelaskan sifat-sifat fisis katalis!


Jawab:
1. Selektivitas
Selektivitas adalah kemampuan katalis untuk memberikan produk reaksi yang
diinginkan (dalam jumlah tinggi) dar sekian banyak produk yang mungkin
dihasilkan.
2. Aktivitas
Aktivitas katalis adalah kemampuan katalis untuk mempercepat konversi umpan
menjadi produk per satuan berat atau volume katalis pada kondisi tertentu.
3. Stabilitas
Stabilitas adalah kemampuan sebuah katalis untuk menjaga aktivitas,
produktivitas, dan selektivitasnya dalam jangka waktu tertentu

14. Jelaskan penyebab berkurang atau hilangnya sifat katalis yang berpengaruh terhadap
umur katalis!
Jawab:
1. Racun Katalis (Poisoning)
Poisoning dapat diakibatkan arena adanya khemisorpsi dari reaktan, impuritis atau
produk yang ada didalam umpan suatu reactor dimana bagian aktif dari katalis
tertutupi.Khemisorpsi ini dapat bersifat reversible (dapat diregenerasi) dan juga
dapat bersifat irreversible (tidak dapat diregenerasi).
2. Fouling
Fouling dapat diakibatkan oleh bagian reaktan atau produk yang mengendap
secara fisis dipermukaan katalis sehingga dapat menutupi bagian aktif dari katalis,
misalnya kerak, karat dan berbagai jenis korosi lainnya yang mungkin terjadi
karena penambahan zat kimia. Material-material ini akan menyumbat bagian-
bagian luar partikel, menyumbat pori dan menutupi permukaan aktif dari katalis.
3. Sintering
Sintering dapat diakibatkan karena adanya local over heating yaitu adanya zat
yang lebih bereaksi dengan zat sekitarnya.Terjadinya reaksi mengakibatkan panas
sehingga terjadi perubahan fasa dari padat ke cair. Untuk mengantisipasi
terjadinya sintering, maka katalis dirancang yaitu dengan cara memberikan
promotor yang dapat mempertahankan stabilitas katalis.
4. Physical Loss
Physical Loss yaitu degradasi katalis karena berkurangnya katalis ketika reaksi
terjadi.Physical Loss dapat terjadi pada katalis yang bersifat homogeny atau
heterogen pada reactor fluidized bed.
5. Chemical Change
Chemical Change yaitu degradasi katalis karena adanya perubahan yang bersifat
kimiawi pada katalis.

15. Temperatur desulfurizer pada desain alat adalah 27-83oC, bagaimana cara yang
dilakukan agar temperatur tersebut tercapai? Jika tidak tercapai, apa pengaruhnya?
Jawab:
Untuk mencapai temperatur optimum tersebut, umpan gas terlebih dulu melalui
penyaringan dan kemudian dipanaskan dalam jacket water pipe dengan media steam
LS (3,5 kg/cm2). Jika temperatur optimum tidak tercapai maka kecepatan reaksi akan
berkurang

16. Apa yang dimaksud zat autokatalis?


Jawab:
Zat autokatalis ialah hasil reaksi yang memiliki sifat katalis, sehingga katalis tersebut
tidak perlu ditambahkan dari luar. Hasil reaksi tersebut, terbentuk dengan sendirinya
sehingga akan mempercepat reaksi itu

17. Mengapa pressure drop berpengaruh terhadap performa alat desulfurizer?


Jawab:
Karena pressure drop menunjukkan kondisi dari katalis yang sudah jenuh akan
kandungan H2S serta banyaknya jumlah kotoran yang tertinggal di strainer
desulfurizer, sehingga jika pressure drop sudah tinggi, maka ada indikasi katalis
desulfurizer harus diganti

18. Tuliskan aplikasi dari alat sulfur removal pada industri lain selain pada proses feed
treating unit di PT PUSRI !
Jawab:
1. Sponge Iron Vessel Desulfurizer pada Amonia Plant PT Pupuk Iskandar Muda
2. Desulfurizer pada unit pemurnian minyak bumi PT Pertamina
3. Desulfurizer pada unit produksi hidrogen (HPU) PT Pertamina

19. Permasalahan apa saja yang sering terjadi pada alat desulfurizer?
Jawab:
1. Fouling
2. Kinerja alat yang telah buruk
3. Pengaruh inlet feed/ bahan umpan

20. Bagaimana kriteria/syarat inlet feed untuk alat desulfurizer agar tidak terlalu
membebani alat dan efisiensi penyerapan tercapai?
Jawab:
1. Umpan gas telah melewati proses penyaringan (pemisahal partikel padat)
2. Umpan dipanaskan dalam jacket heater agar menyesuaikan dengan temperatur
operasi alat

Kelompok 4

1. Jelaskan perbedaan antara absorpsi dengan adsorpsi !


Jawab.
Absorpsi adalah suatu peristiwa penyerapan atau peresapan zat cair ke zat cair lain
atau zat padat, hingga keduanya menyatu. Misalnya ada kopi tumpah, terus tumpahan
itu dibersihkan dengan kertas tissue atau kain. Kopi meresap ke kertas tissue/kain
hingga tissue/kain menjadi basah.
Adsorpsi merupakan proses penyerapan zat, dapat berupa gas atau cairan yang hanya
terserap pada suatu permukaan zat padat atau zat cair. Zat yang diserap hanya berapa
di sekeliling permukaan zat. Karena zat yang terserap hanya di permukaan, maka zat
itu menutupi seluruh permukaan zat. Dikatakan zat itu dapat berfungsi sebagai
selimut.

