Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Jawab :
1. Katalis Unicat adalah katalis pengganti yang digunakan pada proses desulfurizer.
Sebelumnya pada proses desulfurizer menggunakan katalis spongeiron, karena katalis ini
memiliki banyak kekurangan maka digantilah dengan katalis Unicat, ini memiliki
beberapa kelebihan seperti umur katalis yang jauh lebih panjang (2 tahun), pressure drop
yang rendah, bersifat kering dantidak membutuhkan injeksi larutan kaustik (NaOH).
2. Senyawa sulfur anorganik harus dihilangkan dari gas alam karena:
a. Dapat mereduksi inhibitor pada sistem benfield
b. Terbawa oleh gas CO2 dan akan merusak kompressor CO2 di urea
c. Merupakan racun bagi katalis pada proses selanjutnya
3. Hal – hal yang harus di perhatikan :
- Steam
Kenaikan aliran steam menghasilkan kenaikan konversi CO menjadi CO2 jika mendekati
kesetimbangan. Konversi akan menurun jika jauh dari kesetimbangan.
- Temperatur
Jika reaksi ini mendekati kesetimbangan maka penurunan temperatur akan menaikkan
konversi. Jika jauh dari kesetimbangan, temperatur menurunkan konversi. Begitupun
sebaliknya.
4. Beberapa kondisi yang berpengaruh terhadap reaksi di AmmoniaConverter yaitu :
- Temperatur
- Tekanan
- Space velocity
- Ratio H2 : N2
- Inert gas
- Kecepatan gas sintesa
5. Tujuan dari reaksi methanasi adalah untuk menyempurnakan penyisihan oksida-oksida
karbon (CO dan CO2) dari gas proses (gas sintesis). Cara penghilangan CO dan CO2 ini
dengan merubahnya menjadi gas CH4 yang bersifat sebagai gas inert di dalam ammonia
converter. Reaksi yang terjadi di methanator adalah sebagai berikut:
CO + 3 H2 ↔ CH4 + H2O + Q
CO2 + 4 H2 ↔ CH4 + 2 H2O + Q
6. Secara umum, fungsi dari tahap ini adalah memberikan pasokan pendinginan ke chiller
sehingga amoniak bisa dipisahkan dari gas di synloop, memurnikan amoniak dari gas-gas
yang masih terlarut, dan untuk mendapatkan amoniak dalam kondisi yang dibutuhkan
(hot dan cold).
7. Gas dikompresi melalui 2 tingkat. Pada tingkat pertama, gas dinaikkan tekanannya
sampai 64,5 Kg/cm2, kemudian gas didinginkan dalam tiga tingkatan: 1) Pendinginan
melalui Pertukaran Panas, 2) Pendinginan melalui pertukaran panas dengan gas yang
akan masuk ke metanator, dan 3) Pendinginan menggunakan ammonia refrigeration
dalam chiller sampai temperatur 9oC dan mengembunkan hampir semua air yang
terkandung di dalam first stage separator.
8. Variabel operasi reformer yang perlu diperhatikan adalah temperatur, tekanan, dan steam
to carbon ratio.
- Temperatur
Semakin tinggi temperatur reaksi, maka konversi metana akan semakin tinggi. Hal ini
disebabkan reaksi steam reforming bersifat endotermis.
- Tekanan
Kenaikan tekanan reaksi akan menyebabkan konversi metana menurun.Hal ini
disebabkan selisih koefisien stoikiometri reaktan dengan produk adalah-2.
- Steam to carbon ratio
Steam yang diumpankan ke reforming harus cukup agar pembentukan karbon pada
katalis tidak terjadi. Kenaikan jumlah steam akan menggeser kesetimbangan ke arah
produk reaksi, sehingga konversi metana meningkat, dan konsumsi steamserta
kebutuhan fuel gas akan meningkat pula. Dalam proses reforming, pada umumnya
steam to carbon ratio di dalam gas proses yang masuk keprimary reformer berkisar
antara3,2–3,4 tergantung pada kondisi di primary reformer, karena pada rasio ini
operasi akan memberikan kinerja yang optimal dan paling ekonomis.
9. Larutan benfield terdiri atas komponen utama K2CO3 (potasium carbonate) sebagai
penyerap, DEA (di ethanol amin) sebagai aktivator, V2O5 (vanadium pentoxide) sebagai
corrosion inhibitor, dan Ucon 500 HB sebagai anti foamingagent.
10.
Compressor Chiller
PGRU NH3
11. Tahapan untuk menghilangkan zat-zat dalam umpan yang tidak diinginkan:
a. Penyaringan dengan filter : bertujuan untuk menghilangkan partikel padat.
b. Tahap penghilangan sulfur anorganik (H2S) dengan proses desulfurisasi
menggunakan katalis Unicat.
c. Pemisahan air.
d. Pemisahan senyawa hidrokarbon berat (HHC) bertujuan untuk memisahkan
hidrokarbon berat guna menghindari terjadinya produk samping pada proses steam
reforming.
e. Tahap penghilangan karbon dioksida (CO2) karena karbon dioksida dapat meracuni
katalis.
f. Tahap penghilangan sulfur organic dengan katalis Co-Mo dan ZnO.
14. Tujuan pemisahan hidrokarbon berat ini adalah untuk menghindari terjadinya produk
samping pada proses steam reforming.
15. Gas CO dab CO2 harus dihilangkan karena dapat menjadi racun bagi katalis dalam unit sintesa
ammonia berikutnya.
19. Katalis promoted iron berpotensi mengalami deaktivasi yang dapat menyebabkan penurunan
jumlah konversi ammonia. Deaktivasi katalis dapat terjadi akibat tersumbatnya pori-pori dari
katalis atau telah habisnya life-time dari katalis.
