Anda di halaman 1dari 30

LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN

PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN


NUTRISI

A. Masalah Keperawatan
Gangguan Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi

B. Pengertian
Nutrisi merupakan proses pemasukan dan pengolahan zat makanan oleh
tubuh yang bertujuan menghasilkan energy dan digunakan dalam aktivitas
tubuh (Hidayat, A. Aziz Alimul, 2006). Nutrisi adalah zat- zat gizi dan zat
lain yang berhubungan dengan kessehatan dan penyakit, termasuk
keseluruhan proses dalam tubuh manusia untuk menerima makanan atau
bahan- bahan dari lingkungan hidupnya dan menggunakan bahan- bahan
tersebut untuk aktivitas penting dalam tubuhnya serta mengeluarkan sisanya
(Tarwoto dan Wartonah, 2006). Nutrisi juga berhubungan dengan kesehatan
dan penyakit, termasuk keseluruhan proses dalam tubuh manusia untuk
menerima makanan atau bahan-bahan penting dari lingkungan hidupnya dan
menggunakan bahan-bahan tersebut untuk aktivitas penting dalam tubuhnya
serta mengeluarkan sisanya. Nutrisi yang tidak seimbang dalam tubuh ada
yang diakibatkan karena kekurangan nutrisi dan kelebihan nutrisi.
Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh adalah asupan
nutrisi tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan metabolik (NANDA.
2009-2011).Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh adalah
suatu keadaan ketika individu yang tidak puasa mengalami atau berisiko
mengalami penurunan berat badan yang berhubungan dengan asupan yang
tidak adekuat atau metabolisme nutrien yang tidak adekuat untuk kebutuhan
metabolik (Lynda Juall Carpenito, 2007).
Ketidakseimbangan nutrisi lebih dari kebutuhan tubuh adalah asupan
nutrient yang melebihi kebutuhan tubuh (NANDA. 2009-
2011).Ketidakseimbangan nutrisi lebih dari kebutuhan tubuh adalah keadaan
ketika seorang individu mengalami atau berisiko mengalami penambahan
berat badan yang berhubungan dengan asupan yang melebihi kebutuhan
metabolik (Lynda Juall Carpenito, 2007).

C. Gejala dan Tanda


1. Ketidakseimbangan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Nutrisi
Suatu keadaan ketika individu yang tidak puasa mengalami atau berisiko
mengalami penurunan berat badan yang berhubungan dengan asupan yang
tidak adekuat atau metabolisme nutrient yang tidak adekuat untuk kebutuhan
metabolik (Carpenito, Lynda Juall, 2007).

a. Data mayor (Harus ada, satu atau lebih)


1) Klien yang tidak puasa mengeluhkan atau mendapat: asupan
makanan yang tidak adekuat, kurang dari angka kecukupan gizi
(recommended daily allowance, RDA), dengan atau tanpa disertai
penurunan berat badan atau
2) Kebutuhan metabolik aktual atau potensial dalam asupan yang
berlebihan.
b. Data minor (mungkin ada)
1) Berat badan 10% sampai 20% atau lebih bawah berat badan ideal
berdasarkan tinggi dan kerangka tubuh
2) Lipatan kulit trisep, lingkar lengan, dan lingkar otot lengan kurang
dari 60% ukuran standar
3) Kelemahan otot dan nyeri tekan
4) Konfusi atau iritabilitas mental
5) Penurunan albumin serum
6) Penurunan transferin serum atau penurunan kapasitas ikatan-besi
7) Fontanel bayi cekung
2. Ketidakseimbangan Nutrisi: Lebih dari Kebutuhan Tubuh
Ketidakseimbangan nutrisi lebih dari kebutuhan tubuh adalah suatu
keadaan ketika seorang individu mengalami atau berisiko mengalami
penambahan berat badan yang berhubungan dengan asupan yang melebihi
kebutuhan metabolik. (Carpenito, Lynda Juall, 2007).
a. Data mayor (harus ada, satu atau lebih)
1) Kelebihan berat badan (berat badan 10% di atas berat badan ideal
berdasarkan tinggi dan kerangka tubuh) atau
2) Obesitas (berat badan 20% atau lebih di atas berat badan ideal
berdasarkan tinggi dan kerangka tubuh)
3) Lipatan kulit trisep lebih besar dari 15 mm pada pria dan 25 mm
pada wanita
b. Data minor (mungkin ada)
1) Keluhan tentang pola makan yang tidak diinginkan
2) Asupan melebihi kebutuhan metabolik
3) Pola aktivitas pasif
3. Ketidakseimbangan Nutrisi: Potensian Lebih dari Kebutuhan Tubuh
Ketidakseimbangan nutrisi potensial lebih dari kebutuhan tubuh adalah
keadaan ketika seorang individu berisiko mengalami asupan nutrient yang
melebihi kebutuhan metabolic.

