Anda di halaman 1dari 33

PROPOSAL SKRIPSI

PENGARUH UPAH KARYAWAN TERHADAP KINERJA


KARYAWAN BAGIAN LAPANGAN PADA CLASSIC BREAD
DALAM PERSPEKTIF ISLAM

OLEH:
M. Riskiansyah
NIM: 13190153

PROGRAM STUDI EKONOMI ISLAM


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UIN RADEN FATAH
PALEMBANG
2016
1

A. Latar Belakang Masalah

Sumber daya manusia modal dan teknologi menempati posisi yang

amat strategis dalam mewujudkan tersedianya barang dan jasa.

Penggunaan sumber daya manusia manusia, modal dan teknologi secara

ekstensif telah banyak ditinggalkan orang. Sebaliknya, pola itu bergeser

menuju penggunaan secara lebih intensif dari semua sumber-sumber

ekonomi. Sumber-sumber ekonomi yang digerakkan secara efektif

memerlukan keterampilan organisator dan teknis sehingga mempunyai

tingkat hasil guna yang tinggi. Artinya hasil yang diperoleh seimbang

dengan masukan yang diolah. Melalui berbagai perbaikan cara kerja,

pemborosan waktu, tenaga dan berbagai input lainnya akan bisa dikurangi

sejauh mungkin.

Hal inilah yang dimaksud dengan produktivitas. Ruang lingkup

pengertian dan penghayatan produktivitas perlu kita lihat secara

mendalam. Kita tidak bias memandang sepotong-potong karena dibalik

pengertian sederhana dari produktivitas, terkandung suatu kekuatan

raksasa yang dapat mempercepat proses pertumbuhan suatu bangsa. Pada

dasarnya produktivitas mencakup sikap mental patriotic yang memandang

hari depan secara optimis dengan berakar pada keyakinan diri bahwa

kehidupan ini adalah lebih baik dari hari kemarin dan hari esok adalah

lebih baik dari hari ini.1

1
Drs. Muchdarsyah Sinungan, (Produktivitas Apa dan Bagaimana: 2000) Hal 1
2

Pengembangan karyawan adalah untuk kepentingan jangka

panjang dan merupakan bagian penting dalam suatu organisasi. Melalui

pengembangan karyawan/pegawai yang ada akan mengurangi

ketergantungan organisasi pada pengguna tenaga-tenaga ahli dari luar

organisasi. Jika pegawai dikembangkan dengan baik pekerjaan-pekerjaan

yang strategis sangat mungkin diisi dari dalam organisasi sendiri promosi

dan pengalihan posisi karyawan juga menunjukkan bahwa mereka

memiliki peluang karir, tidak hanya berhenti pada sebuah posisi pekerjaan.

Organisasi memperoleh manfaat dari kelanjutan operasional dengan

kinerja yang meningkat, sementara para pegawai merasa memiliki

komitmen lebih besar kepada organisasi.

Dalam menghadapi tantangan tersebut, organisasi perlu mengambil

langkah-langkah tepat dengan mengambil prioritas pengembangan

pegawai melalui peningkatan pengeluaran-pengeluaran untuk investasi

dalam human capital. Investasi tersebut terutama ditekankan pada

peningkatan pendidikan dan pelatihan kerja. Esensi investasi dalam human

resource development, adalah pengeluaran-pengeluaran yang ditujukan

pada peningkatan kapasitas produktif manusia. Justifikasi logis

pengeluaran-pengeluaran tersebut adalah bahwa pegawai yang sehat,

terdidik, dan terampil akan menjadi pegawai yang produktif.2

2
Dr. M. Kadarisman, Manajemen Pengembangan Sumber Daya Manusia (Jakarta: RajaGrafindo
2012) Hal 27
3

Karyawan yang memiliki sikap perjuangan, pengabdian, disipin, dan

kemampuan profesional sangat mungkin mempunyai prestasi dalam

melaksanakan tugas, sehingga berdaya guna dan berhasil guna. Karyawan

yang profesional dapat diartikan sebagai sebuah pandangan untuk selalu

berfikir, kerja keras, bekerja sepenuh waktu, disiplin, jujur, loyalitas tinggi,

dan penuh dedikasi demi untuk keberhasilan pekerjaannya (Hamid,2003 : 40).

Kinerja merupakan suatu fungsi dari motivasi dan kemampuan. Untuk

menyelesaikan tugas atau pekerjaan seseorang sepatutnya memiliki derajat

kesediaan dan tingkat kemampuan tertentu. Kesediaan dan ketrampilan

seseorang tidaklah cukup efektif untuk mengerjakan sesuatu tanpa

pemahaman yang jelas tentang apa yang dikerjakan dan bagaimana

mengerjakannya (Rivai, 2005 : 309)

Penilaian kinerja merupakan salah satu cara untuk meningkatkan

kinerja karyawan, karena dengan penilaian kinerja akan diketahui seberapa

baik seseorang telah bekerja sesuai dengan sasaran yang ingin dicapainya.

