Anda di halaman 1dari 10

http://www.scribd.

com/doc/116386683/Pengenalan-Kepada-Teknologi-Multimedia

PENGENALAN KEPADA ANTENA

Apakah Antena itu? Secara sederhana, antena adalah alat untuk mengirim
dan menerima gelombang elektromagnetik, bergantung kepada pemakaian
dan penggunaan frekuensinya, antena bisa berwujud berbagai bentuk,
mulai dari seutas kabel, dipole, ataupun yagi, dsb. Antena adalah alat pasif
tanpa catu daya(power), yang tidak bisa meningkatkan kekuatan sinyal
radio, dia seperti reflektor pada lampu senter, membantu mengkonsentrasi
dan memfokuskan sinyal.

Kekuatan dalam mengkonsentrasi dan memfokuskan sinyal radio, satuan


ukurnya adalah dB. Jadi ketika dB bertambah, maka jangkauan jarak yang
bisa ditempuhpun bertambah. Jenis antena yang akan dipasang harus
sesuai dengan sistem yang akan kita bangun, juga disesuaikan dengan
kebutuhan penyebaran sinyalnya. Secara umum ada dua jenis antena yaitu :

1. Directional
2. Omni Directional

Fungsi Antena

Fungsi antena adalah untuk mengubah sinyal listrik menjadi sinyal


elektromagnetik, lalu meradiasikannya (Pelepasan energy elektromagnetik
ke udara / ruang bebas). Dan sebaliknya, antena juga dapat berfungsi untuk
menerima sinyal elektromagnetik (Penerima energy elektromagnetik dari
ruang bebas ) dan mengubahnya menjadi sinyal listrik. Pada radar atau
sistem komunikasi satelit, sering dijumpai sebuah antena yang melakukan
kedua fungsi (peradiasi dan penerima) sekaligus. Namun, pada sebuah
teleskop radio, antena hanya menjalankan fungsi penerima saja.

Karakter antena

Ada beberapa karakter penting antena yang perlu dipertimbangkan dalam


memilih jenis antena untuk suatu aplikasi (termasuk untuk digunakan pada
sebuah teleskop radio), yaitu pola radiasi, directivity, gain, dan polarisasi.
Karakter-karakter ini umumnya sama pada sebuah antena, baik ketika
antena tersebut menjadi peradiasi atau menjadi penerima, untuk suatu
frekuensi, polarisasi, dan bidang irisan tertentu. Misalnya, David
Welkinson (0806322514) ingin membeli antena maka untuk mendapatkan
antena yang sesuai dengan fungsi yang dinginkan, ia harus memimilih
antena dengan karakter yang sesuai dengan fungsi yang dia inginkan.

• Pola radiasi

Pola radiasi antena adalah plot 3-dimensi distribusi sinyal yang


dipancarkan oleh sebuah antena, atau plot 3-dimensi tingkat penerimaan
sinyal yang diterima oleh sebuah antena. Pola radiasiantena dibentuk oleh
dua buah pola radiasi berdasar bidang irisan, yaitu pola radiasi pada bidang
irisan arah elevasi (pola elevasi) dan pola radiasi pada bidang irisan arah
azimuth (pola azimuth).

Kedua pola di atas akan membentuk pola 3-dimensi. Pola radiasi 3-dimensi
inilah yang umum disebut sebagai pola radiasi antena dipol. Sebuah antena
yang meradiasikan sinyalnya sama besar ke segala arah disebut sebagai
antena isotropis. Antena seperti ini akan memiliki pola radiasi berbentuk
bola Namun, jika sebuah antena memiliki arah tertentu, di mana pada arah
tersebut distribusi sinyalnya lebih besar dibandingkan pada arah lain, maka
antena ini akan memiliki directivity Semakin spesifik arah distribusi sinyal
oleh sebuah antena, maka directivity antena tersebut.

Antena dipol termasuk non-directive antenna. Dengan karakter seperti ini,


antena dipol banyak dimanfaatkan untuk sistem komunikasi dengan
wilayah cakupan yang luas. Pada astronomi radio, antena dipol digunakan
pada teleskop radio untuk melakukan pengamatan pada rentang High
Frekuensi (HF). Bentuk data yang dapat diperoleh adalah variabilitas
intensitas sinyal yang dipancarkan oleh sebuah objek astronomi. Namun,
karena antena dipol tidak memiliki directivity pada arah tertentu, teleskop
radio elemen tunggal yang menggunakan antena jenis ini tidak dapat
digunakan untuk melakukan pencitraan.

• Gain

Gain (directive gain) adalah karakter antena yang terkait dengan


kemampuan antena mengarahkan radiasi sinyalnya, atau penerimaan sinyal
dari arah tertentu. Gain bukanlah kuantitas yang dapat diukur dalam satuan
fisis pada umumnya seperti watt, ohm, atau lainnya, melainkan suatu
bentuk perbandingan. Oleh karena itu, satuan yang digunakan untuk gain
adalah desibel.

• Polarisasi

Polarisasi didefinisikan sebagai arah rambat dari medan listrik. Antena


dipol memiliki polarisasi linear vertikal . Mengenali polarisasi antena amat
berguna dalam sistem komunikasi, khususnya untuk mendapatkan efisiensi
maksimum pada transmisi sinyal. Pada astronomi radio, tujuan mengenali
polarisasi sinyal yang dipancarkan oleh sebuah objek astronomi adalah
untuk mempelajari medan magnetik dari objek tersebut.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pola radiasi, yang
pertama adalah Half-power Beamwidth (HPBW), atau yang biasa dikenal
sebagai beanwidth suatu antena. Dalam astronomi radio, beamwidth adalah
resolusi spasial dari sebuah teleskop radio, yaitu diameter sudut minimun
dari dua buah titik yang mampu dipisahkan oleh teleskop radio tersebut.
Secara teori, beamwidth untuk antena yang berbentuk parabola dapat
ditentukan.