a. Batasan Karakteristik
 Obesitas terlihat atau dilaporkan pada salah satu atau kedua orang
tua
 Transisi cepat melewati persentil pertumbuhan pada bayi atau anak-
anak
 Melaporkan penggunaan makanan padat sebagai sumber makanan
utama sebelum berusia 5 bulan
 Terlihat menggunakan makanan sebagai suatu penghargaan atau
imbalan atau tindakan yang menyenangkan
 Melaporkan atau teramati berat badan dasar lebih tinggi pada
permulaan setiap kehamilan
 Disfungsi pola makan
D. Pohon Masalah

Faktor Fisiologis Faktor Perkembangan Faktor Perilaku Faktor Lingkungan

a. Usia a. Bayi a. Strees a. Temperatur


b. Jenis kelamin b. Anak-anak b. Ketegangan lingkungan
c. Tinggi dan berat c. Remaja c. Perilaku
badan d. Wanita d. Aktivitas
d. Kelainan (menstruasi, fisik
endokrin hamil, dan
e. Keadaan hamil menyusui)
f. Ibu menyusui e. Dewasa muda
g. Riwayat dan pertengahan
penyakit f. Lansia

Gangguan Pemenuhan
Nutrisi

Tonus Otot Tidak Nafsu Makanan Tidak Mual


Menurun Makan Habis
E. Pemeriksaan Diagnostik
Pemeriksaan yang biasa dilakukan untuk mengetahui adanya perubahan
nutrisi adalah sebagai berikut:
 Kadar total limfosit
 Albumin serum
 Zat Besi
 Transferin serum
 Kreatinin
 Hemoglobin
 Hematokirit
 Keseimbangan nitrogen
 Tes antigen kulit
Hasil pemeriksaan laboratorium yang menunjukkan risiko status nutrisi buruk
meliputi penurunan hemoglobin dan hematokrit, peneurunan nilai limfosit,
penurunan albumin serum < 3,5 gr/dl, dan peningkatan/penurunan kadar
kolesterol. (Mubarak, 2008)
a. Pemeriksaan Laboratorium dan Biokimia
Pemeriksaan laboratorium umum digunakan untuk mempelajari status
nutrisi meliputi mengukur protein plasma seperti albumin, transferin,
prealbumin, protein pengikat retinol, kapasitas pengikat zat besi total, dan
haemoglobin. Setelah makan, waktu respon untuk perubahan pada rentang
protein dari jam ke minggu. Masa hidup metabolisme albumin adalah 21 hari,
transferin 8 hari, prealbumin 2 hari, dan protein pengikat retinol adalah 12
hari. Faktor yang mempengaruhi kadar albumin serum meliputi hidrasi,
perdarahan, penyakit ginjal dan hepatik, jumlah drainase yang besar untuk
luka, drain luka bakar, atau traktus gastrointestinal, pemberian steroid, infus
albumin eksogenus, umur, trauma, luka bakar, stres, atau pembedahan. Kadar
albumin adalah indikator penyakit kronis yang lebih baik, sedangkan kadar
prealbumin dianggap sebagai keadaan akut.
Keseimbangan nitrogen penting untuk menyatakan status protein serum.
Hitung keseimbangan nitrogen dengan membagi 6,25 ke dalam gram total
protein yang dimakan dalam satu hari (24 jam). Ukur keluaran nitrogen
melalui analisis laboratorium 24 jam urea nitrogen urinari (UUN). Untuk
klien dengan diare dan drainase fistula, perkirakan tambahan 2-4 gram
keluaan nitrogen yang lebih lanjut. Keseimbangan nitrogen didapatkan
dengan membagi keluaran nitrogen yang dibutuhan untuk anabolisme.
Sebaliknya, keseimbangan nitrogen negatif terjadi saat katabolisme terjadi.
(Potter & Perry, 2010)

F. Penatalaksanaan Medis
a. Nutrisi enteral
Metode pemberian makanan alternative untuk memastikan kecukupan
nutrisi meliputi metode enteral (melalui sistem pencernaan).Nutrisi enteral
juga disebut sebagai nutrisi enteral total (TEN) diberikan apabila klien tidak
mampu menelan makanan atau mengalami gangguan pada saluran
pencernaan atas dan transport makanan ke usus halus terganggu. Pemberian
makanan lewat enteral diberikan melalui slang nasogastrik dan slang
pemberian makan berukuran kecil atau melalui slang gastrostomi atau
yeyunostomi.
b. Nutrisi parenteral
Nutrisi parenteral (PN) juga disebut sebagai nutrisi parenteral total (TPN)
atau hiperalimentasi intravena (IV H), diberikan jika saluran gastrointestinal
tidak berfungsi karena terdapat gangguan dalam kontinuitas fungsinya atau
karena kemampuan penyerapannya terganggu.Nutrisi parenteral diberikan
secara intravena seperti melalui kateter vena sentral ke vena kava superior.
Makanan parenteral adalah larutan dekstrosa, air, lemak, protein,
elektrolit, vitamin dan unsur renik, semuanya ini memberikan semua kalori
yang dibutuhkan.Karena larutan TPN bersifat hipertonik larutan hanya
dimasukkan ke vena sentral yang beraliran tinggi, tempat larutan dilarutkan
oleh darah klien. (Nurjanah, 2011)
G. Pengkajian Keperawatan
Pengkajian nutrisi penting khususnya bagi klien yang berisiko masalah nutrisi
yang berhubungan dengan stress, penyakit, hospitalisasi, kebiasaan gaya hidup,
dan faktor –faktor lain. Pusat pengkajian nutrisi sekitar empat area pokok :