20. Zat yang tidak diinginkan didalam gas alam sebagai bahan baku pembuatan ammonia:
1) Sulfur (anorganik dan organik)
2) Gas CO2
3) Partikel padat
4) Hidrokarbon
5) Fraksi berat
6) H2O
Kelompok 2
1. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi besar kecilnya efisiensi perpindahan panas
pada Heat Exchanger?
Jawab :
Faktor yang mempengaruhi efisiensi perpindahan panas pada Heat Exchanger
diantaranya : Laju alir massa fluida, nilai konduktivitas bahan HE, desain Heat
exchanger, suhu lingkungan sekitar, dan kerapatan isolasi dan seal.
4. Sebutkan dan jelaskan beberapa macam Heat Exchanger yang dibedakan berdasarkan
bentuknya ?
Jawab :
Heat Exchanger berdasarkan bentuknya dibedakan menjadi :
a. Shell and Tube Exchanger, merupakan Heat Exchanger dengan pipa besar (shell)
berisi beberapa tube yang relatif kecil.
b. Double Pipe Exchanger, merupakan Heat Exchanger dimana pipa yang satu berada di
dalam pipa yang lebih besar yang merupakan dua pipa yang konsentris.
c. Box Cooler, merupakan Heat Exchanger yang memiliki susunan pipa-pipa atau
beberapa bundle pipa dimasukkan ke dalam box berisi air.
8. Apa Fungsi dari Stripper Feed Exchanger 4A-E-222 pada Purge Gas Recovery Unit ?
Jawab :
Stripper Feed Exchanger berfungsi untuk mengambil panas dari suatu fluida untuk
dipindahkan ke fluida lainnya yang berasal dari LP dan HP Scrubber yang kemudian
akan diteruskan ke Ammonia Stripper
9. Sebutkan kelebihan alat penukar panas Tipe shell and tube yang sering digunakan dalam
industri?
Jawab :
Kelebihan dari alat penukar panas tipe shell and tube adalah :
- Konfigurasi yang dibuat dapat memberikan luas permukaan yang besar (> 200 ft2)
dengan volume yang kecil.
- Mempunyai lay-out mekanik yang baik dan bentuknya cukup baik untuk operasi
bertekanan.
- Menggunakan teknik fabrikasi yang sudah mapan.
- Dapat dibuat dari berbagai material.
- Mudah dibersihkan dan konstruksinya sederhana
10. Suatu alat penukar panas yang telah dirancang perlu diuji kelayakannya untuk
mengetahui kinerja alat tersebut dalam melakukan proses perpindahan panas. Bagaimana
untuk menentukan kelayakan suatu alat penukar panas (heat axchanger), Menurut Kern
(1965)?
Jawab :
– Faktor kekotoran (Rd)
Semakin besar harga Rd hasil kalkulasi dari harga Rd yang dibutuhkan maka alat
penukar panas dapat dikatakan layak digunakan apabila telah dilakukan service sehingga
alat penukar panas perlu dibersihkan dan diservis. Apabila harga Rd hasil kalkulasi lebih
kecil dari harga Rd yang dibutuhkan maka alat penukar panas dapat dikatakan tidak
layak digunakan.
– Pressure drop (∆P)
Kelayakan alat penukar panas baik apabila memiliki harga ∆P untuk gas sebesar < 2 psia
dan untuk cair sebesar < 10 psia.
SOAL-SOAL
1. Sebutkan jenis-jenis faktor pengotor berdasarkan endapan atau kotoran?
2. Apa yang dimaksud dengan pressure drop dan apa penyebab terjadinya pressure drop ?
3. Jelaskan proses perpindahan panas secara langsung maupun secara tidak langsung ?
4. Bagaimana mekanisme terjadinya fouling?
5. Kondisi apa saja yang mempengaruhi terjadinya fouling?
6. Hitunglah nilai LMTD fluida panas masuk pipa konsentris pada temperatur 300oC dan
keluar pada temperatur 200oC dan fluida dingin masuk 100oC dan keluar 150oC jika
aliran berlawanan arah ?
7. Jelaskan bagaimana kinerja alat Stripper Heat Exchanger ?
8. Sebutkan faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya fouling pada alat heat exchanger ?
9. Apa yang dimaksud dengan efektivitas penukar panas ?
10. Sebuah alat penukar kalor pipa ganda jenis aliran sejajar (parallel flow), dimana laju
aliran massa air panas 0,2 kg/dtk didinginkan dengan menggunakan air dingin,
temperatur masuk dan keluar air panas adalah 75 oC dan 45 oC, temperatur masuk dan
keluar air dingin 20 oC dan 32 °C. Jika koefisien perpindahan panas kedua sisi adalah
2. Pressure drop adalah penurunan tekanan untuk mengetahui sejauh mana fluida dapat
memepertahankan tekanan yang dimilikinya selama fluida mengalir.
Disebabkan oleh 2 hal :
- Friksi aliran dengan dinding
- Pembelokan aliran
3. Proses terjadinya perpindahan panas secara langsung yaitu, fluida yang panas akan
bercampur secara langsung dengan fluida dingin tanpa adanya pemisah, sedangkan secara
tidak langsung yaitu apabila diantara fluida panas dan fluida dingin tidak berhubungan
langsung tetapi dipisahkan oleh sekat-sekat pemisah.
