Anda di halaman 1dari 10

BAB II

STATUS THT-KL

I. IDENTIFIKASI
Nama : Tn. H
Umur : 57 tahun
Jenis kelamin : laki-laki
Alamat : Sungai Bahar, Jambi
Agama : Kristen
No Register :
Pekerjaan : Petani
Pekerjaan ayah/ibu : Petani
Pendidikan penderita : SLTP
Pendidikan ayah/ibu : tidak sekolah

II. AUTOANAMNESA
Tanggal : 10 Mei 2017

A. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG


1. Keluhan Utama :
Suara serak sejak 6 bulan yang lalu
2. Anamnesis :
Pasien datang dengan keluhan suara serak sejak 6 bulan yang lalu. Suara
semakin menghilang saat sore hari. Pasien merasa air liur banyak. Pasien
merasa nyeri saat menelan, demam (-), batuk (+), sulit mengeluarkan
dahak, merokok (+).
3. Riwayat Pengobatan :
Riwayat penggunaan obat OAT 5 tahun yang lalu.

2
3 bulan yang lalu pasien berobat ke puskesmas dengan keluhan yang sama
seperti sekarang, namun pasien tidak ingat nama obat yang diberikan.

B. RIWAYAT PENYAKIT DAHULU


Kurang lebih 5 tahun yang lalu pasien pernah berobat ke RSUD Raden
Mattaher Jambi dengan keluhan bat uterus menerus. Pasien di diagnosis
Tuberculosis. Pasien sudah minum obat OAT selama 6 bulan. Pasien tidak
melakukan kontrol ulang setelahnya.

C. RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA


Tuberculosis (+), DM (-), Hipertensi (-)

Telinga Hidung Tenggorok Laring


Gatal: -/- Rinore: -/- Sukar menelan: + Suara parau: +
Korek: -/- Buntu: -/- Sakit menelan: + Afonia: +
Nyeri:-/- Bersin:- Trismus: - Sesak napas: +
Bengkak: -/- Dingin/lembab: - Ptialismus: + Rasa sakit: +
Otore:-/- Debu rumah: - Rasa ganjal: - Rasa ganjal: -
Tuli: -/- Berbau: - Rasa berlendir: +
Tinitus: -/- Mimisan: -/- Rasa kering: -
Vertigo: - Nyeri hidung: -
Mual: - Suara sengau: -
Muntah: -

D. PEMERIKSAAN KEADAAN UMUM


Kesadaran : Compos Mentis
Tekanan Darah : 120/90 mmHg
Nadi : 90 x/menit

3
Napas : 14 x/menit
Suhu : 36,8oC
Anemia :-
Sianosis :-
Stridor Inspirasi :-
Retraksi
Suprasternal :-
Intercostal :-
Epigastial :-

E. PEMERIKSAAN FISIK

Telinga Pemeriksaan Telinga Kanan Kiri


Daun Telinga:
 Anotia/mikrotia/makrotia: Dbn Dbn
 Keloid: - -
 Perikondritis: - -

 Kista: - -

 Fistel: - -

 Ott Hematoma: - -

Liang Telinga:
 Atresia: - -
 Serumen Prop: - -
 Epidermis Prop: - -

 Korpus Alineum: - -

 Jaringan Granulasi: - -

 Exocytosis: - -

 Osteoma: - -

4
 Ferunkel: - -

Membran Timpani:
 Hiperemis: - -
 Retraksi - -
 Bulging: - -

 Atropi: - -

 Perforasi: - -

 Bula: - -
- -
 Sekret:
Retroaurikular:
 Fistel: - -
 Kista: - -
 Abses: - -
Preaurikular:
 Fistel: - -
 Kista: - -
 Abses: - -
Tuba eustachius:
Valsava test/ politzer Dbn Dbn