1. Pengukuran Fisik Dan Antropometri


Pengukuran fisik meliputi, tinggi badan dan berat berat
badan.Pengukuran antropometri sistem pengukuran ukran dan ssunan tubuh
dan bagian khusus tubuh.Pengukuran antropometri yang membantu dalam
mengidentifikasi masalah nutrisi termasuk perbandingan ketinggian untuk
lingkar pergelangan tangan, lingkar lengan bagian tengah atas.
2. Tes Laboratorium Dan Biokimia
Tes – tes dipengaruhi oleh banyak faktor seperti keseimbangan cairan,
fungsi hati, fungsi ginjal, dan adanya penyakit. Tes biasanya diguakan untuk
mempelajari status nutrisi termasuk ukuran protein plasma seperti albumin,
transferin, retinol yang mengikat protein, total kapasitas ikatan zat besi, dan
hemoglobin. Tes – tes lain digunakan untuk menentukan status nutrisi
termasuk ukuran imunitas, seperti penundaan sensitivitas kutaneus, dan
ukuran metabolism protein.
3. Riwayat Diet Dan Kesehatan
Riwayat diet berfokus pada kebiasaan asupan makanan dan cairan klien,
sebaik informasi tentang pilihan, alergi, masalah dan area yang berhubungan
lainnya, seperti kemampuan klien untuk memperoleh makanan.Selama
mengkaji riwayat keperawatan perawat juga menggabungkan informasi
tentang tingkat aktivitas klien untuk menentukan kebutuhan energy dan
membandingkannya dengan asupan makanan.
Faktor yang mempengaruhi pola diet :
a. Status Kesehatan
b. Kultur Dan Agama
c. Status Sosioekonomi
d. Pilihan Pribadi
e. Faktor Psikologis
f. Alcohol Dan Obat
g. Kesalahan Informasi Dan Keyakinan Terhadap Makanan
4. Observasi Klinis
Seperti pada bentuk pengkajian keperawatan lain, perawat
mengobservasi klien tanda – tanda perubahan nutrisi. Karena nutrisi yang
tidak tepat mempengaruhi semua system tubuh, petunjuk malnutrisi dapat
diobservasi selama pengkajian fisik.

