Makalah Polio
Makalah Polio
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Saat ini kasus polio menjadi isu krusial dan topik perbincangan publik, khususnya bagi
kalangan pemerhati kesehatan pada anak usia balita. Tidak hanya perkotaan, bahkan menyebar
kedaerah pedesaan. Maraknya Penyakit polio membuat masyarakat menjadi resah, mengingat
penyakit menular ini berdampak negatif pada anak usia balita. Oleh sebab itu membutuhkan
perhatian yang sangat serius.
Polio atau Poliomyelitis merupakan penyakit menular yang akut yang disebabkan oleh virus
dengan predileksi pada sel interior masa kelabu sumsum tulang belakang dan inti motorik batang
otak dan akibat kerusakan susunan saraf tersebut akan terjadi kelumpuhan pada otot.
Polio dapat menyebabkan gejala yang ringan atau penyakit parah. Penyakit ini dapat
menyerang sistem pencernaan dan sistem saraf. Polio menyebabkan demam, muntah-muntah,
kekakuan otot dan dapat menyerang saraf-saraf dan mengakibatkan kelumpuhan permanen.
Penyakit ini juga dapat melumpuhkan otot penafasan dan otot yang membantu proses penelanan
yang dapat mengakibatkan kematian. Diantara 2 (dua) sampai 5 (lima) persen penderita Polio akan
meninggal akibat penyakit ini dan sekitar 50 (lima puluh) persen penderita yang mampu bertahan
akan menderita kelumpuhan permanen.
Virus penyebab polio adalah polio virus, Virus ini menyebar ketika makanan, air atau tangan
yang terkontaminasi dengan kotoran (tinja penderita) atau dahak dan ingus dari orang yang
terinfeksi kemudian masuk ke mulut orang yang sehat.
PEMBAHASAN
Penyebab poliomyelitis Family Pecornavirus dan Genus virus, dibagi tiga yaitu :
1. Brunhilde (virus Tipe 1)
2. Lansing (virus Tipe 2)
3. Leon (virus Tipe 3)
Virus poliomyelitis tergolong dalam enterovirus yang filtrabel, infeksi dapat terjadi oleh satu atau
lebih tipe tersebut yang dapat dibuktikan dengan ditemukan 3 macam zat anti dalam serum seorang
pasien. Epidemik yang luas dan ganas biasanya disebabkan oleh virus tipe 1, epidemik yang ringan
oleh tipe 3, kadang-kadang menyebabkan kasus yang sporadik.
Virus ini dapat hidup dalam air untuk berbulan-bulan dan bertahun-tahun dalam deep freezer.
Dapat tahan terhadap banyak bahan kimia termasuk sulfonamida, antibiotika, eter, fenol, dan
gliserin. Virus dapat dimusnahkan dengan cara pengeringan atau dengan pemberian zat oksidator
yang kuat seperti peroksida atau kalium permanganat. Reservoir alamiah satu-satunya ialah manusia
walaupun virus juga terdapat pada sampah atau lalat. Masa inkubasi biasanya antara 7-10 hari, tetapi
kadang terdapat kasus dengan masa inkubasi 3-35 hari.
1.3 epidemiologi
Polio adalah penyakit yang sangat menular yang disebabkan oleh virus. Ini menyerang
sistem saraf, dan dapat menyebabkan kelumpuhan total dalam hitungan jam. individu yang terkena
polio mempunyai gejala demam disertai lumpuh layuh mendadak dan pada pemeriksaan tinja
ditemukan virus polio. Individu tersebut bisa carier dimana virus hidup di ususnya dalam waktu
cukup lama untuk menularkan pada individu lain. Sekitar 4 sampai 8 persen infeksi poliovirus tidak
menimbulkan gejala serius, hanya gejala minor seperti sakit tenggorokan, demam, lemah,gangguan
pencernaan (sembelit) dan gejala umum lainnya seperti pada penyakit yang disebabkan oleh virus.
Virus polio dapat melumpuhkan bahkan membunuh. Virus ini menular melalui air dan kotoran
manusia. Sifatnya sangat menular dan selalu menyerang anak balita. Polio dapat dicegah secara
efektif dengan vaksin polio oral. Vaksin ini aman bahkan untuk anak yang sedang sakit sekalipun.
Anak yang menerima dosis vaksin berkali-kali akan terlindungi seumur hidup. Sekitar 1 % hingga 2
% individu yang terinfeksi berkembang menjadi poliomyelitis nonparalitik meningitis aseptik dengan
kekakuan sementara pada leher, punngung atau kaki. Sedikitnya 2 % dari semua korban infeksi polio
akan menjadi lumpuh. Polio tidak dapat diobati, penyakit ini hanya bisa dicegah melalui imunisasi.