6. Diketahui :
Th,in = 300°C
Th,out = 200°C
Tc,in = 100°C
Tc,out = 150°C
7. Kinerja dari alat Stripper Feed Exchanger yaitu fluida panas masuk ke bagian shell yang
merupakan Ammonia Water dengan temperature masuk 444,38°F dan temperature keluar
274,1°F. Ammonia Water berasal dari alat gabungan HP dan Lp scrubber, sedangkan
fluida dingin masuk pada bagian tube yang merupakan Ammonia Water dengan
temperature untuk masuk 119,60°F dan temperature keluar 239°F. Didalam Stripper Feed
Exchanger, Ammonnia Water akan mengalir dan melewati baffle yang terpasang pada sisi
shell, sedangkan Ammonia Water mengalir sepanjang aliran tube. Pada saat kedua fluida
tersebut kontak tak langsung melalui dinding tube dengan rambatan secara konduksi dan
konveksi, maka terjadi proses pertukaran panas antara Ammonia Water (shell) dan
Ammonia Water (tube). Ammonia Water (shell) yang merupakan fluida panas akan
mengalami penurunan temperature akibat pertukaran panas dengan Ammonia Water
(tube).
9. Efektivitas (E), adalah rasio antara tingkat perpindahan panas yang sebenarnya dan
transfer rate mungkin panas maksimum, efektifitas juga merupakan jumlah dimensi antara
0 dan 1.
1
= 1 1 = 325 W/m2.°C
+
650 650
(75−20)°𝐶−(45−32)°𝐶
LMTD = (75−20)°𝐶 = 29,118 °C
ln
(45−32)°𝐶
𝑄
A = 𝑈𝑥𝐿𝑀𝑇𝐷
25,122 𝑥 1000 𝑊
= 325𝑊 = 2,655 m2
⁄𝑚2 °𝐶 𝑥 29,118°𝐶
Kelompok 3
3. Sebutkan hal apa sajakah yang berpengaruh terhadap kinerja alat tersebut?
Jawab:
1. Temperatur Operasi
2. Penurunan Tekanan (pressure drop)
3. pH
4. Jenis Katalis
4. Sulfur pada gas alam biasanya terikat dalam senyawa H2S, selain berbahaya dalam
proses yang berkelanjutan dan racun bagi katalis, adakah bahaya lain misalnya dalam
segi safety terutama bagi pekerja di perusahaan tersebut? Jika ada apa saja bahaya
tersebut?
Jawab:
Selain berbahaya dalam proses yang berkelanjutan dan racun bagi katalis, ada bahaya
lain misalnya dalam segi safety terutama bagi pekerja di perusahaan tersebut, yakni
sebagai berikut :
1. Sakit kepala atau pusing
2. Badan terasa lesu
3. Hilangnya nafsu makan
4. Rasa kering pada hidung, tenggorokan dan dada
5. Batuk-batuk
6. Kulit terasa perih
5. Jenis-jenis katalis yang dapat digunakan sebagai penunjang pada alat desulfurizer,
yaitu sponge iron, dycat158, unicat, dan lain-lain. Di antara katalis ini manakah yang
paling efisien dan adakah katalis selain yang disebutkan di atas dapat juga digunakan
sebagai katalis pada alat desulfurizer?
Jawab:
Katalis yang paling efisien yang digunakan pada alat desulfurizer 201-D adalah
katalis Unicat. Keunggulan katalis Unicat SR-110 CX dari katalis Sponge Irondan
Dycat 158adalah :
a. Lifetime katalis Unicat SR-110 CX lebih lama jika dibandingkan dengan katalis
Sponge Iron dan Dycat 158. Lifetime katalis Unicat SR-110 CX adalah 2 tahun
sedangkan Sponge Iron adalah 30 hari atau 1 bulan dan Dycat 158 adalah 1 tahun.
b. Dalam proses penggunaannya katalis Unicat SR-110 CX tidak diperlukan
penambahan NaOH karena sudah bersifat netral sehingga hal tersebut juga dapat
menghemat biaya operasional.
c. Katalis Unicat SR-110 CX tidak hanya mampu menyerap H2S, tetapi juga mampu
menyerap COS dan Merkaptan.
d. Penurunan tekanan (pressure drop) penggunaan katalis Unicat lebih kecil
dibandingkan sponge iron dan dycat 158 sehingga compressor mengalami
penurunan beban.
6. Pada alat desulfurizer 201-D berfungsi untuk menghilangkan sulfur anorganik dari
gas alam. Kenapa sulfur anorganik yang dihilangkan terlebih dahulu bukan sulfur
organik? Serta bagaimana perbedaan antara sulfur anorganik dan sulfur organik
tersebut?
Jawab:
Sulfur dapat berupa sulfur organik dan sulfur anorganik. Sulfur organik dalam bentuk
merkaptan (RSH, RSR), sedangkan sulfur anorganik dalam bentuk H2S. Pada alat
desulfurizer 201-D memang dikhususkan untuk mengubah sulfur anorganik, untuk
sulfur organik akan dipisahkan pada desulfurizer yang kedua karena pada desulfurizer
(102-D) memiliki 2 bed . Pada bed pertama pemisahan sulfur organic dengan cara
direaksikan dengan injeksi H2 menggunakan katalis CoMo dan pada bed kedua
dilakukan pengikatan H2S menggunakan katalis ZnO seperti pada desulfurizer pada
201-D . Proses pemisahan sulfur organik dilakukan dengan cara mengubah sulfur
organik menjadi sulfur anorganik terlebih dahulu, sehingga sulfur dapat dipisahkan
7. Bagaimana cara mendeteksi katalis Unicat yang digunakan pada alat desulfurizer 201-
D masih layak atau tidak untuk digunakan?