H. Daftar Masalah Keperawatan


1. Ketidakseimbangan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Tubuh
Asupan nutrisi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
a. Berhubungan dengan:
1). Faktor biologis
2). Faktor ekonomi
3). Ketidakmampuan untuk mengabsorpsi nutrien
4). Ketidakmampuan untuk mencerna makanan
5). Ketidakmampuan menelan makanan
6). Faktor psikolososial
b. Ditandai dengan:
1) Berat badan 20% atau lebih dibawah rentang berat badan ideal.
2) Bising usus hiperaktif
3) Cepat kenyang setelah makan
4) Diare
5) Gangguan sensasi rasa
6) Kehilangan rambut berlebihan
7) Kelemahan otot pengunyah
8) Kelemahan otot untuk menelan
9) Kerapuhan kapiler
10) Kesalahan informasi
11) Kesalahan persepsi
12) Ketidakmampuan memakan makanan
13) Kram abdomen
14) Kurang informasi
15) Kurang minat pada makanan
16) Membrane mukosa pucat
17) Nyeri abdomen
18) Penurunan berat badan dengan asupan makanan adekuat
19) Sariawan rongga mulut
20) Tonus otot menurun
2. Gangguan Menelan
Abnormal fungsi mekanisme menelan yang dikaitkan dengan struktur
atau fungsi oral, faring, atau esofagus
a. Berhubungan dengan :
1) Defisit Kongenital
 Abnormalitas jalan napas atas
 Gagal bertumbuh
 Gangguan dengan hipotonia yng signifikan
 Gangguan neuromuscular
 Gangguan perilaku mencederai diri
 Gangguan pernafasan
 Malnutrisi energi-protein
 Masalah perilaku makan
 Obstruksi mekanis
 Penyakit jantung congenital
 Riwayat makan dengan slang
2) Masalah Neurologis
 Abnormalitas laring
 Abnormalita orofaring
 Akalsia
 Anomaly jalan napas atasa otak (mis,gangguan
 Cedera otak (misalnya gangguan serebrovaskular, penyakit
neurologis, trauma dan tumor)
 Defek anatomic didapat
 Defek laring
 Defek nasal
 Defek rongga nasofaring
 Defek trachea
 Gangguan neurologis
 Gangguan saraf cranial
 Keterlambatan perkembangan
 Paralisis serebral
 Penyakit refluks gastroesofagus
 Prematuritas
 Trauma
b. Ditandai dengan:
1) Tahap Pertama: Oral
 Abnormalitas pad fase oral pada pemeriksaan menelan
 Batuk sebelum menelan
 Bibir tidak menutup rapat
 Bolus masuk terlalu cepat
 Kerja lidah tidakn efektif pada pembentukan bolus
 Ketidakmampuan membersihkan rongga mulut
 Makanan jatuh dari mulut
 Makanan terdorong keluar dari mulut
 Makanan terkumpul di sulkus lateral
 Mengatup putting susu tidak efisien
 Menghisap putting susu tidak efesien
 Mengunyah tidak efesien
 Muntah sebelum menelan
 Ngiler
 Pembentukan bolus terlalu lambat
 Piecemeal deglutition
 Refluks nasal
 Tersedak sebelum menelan
 Waktu makan lama dengan konsumsi yang tidak adekuat
2) Tahap Kedua : Faring
 Abnormalitas pada fase faring pada pemeriksaan menelan
 Batuk
 Demam dengan etiologi tidak jelas
 Gangguan posisi kepala
 Infeksi paru berulang
 Keterlambatan menelan
 Ketidak adekuatan elevasi laring
 Menelan berulang
 Menolak makan
 Muntah
 Refluks nasal
 Suara seperti kumur
 Tersedak
3) Tahap Ketiga : Esofagus
 Abnormalitas pada fase esophagus pada pemeriksaan menelan
 Bangun malam hari
 Batuk malam hari
 Bruksisme
 Hematemesis
 Hiperekstensi kepala
 Kegelisahan yang tidak jelas seputaran waktu makan
 Keluhan ada yang menyangkut
 Kesulitan menelan
 Menelan berulang
 Menolak makan
 Muntah
 Muntahan di bantal
 Nyeri epigastrik
 Nyeri ulu hati
 Odinofagia
 Pembatasan volume
 Pernafasan bau asam
 Regurgitasi
3. Kesiapan Menikatkan Nutrisi
Suatu pola asupan nutrisi yang cukup untuk memenuhi kebutuhan
metabolik dan dapat ditingkatkan
a. Ditandai dengan
1) Menyatakan keinginan untuk meningkatkan nutrisi
4. Ketidakseimbangan Nutrisi: Lebih dari Kebutuhan Tubuh
Asupan nutrien yang melebihi kebutuhan tubuh
a. Berhubungan dengan:
1) Asupan berlebih dalam kaitannya dengan kebutuhan metabolik
2) Asupan berlebih dalam kaitannya dengan aktivitas fisik(konsumsi
kalori).
b. Ditandai dengan:
1) Mengosentrasikan asupan makanan pada akhir hari
2) Disfungsi pola makan (mis; membarengi makan dengan aktivitas
lain)
3) Makan sebagai respons terhadap petunjuk eksternal(mis; siang hari,
situasi sosial)
4) Makan sebagai respons terhadap petunjuk internal bukan rasa lapar
(mis: ansietas)
5) Aktivitas monoton
6) Lipatan otot trisep > 15mm pada pria
7) Lipatan otot trisep > 25mm pada wanita
8) Berat badan 20% di atas tinggi dan kerangka tubuh ideal
5. Resiko Ketidakseimbangan Nutrisi: Lebih dari Kebutuhan Tubuh
Berisiko pada asupan nutrien melebihi kebutuhan metabolik
a. Faktor resiko:
1) Mengonsentrasikan asupan makanan pada malam hari.
2) Disfungsi pola makan
3) Makan sebagai respons terhadap petunjuk eksternal (mis; siang hari,
situasi sosial)
4) Makan sebagai respons pada petunjuk internal bukan rasa lapar (mis;
ansietas)
5) Berat badan lebih tinggi dari nilai dasar pada awal setiap kehamilan
6) Terlihat penggunaan makan sebagai tindakan menyenangkan
7) Terlihat menggunakan makanan sebagai penghargaan
8) Membarengi makan dengan aktivitas lain
9) Obesitas parental
10) Transisi cepat melewati persentil pertumbuhan pada anak
11) Melaporkan penggunaan makanan padat sebagai sumber makanan
utama sebelum usia 5 bulan
12) Gaya hidup monoton.