Vaksin polio diberikan berkali-kali, untuk melindungi seorang anak dalam hidupnya. Eradikasi polio
adalah salah satu cara untuk menghentikan transmisi virus polio ke manusia. Strategi Eradikasi Polio
diantaranya imunisasi rutin yang tinggi pada imunisasi dasar dan Pekan Imunisasi Nasional.
1.4 Cara Penularan
Penyakit ini sangat menular.Polio menyebar dari orang ke orang, terutama melalui rute dari tinja ke
mulut. Virus memasuki tubuh melalui rute mulut dan akhirnya menyerang sistem saraf pusat.
a. Perawat dapat berperan sebagai educator yaitu dengan membantu pasien atau masyarakat untuk
mengenalkan gejala dari penyakit polio dan tindakan untuk menangani penyakit polio tersebut.
b. Perawat harus memiliki rasa caring terhadap pasien dengan memberitahukan kepada keluarga
pasien bahwa penderita polio perlu berperilaku hidup sehat. Perawat juga memberitahukan
pasien tentang pentingnya imunisasi dini.
c. Perawat dalam memberikan pengetahuaannya kepada masyarakat bisa dengan cara penyuluhan
atau promosi kesehatan. Perawat dalam memberikan penyuluhan dan promosi kesehatan lebih
diutamakan di daerah yang sering terkena penyakit polio dahulu baru menyebar ke tiap-tiap
daerah yang lainnya.
Kini telah hadir obatnya secara praktis dengan kemasan botol dan berisi seperti “jelly”
dan isi 300ml baik dikonsumsi di semua kalangan masyarakat baik anak-anak maupun yang
lanjut usia. Qnc Jelly Gamat ini merupakan obat herbal yang mampu menyembuhkan berbagai
penyakit yang kronis maupun non kronis.
Obat ini sudah memiliki manfaat dan khasiat sendiri karena yang sangat bermanfaat adalah
gamat emas ini. Qnc Jelly Gamat dikomposisikan sebagai berikut :
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Polio atau poliomyelitis adalah penyakit yang menyerang adalah penyakit paralisis
atau lumpuh yang yang disebebkan oleh virus polivirus yang masuk ke tubuh melalui
mulut, meginfeksi saluran usus serta dapat memasuki aliran darah dan mengalir ke
sistem syaraf pusat.
2. Imunisasi polio adalah suatu imunisasi yang memberikan kekebalan aktif terhadap
penyakit poliomielitis. Polio adalah suatu penyakit radang yang menyerang syaraf
yang menyebabkan nyeri otot dan kelumpuhan pada salah satu maupun kedua
lengan/tungkai.
3. Ada 2 jenis vaksin imunisasi polio
Inactived Poliomyelitis Vaccine (IPV)
Oral Polio Vaccine (OPV)
4. Pemberian imunisasi sebaiknya dilakukan pada usia bayi sebanyak 4 kali dengan
inteval tidak kurang dari 4 minggu, kemudian di lanjutkan degan imunisasi ulangan
yang diberikan 1 tahun setelah imunisasi polio yang ke 4. Di teruskan pada saat usia
SD (5-6 tahun) dan setelah selesai SD (12 tahun)
B. Saran
1. Kepada pemerintah diharapkan menggalakkan kannpanye PHBS, serta
mengkampanyekan bahaya serta pola hidup yang dapat mengakibatkan terserangnya
penyakit polio
2. Kepada masyarakat diharapkan ikut berperan serta aktif dalam penerapan program
penanggulangan penyakit polio dan lebih khusus memperhatikan dan melaksanakan
pola hidup bersih dan sehat terutarna pada higiene sanitasi perorangan.
3. Perlu ditingkatkan kerja sama lintas sekloral dalam rangka penanganain penyakit
poliomyeilitis ini
4. Kepada ibu-ibu sering memeriksa kondisi anak dan mengikuti prosedur pemberian
imunisasi dengan benar agar anak terhindar dari ancaman penyakit polio.
DAFTAR PUSTAKA
Marimbi, Hanum 2012, Tumbuh Kembang, Status Gizi dan Imunisasi Dasar Pada balita,
Yogyakarta
Sumijatun, sulisweati dkk, 2005, konsep dasar keperwatan komunitas, EGC. Jakarta
Wahab, A. Samik Prof. Dr. dr. SpA(K) dan Julia, Madarina dr. MPH, 2010, Sistem imun,
imunisasi dan penyakit umum