2. Tuliskan dan jelaskan tipe-tipe absorber !


Jawab.
1.Menara sembur
Menara sembur terdiri dari sebuah menara, dimana dari puncak menara cairan
disemburkan dengan menggunakan nosel semburan. Tetes tetes cairan akan bergerak
ke bawah karena gravitasi, dan akan berkontak dengan arus gas yang naik ke atas.
Nosel semburan dirancang untuk membagi cairan kecil kecil. Makin kecil ukuran
tetes cairan, makin besar kecepatan transfer massa. Tetapi apabila ukuran tetes cairan
terlalu kecil, tetes cairan dapat terikut arus gas keluar. Menara sembur biasanya
digunakan umtuk transfer massa gas yang sangat mudah larut.

2.Menara gelembung
Menara gelembung terdiri dari sebuah menara, dimana di dalam menara tersebut gas
didispersikan dalam fase cair dalam bentuk gelembung. Transfer massa terjadi pada
waktu gelembung terbentuk dan pada waktu gelembung naik ke atas melalui cairan.
Menara gelembung digunakan untuk transfer massa gas yang relatif sukar larut.
Gelembung dapat dibuat misalnya dengan pertolongan distributor pipa, yang
ditempatkan mendatar pada dasar menara.

3.Menara packing
Menara packing adalah menara yang diisi dengan bahan pengisi, Zat cair masuk lalu
didistribusikan di atas isian itu dengan distributor, sehingga pada operasi yang ideal
membasahi permukaan isian secara seragam. Gas yang mengansung zat terlarut
masuk ke ruang pendistribusi yang terdapat di bawah isian dan mengalir ke atas
melalui celah antar isian, berlawanan arah dengan aliran zat cair.

3. Jelaskan perbedaan absorpsi fisik dengan absorpsi kimia


Jawab
 Absorpsi fisik
1. Hal ini biasanya terjadi pada suhu rendah dan menurun dengan meningkatnya
suhu.
2. Gaya tarik memegang adsorbat gaya vander waal.
3. Kalor adsorpsi rendah.
4. Reversibel
5. Hal ini sangat spesifik
6. Membentuk lapisan multimolekul
7. Tidak memerlukan energi aktivasi.
 Adsorpsi kimia
1. Hal ini berlangsung pada suhu tinggi.
2. Gaya tarik memegang adsorbat adalah kekuatan ikatan kimia
3. Kalor adsorpsi tinggi
4. Ireversibel
5. Hal ini sangat spesifik
6. Membentuk lapisan monomolekul
7. Membutuhkan energi aktivasi
4. Bagaimana cara meregenerasi absorben agar dapat digunakan kembali ?
Jawab
Untuk regenerasi adsorben dapat dilakukan dengan cara pencucian dan pemanasan
untuk menghilangkan berbagai senyawa organic yang terakumulasi di permukaan
adsorben.
5. Tuliskan saja yang mempengaruhi proses absorpsi gas kedalam cairan?
Jawab
 Temperatur operasi
 Tekanan operasi
 Konsentrasi komponen dalam cairan
 Konsentrasi komponen didalam aliran gas
 Luas bidang kontak
 Lama waktu kontak

6. Jelaskan prinsip kerja menara absorpsi tipe packing !


Jawab.
Prinsip Kerja Kolom Absorbsi yaitu:
1. Kolom absorbsi adalah sebuah kolom, dimana ada zat yang berbeda fase mengalir
berlawanan arah yang dapat menyebabkan komponen kimia ditransfer dari satu
fase cairan ke fase lainnya, terjadi hampir pada setiap reaktor kimia. Proses ini
dapat berupa absorpsi gas, destilasi,pelarutan yang terjadi pada semua reaksi
kimia.
2. Campuran gas yang merupakan keluaran dari reaktor diumpankan kebawah
menara absorber. Didalam absorber terjadi kontak antar dua fasa yaitu fasa gas
dan fasa cair mengakibatkan perpindahan massa difusional dalam umpan gas dari
bawah menara ke dalam pelarut air sprayer yang diumpankan dari bagian atas
menara. Peristiwa absorbsi ini terjadi pada sebuah kolom yang berisi packing
dengan dua tingkat.

7. Tuliskan jenis-jenis isi dari menara isian !


Jawab
 Ceramic Random Packing
 Plastic Random packing
 Metal Random Packing

8. Dari beberapa jenis absorber yang diketahui, tuliskan keunggulan absorber tipe
packing !
Jawab
1. Liquid hold-up jauh lebih rendah pada packed column dibandingkan kolom tray.
Hal ini sangat penting ketika inventory liquid yang mudah terbakar atau beracun
harus sekecil mungkin untuk alasan keselamatan.
2. Packed column lebih sesuai untuk menangani foaming system.
3. Pressure drop per tahap kesetimbangan (HETP) lebih rendah pada packing
daripada tray; dan pada kolom vakum sebaiknya menggunakan packing.
4. Pada kolom dengan diameter kecil (kurang dari 0,6 m), sebaiknya menggunakan
packing; tray akan sulit dipasang dan cukup mahal.
9. Tuliskan persyaratan pokok yang diperlukan untuk menara isian (packing) !
Jawab.
Persyaratan pokok yang diperlukan untuk packing yaitu :
1. Tidak bereaksi kimia dengan fluida di dalam menara
2. Tidak terlalu berat
3. Memungkinkan terjadinya kontak yang baik antara zat cair dan gas.
4. Mengandung cukup banyak laluan untuk kedua arus tanpa terlalu banyak zat cair
yang terperangkap atau menyebabkan penurunan tekanan terlalu tinggi.
5. Harus memungkinkan terjadinya kontak yang baik antara zat cair dan gas.
6. Tidak terlalu mahal.