Selain itu umpan balik dari penilaian kinerja akan memotivasi karyawan

untuk bekerja, mengembangan kemampuan pribadi dan meningkatkan

kemampuan dimasa yang akan datang (Racmawati,2004: 39) Berbagai

rangsangan faktor motivasi kerja dapat meningkatkan kinerja karyawan, pada

umumnya manusia bekerja pada suatu perusahaan mempunyaitujuan untuk

mendapatkan upah guna memenuhi kebutuhan hidupnya dengan terpenuhinya

kebutuhan karyawan maka akan tercipta suasana kerja yang menyenangkan

dilingkungan perusahaan.
4

Mengingkat faktor tenaga kerja merupakan faktor yang terpenting

dalam pelaksanaan proses produksi maka diperlukan tenga kerja yang

mempunyai ketrampilan dan keahlian demi kelangsungan hidup perusahaan.

Agar tenaga kerja yang digunakan perusahaan dapat bekerja dengan baik,

maka hendaknya pimpinan perusahaan harus memperhatikan segala

kebutuhan yang berhubungan dengan karyawan, perusahaan perlu

memberikan perhatian lebih terhadap keberadaan karyawan agar loyalitas

karyawan terhadap perusahaan juga tinggi.

Upah dapat digunakan sebagai alat untuk memotivasi karyawan

untuk meningkatkan prestasi kerja mereka dan merangsang karyawan untuk

berperan aktif dalam peran pencapaian tujuan perusahaan. Selain itu upah

merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan. Upah

merupakan suatu penerimaan sebagai suatu imbalan dan pemberian jasa

kepada penerima jasa. Untuk suatu pekerjaan atau jasa yang telah dan akan

dilakukan yang berfungsi sebagai jaminan kelangs ungan kehidupan yang

layak bagi kemanusiaan dan produksi yang dinyatakan atau dinilai dalam

uang yang ditetapkan menurut suatu persetujuan undang-undang dan

peraturan dan dibayarkan atas dasar suatu perjanjian kerja antara pemberi

kerja dan penerima kerja (Heidjarahman dan Husnan, 1997 : 61) perusahaan

perlu memberikan perhatian yang lebih terhadap keberadaan karyawan agar

loyalitas karyawan terhadap perusahaan juga tinggi.

Perusahaan sebaiknya juga perlu mengetahui latar belakang penyebab

penurunnya kinerja karyawan, salah satunya adalah masalah upah karyawan

dalam pemberian upah, perusahaan harus memperhatikan prinsip keadilan dan


5

kelayakan. Dalam pemberian upah perlu diperhatikan apakah upah tersebut

telah mencukupi kebutuhan minimal, selain itu faktor upah dan gaji ikut

mempengaruhi baik tidaknya kinerja karyawan.3

Nilai-nilai Islam menghendaki para pengusaha memperlakukan

pekerjanya seperti anggota keluarganya sendiri.Hal ini menuntut agar para

pekerja diperlakukan dengan hormat dan kasih sayang serta kesejahteraan

mereka harus dijamin. Idealnya tingkat upah riil dalam masyarakat

muslim, paling tidak memungkinkan para karyawan dapat memenuhi

semua kebutuhan pokoknya dan para anggota keluarganya dengan cara

yang manusiawi. Namun pada kenyataannya, saat ini mash ada pengusaha

yang memberikan upah tidak layak (upah dibawah UMR), serta upah yang

dibayarkan tidak tepat waktu.

Jika tingkat upah terlalu rendah, para pekerja mungkin tidak

termotivasi untuk berusaha secara maksimal. Sama halnya, jika tingkat

upah terlalu tinggi, para pengusaha mungkin tidak mendapatkan

keuntungan dan tidak dapat menjalankan usahanya. Dalam organisasi

Islam, upah harus direncanakan dengan cara yang adil baik pekerja

maupun pengusaha. Berikut beberapa hadist tentang upah menurut Islam:

“Berikanlah kepada seorang pekerja upahnya sebelum keringatnya

mengering”.(HR.Ibnu Majah). Maksud hadist ini adalah segeralah

menunaikan hak pekerja setelah selesainya pekerjaan, begitu juga bisa

3
etd.eprints.ums.ac.id/5725/1/A210050131.pdf diakses pada tanggal 20 Oktober 2016, jam
09.49 WIB
6

dimaksud jika telah ada kesepakatan pemberian gaji setiap bulan. Selain

ketepatan waktu dalam pemberian upah, pekerja juga harus diberitahu

tentang upah yang akan diterima sebelum melaksanakan kewajibannya

(bekerja). “Apabila seorang diantara kalian mengontrak (tenaga) seorang

ajir, hendaknya dia memberitahukan tentang upahnya.”(HR ad-

Daruquthni).