Jawab:
Cara mendeteksi katalis Unicat pada alat desulfurizer ialah dilakukan menganalisa
H2S yang lolos, apabila H2S yang lolos sudah melebihi 1 ppm maka ada indikasi
bahwa katalis di 201-D tersebut sudah jenuh dan perlu diganti
8. Apakah katalis Unicat yang digunakan pada alat desulfurizer jika tidak layak
digunakan harus diganti dengan yang baru atau dapat diregenerasi? Jika dapat
diregenerasi, bagaimana cara meregenerasi katalis tersebut?
Jawab:
Regenerasi katalis secara teknis banyak disukai secara ekonomis karena
memperpanjang umur katalis dan mengurangi kebutuhan untuk proses daur ulang atau
pembuangan. Berdasarkan informasi yang kami dapatkan bahwa regenerasi katalis
yang teracuni oleh sulfur dapat diregenerasi dengan cara menambahkan steam atau
dengan cara pembakaran pengotor katalis. Namun, apabila dilakukan regenerasi
tersebut maka akan lebih banyak berdampak buruk terhadap proses selanjutnya
setelah unit desulfurisasi, yaitu:
1. Apabila katalis Unicat yang teracuni sulfur direaksikan dengan steam (H2O),
maka akan kembali membentuk H2S. Sehingga hal tersebut tidak baik untuk
proses selanjutnya yaitu pada unit Reforming dimana katalis pada unit itu
sensitive terhadap sulfur dan dapat merusak alat karena adanya sulfur yang
bersifat asam.
2. Apabila katalis Unicat yang teracuni sulfut dilakukan pembakaran, dapat
berakibat akan terbentuknya SO2. SO2 merupakan racun untuk beberapa
katalis
Sehingga dapat disimpulkan, akan lebih baik bila dilakukan penggantian katalis
Unicat (ZnO) yang baru.
9. Mengapa pada alat desulfurizer 201-D harus dijaga kondisinya dalam suasana basa?
Apa akibatnya jika pada alat desulfurizer 201-D tersebut kondisinya dalam suasana
asam?
Jawab:
Kondisi alat desulfurizer di jaga dalam suasana basa karena sesuai dengan desain awal
dari alat desulfurizer 201-D tersebut yaitu pada pH 7,5-8,0 dan katalis yang digunakan
memiliki pH netral sehingga tidak perlu lagi ditambahkan injeksi basa. Apabila pada
alat desulfurizer pH nya tidak sesuai dengan desain awal atau dapat diartikan yaitu
dalam kondisi asam, maka hal tersebut dapat merusak alat desulfurizer itu sendiri
maupun alat lain setelah unit desulfurisasi ini akibat adanya sulfur tersebut yang
bersifat asam.
10. Pada desain awal alat desulfurizer 201-D kandungan H2S yang masuk adalah
maksimal 5 ppm, jika kandungan H2S yang masuk lebih dari 5 ppm, apa pengaruhnya
terhadap katalis?
Jawab:
Pengaruh terhadap katalis Unicat bila kandungan H2S yang masuk ke alat desulfurizer
201-D lebih dari 5 ppm ialah dapat mengurangi masa pakai dari katalis tersebut,
sedangkan untuk nilai kandungan H2S outletnya, berdasarkan pengambilan data yang
kita lakukan, pada data tersebut ada kandungan H2S yang lebih dari 5 ppm, tapi masih
bias dikonversi dibawah desain awal outletnya.
11. Sebutkan spesifikasi katalis Unicat yang digunakan pada alat desulfurizer 201-D?
Jawab:
Form : Extrudates
Diameter : 1,6-2,5 mm
Length : 4,5 mm
ZnO : 70 min % wt
Bulk Density : 0,85-0,90 kg/ltr
Crushing Strength : 3,72 kgs
12. Sebutkan kondisi operasi alat desulfurizer 201-D?
Jawab:
Temperatur : 27 – 38 oC
Tekanan : 25 – 27 kg/cm2
H2S inlet : 5 ppm (max)
H2S outlet : 1 ppm
Umur Teknis : 1 – 2 tahun
pH : 7.5 – 8.0
14. Jelaskan penyebab berkurang atau hilangnya sifat katalis yang berpengaruh terhadap
umur katalis!
Jawab:
1. Racun Katalis (Poisoning)
Poisoning dapat diakibatkan arena adanya khemisorpsi dari reaktan, impuritis atau
produk yang ada didalam umpan suatu reactor dimana bagian aktif dari katalis
tertutupi.Khemisorpsi ini dapat bersifat reversible (dapat diregenerasi) dan juga
dapat bersifat irreversible (tidak dapat diregenerasi).
2. Fouling
Fouling dapat diakibatkan oleh bagian reaktan atau produk yang mengendap
secara fisis dipermukaan katalis sehingga dapat menutupi bagian aktif dari katalis,
misalnya kerak, karat dan berbagai jenis korosi lainnya yang mungkin terjadi
karena penambahan zat kimia. Material-material ini akan menyumbat bagian-
bagian luar partikel, menyumbat pori dan menutupi permukaan aktif dari katalis.
3. Sintering
Sintering dapat diakibatkan karena adanya local over heating yaitu adanya zat
yang lebih bereaksi dengan zat sekitarnya.Terjadinya reaksi mengakibatkan panas
sehingga terjadi perubahan fasa dari padat ke cair. Untuk mengantisipasi
terjadinya sintering, maka katalis dirancang yaitu dengan cara memberikan
promotor yang dapat mempertahankan stabilitas katalis.
4. Physical Loss
Physical Loss yaitu degradasi katalis karena berkurangnya katalis ketika reaksi
terjadi.Physical Loss dapat terjadi pada katalis yang bersifat homogeny atau
heterogen pada reactor fluidized bed.
5. Chemical Change
Chemical Change yaitu degradasi katalis karena adanya perubahan yang bersifat
kimiawi pada katalis.