10. Bagaimana dengan prinsip kerja menara sembur ?


Jawab.
Liquida masuk dispraykan dan jatuh karena gravitasi, aliran gas naik berlawanan arah.
Nozzle (lubang) spray berfungsi untuk memperkecil ukuran liquida. Jarak jatuhnya
liquid ditentukan berdasarkan waktu kontak dan pengaruh jumlah massa yang
dipindahkan
 Cairan disemburkan dari puncak menara menggunakan nozzle sembur.
 Gas dimasukkan dari dasar menara
 Tetesan cairan akan bergerak ke bawah karena gravitasi dan akan berkontak
dengan gas yang naik ke atas.
 Makin kecil ukuran tetes cairan, makin besar kecepatan transfer massa.

11. Pada menara sembur biasanya digunakan absorpsi jenis umpan yang seperti apa dan
hal apa saja yang harus ada pada menara sembur?
Jawab
Digunakan untuk transfer massa gas yang sangat mudah larut. Biasanya:
a. Gas yang diserap bersifat korosif
b. Gas mengandung debu atau partikel – partikel kecil yang akan menyumbat jika
dipakai menara packing atau menara plat.
Beberapa hal penting yang harus ada di menara sembur:
a. Diperlukan energi untuk semburan cairan.
b. Harus dilengkapi dengan penangkap kabut (mist eliminator).
c. Menara harus cukup tinggi
12. Tuliskan syarat-syarat suatu larutan pencuci dapat menjadi absorben !
Jawab.
1. Memiliki daya melarutkan bahan yang akan diabsorpsi yang sebesar mungkin
(kebuthan akan cairan lebih sedikit,volume alat lebih kecil)
2. Sedapat mungkin sangat reaktif
3. Memiliki tekanan uap yang tinggi
4. Mempunyai viskositas yang rendah
5. Stabil secara termis dan murah

13. Pada studi kasus absorber, proses yang terjadi secara kimia. Jelaskan mekanisme
penyerapan gas CO2 pada proses absorpsi !
Jawab.
Pada Absorber yang dipakai di Pusri IB, larutan Potassium Karbonat menyerap gas
CO2 dan dilanjutkan reaksi kimia. CO2 menjadi terhidrasi, membentuk asam
karbonat yang selanjutnya bereaksi dengan ion-ion karbonat membentuk ion
bikarbonat.

Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut :

CO2 + H2O  H2CO3 ….…(1)

H2CO3 + CO3  2HCO3 …….(2)

Larutan yang didalamnya mengandung potassium karbonat (K2CO3), DEA, dan


Vanadium Pentoksida (V2O5) disebut Benfield.

Proses yang terjadi pada penyerapan CO2 di Absorber CO2 removal adalah gas CO2
terserap dalam air dan selanjutnya ditangkap oleh larutan potassium karbonat secara
reaksi kimia menjadi potassium bikarbonat. Secara garis besar reaksi yang terjadi
dilarutan Benfield adalah sebagai berikut :

H2O + CO2 + K2CO3  2KHCO3…..(3)

CO2 dapat dipisahkan dari gas sintesa dengan jalan penyerapan memakai larutan
Benfield pada menara Absorber. Gas sintesa bebas air mengalir langsung kemenara
melalui distributor, sedangkan larutan Benfield dialirkan kemalui bagian atas menara.
Gas mengalir keatas melalui 4 bed steel sloted ring yang merupakan wadah kontak
antar gas dengan Benfield . larutan ini menyerap hampir seluruh CO2 yang lewat
absorber. Larutan rich Benfield yang mengalir dari dasar dirgenerasi dalam menara
stripper pada tekanan rendah dan temperatur tinggi, maka CO2 akan terlepas dan
larutan lean Benfield dari stripper didinginkan dan selanjutnya dikirim kembali ke
Absorber sedangkan larutan Benfield yang diregenari sebagian disebut semi lean
Benfield, larutan ini dikirim kebagian tengah menara Absorber.

CO2 yang meninggalkan top stripper mengalir menuju stripper condenser dimana air
diembunkan, dipisahkan dari gas CO2 nya didalam CO2 stripper reflux drum sebagian
air mengembun dikembalikan ke CO2 stripper dengan menggunakan pompa, sisanya
dibuang ke sewer. Setelah CO2 dipisahkan dari uap selanjutnya dikirim ke unit
pembuatan urea.

14. Perisitiwa absorpsi terjadi secara co-current dan counter current. Jelaskan apa
perbedaannya ?
Jawab
 Co-Current
Aliran Gas dan cairan masuk secara bersamaan ke dalam kolom baik masuk
dari bagian atas maupun masuk dari bagian bawah.
 Counter Current
Aliran gas masuk dari bagian bawah kolom sedangkan cairan dari bagian atas
kolom.

