Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Melalui kerja manusia mengekspresikan dirinya, sehingga melalui kerja orang dapat lebih
dikenal oleh orang lain. Kerja bukan hanya sekedar untuk mendapat upah atau gaji, jabatan atau
kekuasaan, dan berbagai maksud-maksud lainnya. Dalam dan melalui kerja manusia
mengungkapkan dirinya lebih otentik sebagai manusia yang disiplin, bertanggung jawab, jujur,
tekun, pantang menyerah, memiliki visi dan misi atau sebaliknya. Dunia kerja merupakan sarana
bagi perwujudan dan sekaligus pelatihan diri untuk menjadi semakin baik.
Untuk lebih mendalami mengenai dunia kerja, perlu lebih mendalami topik-topik yang
berkaitan dengan peningkatan kualitas diri dan pribadi sebagai seorang pekerja maupun sebagai
seorang profesional. Dalam melaukukan perkerjaan perlu juga dibatasi dengan kode etik, yang
mana seorang pekerja dalam melakukan kinerjanya. Maka etika profesi seorang pekerja yang
dalam menjalankan tugas akan berjalan dengan secara profesional dan tepat sesuai dengan tujuan
pekerjaannya.
Pelayanan kesehatan adalah setiap upaya yang diselenggarakan sendiri atau bersama-sama
dalam suatu organisasi untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah, dan
mengobati penyakit, serta memulihkan kesehatan perorangan, kelompok ataupun masyarakat.
Dalam pelayanan kesehatan tentu ada aturan-aturan yang berkaitan dengan kesehatan yaitu
bagaimana mengatur masalah-masalah itu tidak keluar dari etika dan hukum agar apa yang
dikerjakan tidak menimbulkan efek secara etika dan hukum terhadap diri sendiri dan orang lain
Profesi adalah kata serapan dari sebuah kata dalam bahasa Inggris "Profess", yang dalam
bahasa Yunani adalah"Επαγγελια", yang bermakna: "Janji untuk memenuhi kewajiban
melakukan suatu tugas khusus secara tetap atau permanen". Profesi juga sebagai pekerjaan yang
membutuhkan pelatihan dan penguasaan terhadap suatu pengetahuan khusus. Suatu profesi
biasanya memiliki asosiasi profesi, kode etik, serta proses sertifikasi dan lisensi yang khusus
untuk bidang profesi tersebut. Contoh profesi adalah pada
bidang hukum, kedokteran, keuangan, militer, teknik desainer, tenaga pendidik.
Kode etik profesi dalam bidang apapun merupakan bagian dari etika profesi. Kode etik
profesi merupakan lanjutan dari norma-norma yang lebih umum yang telah dibahas dan
dirumuskna dalam etika profesi. Kode etik lebih memperjelas, memepertegas, dan merinci
norma-norma ke bentuk yang lebih sempurna walaupun sebenarnya norma-norma tersebut sudah
tersira dalam etika profesi. Tujuan utama dari kode etik adalah memberi pelayanan khusus dalam
masyarakat tanpa mementingkan kepentingan pribadi atau kelompok.

B. RUMUSAN MASALAH

Masalah yang akan dibahas dalam makalah ini sebagaimana yang telah dijabarkan dalam
latar belakang diatas adalah :
1. Apa Itu Konsep etika keperawatan ?
2. Apa Tujuan etika keperawatan?
3. Bagaimana Kedudukan kode etik dalam profesi keperawatan?
4. Bagaimana Kecukupan etika profesi kesehatan?

C. TUJUAN

Tujuan penyusunan makalah ini bertujuan agar pembaca dapat mengetahui


1. Untuk mengetahui Apa Itu Konsep etika keperawatan
2. Untuk mengetahui Apa Tujuan etika keperawatan
3. Untuk mengetahui Bagaimana Kedudukan kode etik dalam profesi keperawatan
4. Untuk mengetahui Bagaimana Kecukupan etika profesi kesehatan
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Etika Keperawatan DAN PROFESI