Antena Directional

Antena jenis ini merupakan jenis antena dengan narrow beamwidth, yaitu
punya sudut pemancaran yang kecil dengan daya lebih terarah, jaraknya
jauh dan tidak bisa menjangkau area yang luas, antena directional
mengirim dan menerima sinyal radio hanya pada satu arah, umumnya pada
fokus yang sangat sempit, dan biasanya digunakan untuk koneksi point to
point, atau multiple point, macam antena direktional seperti antena grid,
dish "parabolic", yagi, dan antena sectoral.

Antena Omni-Directional

Antena ini mempunyai sudut pancaran yang besar (wide beamwidth) yaitu
3600; dengan daya lebih meluas, jarak yang lebih pendek tetapi dapat
melayani area yang luas Omni antena tidak dianjurkan pemakaian-nya,
karena sifatnya yang terlalu luas se-hingga ada kemungkinan
mengumpulkan sinyal lain yang akan menyebabkan inter-ferensi. antena
omnidirectional mengirim atau menerima sinyal radio dari semua arah
secara sama, biasanya digunakan untuk koneksi multiple point atau
hotspot.
Jenis-jenis Antena

1. Antena Omnidirectional

Sebuah antena Omnidirectional adalah antena daya sistem yang memancar


secara seragam dalam satu pesawat dengan bentuk pola arahan dalam
bidang tegak lurus. This pattern is often described as "donut shaped". Pola
ini sering digambarkan sebagai "donat berbentuk". Omnidirectional
antenna can be used to link multiple directional antenna in outdoor point-
to-multipoint communication systems including cellular phone connections
and TV broadcasts. Antena Omnidirectional dapat digunakan untuk
menghubungkan beberapa antena directional di outdoor point-to-
multipoint komunikasi systems termasuk sambungan telepon selular dan
siaran TV.

Antena omni mempunyai sifat umum radiasi atau pancaran sinyal 360-
derajat yang tegak lurus ke atas. Omnidirectional antena secara normal
mempunyai gain sekitar 3-12 dBi. Yang digunakan untuk hubungan Point-
To-Multi-Point ( P2Mp) atau stu titik ke banyak titik di sekitar daerah
pancaran. Yang baik bekerja dari jarak 1-5 km, akan menguntungkan jika
client atau penerima menggunalan directional antenna atau antenna yang
ter arah.Yang ditunjukkan di bawah adalah pola pancaran khas RFDG 140
omnidirectional antena. Radiasi yang horisontal dengan pancaran 360-
derjat. Radiasi yang horisontal pada dasarnya E-Field.yang berbeda
dengan, polarisasi yang vertikal adalah sangat membatasi potongan sinyal
yang di pancarkan. Antena ini akan melayani atau hanya memberi
pancaran sinyal pada sekelilingnya atau 360 derjat, sedamgkan pada
bagian atas antena tidak memiliki sinyal radiasi.

Pola radiasi dari antenna Omni


2. Antena Grid

Antena ini merupakan salah satu antena wifi yang populer. Sudut pola
pancaran antena ini lebih fokus pada titik tertentu sesuai pemasangannya.
3. Antena Parabolik

– Dipakai untuk jarak menengah atau jarak jauh


– Gain-nya bisa antara 18 sampai 28 dBi

Pola radiasi dari antena Parabolik


Kelebihan antenna parabola

 Dapat digunakan untuk menerima 3 satellite sekaligus tanpa harus


menggerakkan antenna.
 Dapat menampilkan gambar dari semua TV dari satelit yang
ditangkap dalam sekejap.
 Kondisi permanent sehingga tidak gampang goyah terhadap posisi.
 Signal quality dapat maksimum

Kekurangan antenna parabola

 Tidak dapat digunakan menangkap satelit lebih dari 5


 Membutuhkan lebih banyak LNBF
 Channel yang diterima lebih sedikit

4. Antena Sectoral

Antena Sectoral hampir mirip dengan antena omnidirectional. Yang juga


digunakan untuk Access Point to serve a Point-to-Multi-Point (P2MP)
links. Beberapa antenna sectoral dibuat tegak lurus , dan ada juga yang
horizontal.
Antena sectoral mempunyai gain jauh lebih tinggi dibanding
omnidirectional antena di sekitar 10-19 dBi. Yang bekerja pada jarak atau
area 6-8 km. Sudut pancaran antenna ini adalah 45-180 derajat dan tingkat
ketinggian pemasangannya harus diperhatikan agar tidak terdapat kerugian
dalam penangkapan sinyal.

Pola pancaran yang horisontal kebanyakan memancar ke arah mana


antenna ini di arahkan sesuai dengan jangkauan dari derajat pancarannya,
sedangkan pada bagian belakang antenna tidak memiliki sinyal pancaran.
Antenna sectoral ini jika di pasang lebih tinggi akan menguntungkan
penerimaan yang baik pada suatu sector atau wilayah pancaran yang telah
di tentukan.

Pola radiasi dari antena Sektoral

Anda mungkin juga menyukai