15. Tuliskan beberapa hal penting yang harus ada pada menara sembur !
Jawab.
Beberapa hal penting yang harus ada di menara sembur:
d. Diperlukan energi untuk semburan cairan.
e. Harus dilengkapi dengan penangkap kabut (mist eliminator).
f. Menara harus cukup tinggi

16. Dalam studi kasus pada absorber menggunakan benfield sebagai absorben. Tuliskan
komposisi dari larutan benfield ?
Jawab
Larutan benfield merupakan suatu bentuk sistem yang berupa larutan yang digunakan
untuk menyerap dan memisahkan gas-gas impurities seperti H2S dan CO2.Larutan ini
terdiri dari larutan karbonat dan larutan DEA yang mana dapat menyerap kandungan
gas-gas impurities tersebut hingga 98%.Larutan carbonat berwarna gelap sedangkan
larutan DEA berwarna bening kekuningan.Dalam larutan benfield inilah terjadi proses
penyerapan gas.Kandungan dalam larutan benfield ini dapat dihitung kadarnya
melalui suatu titrasi yang dilakukan.Nilai-nilai dari parameter yang dihitung dalam
larutan benfield ini sangat dipengaruhi oleh temperatur dan SG (Anonim,1996).

17. Absorber terdiri dari beberapa struktur, tuliskan apa saja yang termasuk struktur dari
absorber!
Jawab
Struktur dalam absorber
 Bagian atas: Spray untuk megubah gas input menjadi fase cair.
 Bagian tengah: Packed tower untuk memperluas permukaan sentuh sehingga
mudah untuk diabsorbsi
 Bagian bawah: Input gas sebagai tempat masuknya gas ke dalam reaktor.

18. Bagaimana cara meningkatkan laju penyerapan pada proses absorpsi gas karbon
dioksida?
Jawab
Salah satunya dengan cara penambahan larutan benfield sebagai bahan penyerap pada
proses absorpsi gas CO2

19. Apa saja penghambat pada saat proses penyerapan CO2 pada absorber?
Jawab
 Rendahnya laju penyerapan CO2
 Terjadinya korosi
 Terjadinya foaming

20. Bagaimana mengatasi penghambat dalam proses penyerapan CO2 pada absorber?
Jawab
Dengan cara menggunakan larutan benfield pada proses penyerapan CO2 sebagai
penyerap. Larutan benfield mengandung karbonat yang berasal dari K2CO3, dengan
tambahan zat aditif yang menaikkan laju penyerapan (Diethanol amine-DEA),
mencegah korosi (V2O5), dan mencegah terjadinya foaming (UCON 500 HB).

Kelompok 5

1. Apa yang dimaksud dengan Boiler atau Ketel Uap?


JAWABAN : Boiler atau ketel uap adalah suatu perangkat mesin yang berfungsi untuk
mengubah air menjadi uap. Proses perubahan air menjadi uap terjadi dengan memanaskan air
yang berada didalam pipa-pipa dengan memanfaatkan panas dari hasil pembakaran bahan
bakar. Pembakaran dilakukan secara kontinyu didalam ruang bakar dengan mengalirkan
bahan bakar dan udara dari luar.

2. Digunakan untuk keperluan apa Uap yang dihasilkan Boiler?


JAWABAN :Uap yang dihasilkan bisa dimanfaatkan untuk:

a. Mesin pembakaran luar seperti: mesin uap dan turbin


b. Suplai tekanan rendah bagi kerja proses di industri seperti industri pemintalan,
pabrik gula dan sebagainya
c. Menghasilkan air panas, dimana bias digunakan untuk instalasi pemanas
bertekanan rendah

3. Apa yang dimaksud dengan Economiser?

JAWABAN : Economiser adalah alat yang merupakan pemanas air terakhir sebelum masuk
ke drum. Di dalam economiser air menyerap panas gas buang yang keluar
dari superheater sebelum dibuang ke atmosfir melalui cerobong.

4. Sebutkan Proses perpindahan panas apa saja yang terjadi pada Boiler!

JAWABAN: Konveksi, Radiasi, Konduksi


5. Sebutkan ada berapa cara untuk melakukan proses sirkulasi air umpan untuk proses Boiler?

JAWABAN: sirkulasi air secara alami, yakni dari drum turun melalui down
comer ke header bawah dan naik kembali ke drum melalui pipa-pipa riser. Adanya sirkulasi
ini sangat diperlukan agar terjadi pendinginan terhadap pipa-pipa pemanas dan mempercepat
proses perpindahan panas. Kecepatan sirkulasi akan berpengaruh terhadap produksi uap dan
kenaikan tekanan serta temperaturnya. Selain sirkulasi alami, juga dikenal sirkulasi paksa
(forced circulation). Untuk sirkulasi jenis ini digunakan sebuah pompa sirkulasi
(circulation pump).

6. Sebutkan Komponen-komponen yang terdapat pada Boiler!

JAWABAN:

- Ruang Pembakaran (Furnace),

- Pemanas Lanjut (Super Heater)


- Air Heater
- Drum Air dan Drum Uap
- Dust Collector
- Soot blower

7. Sebutkan Komponen Pembantu (Supporting) dalam proses Boiler!

JAWABAN:

- Deaerator

- High pressure feed water pump


- Induced Draft Fan (IDF)
- Force Draft Fan (FDF)
- Cerobong asap (Chimney)
- Ash Conveyor

8. Untuk menghitung Heat Balance pada Boiler, dibutuhkan data-data nilai panas yang
masuk, sebutkan nilai panas masuk apa saja yang ada dalam perhitungan!
JAWABAN:

- Panas pembakaran bahan bakar


- sensible heat bahan bakar
- sensible heat air umpan
- sensible heat udara kering
- panas dikandung air
9. Untuk menghitung Heat Balance pada Boiler, dibutuhkan data-data nilai panas yang
keluar, sebutkan nilai panas keluar apa saja yang ada dalam perhitungan!
JAWABAN:

- Panas yang dikandung produk Steam


- Panas yang keluar lewat cerobong
- Panas terbuang lewat Blow Down
- Panas hilang karena radiasi
- Kerugian Panas lain-lain.