1. Secara etimologis
Secara etimologis, kata etika berasal dari bahasa Yunani, yaitu “ethos” yang berarti adat
istiadat atau kebiasaan, model perilaku atau standar yang diharapkan, dan kriteria tertentu untuk
suatu tindakan. Konsep etika dapat dipahami sebagai peraturan atau norma yang digunakan
sebagai dasar acuan perilaku yang dilakukan oleh seseorang. Etika keperawatan menjadi acuan
dasar bagi perawat dalam menjalankan profesinya.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa etika keperawatan adalah suatu tindakan keperawatan yang
memiliki standar dan kriteria tertentu yang sesuai dengan peraturan dan norma yang telah
ditetapkan, dapat dinilai dengan baik atau buruk perilaku seseorang.
Lingkup etika
Ruang lingkup etika sangat luas sehingga terbagi atau terpecah menjadi beberapa bagian
atau bidang atau bidang seperti :
 Etika terhadap sesama
 Etika keluarga
 Etika Profesi
 Etika Politik
 Etika Lingkungan
 Etika Ideologi

2. Pengertian profesi
Profesi adalah kata serapan dari sebuah kata dalam bahasa Inggris "Profess", yang dalam
bahasa Yunani adalah"Επαγγελια", yang bermakna: "Janji untuk memenuhi kewajiban
melakukan suatu tugas khusus secara tetap atau permanen".
Profesi juga sebagai pekerjaan yang membutuhkan pelatihan dan penguasaan terhadap
suatu pengetahuan khusus. Suatu profesi biasanya memiliki asosiasi profesi, kode etik, serta
proses sertifikasi dan lisensi yang khusus untuk bidang profesi tersebut. Contoh profesi adalah
pada bidang hukum, kedokteran, keuangan, militer, teknik desainer, tenaga pendidik.
Pengertian profesi menurut para ahli :
a) Peter Jarvis ( 1983: 21 )
profesi merupakan suatu pekerjaan yang didasarkan pada studi intelektual dan latihaan
yang khusus, tujuannya ialah untuk menyediakan pelayanan ketrampilan terhadap yang lain
dengan bayaran maupun upah tertentu.
b) Cogan (1983: 21 ),
profesi merupakan suatu ketrampilan yang terdapat dalam prakteknya didasarkan atas
suatu struktur teoritis tertentu dari beberapa bagian pelajaran ataupun ilmu pengetahuan

c) Dedi Supriyadi ( 1998: 95 )


profesi merupakan pekerjaan atau jabatan yang menuntut suatu keahlian, tanggung jawab
serta kesetiaan terhadap profesi.

d) Schein, E.H (1962)


Profesi adalah suatu kumpulan atau set pekerjaan yang membangun suatu set norma yang
sangat khusus yang berasal dari perannya yang khusus di masyarakat

e) Hughes, E.C (1963)


Perofesi menyatakan bahwa ia mengetahui lebih baik dari kliennya tentang apa yang
diderita atau terjadi pada kliennya

f) Daniel Bell (1973)


Profesi adalah aktivitas intelektual yang dipelajari termasuk pelatihan yang
diselenggarakan secara formal ataupun tidak formal dan memperoleh sertifikat yang dikeluarkan
oleh sekelompok / badan yang bertanggung jawab pada keilmuan tersebut dalam melayani
masyarakat, menggunakan etika layanan profesi dengan mengimplikasikan kompetensi
mencetuskan ide, kewenangan ketrampilan teknis dan moral serta bahwa perawat
mengasumsikan adanya tingkatan dalam masyarakat.

g) Paul f. Comenisch (1983)


Profesi adalah “komunitas moral” yang memiliki cita-cita dan nilai bersama.

h) Kamus Besar Bahasa Indonesia


Profesi adalah bidang pekerjaan yang dilandasi pendidikan keahlian (ketrampilan,
kejuruan, dan sebagainya) tertentu.

Berdasarkan pendapat-pendapat di atas, dapat diartikan bahwa profesi merupakan suatu


pekerjaan , jabatan yang menuntut suatu keahlian , yang didapat melalui pendidikan
serta latiahan tertentu, menuntut persyaratan khusus , memiliki tanggung jawab serta kode etik
tertentu.

B. Tujuan Etika Keperawatan


Jika dirumuskan ke dalam beberapa hal pokok, tujuan dari konsep etika keperawatan
sebagai berikut :
1.Merekatkan hubungan harmonis antara perawat dan pasieN
2.Menyelesaikan segala persoalan yang dialami oleh klien atau pasien ketika menerima
pelayanan dari seorang perawat
3.Melindungi seorang perawat yang diperlakukan secara tidak adil oleh institusi yang
menaunginya
4.Menyinergikan institusi pendidikan yang menekuni keperawatan dengan produk lulusan
yang
dihasilkan
5.Memberikan pemahaman kepada masyarakat pengguna tenaga keperawatan tentang
pentingnya
sikap profesional dalam melaksanakan tugas praktik keperawatan
6.Memberi kesempatan bagi para perawat untuk menerapkan ilmu pengetahuannya dan
prinsip
etik keperawatan dalam praktik serta dalam situasi nyata.