Sistem penggajian adalah proses yang menentukan tingkat

penggajian staf, memonitori, mengembangkannya dan mengendalikannya.

Sasaran menyeluruh sistem penggajian ialah untuk mengembangkan

sekumpulan prosedur yang memungkinkan perusahaan untuk menarik,

menahan dan memotivasi staf berkaliber yang diperlukan serta untuk

mengendalikan biaya pembayaran gaji. Karena tidak ada satu pola yang

dapat digunakan secara universal maka prosedur ini harus disesuaikan

dengan kebijakan gaji tiap-tiap organisasi dan hendaknya didasarkan atas

kebijakan yang dianggap adil.6 Artinya sistem pemberian upah itu harus

sesuai dengan hasil pekerjaan yang dilakukan pekerja, sesuai dengan

jabatan masing-masing, sesuai dengan tingkat upah pekerja lainnya dalam

jabatan sejenis di usaha lain.

Tingkat upah yang berbeda-beda dilakukan karena produktivitas

yang dihasilkan pekerja juga berbeda-beda. Produktivitas tenaga kerja

yang Islami yaitu produktivitas yang dihasilkan seseorang sesuai dengan

kemampuannya, tetapi tidak boleh bermalas-malasan dan memforsir

tenaga terlalu ekstrim sehingga berdampak pada kesehatan.


7

Dalam penelitian ini, penulis akan meneliti di Subuah Usaha

Makanan ringan Roti Classic. Awal berdirinya Roti Classic pada Tahun

2005 . Usaha ini memproduksi roti yang berbahan baku tepung gula susu

dan telur, dan bahan pendukung seperti mixer dan selai isi. Usaha roti ini

telah mampu menyerap tenaga kerja yang terdiri dari tenaga kerja. Untuk

meningkatkan kinerja karyawan, biasanya pengusaha meningkatkan upah

sesuai dengan jumlah roti yang akan diantar/dijual. Dengan menggunakan

sistem pemberian upah ini akan bisa memotivasi para pekerja untuk

meningkatkan kinerjanya.

Bila upah yang didapat pekerja sesuai dengan harapan maka

pekerja akan termotivasi. Misal: upah yang didapat bulan ini sebesar Rp.

1.100.000, lebih besar dibanding bulan kemarin yang hanya mendapatkan

Rp. 900.000,00. Dengan waktu yang sama tapi ada peningkatan

produktivitas. Namun bila pengusaha tidak menggunakan sistem

pemberian upah (pembayaran upah yang tidak tepat waktu), maka pekerja

pun tidak akan meningkatkan produktivitasnya di bulan yang akan datang.

Tapi bila sistem pemberian upah ini diterapkan maka pekerja akan bekerja

optimal.

Dalam penelitian ini, penulis sangat tertarik meneliti pada Classic

Bread, karena Classic Bread merupakan salah satu usaha bisnis kecil

menengah yang sudah memberikan upah sesuai dengan waktu. Hal ini juga

dipertegas oleh beberapa pekerja di Classic Bread. Selain pemberian upah


8

tepat waktu yang diberikan, penulis juga tertarik meneliti di Classic Bread

karena tempatnya yang mudah dijangkau.4

Dari latar belakang diatas, maka peneliti terdorong untuk

mengangkat permasalahan ini dalam bentuk penelitian yang berjudul

“Pengaruh Upah Karyawan Terhadap Kinerja Karyawan Bagian Lapangan

Pada Classic Bread Dalam Perspektif Islam”

4
eprints.walisongo.ac.id/4355/1/112411084.pdf diakses pada tanggal 20 Oktober 2016, Jam
10.12 WIB
9

B. Permasalahan dan Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian diatas, maka rumusan masalahnya adalah:

Bagaimana pengaruh upah karyawan terhadap kinerja karyawan bagian

lapangan pada PT Classic Bread dalam perspektif ekonomi Islam?

C. Batasan Masalah

Dalam penelitian perlu adanya pembatasan masalah agar

pengertian yang timbul tidak terlalu luas, maka penelitian ini dibatasi

hanya pada pengaruh upah karyawan terhadap kinerja karyawan bagian

lapangan pada PT Classic Bread dalam perspektif ekonomi Islam saja.

D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

Atas dasar latar belakang dan permasalahan seperti dikemukakan

diatas maka penelitian ini dimaksud:

1. Tujuan

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini yaitu untuk

mengetahui bagaimana pengaruh upah karyawan terhadap kinerja

karyawan bagian lapangan pada PT Classic Bread dalam perspektif

ekonomi Islam

2. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini yaitu:

1. Bagi pengusaha
10

Memberikan informasi tentang sistem pemberian upah karyawan

dalam perspektif ekonomi Islam.

2. Bagi penulis

Untuk menerapkan teori yang diperoleh penulis dibangku kuliah

dan untuk menambah wawasan.