10. Sebutkan kandungan Impurities yang terdapat dalam umpan proses Boiler!

JAWABAN:

- Garam-garam Ca dan Mg sulfat dan silikat


Contohnya: CaSO4, Mg silikat, Ca silikat.
- Garam-garam Carbonat.
Contohnya: CaCO3, MgCO3.

1. Apa saja faktor yang mempengaruhi jumlah produksi steam boiler?


Jumlah produksi uap tergantung pada luas permukaan pemindah panas, laju aliran, dan panas
pembakaran yang diberikan.

2. Jelaskan perpindahan panas secara Radiasi dan Konveksi pada Boiler!


Perpindahan panas Radiasi terjadi pada furnace dimana terdapat burner yang
menghasilkan api yang berkontak langsung dengan saluran air untuk menghasilkan
steam superheated, sedangkan Perpindahan panas secara Konveksi terjadi pada
ekonomiser dimana gas buang hasil pembakaran pada furnace berkontak langsung
dengan saluran air untuk menghasilkan steam saturated.
3. Apa fungsi dari ruang pembakaran (Furnace) pada Boiler?
Furnace adalah dapur sebagai penerima panas bahan bakar untuk pembakaran, yang
terdapat fire gate di bagian bawah sebagai alas bahan bakar dan yang sekelilingnya
adalah pipa-pipa air ketel yang menempel pada dinding tembok ruang pembakaran
yang menerima panas dari bahan bakar secara radiasi
4. Apa fungsi Deaerator sebagai komponen pendukung Boiler?
Fungsi utamanya adalah menghilangkan oksigen (O2) dan untuk menghindari
terjadinya karat pada dinding ketel.

5. Apakah Perbedaan Boiler pipa api dan Boiler Pipa air?


Pada ketel pipa api, gas panas melewati pipa-pipa dan air umpan ketel ada di dalam
shell untuk dirubah menjadi steam. Sedangakan Pada ketel pipa air, air diumpankan
boiler melalui pipa-pipa masuk kedalam drum. Air yang tersirkulasi dipanaskan oleh
gas pembakaran membentuk steam pada daerah uap dalam drum.

6. Apakah yang menyebabkan scale (kerak) dapat terbentuk pada saluran tubing Boiler?
Kerak didalam boiler disebabkan oleh garam-garam Ca++ dan Mg ++ yang
mengendap pada saluran sirkulasi air dan steam pada Boiler.

7. Apakah yang terjadi bila scale terbentuk pada saluran tubing Boiler?
Bila scale terbentuk pada saluran boiler, maka akan menyebabkan hotspot pada
saluran yang terkena dampak scale tersebut, dimana hotspot tersebut dapat
menyebabkan panas berlebih pada satu titik yang dapat mengurangi ketahanan
material saluran boiler bahkan menyebabkan korosi yayg cepat

8. Apakah fungsi Blow Down pada proses Boiler?


a. Mengontrol ketinggian air.
b. Mengontrol konsentrasi bahan kimia pada air.
c. Pembuangan pada waktu pembersihan.

9. sebutkan dan jelaskan 2 tipe scale pada saluran tubing Boiler!


a. Scale porous.
Sifatnya merusak boiler sebab di dalam scale tersebut mengurung steam. Dimana
akan terjadi gelembung-gelembung steam yang akan merusak diding karena adanya
peristiwa kelewat panas.
b. Scale solid
Scale ini sifatnya lebih padat dibandingkan dengan scale porous. Dibandingkan scale
porous, scale ini kurang daya rusaknya terhadap ketel.

10. Apakah fungsi Oxygen Scavenger pada treatment kimiawi air umpan boiler?
Oxygen Scavengers. deaerator menghilangkan oksigen pada air umpan; akan tetapi,
oksigen yang masih trace masih ada dan menyebabkan masalah korosi. Oxygen
scavengers dicampurkan pada air umpan untuk menghilangkan oksigen yang masih
tersisa pada umpan setelah proses dari deaerator

Kelompok 6

Pertanyaan

1. Fluida apakah yang melewati tube side ?


2. Fluida apakah yang melewati shell side ?
3. Apakah semua fluida dari top Reaktor 1 melewati E-2201 ?
4. Termasuk HE tipe apakah E-2201 ?
5. Sebutkan tipe-tipe HE ?
6. Bagaimana cara mengetahui bahwa kinerja he sudah tidak optimal ?
7. Apa yang dilakukan jika sudah didapat performa E-2201 sudah tidak lagi optimal ?
8. Apa saja yang dilakukan saat cleaning E-2201 Pada TA rutin ?
9. Bagaimana cara meyakinkan adanya bocoran pada E-2201 ?
10. Apa yang perlu dilakukan jika terdapat kebocoran pada E-2201 ?
11. Berapa debit Cooling Water (CW) yang melewati shell E-2201?
12. Berapakah temperatur design Cooling Water (CW) di shell side?
13. Berapa temp design fluida propylene dan hidrogen di tube side?
14. Berapa design press E-2201?
15. Apakah flow/debit Cooling Water (CW) ke shell side E-2201 dapat diatur?
16. Bagaimana cara mengatur flow Cooling Water (CW) ke shell side E-2201?
17. Pada kondisi darurat ataupun sebelum TA, bagaimana cara mengosongi fluida di tube
side E-2201?
18. Fluida apa yg digunakan untuk purging/cleaning fluida baik di tube maupun shell side
E-2201?
19. Apakah semua fluida yang dikondensasi dapat terkondensasi secara sempurna?
20. Bagaimana cara mengalirkan fluida dari HE E-2201 kembali ke reaktor 1?