 Fungsi Etika Keperawatan


1. Menunjukkan sikap kepemimpinan dan bertanggung jawab dalam mengelola asuhan
keperawatan
2. Mendorong perawat di seluruh Indonesia agar dapat berperan serta dalam kegiatan penelitian
dalam bidang keperawatan dan menggunakan hasil penelitian serta perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi untuk meningkatkan mutu dan jangkauan pelayanan atau asuhan
keperawatan
3. Mendorong para perawat agar dapat berperan secara aktif dalam mendidik dan melatih pasien
dalam kemandirian untuk hidup sehat, tidak hanya di rumah sakit, tetapi di luar rumah sakit
4. Mendorong para perawat agar bisa mengembangkan diri secara terus-menerus untuk
meningkatkan kemampuan profesional, integritas, dan loyalitasnya bagi masyarakat luas.
5. Intinya fungsi etika keperawatan adalah agar para perawat mampu melaksanakan peran dan
fungsinya dengan benar dan maksimal sesuai dengan kebijakan pemerintah kepada masyarakat
dalam pelayanan kesehatan.

 Pengertian Kode Etik Keperawatan


Kelly (1987), dikutip oleh Robert Priharjo, menyatakan bahwa kode etik adalah salah satu
ciri/persyaratan profesi yang memberikan arti penting dalam penentuan, pertahanan, dan
peningkatan standar profesi. Kode etik keperawatan dapat juga diartikan seperangkat sistem
norma, nilai, dan aturan, baik tertulis maupun tidak tertulis yang berlaku bagi semua anggota
organisasi profesi keperawatan. Kode Etik Perawat Nasional Indonesia adalah aturan yang
berlaku untuk seorang perawat Indonesia dalam melaksanakan tugas/ fungsi perawat. Kode etik
keperawatan menjadi pedoman para perawat dalam menjalankan peran dan fungsinya sesuai
standar profesi keperawatan yang akan melindungi perawat dan pasien.

C. Pinsip-Prinsip Etik
1. Otonomi (autonomy)
Otonomi adalah hak kemandirian dan kebebasan individu yang menuntut pembedaan diri.
Prinsip otomi adalah didasari pada keyakinan seseorang bahwa dia mampu berpikir logis dan
dapat membuat keputusan sendiri.

2. Berbuat baik (beneficience)


Berbuat baik dalam prinsip ini maksudnya individu tersebut melakukan sesuatu yang baik.
Dapat mencegah seseorang melakukan kesalahan. Terkadang, prinsip ini dalam pelayanan
kesehatan terjadi konflik dengan otonomi. Kenapa? Karena saat kita sudah niat untuk melakukan
suatu kebaikan tetapi terhalang oleh otonomi (kemandirian kita), jika kita tidak memiliki
pengetahuan atau pedoman yang benar dalam melakukan sesuatu kita bisa mendapat
keburukan/kesalahan dalam perbuatan kita tersebut.

3. Keadilan (justice)
Keadilan adalah sesuatu yang ditempatkan sesuai dengan porsinya. Prinsip keadilan
dibutuhkan demi tercapainya kesamaan derajat dan keadilan terhadap orang lain yang
menjunjung prinsip-prinsip moral, legal, dan kemanusiaan.

4. Tidak merugikan (non-maleficience)


Prinsip ini maksudnya dalam melakukan tindakan jangan menimbulkan bahaya/cedera
fisik ataupun psikologis pada pasien.

5. Kejujuran (veracity)
Prinsip kejujuran adalah penuh dengan kebenaran. Prinsip ini diperlukan oleh pemberi
pelayanan kesehatan untuk menyampaikan kebenaran kepada pasien dengan keadaan dirinya
selama menjalani keperawatan tetapi informasi itu harus akurat dan objektif. Terkadang, ada
saatnya pembatasan kejujuran untuk kepentingan pasien seperti jika kebenaran akan kesalahan
prognosis pasien demi pemulihannya.

6. Menepati Janji (fidelity)


Prinsip ini memiliki makna bahwa sebagai seorang perawat kita harus menepati janji dan
setia pada komitmen awal. Menepati janji berhubungan juga dengan ketaatan, kesetiaan, dan
tanggung jawab perawat kepada pasien demi meningkatkan kesehatan.