3. Bagi pihak lain

Sebagai bahan landasan penelitian berikutnya.

E. Kontribusi Penelitian

Adapun manfaat yang diperoleh dari penulisan ini adalah sebagai

berikut :

1. Manfaat bagi penulis

a) Untuk menambah ilmu pengetahuan tentang sumber daya

manusia khususnya di bagian upah, bagaimana kita bisa

mengetahui pengaruh upah terhadap kinerja di lapangan yang

dihasilkan untuk perusahaan

b) Untuk melatih kemampuan penulis dalam melakukan penelitian.

c) Untuk menerapkan ilmu secara teoritis dan menghubungkannya

dengan data yang diperoleh.

2. Manfaat bagi Akademisi

Menambah pengetahuan dalam pengaruh upah karyawan terhadap

kinerja karyawan bagian lapangan pada PT Classic Bread dalam


11

perspektif ekonomi Islam serta masukan pada penelitian dengan topik

yang sama pada masa yang akan datang.

F. Telaah Pustaka

Penelitian mengenai pengaruh wanita bekerja dalam upaya

peningkatan pendapatan keluarga telah banyak dilakukan oleh peneliti-

penelitian tersebut telah banyak memberikan masukan serta kontribusi

tambahan dalam melengkapi penelitian selanjutnya. Tabel berikut

menunjukan hasil-hasil penelitian terdahulu mengenai mengetahui

pengaruh wanita bekerja, tingkat pendidikan dan jumlah anggota keluarga

terhadap pendapatan rumah tangga masyarakat muslim.

Tabel 1. Penelitian Terdahulu

No Peneliti Judul Variabel yang Hasil Penelitian

Penelitian diteliti (kesimpulan)

1 Hasil penelitian Pengaruh 1. Kompensasi Berdasarkan


dan kompensasi (X) analisis dan
pembahasan terhadap kinerja 2. Kinerja pembahsan yang
skripsi Usman karyawan pada karyawan telah dilakukan
Fauzi Ilmu Pt. Trakindo (Y) maka dapat
Sosial dan Ilmu utama disimpulkan
Politik samarinda bahwa
Universitas Kompensasi
Mulawarman finansial dan
12

kompensasi
nonfinansial
berpengaruh
terhadap kinerja
karyawan dengan
kriteria cukup
kuat.
Secara simultan
kompensasi
finansial dan
kompensasi
nonfinansial
berpengaruh
signifikan terhadap
kinerja karyawan.
2 Hasil penelitian Pengaruh Upah 1. Upah (X1) Hasil penelitian ini
dan dan 2. Pengalaman menunjukkan
pembahasan Pengalaman (X2) bahwa terdapat
skripsi Ardika Kerja terhadap 3. Produktivitas pengaruh positif
Sulaeman STIE Produktivitas Karyawan baik secara parsial
Miftahul Huda Karyawan (Y) maupun simultan
Subang Kerajinan antara upah dan
Ukiran pengalaman kerja
Kabupaten terhadap
Subang produktivitas
karyawan pada
unit usaha mebel
ukir di Kabupaten
Subang. Adanya
pengaruh yang
13

signifikan antara
tingkat upah dan
pengalaman kerja
terhadap
produktivitas
karyawan
mengindikasikan
bahwa untuk
meningkatkan
produktivitas
karyawan pada
usaha mebel ukir
Kabupaten
Subang, pengusaha
melakukan sistem
pengupahan yang
lebih menstimulus
peningkatan
jumlah produksi
misalnya
perbaikan sistem
upah per unit per
karyawan,
perluasan lokasi
pemasaran
sehingga dapat
meningkatkan
pesanan dan pada
akhirnya akan
meningkatkan
produksi dan
14

keuntungan
perusahaan.

3 Hasil penelitian Pengaruh 1. Kompensasi Berdasarkan hasil


dan kompensasi dan (X1) analisis maka
pembahasan kepuasan kerja 2. Kepuasan dapat diketahui
Funnisia terhadap kinerja (X2) kompensasi dan
Lamalewa, Karyawan 3. Kinerja kepuasan kerja
Haris Maupa, melalui Karyawan berpengaruh
Muh Idrus Taba motivasi kerja (Y) terhadap motivasi
Jurusan pada bank di kerja karyawan
Manajemen kota merauke pada Bank di Kota
Fakultas Merauke.
Ekonomi Kompensasi dan
Universitas Kepuasan Kerja
Musamus berpengaruh
Merauke terhadap kinerja
skripsi Funnisia karyawan pada
Tahun 2004 Bank di Kota
Merauke.
Kompensasi
berpengaruh
terhadap kinerja
karyawan melalui
motivasi kerja
karyawan pada
Bank di Kota
Merauke.
Kepuasan kerja
berpengaruh
15