Jawaban

1. Propylene dan Hidrogen vapour


2. Cooling Water (CW)
3. Tentu tidak, sebagian besar fluida melewati E-2201 dan sebagian kecil melewati
D-2221
4. Kondensor
5. Tubular HE, Plate HE, Shell and tube HE, Jacketed vessel
6. Dengan mengetahui delta temperature inlet dan outlet tube side (Propylene dan
Hidrogen) yang tidak terlalu jauh, bias dipastikan sudah terdapat fouling pada tube
maupun shell side ataupun masalah lainnya.
7. Akan dilakukan cleaning, biasanya akan dilakukan bersamaan saat Turn Around rutin
(2-4 tahun sekali).
8. Biasanya akan dilakukan cleaning baik pada shell side dan tube side. Khusus pada
tube side, cleaning dilakukan dengan dengan ditembakkan water jet untuk
memastikan fouling yang menempel pada dinding tube terlepas.
9. Untuk mengetahui adanya bocoran pada shell side maupun tube side, pasca cleaning
akan dilakukan test press/ tahanan press dengan menggunakan nitrogen maupun
cooling water (CW).
10. Perlu diketahui biasanya adanya bocoran pada tube side, akan dilakukan observasi
terhadap tube yang terdapat bocoran dan diberikan sumbatan (proof).
11. 140-180 T/H
12. 32-38 0C
13. 40-70 0C
14. 8.0 kg/cm2
15. Ya, flow dapat diatur menyesuaikan kebutuhan
16. Diatur melalui opening control Valve F-2216, dapat diatur melalui control panel, baik
manual maupun automatic.
17. Dapat dilakukan dengan membuka kerangan ke flaring secara manual dari control
panel maupun manual di lapangan, karena memang sudah tersedia fasilitas buangan
ke flaring.
18. Fluida yang paling tepat menggunakan N2, tidak diperkenankan menggunakan O2
untuk mencegah terjadinya oksidasi pada tahap akhir cleaning HE.
19. Tentu tidak, sebagian fluida yang dapat dikondensasi dialirkan ke reaktor 1 dan
sebagian masih dalam bentuk gas.
20. Fluida yang masih dalam bentuk liquid dialirkan kembali ke reaktor 1 secara
gravitasi sedangkan yang tidak dapat terkondensasi dalam bentuk gas di hisap
melalui blower K-2201 untuk dialirkan kembali ke bottom reaktor 1.

Kelompok 8

1. Jelaskan apa yang akan terjadi jika jumlah sulfur yang masuk ke incinerator terlalu
berlebihan?
Jawaban :
Oksigen tidak cukup untuk melakukan pembakaran. Karenanya sulfur kemudian
justru terbawa masuk ke proses selanjutnya dan mulai menumpuk. Hal ini sangat
tidak dianjurkan, karena lama-kelamaan akan membuat blocking di gas cooler, dan
menimbulkan back pressure menuju incinerator.
2. Bagaimana cara mendeteksi jika ternyata proses pembakaran sulfur tidak terjadi
secara sempurna?
Jawaban:
Secara manual kita bisa melihat proses pembakaran melalui sightglass. Pada
pembakaran tidak sempurna, warna api di dalam incinerator justru akan berwarna
hitam kecoklatan atau merah sebagian.
3. Tolong jelaskan bahaya paparan SO2 jika terhirup di udara!
Jika SO2 terhirup selama delapan jam, paru-paru akan mengalami iritasi. Pada waktu
yang lebih lama, hal ini dapat mengakibatkan luka pada paru-paru. SO2 dapat terserap
dalam darah manusia, dan menyebabkan keracunan.
4. Jelaskan pengaruh jika sulfur yang masuk ke dalam incinerator tidak sesuai dengan
ketentuan yang disarankan.
Jawaban :
Seperti yang bisa dibaca pada makalah, suhu yang disarankan untuk sulfur masuk ke
dalam incinerator adalah pada kisaran 135-140. Jika kurang dari suhu tersebut maka
sulfur masih terlalu kental, sehingga flow pada aliran masuk tidak akan bagus. Jika
lebih dari suhu tersebut, akan terbentuk lapisan sulfur tipis pada lapisan atas tanki
melted sulfur dan bisa menyebabkan blocking pada sulfur transit pump lama
kelamaan.
5. Jelaskan treatment yang harus dilakukan pada sulfur sebelum masuk ke incinerator!
Jawaban:
Ditambahkan satu kg kalsium karbonat pada setiap 1 ton sulfur untuk menetralkan
substansi yang bersifat asam pada raw sulfur.
6. Mengingat aspek keamanan, pada kondisi seperti apa pembakaran sulfur dalam
incinerator harus di berhentikan?
Jawaban:
Ketika terjadi back pressure ke dalam incinerator akibat blocking pada packing gas
cooler, atau ketika pressure di dalam incinerator sudah melebihi 1 bar.
7. Mengingat sulfur mempunyai sifat korosif, jenis material apa yang disarankan untuk
digunakan agar bisa mengindari kebocoran akibat korosi ?
Jawaban:
Pemilihan material tentu harus mempertimbangkan cost serta efisiensi. Sejauh ini
material yang disarankan adalah carbon steel, ataupun titanium alloy.
8. Apa jenis pendingin yang digunakan untuk mendinginkan gas keluaran incinerator?
Jawaban:
Shell and tube heat exchanger.
9. Apakah tidak bisa menggunakan plat type heat exchanger untuk mendinginkan gas
keluaran incinerator?
Jawaban:
Bisa. Tetapi tidak efisien. Shell and tube adalah salah satu tipe HE yang umum, serta
dapat memberikan area perpindahan panas yang lebih banyak dengan perbandingan
berat serta volume.
10. Apa hal-hal yang dapat merusak incinerator?
Jawaban:
Kenaikan suhu yang terlalu cepat dapat merusak equipment secara perlahan.
11. Kenapa menggunakan sistem dua absorber sebagai sistem penyerapan gas so2 dari
incinerator?
12. Apa yang terjadi jika temperatur incinerator tidak naik ketika proses pembakaran?
13. Apa pengaruh perbedaan ukuran nozzle sulphur gun terhadap pembakaran?
14. Reaksi samping apa saja yang bisa terjadi di dalam incinerator?
15. Apakah sulfur yang tersublimasi dan tertinggal pada sela bata incinerator dapat
mengubah struktur bebatuan di dalam?
16. Kenapa suhu pada stage 1 incinerator lebih tinggi daripada suhu stage 2?
17. Apa yang terjadi jika suhu stage 2 justru lebh tinggi daripada suhu stage 1?
18. Berapa suhu maksimal yang diperbolehkan sebelum memasuki gas cooler?
19. Apa yang terjadi jika konten oksigen yang masuk tidak sesuai jumlah yang
disarankan?
20. Sebutkan macam-macam abnormalitas yang dapat terjadi di incinerator?