7. Kerahasiaan (confidentiality)
Prinsip ini maksudnya bahwa segala informasi yang menyangkut dokumen catatan
kesehatan pasien harus benar-benar dijaga sungguh-sungguh (privasi). Kecuali, jika pasien
mengizinkan dengan bukti persetujuan.

8. Akuntabilitas (accountability)
Akuntabilitas dapat diartikan standar pasti bahwa tindakan seorang yang pofesional harus
dapat dinilai dalam situasi yang tidak jelas atau tanpa terkecuali.

D. Kedudukan Kode Etik dalam Profesi Keperawatan


1. Tujuan etika keperawatan
a) Menciptakan dan mempertahankan kepercayaan klien kepada perawat, kepercayaan diantara
sesama perawat dan kepercayaan masyarakat kepada profesi keperawatan.

1) Menurut Amerika Ethics Commission Bureau on Teaching, tujuan etik profesi keperawatn
adalah mampu :
a. mengenal dan mengidentifikasi unsur moral dalam praktek kep.
b. membentuk strategi/ cara dan menganalisis masalah moral yangterjadi dalam praktek
keperawatan.
c. menghubungkan praktek moral/ pelajaran yang baik dan dipertanggungjawabkan pada diri
sendiri, keluarga, masyarakat, dan kepada Tuhan, sesuai dengan kepercayaan.

2) Menurut Nasional League for Nursing (NLN) pusat pendidikan keperawatan milik
perhimpunan perawat amerika, pendidikan etika keperawatan bertujuan:
a. Meningkatkan pengertian peserta didik tentang hubungan antar profesi kesehatan lain dan
mengerti tentang peran dan fungsi anggota tim.
b. Mengembangkan potensi pengambilan keputusan yang bersifat moralitas, keputusan tentang baik
dan buruk yang akan dipertanggungjawabkan kepada tuhan sesuai dengan kepercayaannya.
c. Mengembangkan sifat pribadi dan sikap profesional peserta didik.
d. Mengembangkan pengetahuan dan keterampilan yang penting untuk dasar praktik keperawatan
profesional.
e. Memberi kesempatan kepada peserta didik menerapkan ilmu dan prinsip etika keperawatan
dalam praktik san dalam situasi nyata.

2. Kedudukan kode etik dalam profesi keperawatan


a. Etika adalah kode perilaku yang memperlihatkan perbuatan yang baik bagi kelompok tertentu
dan juga etika merupakan peraturan dan prinsip bagi perbuatan yang benar.
b. Etka adalah ilmu yang mempelajari nilai moral yang menjadi prinsip dank ode tindakan yang
ideal.
Ada 3 aliran tentang etika yaitu :
1. Aliran deskriftif adalah memberi gambaran dan penjelasan bagaimana manusia harus berprilaku
dalam lingkungannya atau dalam masyarakat untuk memperoleh tujuan.
2. Aliran etika normatif adalah memberi jawaban atas pertanyaan tentang hal yang baik dan benar,
dan merupakan suatu ukuran untuk menilai suatu perilaku yang baik dan benar.
3. Aliran etika pluralisme adalah etika sebagai pedoman perilaku yang mengumpulkan banyak
informasi untuk mengukur kompleksitas situasi tertentu dan mepertimbangkakn tindakan etika.

E. Cakupan etika profesi keperawatan


Etik dalam keperawatan mencangkup dua hal penting,yang etik dalam hal kemampuan
penampilan kerja dan etik dalam hel perilaku manusiawi.Etik yang berkaitan dengan penampilan
kerja merupakan respons terhadap tuntutan profesi lain, yang mengharapkan bahwa sesuatu yang
dilakukan oleh tenaga keperawatan memenuhi standar pelayanan yang telah ditetapkan oleh
keperawatan sendiri, sedangkan etik yang berkaitan dengan perilaku manusiawi merupakan
reaksi terhadap tekanan dari luar, yang biasanya adalah individu atau masyarakat yang dilayani.
Etik dalam penampilan kerja dinyatakan dengan kata-kata teknis dan etik dalam perilaku
manusia yang diwujudkan dalam bentuk kebutuhan yang ada dan nilai kehidupan manusia yang
konkret.
Etik dalam keperawatan mencakup dua hal :
1. Etik dalam hal kemampuan penampilan kerja merupakan respons terhadap tuntutan profesi.
2. Etik dalam hal perilaku manusiawi merupakan reaksi terhadap tekanan dari luar, yang biasanya
adalah individu atau masyarakat yang dilayani.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