I. Intervensi Keperawatan

Rencana Keperawatan
No
Diagnosa
.
Keperawatan Tujuan dan Kriteria
Dx Intervensi
Hasil
1. Ketidakseimbanga NOC NIC
n Nutrisi Kurang Setelah dilakukan 1. Nutrition
dari Kebutuhan asuhan keperawatan Management
Tubuh … x 24 jam a. Kaji adanya
Definisi : diharapkan masalah alergi makanan
Asupan nutrisi tidak keperawatan b. Kolaborasi
cukup untuk ketidakseimbangan dengan ahli gizi
memenuhi nutrisi kurang dari untuk
kebutuhan kebutuhan tubuh menentukan
metabolic. dapat teratasi jumlah kalori dan
Batasan dengan nutrisi yang
Karakteristik : Kriteria Hasil : dibutuhkan
 Kram abdomen 1. Adanya pasien
 Nyeri abdomen peningkatan c. Anjurkan pasien
 Menghindari berat badan untuk
makanan sesuai dengan meningkatkan
 Berat badan tujuan intake Fe
20% atau lebih 2. Berat badan ideal d. Anjurkan pasien
dibawah berat sesuai dengan untuk
badan ideal tinggi badan meningkatkan

 Kerapuhan 3. Mampu protein dan

kapiler mengidentifikasi vitamin C

 Diare kebutuhan nutrisi e. Berikan substansi

 Kehilangan 4. Tidak ada tanda- gula

rambut tanda malnutrisi f. Yakinkan diet

berlebihan 5. Menunjukkan yang dimakan


peningkatan mengandung
 Bising usus
fungsi tinggi serat untuk
hiperaktif
pengecapan dari mencegah
 Kurang
menelan konstipasi
makanan
6. Tidak terjadi g. Berikan makanan
 Kurang
penurunan berat yang terpilih
informasi
badan yang (sudah
 Kurang minat
berarti dikonsultasikan
pada makanan
dengan ahli gizi)
 Penurunan
h. Ajarkan pasien
berat badan
bagaimana
dengan asupan
membuat catatan
makanan
makanan harian
adekuat
i. Monitor jumlah
 Kesalahan
nutrisi dan
konsepsi
kandungan kalori
 Kesalahan
j. Berikan
informasi
informasi tentang
 Membrane
kebutuhan nutrisi
mukosa pucat k. Kaji kemampuan
 Ketidakmampu pasien untuk
an memakan mendapatkan
makanan nutrisi yang
 Tonus otak dibutuhkan
menurun 2. Nutrition
 Mengeluh Monitoring
gangguan a. BB pasien dalam
sensasi rasa batas normal

 Mengeluh b. Monitor adanya

asupan penurunan berat

makanan badan

kurang dari c. Monitor tipe dan

RDA jumlah aktivitas

(Recommended yang biasa

Daily dilakukan

Allowance) d. Monitor interaksi

 Cepat kenyang anak atau orang

setelah makan tua selama

 Sariawan makan

rongga mulut e. Monitor


lingkungan
 Steatorea
selama makan
 Kelemahan otot
f. Jadwalkan
pengunyah
pengobatan dan
 Kelemahan otot
tindakan tidak
untuk menelan
selama jam
Faktor-faktor
makan
yang
g. Monitor kulit
berhubungan :
kering dan
 Faktor Biologis
perubahan
 Faktor
pigmentasi
Ekonomi h. Monitor turgor
 Ketidakmampu kulit
an untuk i. Monitor
mengabsorbsi kekeringan,
nutrient rambut kusam,
 Ketidakmampu dan mudah patah
an menelan j. Monitor mual
makanan dan muntah
 Ketidakmampu k. Monitor kadar
an untuk albumin, total
mencerna protein, Hb, dan
makanan kadar Ht

 Faktor l. Monitor

psikologis pertumbuhan dan


perkembangan
m.Monitor pucat,
kemerahan, dan
kekeringan
jaringan
konjungtiva
n. Monitor kalori
dan intake kalori
o. Catat adanya
edema,
hiperemik,
hipertonik papilla
lidah dan cavitas
oral
p. Catat jika lidah
berwarna
magenta, scarlet
2. Gangguan NOC NIC
Menelan Setelah dilakukan 1. Apriration
Definisi : asuhan keperawatan Precautios
Abnormal fungsi … x 24 jam a. Memantau tingkat
mekanisme menelan diharapkan masalah kesadaran, reflex
yang dikaitkan keperawatan batuk, reflex
dengan defisit gangguan menelan muntah, dan
struktur/fungsi oral, pada pasien dapat kemampuan
faring, atau teratasi dengan menelan
esophagus. Kriteria Hasil : b. Memonitor status
Batasan 1. Dapat paru
Karakteristik : mempertahankan menjaga/memperta
 Gangguan fase makanan dalam hankan jalan nafas
esophagus mulut c. Posisi tegak 90
 Abnormalitas 2. Kemampuan derajat atau sejauh
pada fase menelan adekuat mungkin
esophagus pada 3. Pengiriman d. Jauhkan manset
pemeriksaan bolus ke trakea meningkat
menelan hipofaring e. Jauhkan
 Pernapasan bau selaras dengan pengaturan hisap
asam reflex menelan yang tersedia