15. Temperatur desulfurizer pada desain alat adalah 27-83oC, bagaimana cara yang
dilakukan agar temperatur tersebut tercapai? Jika tidak tercapai, apa pengaruhnya?
Jawab:
Untuk mencapai temperatur optimum tersebut, umpan gas terlebih dulu melalui
penyaringan dan kemudian dipanaskan dalam jacket water pipe dengan media steam
LS (3,5 kg/cm2). Jika temperatur optimum tidak tercapai maka kecepatan reaksi akan
berkurang
18. Tuliskan aplikasi dari alat sulfur removal pada industri lain selain pada proses feed
treating unit di PT PUSRI !
Jawab:
1. Sponge Iron Vessel Desulfurizer pada Amonia Plant PT Pupuk Iskandar Muda
2. Desulfurizer pada unit pemurnian minyak bumi PT Pertamina
3. Desulfurizer pada unit produksi hidrogen (HPU) PT Pertamina
19. Permasalahan apa saja yang sering terjadi pada alat desulfurizer?
Jawab:
1. Fouling
2. Kinerja alat yang telah buruk
3. Pengaruh inlet feed/ bahan umpan
20. Bagaimana kriteria/syarat inlet feed untuk alat desulfurizer agar tidak terlalu
membebani alat dan efisiensi penyerapan tercapai?
Jawab:
1. Umpan gas telah melewati proses penyaringan (pemisahal partikel padat)
2. Umpan dipanaskan dalam jacket heater agar menyesuaikan dengan temperatur
operasi alat
Kelompok 4
2.Menara gelembung
Menara gelembung terdiri dari sebuah menara, dimana di dalam menara tersebut gas
didispersikan dalam fase cair dalam bentuk gelembung. Transfer massa terjadi pada
waktu gelembung terbentuk dan pada waktu gelembung naik ke atas melalui cairan.
Menara gelembung digunakan untuk transfer massa gas yang relatif sukar larut.
Gelembung dapat dibuat misalnya dengan pertolongan distributor pipa, yang
ditempatkan mendatar pada dasar menara.
3.Menara packing
Menara packing adalah menara yang diisi dengan bahan pengisi, Zat cair masuk lalu
didistribusikan di atas isian itu dengan distributor, sehingga pada operasi yang ideal
membasahi permukaan isian secara seragam. Gas yang mengansung zat terlarut
masuk ke ruang pendistribusi yang terdapat di bawah isian dan mengalir ke atas
melalui celah antar isian, berlawanan arah dengan aliran zat cair.
8. Dari beberapa jenis absorber yang diketahui, tuliskan keunggulan absorber tipe
packing !
Jawab
1. Liquid hold-up jauh lebih rendah pada packed column dibandingkan kolom tray.
Hal ini sangat penting ketika inventory liquid yang mudah terbakar atau beracun
harus sekecil mungkin untuk alasan keselamatan.
2. Packed column lebih sesuai untuk menangani foaming system.
3. Pressure drop per tahap kesetimbangan (HETP) lebih rendah pada packing
daripada tray; dan pada kolom vakum sebaiknya menggunakan packing.
4. Pada kolom dengan diameter kecil (kurang dari 0,6 m), sebaiknya menggunakan
packing; tray akan sulit dipasang dan cukup mahal.
9. Tuliskan persyaratan pokok yang diperlukan untuk menara isian (packing) !
Jawab.
Persyaratan pokok yang diperlukan untuk packing yaitu :
1. Tidak bereaksi kimia dengan fluida di dalam menara
2. Tidak terlalu berat
3. Memungkinkan terjadinya kontak yang baik antara zat cair dan gas.
4. Mengandung cukup banyak laluan untuk kedua arus tanpa terlalu banyak zat cair
yang terperangkap atau menyebabkan penurunan tekanan terlalu tinggi.
5. Harus memungkinkan terjadinya kontak yang baik antara zat cair dan gas.
6. Tidak terlalu mahal.
11. Pada menara sembur biasanya digunakan absorpsi jenis umpan yang seperti apa dan
hal apa saja yang harus ada pada menara sembur?
Jawab
Digunakan untuk transfer massa gas yang sangat mudah larut. Biasanya:
a. Gas yang diserap bersifat korosif
b. Gas mengandung debu atau partikel – partikel kecil yang akan menyumbat jika
dipakai menara packing atau menara plat.
Beberapa hal penting yang harus ada di menara sembur:
a. Diperlukan energi untuk semburan cairan.
b. Harus dilengkapi dengan penangkap kabut (mist eliminator).
c. Menara harus cukup tinggi
12. Tuliskan syarat-syarat suatu larutan pencuci dapat menjadi absorben !
Jawab.
1. Memiliki daya melarutkan bahan yang akan diabsorpsi yang sebesar mungkin
(kebuthan akan cairan lebih sedikit,volume alat lebih kecil)
2. Sedapat mungkin sangat reaktif
3. Memiliki tekanan uap yang tinggi
4. Mempunyai viskositas yang rendah
5. Stabil secara termis dan murah
13. Pada studi kasus absorber, proses yang terjadi secara kimia. Jelaskan mekanisme
penyerapan gas CO2 pada proses absorpsi !
Jawab.
Pada Absorber yang dipakai di Pusri IB, larutan Potassium Karbonat menyerap gas
CO2 dan dilanjutkan reaksi kimia. CO2 menjadi terhidrasi, membentuk asam
karbonat yang selanjutnya bereaksi dengan ion-ion karbonat membentuk ion
bikarbonat.