terhadap kinerja
karyawan melalui
karyawan pada
Bank di Kota
Merauke motivasi
kerja
4 Hasil penelitian Pengaruh 1. Kompensasi Berdasarkan
dan Kompensasi (X1) pembahasan hasil
pembahasan terhadap 2. Kinerja penelitian dan
skripsi Helfrin Kinerja karyawan (Y) pengolahan data,
tuki Karyawan Pada maka dapat
Program studi Perusahaan disimpulkan
sarjana Daerah Air bahwa terdapat
manajemen Minum pengaruh
Jurusan (PDAM) signifikan
manajemen Kabupaten pemberian
Tahun 2013 Gorontalo kompensasi
terhadap kinerja
karyawan, ini
dapat dibuktikan
dengan hasil
perhitungan
statistik, nilai
koefisien
determinasi
sebesar 58 %.
Hasil tersebut
menunjukkan
bahwa kinerja
karyawan sebesar
16

58 % ditentukan
oleh kompensasi,
sedangkan sisanya
42 % dipengaruhi
oleh variabel lain
yang tidak di
desain dalam
pembahasan
skripsi penelitian
ini.
5 hasil penelitian Faktor-faktor 1. Kerja Berdasarkan hasil
dan yang karyawan perhitungan
pembahasan mempengaruhi (X1) Koefisien
skripsi nuraini produktivitas 2. Perusahaan Determinasi
Jurusan kerja karyawan roti (Y) diperoleh nilai
manajemen pada Adjusted R Square
Fakultas perusahaan roti sebesar 0.678. Hal
ekonomi dan holland bakery ini menunjukkan
ilmu sosial pekanbaru bahwa variabel
Universitas Kepemimpinan,
islam negeri Kompensasi,
Sultan syarif Pendidikan &
kasim riau Pelatihan.
Pekanbaru Lingkungan Kerja,
2012 Pengawasan secara
keseluruhan
memberikan
pengaruh sebesar
67,0 % terhadap
produktivitas kerja
karyawan pada
17

perusahaaan
Holland Bakery
Pekanbaru.
Sedangkan sisanya
sebesar 32,2 %
adalah dipengaruhi
oleh variabel lain
yang tidak di teliti
dalam penelitian
ini.
6 Hasil penelitian Pengaruh 1. Motivasi Hasil penelitian
dan motivasi dan (X1) dan pembahasan
pembahasan kompensasi 2. Kompensasin skripsi Motivasi
skripsi terhadap kinerja (X2) yang positif dan
tanto wijaya karyawan pada 3. Kinerja signifikan terhadap
dan fransisca pt sinar jaya Karyawan kinerja karyawan
andreani abadi bersama (Y) PT Sinar Jaya
Program Abadi Bersama.
manajemen Kompensasi
bisnis, program memiliki pengaruh
studi yang positif dan
manajemen, signifikan terhadap
universitas kinerja karyawan
kristen petra PT Sinar Jaya
2015 Abadi Bersama.

7 Hasil penelitian Pengaruh gaji, 1. Gaji (X1) Berdasarkan hasil


dan upah, dan 2. Upah (X2) analisis yang telah
pembahasan tunjangan 3. Tunjangan dilakukan Maka
skripsi karyawan karyawan dapat disimpulkan
Khairunnisa terhadap kinerja (X3) bahwa secara
18

Batubara Karyawan pada 4. Kinerja simultan Terdapat


Fakultas pt. Xyz karyawan (Y) pengaruh gaji
Teknik, (upah) dan
Universitas tunjanganTerhadap
Sumatera Utara kinerja karyawan
2013 sedang tunjangan
tidak memberi
pengaruh yang
Signifikan.
8. Hasil penelitian Pengaruh upah 1. Upah (X1) Hasil penelitian
dan dan lingkungan 2. Lingkungan dan pembahasan
pembahasan kerja terhadap Kerja (X2) skripsi Hasil
skripsi Lilik Kinerja 3. Kinerja analisis regresi
Khoiriyah karyawan pada karyawan memperoleh
Fakultas cv. Aji bali (Y) persamaan: Y =
keguruan dan jayawijaya 0,384 + 0,515.X1
ilmu Surakarta +
pendidikan 0,463.X2 yang
Universitas artinya kinerja
muhammadiyah karyawan
surakarta dipengaruhi oleh
2009 upah dan
Lingkungan kerja
karyawan. Hasil
analisis regresi
juga memperoleh
nilai
Koefisien
determinasi (R2)
sebesar 0,643, ini
berarti 64,3%
19

variabel kinerja
Karyawan
dipengaruhi oleh
variabel upah dan
lingkungan kerja.
Sisanya
Sebesar 35,7%
dijelaskan oleh
variabel lain,
misalnya motivasi
kerja,
Komunikasi,
sarana dan
prasarana, dan
jenjang karir.
9 Satria Negara Pengaruh 1. Kompensasi Penelitian ini
menerima
Demokrat kompensasi (X)
hipotesis pertama,
Fakultas terhadap kinerja 2. Kinerja (Y1)
Kompensasi ini
Ekonomi dengan 3. Motivasi mempunyai
pengaruh terhadap
Universitas motivasi kerja Kerja (Y2)
kinerja
Sebelas Maret sebagai variabel