 Bruksisme 4. Kemampuan f. Menyuapkan

 Nyeri untuk makanan dalam

epigastrik, nyeri mengosongkan jumlah kecil

ulu hati rongga mulut g. Periksa

 Menolak makan 5. Mampu penempatan tabung


mengontrol mual NG atau
 Hematemesis
dan muntah gastrostomy
 Hiperekstensi
6. Imobilitas sebelum menyusui
kepala (mis.
konsekuensi : h. Periksa
Membungkuk
fisiologis penempatan tabung
pada saat atau
7. Pengetahuan NG atau
setelah makan)
tentang prosedur gastrostomy sisa
 Bangun malam
karena mimpi pengobatan sebelum makan
buruk 8. Tidak ada i. Hindari makan,
 Batuk malam kerusakan otot jika residu tinggi
hari tenggorong atau tempat "pewarna"
 Terlihat bukti otot wajah, dalam tabung
kesulitan menelan, pengisi NG
menelan (mis, menggerakkan j. Hindari cairan atau
statis makanan lidah atau reflex menggunakan zat
pada rongga muntah pengental
mulut, 9. Pemulihan pasca k. Penawaran
batuk/tersedak) prosedur makanan atau
 Odinofagia pengobatan cairan yang dapat

 Regurgitasi isi 10. Kondisi dibentuk menjadi

lambung pernapasan, bolus sebelum

 Menelan ventilasi adekuat menelan

berulang 11. Mampu l. Potong makanan

 Keluhan "ada melakukan menjadi potongan-

yang perawatan potongan kecil

menyangkut" terhadap non m. Permintaan obat


pengobatan dalam bentuk obat
 Kegelisahan
parenteral mujarab
yang tidak jelas
waktu 12. Mengidentifikasi n. Istirahat atau
seputar
faktor emosi atau menghancurkan pil
makan
psikologis yang sebelum pemberian
 Pembatasan
menghambat o. Jauhkan kepala
volume
menelan tempat tidur
 Muntah,
13. Dapat ditinggikan 30
muntahan di
mentoleransi sampai 45 menit
bantal
ingesti makanan setelah makan
Gangguan Fase
tanpa tersedak p. Sarankan
Oral
14. Menyusui pidato/berbicara
 Abnormalitas
adekuat patologi
fase oral pada 15. Kondisi menelan berkonsultasi
pemeriksaan bayi q. Sarankan barium
menelan 16. Memelihara menelan kue atau
 Tersedak kondisi gizi : video fluoroskopi
sebelum makanan dan
menelan asupan cairan ibu
 Batuk sebelum dan bayi
menelan 17. Hidrasi tidak
 Ngiler ditemukan