Proses yang terjadi pada penyerapan CO2 di Absorber CO2 removal adalah gas CO2
terserap dalam air dan selanjutnya ditangkap oleh larutan potassium karbonat secara
reaksi kimia menjadi potassium bikarbonat. Secara garis besar reaksi yang terjadi
dilarutan Benfield adalah sebagai berikut :
CO2 dapat dipisahkan dari gas sintesa dengan jalan penyerapan memakai larutan
Benfield pada menara Absorber. Gas sintesa bebas air mengalir langsung kemenara
melalui distributor, sedangkan larutan Benfield dialirkan kemalui bagian atas menara.
Gas mengalir keatas melalui 4 bed steel sloted ring yang merupakan wadah kontak
antar gas dengan Benfield . larutan ini menyerap hampir seluruh CO2 yang lewat
absorber. Larutan rich Benfield yang mengalir dari dasar dirgenerasi dalam menara
stripper pada tekanan rendah dan temperatur tinggi, maka CO2 akan terlepas dan
larutan lean Benfield dari stripper didinginkan dan selanjutnya dikirim kembali ke
Absorber sedangkan larutan Benfield yang diregenari sebagian disebut semi lean
Benfield, larutan ini dikirim kebagian tengah menara Absorber.
CO2 yang meninggalkan top stripper mengalir menuju stripper condenser dimana air
diembunkan, dipisahkan dari gas CO2 nya didalam CO2 stripper reflux drum sebagian
air mengembun dikembalikan ke CO2 stripper dengan menggunakan pompa, sisanya
dibuang ke sewer. Setelah CO2 dipisahkan dari uap selanjutnya dikirim ke unit
pembuatan urea.
14. Perisitiwa absorpsi terjadi secara co-current dan counter current. Jelaskan apa
perbedaannya ?
Jawab
Co-Current
Aliran Gas dan cairan masuk secara bersamaan ke dalam kolom baik masuk
dari bagian atas maupun masuk dari bagian bawah.
Counter Current
Aliran gas masuk dari bagian bawah kolom sedangkan cairan dari bagian atas
kolom.
15. Tuliskan beberapa hal penting yang harus ada pada menara sembur !
Jawab.
Beberapa hal penting yang harus ada di menara sembur:
d. Diperlukan energi untuk semburan cairan.
e. Harus dilengkapi dengan penangkap kabut (mist eliminator).
f. Menara harus cukup tinggi
16. Dalam studi kasus pada absorber menggunakan benfield sebagai absorben. Tuliskan
komposisi dari larutan benfield ?
Jawab
Larutan benfield merupakan suatu bentuk sistem yang berupa larutan yang digunakan
untuk menyerap dan memisahkan gas-gas impurities seperti H2S dan CO2.Larutan ini
terdiri dari larutan karbonat dan larutan DEA yang mana dapat menyerap kandungan
gas-gas impurities tersebut hingga 98%.Larutan carbonat berwarna gelap sedangkan
larutan DEA berwarna bening kekuningan.Dalam larutan benfield inilah terjadi proses
penyerapan gas.Kandungan dalam larutan benfield ini dapat dihitung kadarnya
melalui suatu titrasi yang dilakukan.Nilai-nilai dari parameter yang dihitung dalam
larutan benfield ini sangat dipengaruhi oleh temperatur dan SG (Anonim,1996).
17. Absorber terdiri dari beberapa struktur, tuliskan apa saja yang termasuk struktur dari
absorber!
Jawab
Struktur dalam absorber
Bagian atas: Spray untuk megubah gas input menjadi fase cair.
Bagian tengah: Packed tower untuk memperluas permukaan sentuh sehingga
mudah untuk diabsorbsi
Bagian bawah: Input gas sebagai tempat masuknya gas ke dalam reaktor.
18. Bagaimana cara meningkatkan laju penyerapan pada proses absorpsi gas karbon
dioksida?
Jawab
Salah satunya dengan cara penambahan larutan benfield sebagai bahan penyerap pada
proses absorpsi gas CO2
19. Apa saja penghambat pada saat proses penyerapan CO2 pada absorber?
Jawab
Rendahnya laju penyerapan CO2
Terjadinya korosi
Terjadinya foaming
20. Bagaimana mengatasi penghambat dalam proses penyerapan CO2 pada absorber?
Jawab
Dengan cara menggunakan larutan benfield pada proses penyerapan CO2 sebagai
penyerap. Larutan benfield mengandung karbonat yang berasal dari K2CO3, dengan
tambahan zat aditif yang menaikkan laju penyerapan (Diethanol amine-DEA),
mencegah korosi (V2O5), dan mencegah terjadinya foaming (UCON 500 HB).
Kelompok 5
JAWABAN : Economiser adalah alat yang merupakan pemanas air terakhir sebelum masuk
ke drum. Di dalam economiser air menyerap panas gas buang yang keluar
dari superheater sebelum dibuang ke atmosfir melalui cerobong.
4. Sebutkan Proses perpindahan panas apa saja yang terjadi pada Boiler!
JAWABAN: sirkulasi air secara alami, yakni dari drum turun melalui down
comer ke header bawah dan naik kembali ke drum melalui pipa-pipa riser. Adanya sirkulasi
ini sangat diperlukan agar terjadi pendinginan terhadap pipa-pipa pemanas dan mempercepat
proses perpindahan panas. Kecepatan sirkulasi akan berpengaruh terhadap produksi uap dan
kenaikan tekanan serta temperaturnya. Selain sirkulasi alami, juga dikenal sirkulasi paksa
(forced circulation). Untuk sirkulasi jenis ini digunakan sebuah pompa sirkulasi
(circulation pump).
JAWABAN:
JAWABAN:
- Deaerator
8. Untuk menghitung Heat Balance pada Boiler, dibutuhkan data-data nilai panas yang
masuk, sebutkan nilai panas masuk apa saja yang ada dalam perhitungan!