Surakarta 2011 moderating

10 Ratry Rasno Hubungan 1. Kompensasi Terdapat hubungan

Putri Fakultas kompensasi dan (X1) yang tinggi dan

Ilmu Sosial dan kinerja 2. Kinerja cukup kuat antara

Ilmu Politik karyawan pada karyawan kompensasi dan


20

Administrasi biro manajemen (X2) kinerja karyawan

Niaga Depok sumber daya 3. Biro perusahaan

Tahun 2012 manusia PT Manajemen tersebut. Arah dari

jasa marga Sumber Daya hubungan ini

persero tbk Manusia (Y) adalah searah

maksudnya adalah

semakin tinggi

kompensasi yang

diterima maka

akan semakin

tinggi tingkat

kinerja yang

dilakukan

karyawan pada

perusahaan

tersebut

G. Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian menurut tingkat eksplanasinya dibagi menjadi tiga

yaitu :

a. Penelitian Deskriptif yaitu penelitian yang dilakukan untuk

mengetahui nilai variabel mandiri baik satu atau lebih tanpa


21

membandingkan atau menghubungkan dengan variabel lain.

b. Penelitian komparatif yaitu penelitian yang bersifat

membandingkan satu variabel atau lebih tetapi untuk sampel

yang lebih dari satu.

c. Penelitian asosiatif atau hubungan yaitu penelitian yang

bertujuan untuk mengetahui pengaruh atau hubungan antara

dua variabel atau lebih.

Penelitian yang dilakukan ini menggunakan metode penelitian

kuantitatif deskriptif karena dalam penelitian ini dilakukan untuk

mengetahui nilai variabel mandiri baik satu atau lebih tanpa

membandingkan atau menghubungkan dengan variable lain.

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan di Jalan Macan Lindungan Bukit

Besar Kompek Grand Hill Blok B 16 palembang

2. Populasi dan Sampel

a. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi terdiri atas obyek/subyek

yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu.5 Ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. Dalam

penelitian ini populasinya adalah semua karyawan bagian lapangan yang

bekerja di roti classic bread.

b. Sampel

5
Sugiyono, Statistik untuk Penelitian, (Jakarta:Alfabeta,2008). Hlm 115
22

Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki

oleh populasi tersebut.6 Penentuan pengambilan Sample sebagai berikut :

Convenience Sampling. Convenience Sampling adalah metode pemilihan

sampel berdasarkan kemudahan, dimana metode ini memilih sampel dari

elemen populasi yang datanya mudah diperoleh peneliti. Elemen populasi

yang dipilih sebagai subjek sampel adalah tidak terbatas sehingga peneliti

memiliki kebebbasan untuk memilih sampel dengan cepat7

4. Metode pengumpulan data

Dilihat dari sumber datanya maka pengumpulan data dapat

menggunakan sumber data primer dan sekunder. Adapun metode yang

digunakan penulis dalam proses pengumpulan data berupa:

a. Data Primer

Data Primer adalah data yang diperoleh secara langsung yang

berasal dari sumbernya, yaitu data yang diperoleh langsung dari

responden. Ada beberapa cara dalam pengambilan data antara lain

yaitu:

1) Pengamatan (Observasi)

Adalah cara pengumpulan data dengan terjun dan melihat langsung

kelapangan terhadap objek yang di teliti (populasi dan sampel).

2) Penelitian Literatur

Adalah cara pengumpulan data dengan menggunakan sebagian atau

seluruh data yang telah ada atau laporan data dari peneliti
6
Sugiyono, Statistik untuk Penelitian, (Jakarta:Alfabeta,2008). Hlm 116
7
Nur Indrianto dan Bambang Supomo, Metodologi Penelitian Bisnis Untuk Akuntansi dan
Manajemn, (Yogyakarta:BPFE-UGM, 2004). Hlm 130
23

sebelumnya. Penelusuran literatur disebut juga pengamatan tidak

langsung.

3) Wawancara

Adalah cara pengumpulan data dengan mengadakan tanya jawab

langsung kepada objek yang diteliti atau kepada pelantara yang

mengetahui persoalan objek yang diteliti.

4) Penggunaan Kuesioner

Adalah cara pengumpulan data dengan cara menggunakan daftar

pertanyaan atau angket atau daftar isian terhadap objek yang diteliti

(populasi dan sampel).

b. Data Sekunder

Data Sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh

secara tidak langsung dari sumbernya tetapi melalui media

perantara.Ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulan. Dalam penelitian ini pengumpulan data menggunakan metode

data primer yang dilakukan melalui penyebaran kuisioner dan melakukan

interview atau tanya jawab kepada wanita rumah tangga yang bekerja,

sehingga dapat memperoleh informasi mengenai pendapatan keluarga

tersebut.