 Makanan jatuh 18. Pengetahuan


dari mulut mengenai cara

 Makanan menyusui

terdorong 19. Kondisi

keluar dari pernafasan

mulut adekuat

 Muntah 20. Tidak terjadi

sebelum gangguan

menelan neurologis

 Ketidakmampu
an
membersihkan
rongga mulut
 Masuknya bolus
terlalu dini
 Bibir tidak
menutup rapat
 Kurang
mengunyah
 Kurang kerja
lidah untuk
membentuk
bolus
 Makan lama
dengan
konsumsi
sedikit
 Refluks sedikit
 Piecemeal
deglutition
 Makanan
terkumpul di
sulkus lateral
 Sialorea
 Pembentukan
bolus terlalu
lambat
 Kelemahan
menghisap yang
mengakibatkan
ketidakcukupan
mengatur
putting
Gangguan Fase
Faring
 Abnormalitas
pada fase faring
pada
pemeriksaan
menelan
 Gangguan
posisi kepala
 Tersedak, batuk
 Keterlambatan
menelan
 Menolak
makan, muntah
 Suara seperti
kumur
 Keadekuatan
elevasi laring
 Menelan
berkali-kali
 Refluks nasal
 Infeksi paru
berulang
 Demam yang
tidak jelas
penyebabnya
Faktor yang
berhubungan :
Defisit congenital
 Masalah
perilaku makan
 Gangguan
dengan
hipotonia
signifikan
 Penyakit
jantung
congenital
 Gagal
bertumbuh
 Riwayat makan
dengan slang
 Obstruksi
mekanis (mis,
edema, slang
trakeostomi,
tumor)
 Gangguan
neuromuscular
(mis: penurunan
atau hilangnya
reflex muntah,
penurunan
kekuatan atau
ekskursi otot
yang terlibat
dalam
mastikasi,
gangguan
persepsi,
paralisis parsial)
 Malnutrisi
energy protein
 Gangguan
pernafasan
 Anomaly
saluran nafas
atas
Masalah Neurologis
 Akalasia
 Defek anatomi
didapat
 Paralisis
serebral
 Gangguan saraf
cranial
 Keterlambatan
perkembangan
 Abnormalitas
orofaring
 Prematuritas
 Penyakit refluks
gastroesofagus
 Abnormalitas
laring
 Defek laring,
nasal, rongga
nasofaring,
trakea,
esophagus
 Trauma, cedera
kepala
traumatic
 Anomaly jalan
napas atas
3. Kesiapan untuk NOC NIC
meningkatkan Setelah dilakukan 1. Managemen nutrisi:
nutrisi asuhan keperawatan membantu atau
Definisi : … x 24 jam menyediakan
Pola asupan nutrisi diharapkan asupan makanan
yang mencukupi kesiapan untuk dan cairan dengan
untuk memenuhi meningkatkan diet seimbang
kebutuhan metabolic nutrisi dapat 2. Konseling nutrisi :
dan dapat di tercapai dengan member bantuan
tingkatkan. Kriteria Hasil : dengan proses
Batasan 1. Mampu interaktif yang
karakteristik : mempertahankan berfokus pada
Subjektif berat badan yang kebutuhan terhadap
 Perilaku terhadap ideal modifikasi diet
makanan dan 2. Mengonsumsi 3. Penyuluhan
minuman sesuai diet yang individu : membuat
dengan tujuan seimbang perencanaan.,
kesehatan 3. Melaporkan implementasi, dan
 Mengungkapkan peningkatan nilai evaluasi program
pengetahuan gizi makanan penyuluhan yang
mengenai pilihan yang dikonsumsi dirancang untuk
makanan dan (mis; lebih memenuhi
minuman yang banyak kebutuhan khusus
sehat mengonsumsi pasien
 Mengungkapkan makanan non 4. Penyuluhan :
keinginan untuk olahan, dengan Program Diet :
meningkatkan sedikit mempersiapkan
status gizi kandungan pasien untuk benar-
Objektif lemak jenuh) benar mematuhi

 Mengonsumsi pola diet yang

makanan dan diprogramkan

cairan yang
adekuat
 Makan secara
teratur
 Mengikuti standar
asupan yang sesuai
(mis: panduan
piramida makanan
atau asosiasi
diabetes amerika)
 Mempersiapkan
dan menyiapkan
makanan dan
minuman secara
aman
Faktor yang
berhubungan :
Diagnosis ini
merupakan diagnosis
kesejahteraan
sehingga tidak
memerlukan etiologi
4. Ketidakseimbanga NOC NIC
n Nutrisi: Lebih Setelah dilakukan 1. Managemen
dari Kebutuhan asuhan keperawatan Nutrisi :
Tubuh … x 24 jam a. Berikan informasi
Definisi : diharapkan masalah yang sesuai
Asupan nutrisi yang keperawatan tentang kebutuhan
melebihi kebutuhan ketidakseimbangan nutrisi dan cara
metabolic nutrisi lebih dari memenuhi
Batasan kebutuhan tubuh kebutuhan
Karakteristik : dapat teratasi tersebut
 Mengkonsentrasi dengan b. Lakukan
kan asupan Kriteria Hasil : kolaborasi dengan
makanan pada 1. Pasien ahli diet untuk
akhir hari menyadari menentukan
 Disfungsi pola masalah berat jumlah kalori dan
makanan (mis; badan jenis zat gizi yang
membarengi 2. Pasien dibutuhkan untuk
makan dengan mengungkapka memenuhi
aktivitas lain n secara verbal kebutuhan nutrisi
 Makan sebagai keinginan 2. Bantuan
respons terhadap untuk menurunkan berat
petunjuk menurunkan badan :
eksternal berat badan a. Bantu pasien
 Makan sebagai 3. Berpartisipasi untuk
respons terhadap dalam program mengidentifikasi
petunjuk internal penurunan motivasi untuk
bukan rasa lapar berat badan makan dan isyarat
 Aktivitas 4. Berpartisipasi internal dan
monoton dalam program eksternal yang
 Lipatan otot latihan yang dikaitkan dengan
trisep > 15 mm teratur makan
pada pria 5. Menahan diri b. Tentukan bersama