Hafis

1. Jelaskan Prinsip sederhana dari evaporasi ?


perubahan molekul di dalam keadaan cair (contohnya air) dengan spontan menjadi gas (contohnya
uap air). Proses ini adalah kebalikan dari kondensasi. Umumnya penguapan dapat dilihat dari
lenyapnya cairan secara berangsur-angsur ketika terpapar pada gas dengan volume signifikan.
2. Sebutkan berapa fase pemisahan pada evaporator
Pemisahan pada evaporator terdiri dari 2 jenis fase yaitu fase liquid dan fase cair yang
dipisahkan berdasarkan titik didih masing-masing fase.
3. Variabel Operasi apa yang mempengaruhi kondisi operasi evaporator ?
- Tekanan
- Temprature
- Jenis Feed yang digunakan
- Flow Feed
4. Dalam industry apa yang umumnya menerapkan prinsrip kerja dari evaporator
- Industri Kimia
- Industri Migas
5. Dalam industry Migas Evaporator digunakan untuk ?
- Mempertajam proses pemisahan berbagai fraksi untuk mendapatkan produk dengan
spesifikasi yang tepat.
- Sebagai pemisah fase umpan menjadi fase liquid dan vapor.
- Media bejana penghasil steam.
6. Pada umumnya media yang digunakan untuk memanaskan feed evaporator berupa ?
- Pemanas steam untuk menghasilkan proses pemisahan yang ideal
- Penggunaan Heat Exchanger dan Furnace sebelum memasuki bejana evaporator.
7. Peristiwa apa saja yang terjadi didalam proses evaporator
- Interface evaporation, yaitu proses dimana air akan berubah menjadi uap air
(gelembung) di permukaan.
- Vertikal vapour transfers, merupakan perpindahan lapisan yang kenyang dengan
uap air dari interface ke uap (atmosfer bebas).
8. Dalam persamaan perpindahan qalor apabila luas permukaan meningkat akan
menyebabkan ?
- Kenaikan pada kalor perpindahan per satuan waktu
9. Sebutkan factor penghambat pada perpindahan qalor ?
- Koefisien perpindahan kalor lapis film kondensasi pada sisi steam dari penukar
kalor
- Koefisien lapis film cairan yang sedang mendidih pada sisi cairan dari penukar
kalor
- Faktor karat / fouling factors pada kedua dinding dalam dan luar pembatas
permukaan perpindahan kalor.
- Tahanan panas bahan dinding (The Termal Resistance Of The Wall Material).

10. Dalam konteks kenaikan titik didih, apa yang terjadi apabila kekentalan larutan tinggi
Kenaikan titik didih larutan lebih tinggi dari pada pelarut murni pada tekanan yang
sama. Semakin tinggi kekentalan larutan, semakin tinggi titik didih.
11. Apa metode sederhana yang digunakan untuk memperkirakan kenaikan ttik didih ?
Hukum duhring, yang menyatakan bahwa terdapat hubungan linier antara suhu didih
larutan dan suhu didih air pada tekanan yang sama. Kaitan linier tersebut tidak
berlaku pada jangkau suhu yang lebar, hanya pada jangkau yang dapat diterima saja.
12. Dalam neraca massa evaporator dapat disimpulkan bahwa ?
INPUT = OUTPUT
13. Sebutkan permasalahan yang umumnya terjadi pada unit evaporator ?
- Pemisahan 2 komponen tidak optimal
- Korosif Terhadap Material
- Kerak/deposit pada outside tube steam
- Liquid Bottom Terikut menuju ke Top Evaporator
14. Apakah pengaruh temperature dalam proses kerja evaporator ?
Walaupun cairan dapat dievaporasi di bawah sushu titik didihnya, namum proses
penguapannya akan lebih cepat bila suhu di sekitarnya lebih tinggi bila dibandingkan
dengan titik didihnya. Hal ini terjadi karena evaporasi akan menyerap kalor laten yang
ada disekelilingnya.
15. Secara sederhana sistem evaporator industry terdiri dari ?
16. Rumus perpindahan kalor adalah ?
Q = U A D T
Dimana :
- Q : Kalor perpindahan per satu satuan waktu
- U : Koefisien perpindahan kalor keseluruhan
- A : Luas permukaan perpindahan kalor
- Dt : Beda Suhu Antara Dua Arus
17. Apa yang dimaksud multi effect evaporator ?
Multi-effect Evaporator
Menggunakan uap pada tahap untuk dipakai pada tahap berikutnya. Semakin
banyak tahap maka semakin rendah konsumsi energinya. Biasanya maksimal terdiri
dari tujuh tahap, bila lebih seringkali ditemui biaya pembuatan melebihi penghematan
energi. Ada dua tipe aliran, aliran maju dimana larutan masuk dari tahap paling panas
ke yang lebih rendah, dan aliran mundur yang merupakan kebalikan dari aliran maju.
Cocok untuk menangani produk yang sensitive terhadap panas sepertienzum dan
protein.