JAWABAN:
10. Sebutkan kandungan Impurities yang terdapat dalam umpan proses Boiler!
JAWABAN:
6. Apakah yang menyebabkan scale (kerak) dapat terbentuk pada saluran tubing Boiler?
Kerak didalam boiler disebabkan oleh garam-garam Ca++ dan Mg ++ yang
mengendap pada saluran sirkulasi air dan steam pada Boiler.
7. Apakah yang terjadi bila scale terbentuk pada saluran tubing Boiler?
Bila scale terbentuk pada saluran boiler, maka akan menyebabkan hotspot pada
saluran yang terkena dampak scale tersebut, dimana hotspot tersebut dapat
menyebabkan panas berlebih pada satu titik yang dapat mengurangi ketahanan
material saluran boiler bahkan menyebabkan korosi yayg cepat
10. Apakah fungsi Oxygen Scavenger pada treatment kimiawi air umpan boiler?
Oxygen Scavengers. deaerator menghilangkan oksigen pada air umpan; akan tetapi,
oksigen yang masih trace masih ada dan menyebabkan masalah korosi. Oxygen
scavengers dicampurkan pada air umpan untuk menghilangkan oksigen yang masih
tersisa pada umpan setelah proses dari deaerator
Kelompok 6
Pertanyaan
Jawaban
Kelompok 8
1. Jelaskan apa yang akan terjadi jika jumlah sulfur yang masuk ke incinerator terlalu
berlebihan?
Jawaban :
Oksigen tidak cukup untuk melakukan pembakaran. Karenanya sulfur kemudian
justru terbawa masuk ke proses selanjutnya dan mulai menumpuk. Hal ini sangat
tidak dianjurkan, karena lama-kelamaan akan membuat blocking di gas cooler, dan
menimbulkan back pressure menuju incinerator.
2. Bagaimana cara mendeteksi jika ternyata proses pembakaran sulfur tidak terjadi
secara sempurna?
Jawaban:
Secara manual kita bisa melihat proses pembakaran melalui sightglass. Pada
pembakaran tidak sempurna, warna api di dalam incinerator justru akan berwarna
hitam kecoklatan atau merah sebagian.
3. Tolong jelaskan bahaya paparan SO2 jika terhirup di udara!
Jika SO2 terhirup selama delapan jam, paru-paru akan mengalami iritasi. Pada waktu
yang lebih lama, hal ini dapat mengakibatkan luka pada paru-paru. SO2 dapat terserap
dalam darah manusia, dan menyebabkan keracunan.
4. Jelaskan pengaruh jika sulfur yang masuk ke dalam incinerator tidak sesuai dengan
ketentuan yang disarankan.
Jawaban :
Seperti yang bisa dibaca pada makalah, suhu yang disarankan untuk sulfur masuk ke
dalam incinerator adalah pada kisaran 135-140. Jika kurang dari suhu tersebut maka
sulfur masih terlalu kental, sehingga flow pada aliran masuk tidak akan bagus. Jika
lebih dari suhu tersebut, akan terbentuk lapisan sulfur tipis pada lapisan atas tanki
melted sulfur dan bisa menyebabkan blocking pada sulfur transit pump lama
kelamaan.
5. Jelaskan treatment yang harus dilakukan pada sulfur sebelum masuk ke incinerator!
Jawaban:
Ditambahkan satu kg kalsium karbonat pada setiap 1 ton sulfur untuk menetralkan
substansi yang bersifat asam pada raw sulfur.
6. Mengingat aspek keamanan, pada kondisi seperti apa pembakaran sulfur dalam
incinerator harus di berhentikan?
Jawaban:
Ketika terjadi back pressure ke dalam incinerator akibat blocking pada packing gas
cooler, atau ketika pressure di dalam incinerator sudah melebihi 1 bar.
7. Mengingat sulfur mempunyai sifat korosif, jenis material apa yang disarankan untuk
digunakan agar bisa mengindari kebocoran akibat korosi ?
Jawaban:
Pemilihan material tentu harus mempertimbangkan cost serta efisiensi. Sejauh ini
material yang disarankan adalah carbon steel, ataupun titanium alloy.
8. Apa jenis pendingin yang digunakan untuk mendinginkan gas keluaran incinerator?
Jawaban:
Shell and tube heat exchanger.
9. Apakah tidak bisa menggunakan plat type heat exchanger untuk mendinginkan gas
keluaran incinerator?
Jawaban:
Bisa. Tetapi tidak efisien. Shell and tube adalah salah satu tipe HE yang umum, serta
dapat memberikan area perpindahan panas yang lebih banyak dengan perbandingan
berat serta volume.
10. Apa hal-hal yang dapat merusak incinerator?
Jawaban:
Kenaikan suhu yang terlalu cepat dapat merusak equipment secara perlahan.
11. Kenapa menggunakan sistem dua absorber sebagai sistem penyerapan gas so2 dari
incinerator?
12. Apa yang terjadi jika temperatur incinerator tidak naik ketika proses pembakaran?
13. Apa pengaruh perbedaan ukuran nozzle sulphur gun terhadap pembakaran?
14. Reaksi samping apa saja yang bisa terjadi di dalam incinerator?
15. Apakah sulfur yang tersublimasi dan tertinggal pada sela bata incinerator dapat
mengubah struktur bebatuan di dalam?
16. Kenapa suhu pada stage 1 incinerator lebih tinggi daripada suhu stage 2?
17. Apa yang terjadi jika suhu stage 2 justru lebh tinggi daripada suhu stage 1?
18. Berapa suhu maksimal yang diperbolehkan sebelum memasuki gas cooler?
19. Apa yang terjadi jika konten oksigen yang masuk tidak sesuai jumlah yang
disarankan?
