Anda di halaman 1dari 2

2.

1 Komunikasi Antar Individu dalam Organisasi


Komunikasi antar individu memiliki dimensi kualitatif dan dimensi kuantitatif.
Komunikasi antar individu adalah komunikasi yang terjadi terutama di antara dua atau
beberapa orang (kuantitatif) yang bersifat alamiah dan dapat menghasilkan suatu
hubungan produktif secara terus menerus (kualitatif).

Ciri komunikasi antar pribadi:


1. Peserta komunikasi berada pada jarak yang berdekatan
2. Peserta komunikasi mengirim dan menerima pesan secara spontan, baik verbal
ataupun nonverbal.

Jalaludin Rakhmat (1994) meyakini bahwa komunikasi antarpribadi dipengaruhi oleh:


1. Persepsi interpersonal
Persepsi interpersonal adalah memberikan makna terhadap stimuli inderawi yang
berasal dari komunikan, yang berupa pesan verbal dan nonverbal.
2. Konsep diri
Konsep diri adalah pandangan dan perasaan kita tentang diri kita. Konsep diri yang
positif, ditandai dengan lima hal, yaitu:
 Yakin akan kemampuan mengatasi masalah;
 Merasa setara dengan orang lain;
 Menerima pujian tanpa rasa malu;
 Menyadari bahwa tiap orang memilliki berbagai perasaan, keinginan
dan perilaku yang tidak seluruhnya dapat diterima masyarakat;
 Mampu memperbaiki dirinya karena ia sanggup mengungkapkan aspek
kepribadian yang tidak ia senangi dan berusaha mengubah.
3. Atraksi interpersonal
Atraksi interpersonal adalah kesukaan pada orang lain, sikap positif dan daya tarik
seseorang. Bisa disebabkan oleh penafsiran pesan dan penilaian, atau karena
efektivitas komukasi.
4. Hubungan interpersonal
Hubungan interpersonal yang baik dapat menumbuhkan derajat keterbukaan orang
untuk mengungkapkan dirinya. Jalaludin Rakhmat memberi catatan bahwa ada tiga
factor dalam komunikasi antarpribadi yang menimbulkan hubungan interpersonal
yang baik yaitu:
 Percaya;
 Sikap suportif; dan
 Sikap terbuka.

1
Persoalan penilaian hubungan merupakan persoalan lain yang penting dalam
komunikasi antar individu. Dalam hubungan ini, dicakup setidaknya enam tahap atau
tingkatan hubungan (Ruben: 321-325)
a. Initiation. Pada tahap ini, masing-masing partisipan saling membuat kalkulasi atau
menaksir-naksir satu dengan lain dan mencoba mengupayakan penyesuaian-
penyesuaian.
b. Ekplorasi. Pada tahap ini, partisipan saling berusaha mengetahui karakter orang
lain, misalnya minat, motif, dan nilai-nilai yang dipegang.
c. Intensifikasi. Pada tahap ini, partisipan saling bertanya kepada diri sendiri apakah
jalinan komunikasi diteruskan apa tidak.
d. Formalisasi. Pada tahap ini partisispan saling sepakat mengenai hal-hal tertentu,
yang kemudian terformalisasikan kedalam berbagai tingkah laku, misalnya,
berjanji untuk saling bertemu lagi, mendatangani kontrak.
e. Redifinisi. Pada tahap ini jalinan hubungan dan komunikasi yang ada dihadapkan
pada persoalan-persoalan baru dan silih berganti seiring dengan perjalanan waktu.
f. Hubungan yang memburuk. Gejala semakin memburuknya hubungan kadangkala
tidak disadari sepenuhnya oleh partisipan komunikasi.

Anda mungkin juga menyukai