18. Sebutkan dan jelaskan tipe evaporator berdasarkan cara pemanasan ?


 Direct Fired Evaporator
Merupkan jenis evaporator dengan cara pengapian langsung dimana apai dan
pembakar gas dipisahkan dari cairan mendidih dengan pembatas dinding besi atau
permukaan untuk memanaskan.
 Submerged Combution Evaporator
Yaitu evaporator yang dipanaskan oleh api yang menyala dibawah permukaan
cairan, dimana gas yang panas bergelembung melewati cairan.
 Steam Heated Evaporator
adalah evaporator yang menggunakan pemanas steam atau uap lain yang dapat
dikondensasi, sumber panas dimana uap terkondensasai pada suatu sisi di
permukaan pemanas dan kemudian panas ditransmisi lewat dinding ke cairan
yang mendidih.

19. Sebutkan dua pemanfaatan evaporator dalam dunia industry ?


 Industri Kimia
Industri kimia yang dimaksud adalah industry yang bertujuan untuk
menghasilkan pemurnian 2 komponen melalui pengaplikasian evaporator.
Umumnya hal ini banyak ditemukan di industri Migas untuk mendapatkan hasil
yaitu produk liquid dan vapor.
 Industri Pangan
Industri ini menggunakan pemanfaatan evaporator untuk menghasilkan produk
pangan yang berkualitas, Dalam pengaplikasiannya kita dapat menemukannya di
pengolahan garam yang memanfaatkan proses evaporasi.

20. Jelaskan secara sederhana apa yang dimaksud horizontal tube evaporator ?
a. Merupakan jenis evaporator yang paling sederhana
b. Posisi tube horizontal
c. Pemanas steam dialirkan melalui tube, cairan di luar tube
d. Tidak ada sirkulasi paksaan pada cairan sehingga harga koefisien
e. traner panasnya rendah, teutama untuk cairan viskous
f. Sesuai untuk larutan dengan viskositas rendah, tidak sesuai untuk
larutan yang menimbulkan buih/ kerak.

21. Jelaskan secara sederhana apa yang dimaksud Forced Circulation Evaporator
Forced Cirulation Evaporator
Evaporator sirkulasi alami bekerja dengan memanfaatkan sirkulasi yang
terjadi akibat perbedaan densitas yang terjadi akibat pemanasan. Pada evaporator
tabung, saat air mulai mendidih, maka buih air akan naik ke permukaan dan memulai
sirkulasi yang mengakibatkan pemisahan liquid dan uap air di bagian atas dari tabung
pemanas.Jumlah evaporasi bergantung dari perbedaan temperatur uap dengan larutan.
Sering kali pendidihan mengakibatkan sistem kering, Untuk menghidari hal ini dapat
digunakan sirkulasi paksa, yaitu dengan manambahkan pompa untuk meningkatkan
tekanan dan sirkulasi sehingga pendidihan tidak terjadi.

22. Dalam proses evaporasi apa pengaruh tekanan dalam kondisi operasi ?
Tekanan
Semakin besar tekanan yang dialami maka proses evaporasi akan lebih lambat,
begitupun sebaliknya, sehingga terdapat jenis evaporator vacum yang berarti
evaporator tersebut menggunakan tekanan hampa atau tekannya dibawah tekanan
udara luar (<1 atm).

23. Dalam penanganan kerak pada material tube heater pada evaporator dapat dilakukan
dengan cara ?
Dapat diminimalisir dengan memberikan zat corrosion inhibitor (HBTT (hydroxy-
benzylidene)- amino]-2-thioxo-thiazolidin-4-one), DHBTPH (N-(3,4-
dihydroxybenzylidene)-3-{[8- (trifluoromethyl)quinolin-4-yl]thio}propanohydrazide),
BMIC (Alkaloid, 1-butyl-3- methylimidazolium chlorides), [BMIM]HSO4 (1-butyl-3-
methylimidazolium hydrogen sulfate), Calcium Gluconate, PEGME (Polyethylene
Glycol Methyl Ether) dan lain-lain).
24. Sebutkan ketentuan proses evaporasi ?
 Pemekatan larutan didasarkan pada perbedaan titik didih antar zat-zatnya.
 titik didih cairan dipengaruhi oleh tekanan.
 dijalankan pada suhu yang lebih rendah dari titik didih normal.
 titik didih cairan yang mengandung zat yang tidak menguap akn tergantung
tekanan dan kadar zat tersebut.
 Beda titik didih larutan dengan titik didih cairan murni disebut kenaikan titik
didih (boiling range).

Anda mungkin juga menyukai