20. Sebutkan macam-macam abnormalitas yang dapat terjadi di incinerator?
Hafis
10. Dalam konteks kenaikan titik didih, apa yang terjadi apabila kekentalan larutan tinggi
Kenaikan titik didih larutan lebih tinggi dari pada pelarut murni pada tekanan yang
sama. Semakin tinggi kekentalan larutan, semakin tinggi titik didih.
11. Apa metode sederhana yang digunakan untuk memperkirakan kenaikan ttik didih ?
Hukum duhring, yang menyatakan bahwa terdapat hubungan linier antara suhu didih
larutan dan suhu didih air pada tekanan yang sama. Kaitan linier tersebut tidak
berlaku pada jangkau suhu yang lebar, hanya pada jangkau yang dapat diterima saja.
12. Dalam neraca massa evaporator dapat disimpulkan bahwa ?
INPUT = OUTPUT
13. Sebutkan permasalahan yang umumnya terjadi pada unit evaporator ?
- Pemisahan 2 komponen tidak optimal
- Korosif Terhadap Material
- Kerak/deposit pada outside tube steam
- Liquid Bottom Terikut menuju ke Top Evaporator
14. Apakah pengaruh temperature dalam proses kerja evaporator ?
Walaupun cairan dapat dievaporasi di bawah sushu titik didihnya, namum proses
penguapannya akan lebih cepat bila suhu di sekitarnya lebih tinggi bila dibandingkan
dengan titik didihnya. Hal ini terjadi karena evaporasi akan menyerap kalor laten yang
ada disekelilingnya.
15. Secara sederhana sistem evaporator industry terdiri dari ?
16. Rumus perpindahan kalor adalah ?
Q = U A D T
Dimana :
- Q : Kalor perpindahan per satu satuan waktu
- U : Koefisien perpindahan kalor keseluruhan
- A : Luas permukaan perpindahan kalor
- Dt : Beda Suhu Antara Dua Arus
17. Apa yang dimaksud multi effect evaporator ?
Multi-effect Evaporator
Menggunakan uap pada tahap untuk dipakai pada tahap berikutnya. Semakin
banyak tahap maka semakin rendah konsumsi energinya. Biasanya maksimal terdiri
dari tujuh tahap, bila lebih seringkali ditemui biaya pembuatan melebihi penghematan
energi. Ada dua tipe aliran, aliran maju dimana larutan masuk dari tahap paling panas
ke yang lebih rendah, dan aliran mundur yang merupakan kebalikan dari aliran maju.
Cocok untuk menangani produk yang sensitive terhadap panas sepertienzum dan
protein.
20. Jelaskan secara sederhana apa yang dimaksud horizontal tube evaporator ?
a. Merupakan jenis evaporator yang paling sederhana
b. Posisi tube horizontal
c. Pemanas steam dialirkan melalui tube, cairan di luar tube
d. Tidak ada sirkulasi paksaan pada cairan sehingga harga koefisien
e. traner panasnya rendah, teutama untuk cairan viskous
f. Sesuai untuk larutan dengan viskositas rendah, tidak sesuai untuk
larutan yang menimbulkan buih/ kerak.
21. Jelaskan secara sederhana apa yang dimaksud Forced Circulation Evaporator
Forced Cirulation Evaporator
Evaporator sirkulasi alami bekerja dengan memanfaatkan sirkulasi yang
terjadi akibat perbedaan densitas yang terjadi akibat pemanasan. Pada evaporator
tabung, saat air mulai mendidih, maka buih air akan naik ke permukaan dan memulai
sirkulasi yang mengakibatkan pemisahan liquid dan uap air di bagian atas dari tabung
pemanas.Jumlah evaporasi bergantung dari perbedaan temperatur uap dengan larutan.
Sering kali pendidihan mengakibatkan sistem kering, Untuk menghidari hal ini dapat
digunakan sirkulasi paksa, yaitu dengan manambahkan pompa untuk meningkatkan
tekanan dan sirkulasi sehingga pendidihan tidak terjadi.
22. Dalam proses evaporasi apa pengaruh tekanan dalam kondisi operasi ?
Tekanan
Semakin besar tekanan yang dialami maka proses evaporasi akan lebih lambat,
begitupun sebaliknya, sehingga terdapat jenis evaporator vacum yang berarti
evaporator tersebut menggunakan tekanan hampa atau tekannya dibawah tekanan
udara luar (<1 atm).
23. Dalam penanganan kerak pada material tube heater pada evaporator dapat dilakukan
dengan cara ?
Dapat diminimalisir dengan memberikan zat corrosion inhibitor (HBTT (hydroxy-
benzylidene)- amino]-2-thioxo-thiazolidin-4-one), DHBTPH (N-(3,4-
dihydroxybenzylidene)-3-{[8- (trifluoromethyl)quinolin-4-yl]thio}propanohydrazide),
BMIC (Alkaloid, 1-butyl-3- methylimidazolium chlorides), [BMIM]HSO4 (1-butyl-3-
methylimidazolium hydrogen sulfate), Calcium Gluconate, PEGME (Polyethylene
Glycol Methyl Ether) dan lain-lain).
24. Sebutkan ketentuan proses evaporasi ?
Pemekatan larutan didasarkan pada perbedaan titik didih antar zat-zatnya.
titik didih cairan dipengaruhi oleh tekanan.
dijalankan pada suhu yang lebih rendah dari titik didih normal.
titik didih cairan yang mengandung zat yang tidak menguap akn tergantung
tekanan dan kadar zat tersebut.
Beda titik didih larutan dengan titik didih cairan murni disebut kenaikan titik
didih (boiling range).