1. Secara etimologis, kata etika berasal dari bahasa Yunani, yaitu “ethos” yang berarti
adat istiadat atau kebiasaan, model perilaku atau standar yang diharapkan, dan kriteria
tertentu untuk suatu tindakan
2. Profesi adalah kata serapan dari sebuah kata dalam bahasa Inggris "Profess", yang
dalam bahasa Yunani adalah"Επαγγελια", yang bermakna: "Janji untuk memenuhi
kewajiban melakukan suatu tugas khusus secara tetap atau permanen"
3. Pengertian Kode Etik Keperawatan menurut Kelly (1987), dikutip oleh Robert Priharjo,
menyatakan bahwa kode etik adalah salah satu ciri/persyaratan profesi yang memberikan
arti penting dalam penentuan, pertahanan, dan peningkatan standar profesi. Kode etik
keperawatan dapat juga diartikan seperangkat sistem norma, nilai, dan aturan, baik
tertulis maupun tidak tertulis yang berlaku bagi semua anggota organisasi profesi
keperawatan. Kode Etik Perawat Nasional Indonesia adalah aturan yang berlaku untuk
seorang perawat Indonesia dalam melaksanakan tugas/ fungsi perawat. Kode etik
keperawatan menjadi pedoman para perawat dalam menjalankan peran dan fungsinya
sesuai standar profesi keperawatan yang akan melindungi perawat dan pasien
4. Etik dalam keperawatan mencangkup dua hal penting,yang etik dalam hal kemampuan
penampilan kerja dan etik dalam hel perilaku manusiawi.Etik yang berkaitan dengan
penampilan kerja merupakan respons terhadap tuntutan profesi lain, yang mengharapkan
bahwa sesuatu yang dilakukan oleh tenaga keperawatan memenuhi standar pelayanan
yang telah ditetapkan oleh keperawatan sendiri, sedangkan etik yang berkaitan dengan
perilaku manusiawi merupakan reaksi terhadap tekanan dari luar, yang biasanya adalah
individu atau masyarakat yang dilayani.

B. Saran
Demikianlah makalah yang kami buat, apabila ada kesalahan baik dalam penulisan ataupun
pembahasan serta penjelasan kurang jelas, kami mohon maaf. Karena kami hanyalah manusia
biasa yang tak luput dari kesalahan. Kesempurnaan hanyalah milik Allah SWT. Semoga makalah
ini bermanfaat bagi kita semua. Kami ucapkan terima kasih atas perhatian dan pastisipasinya
DAFTAR PUSTAKA

Azrul Azwar1997. Peran Perawat Profesional dalam Sistem Kesehatan di Indonesia. UI:
Indonesia
Dalami, E, dkk. 2010. Etika Keperawatan. Jakarta: TIM
Hendrik. 2013. Etika dan Hukum Kesehatan. Jakarta:EGC
Marimbi, Hanum. 2008. Etika dan Kode Etik Profesi Kebidanan. Yogyakarta : Mitra
Cendikia.
Mustika,sofyan. Dkk, 2009. 50 Tahun IBI. Bidan menyongsong masa depan. Pengurus
pusat IBI. Jakarta
Nisya, R. 2013. Prinsip-prinsip Dasar Keperawatan. Jakarta: Dunia Cerdas
Nurdiansyah. 2012. Etika profesi. Pdf. Jakarta
Nursalam, M Nurs (honorous) 2002. Manajemen Keperawatan. Salemba Medika
Hidayat, A. 2004. Pengantar Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika
Puji, wahyuningsih. 2009. Etika Profesi kebidanan. Fitrayana. Yogyakarta
Purwandari, Atik. 2008. Sejarah profesionalisme. Konsep kebidanan. EGC. Jakarta
Suhaemi, M. 2010. Etika Keperawatan Aplikasi pada Praktik. Jakarta: EGC
Suriani,dr. H. 2008. Etika kebidanan. EGC. Jakarta
Wahyuningsih, Heni Puji. 2008. Etika Profesi Kebidanan. Yogyakarta : Fitramaya.
Wulan,K. 2011. Pengantar Etika Keperawatan. Jakarta: PT Prestasi Pustaka Raya

Anda mungkin juga menyukai