5) Teknik Analisis

a) Uji Kualitas Data

Untuk melakukan uji kualitas data atas data primer, maka peneliti
24

melakukan uji reliabilitas dan validitas

1) Uji Realibilitas

Uji reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuisioner yang

merupakan indicator dari variabal. Suatu kuisioner dikatakan

reliable atau handal jika seseorang terhadap pernyataan tersebut

konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Uji reliabilitas digunakan

untuk mengukur bahwa variable yang digunakan bener-bener bebas

dari kesalahan sehingga menghasilkan hasil yang konsisten

meskipun diuji berkali-kali. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau

handal jika memberikan nilai cronbach alpha di atas 0,6.

2) Uji Validitas

Suatu alat ukur dikatan valid apabila dapat menjawab secara

cermat tentang variabel yang diukur. Suatu kuisioner dikatan valid

jika pertanyaan pada kuisioner mampu mengungkapkan sesuatu

yang akan diukur oleh kuisioner tersebut. Penguji validitas

menggunakan Person Correlation yaitu dengan cara menghitung

korelasi antara nilai yang diperoleh dari petrtanyaan-pertanyaan.

Apabila Person Correlation yang didapatkan memiliki nilai di

bawah 0,05 berarti data yang diperoleh adalah valid8

6.) Uji Asumsi Klasik

Untuk melakukan uji asusi klasik atas data primer, maka peneliti

melakukan uji normalitas, multikoloneritas dan uji heteroskedastisitas.

8
Imam Ghozali, Aplikasi Multivariate program SPSS. (Semarang:Universitas
Diponegoro,2009).Hlm 45
25

a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model

regresi, variabel dependen dan variabel independen atau keduanya

mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik

adalah mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang

baik adalah distribusi data normal atau mendekati normal. Sebagai

dasar bahwa uji t dan uji F mengasumsikan bahwa nilai residual

mengikuti distribusi normal. Jika asumsi ini dilanggar maka model

regresi dianggap tidak valid dengan jumlah sampel yang ada. Ada dua

cara yang bisa digunakan untuk menguji normalitas model regresi

tersebut yaitu dengan analisis statistik (analisis Z skor skewness dan

kurtosis) one sample Klomogorov-Smirnov Test.

b. Uji Multikolonieritas

Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah pada model

regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Jika

terjadi korelasi, maka dinamakan terdapat problem (multiko). Model

regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel

independen. Untuk mendeteksi adanya problem multiko, maka dapat

dilakukan dengan melihat nilai Variance Inflation Factor (VIF) serta

besaran korelasi antar variabel independen.

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas ini bertujuan untuk mengetahui apakah dalam

sebuah model regresi, terjadi ketidaksamaan varians dari residual dari


26

suatu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians dari residual

dari suatu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut

homoskedastisitas. Jika varians berbeda, disebut heteroskedastisitas.

Cara mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas yaitu dengan

melihat ada atau tidaknya pola tertentu pada grafik, dimana sumbu X

adalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu X adalah residual (Y

presdiksi-Y sesungguhnya ) yang telah di studentized. Jika pola

tertentu, sperti titik-titik yang ada membentuk suatu pola tertentu yang

teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka telah

terjadi heteroskedastisitas.

7). Uji Hipotesis

Hipotesis dalm penelitian ini diuji dengan menggunakan regresi

berganda. Model regresi berganda bertujuan untuk memprediksi besar

variabel dependen dengan menggunakan data variabel independen yang

sudah diketahui besarnya. Model ini digunakan untuk menguji pengaruh

dua atau lebih variabel independen terhadap variabel dependen dengan

skala pengukuran interval atau rasio dalam suatu persamaan linier.

Variabel independen terdiri dari wanita bekerja, tingkat pendidikan dan

jumlah anggota keluarga. Sedangkan variabel dependennya adalah

pendapatan keluarga

Untuk menguji hipotesis tersebut, maka persamaan regresi yang

digunakan:

Y = a - 𝑏1 𝑥1 + 𝑏2 𝑥2 + 𝑏3 𝑥3
27

Keterangan:

Y = kinerja karyawan

A = konstanta

𝑏1 -𝑏3 = koefisien regresi

𝑋1 = upah

Dalam uji hipotesis ini dilakukan melalui:

a. Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh

kemampuan model dalm menerangkan variasi variabel dependen. Nilai

koefisien determinasi adalah antara 0 dan 1. Nilai R2 yang kecil berarti

kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi

variabel dependen sangat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti

variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi

yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen.9

b. Uji Statistik t

Uji statistik t menunjukan seberapa jauh pengaruh suatu variabel

penjelas atau independen secara individual dalm menerangkan variasi

variabel dependen secara digunakan untuk mengetahui ada atau

tidaknya pengaruh masing-masing variabel independen secara

9
Imam Ghozali, Aplikasi Multivariate program SPSS. (Semarang:Universitas
Diponegoro,2009).Hlm 83
28

individual terhadap variabel dependen yang diuji tingkat signifikasi

0,05.10 Dasar pengambilan keputusannya adalah sebagai berikut:

1) Jika nilai probabilitas lebih besar dari 0,05 maka H0 diterima atau

Ha ditolak, ini berarti menyatakan bahwa variabel independen atau

bebas tidak mempunyai pengaruh secara individual terhadap

variabel dependen atau terikat

2) Jika nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05, maka H0 ditolak atau Ha

diterima, ini berarti menyatakan bahwa variabel independen atau

bebas mempunya pengaruh secara individual terhadap variabel

dependen terikat.

c. Uji Statistik F

Uji statistik F menunjukan apakah semua variabel independen atau

bebas yang dimaksud dalam model mempunyai pengaruh secara

bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat. Uji statistik F

digunakan untuk mengetahui pengaruh semua variabel independen

yang dimaksud dalam model regresi secara bersama-sama terhadapt

variabel dependen yang diuji pada tingkat signifikan 0,05.11

1) Jika nilai probabilitas lebih besar dari 0,05 maka H0 diterima atau

Ha ditolak, ini berarti menyatakan bahwa variabel independen atau

bebas tidak mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap

variabel dependen atau terikat

10
Imam Ghozali, Aplikasi Multivariate program SPSS. (Semarang:Universitas
Diponegoro,2009).Hlm 84
11
Imam Ghozali, Aplikasi Multivariate program SPSS. (Semarang:Universitas
Diponegoro,2009).Hlm 84
29

2) Jika nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05, maka H0 ditolak atau Ha

diterima, ini berarti menyatakan bahwa variabel independen atau

bebas mempunya pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel

dependen terikat.\

H. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan pada umumnya berisi uraian singkat

mengenai pokok-pokok bahasan yang terdapat dalam setiap bab. Untuk

memperoleh pembahasan yang sistematik maka penulis perlu menyusun

sistematika sedemikian rupa sehingga dapat menunjukan hasil penelitian

yang baik dan mudah dipahami. Adapun sistematika tersebut adalah

sebagai berikut :

1. BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi dengan latar belakang permasalahan, permasalahan

dan rumusan masalah, tujuan dan kegunaan, kontribusi penelitian dan

sistematika penulisan.

2. BAB II LANDASAN TEORITIK DAN PENGEMBANGAN

HIPOTESIS

Bagian ini mengkaji teori yang digunakan dalam penelitian untuk

mengembangkan hipotesis dan menjelaskan fenomena hasil penelitian

sebelumnya. Dengan menggunakan teori yang telah dikaji dan juga

penelitian-penelitian sebelumnya, hipotesis-hipotes yang ada dapat

dikembangkan.
30

3. BAB III METODE PENELITIAN

Bagian ini menjelaskan setting penelitian, desain penelitian, jenis

dan sumber data, populasi dan sampel penelitian, teknik pengumpulan

data, variabel-variabel penelitian, instrumen penelitian (uji validitas dan

reliabilitas), dan teknik analisis data.

4. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini terdiri dari gambaran umum obyek penelitian, karakteristik

responden, data deskriktif, analisis data (disesuaikan dengan teknik

analisis yang digunakan), hasil pengujian hipotesis, dan pembahasan hasil

penelitian.

5. BAB V KESIMPULAN

Bab ini terdiri dari: simpulan yang menunjukan keberhasilan tujuan

dari penelitian. Simpulan juga menunjukkan hipotesis mana yang

didukung dan mana yang tidak didukung oleh data. Implikasi dari

penelitian yang menunjukan kemungkinan penerapannya. Kelebihan dan

kekurangan. Saran-saran yang berisi keterbatasan dari penelitian yang

telah dilakukan dan saran bagi penelitiannya yang aan datang.

6. Daftar Pustaka

7. Lampiran-Lampiran
31

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2008). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Dr. M. Kadarisman (2013). Manajemen Pengembangan Sumber Daya manusia.n

Jakarta: RajaGrafindo

Drs. Muchdarsyah Sinungan (2000) Produktivitas Apa dan Bagaimana. Jakarta:

Bumi Aksara

Sugiyono. (2008)). Statistik untuk Penelitian. Jakarta: Alfabeta.

Supomo, N. I. (2004). Metodologi Penelitian Bisnis Untuk Akuntansi dan

Manajemen. Yogyakarta: BPFE-UGM.

etd.eprints.ums.ac.id/5725/1/A210050131.pdf

eprints.walisongo.ac.id/4355/1/112411084
32

Anda mungkin juga menyukai