 Lipatan otot untuk tidak pasien tentang

trisep > 25 mm makan banyak jumlah penurunan

pada wanita dalam satu berat badan yang

 Berat badan 20% waktu tertentu diinginkan

diatas tinggi dan 6. Mengalami c. Bantu pasien

kerangka tubuh asupan kalori, menyesuaikan

yang ideal lemak, diet dengan gaya

Faktor yang karbohidrat, hidup dan tingkat

berhubungan : vitamin, aktivitas

 Asupan yang mineral, zat d. Susun rencana

berlebihan dalam besi dan yang realistis

kaitannya dengan kalsium yang dengan pasien

kebutuhan adekuat, tetapi untuk mengurangi

metabolic tidak asupan makanan


berlebihan dan meningkatkan
 Asupan yang
penggunaan
berlebihan dalam
energy
kaitannya dengan
e. Anjurkan untuk
aktivitas fisik
mengganti
(konsumsi kalori)
kebiasaan yang
tidak diinginkan
dengan aktivitas
yang disukai
f. Rencanakan
program latihan
fisik,
pertimbangkan
keterbatasan
pasien
g. Anjurkan pasien
untuk hadir
dalam kelompok
pendukung
penurunan berat
badan
5. Resiko NOC NIC
Ketidakseimbanga Setelah dilakukan 1. Managemen Nutrisi
n Nutrisi : Lebih asuhan keperawatan :
dari Kebutuhan … x 24 jam a. Membantu atau
Tubuh diharapkan masalah menyediakan
Definisi : keperawatan resiko asupan makanan
Beresiko untuk ketidakseimbangan dan cairan
mengalami asupan nutrisi lebih dari dengan diet
nutrisi yang kebutuhan tubuh seimbang
melebihi kebutuhan dapat teratasi b. Timbang berat
metabolic dengan badan pasien
Faktor Resiko : Kriteria Hasil : dalam interval
 Mengonsumsi 1. Mengetahui yang sesuai
asupan makanan adanya faktor 2. Managemen Berat
pada malam hari resiko Badan
 Disfungsi pola 2. Turut serta a. Memfasilitasi
makan dalam program pemeliharaan
 Makan sebagai latihan fisik berat badan
respons terhadap yang teratur yang optimal
petunjuk 3. Mampu dan lemak tubuh
eksternal mempertahanka yang ada
 Makan sebagai n berat badan b. Diskusikan
respons terhadap ideal bersama pasien
petunjuk internal 4. Mampu mengenai
bukan rasa lapar mengonsumsi hubungan antara
 Berat badan lebih diet yang ideal asupan
tinggi dari nilai makanan,
dasar pada awal latihan fisik,
setiap kehamilan kenaikan berat
 Terlihat badan, dan
penggunaan penurunan berat
makanan sebagai badan
tindakan c. Menetukan
menyenangkan berat badan dan

 Terlihat presentase

menggunakan lemak tubuh

makanan sebagai ideal pasien

penghargaan d. Diskusikan

 Membarengi bersama

makan dengan individu

aktivitas lain mengenai

 Obesitas parental kebiasaan, adat


istiadat, budaya,
 Transisi cepat
dan faktor
melewati
keturunan yang
persentil
dapat
pertumbuhan
mempengaruhi
pada anak
berat badan
 Melaporkan
e. Bantu pasien
penggunaan
dalam
makanan padat
sebagai sumber mengembangka
makanan utama n rencana
sebelum usia 5 makan yang
bulan konsisten sesuai
 Gaya hidup dengan tingkat
monoton penggunaan
energi
J. Referensi
Asmadi. 2008. Konsep dan Aplikasi Kebutuhan Dasar Klien. Jakarta: Salemba
Medika.
Barbara, Kozier. 2011. Buku Ajar Fundamental Keperawatan Konsep, Proses &
Praktik Edisi 7 Volume 2. Jakarta : EGC.
Carpenito-Moyet,Lynda Juall.2012.BukuSaku Diagnosa Keperawatan Edisi 13.
Jakarta : EGC.
Hidayat, A. Aziz Alimul. 2012. Buku Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia Edisi
2. Jakarta : Salemba Medika.
NANDA International. 2012.Diagnosis Keperawatan: Definisi dan Klasifikasi
2012-2014.Jakarta: EGC.
Nurjanah, Eka. 2011. Laporan Pendahuluan Kebutuhan Dasar Manusia
Gangguan Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi. (Online). Available :
https://id.scribd.com/doc/71772037/LP-nutrisi (Diakses pada tanggal 23 April
2016).
Nurarif, A.H, Kusuma, Hardhi. 2013. Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan
Diagnosis Medis & NANDA NIC-NOC. Yogyakarta : Media Action
Publishing.
Mubarak, Wahit Iqbal. 2008. Buku Ajar Kebutuhan Dasar Manusia : Teori dan
Aplikasi dalam Praktik. Jakarta : EGC.
Potter, Patricia A., Perry, Anne G. 2010. Fundamental Keperawatan Edisi 7 Buku
3. Jakarta : Salemba Medika.
Potter, Perry. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan : Konsep, Proses, dan
Praktik Edisi 4. Jakarta : EGC.
Tarwoto, Wartonah. 2006. Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta : Salemba Medika.
Wilkinson, Judith M. 2011. Buku Saku Diagnosis Keperawatan Edisi 9. Jakarta :
EGC.

Anda mungkin juga menyukai