Hidung Rhinoskopi anterior: Kanan Kiri


 Vestibulum nasi: Dbn Dbn
 Kavum nasi: Dbn Dbn
 Selaput lender: Dbn Dbn

 Septum nasi: Dbn Dbn

5
 Lantai dasar hidung: Dbn Dbn
 Konka inferior: Dbn Dbn
 Meatus nasi inferior: Dbn Dbn

 Konka media: Dbn Dbn

 Meatus nasi media: Dbn Dbn

 Polip: Dbn Dbn


- -
 Korpus alineum:
- -
 Massa tumor:
Rhinoskopi posterior:
 Kavum nasi: Dbn Dbn
 Selaput lender: Dbn Dbn
 Koana: Dbn Dbn

 Septum nasi: Dbn Dbn

 Konka superior: Dbn Dbn

 Meatus nasi media: Dbn Dbn


Dbn Dbn
 Muara tuba:
Dbn Dbn
 Adenoid:
- -
 Massa tumor:
- -
 Polip:

Sinus Transluminasi: Kanan Kiri


 Sinus Maxillaris: Terang Terang
 Sinus Frontalis: Terang Terang

Mulut  Selaput lender mulut: dbn


 Bibir: dbn
 Lidah/gigi: dbn

6
 Kelenjar ludah: dbn

Faring  Uvula: dbn


 Palatum Mole: dbn
 Palatum durum: dbn
 Plika anterior: dbn
 Tonsil: dbn (T1,T1)
 Plika posterior: dbn
 Mukosa orofaring: dbn

Laring  Pangkal lidah: dbn


 Epiglottis: dbn
 Valekula: dbn
 Plika ventrikularis: udem sinistra
 Plikas vokalis: udem sinistra
 Komisura anterior: dbn
 Aritenoid: dbn
 Massa tumor: -
 Sinus piriformis: dbn
 Trakea: dbn

7
Kepala/Leher Pemeriksaan Kelenjar Getah Bening
a. Regio I: dbn
b. Regio II: dbn
c. Regio III: dbn
d. Regio IV: dbn
e. Regio V: dbn
f. Regio VI: dbn
g. Area Parotid: dbn
h. Area Posraurikular: dbn
i. Area Occipital: dbn
j. Area Supraklavikula: dbn
Nb. Bilateral benjolan, deskripsikan
benjolan tersebut.

Pemeriksaan Nervus Cranialis:


a. Nervus Olfaktorius (I) : Dbn
b. Nervus Fasialis (VII) : Dbn
c. Nervus Glosopharingeal (IX) : Dbn
d. Nervus Vagus (X) : Dbn
e. Nervus hipoglossus : Dbn

F. PEMERIKSAAN AUDIOLOGI
Tes Berbisik : 5/6 (dbn)
Tes Rinne : + (tuli sendorineural/ normal)
Tes Weber : tidak ada lateralisasi (normal)
Tes Swabach : tidak mendengar (normal)

8
G. PEMERIKSAAN VESTIBULER
Past pointing test : normal
Tes jari hidung : normal

H. PEMERIKSAAN PENUNJANG
a. Radiologi
1. Foto thorax : Proses Tuberculosis yang lama
2. Foto Paranasal : tidak dilakukan
3. Foto Jaringan Lunak leher : tidak dilakukan
4. Foto Polos Esofagus : tidak dilakukan
5. Foto Esofagus Barium : tidak dilakukan
6. CT-Scan : tidak dilakukan
b. Laboratorium
1. Hb : tidak dilakukan
2. Masa Perdarahan : tidak dilakukan
3. Masa Pembekuan : tidak dilakukan
4. APTT : tidak dilakukan
5. Trombosit : tidak dilakukan
6. Leukosit : tidak dilakukan
7. Hitung jenis : tidak dilakukan
8. Tes Fungsi Hati : tidak dilakukan
9. Tes Fungsi Ginjal : tidak dilakukan
10. Gula Dasrah Sewaktu : tidak dilakukan
11. Gula Darah Puasa : tidak dilakukan
12. Gula Darah 2 jam PP : tidak dilakukan
13. Asam urat : tidak dilakukan
14. Dll : tidak dilakukan

c. Patologi/No/Tgl : tidak dilakukan

9
I. DIAGNOSIS
Laringitis Kronis Spesifik (Laringitis Tuberculosis)

J. DIAGNOSIS BANDING
- Laringitis Luetika
- Paresis pita suara
- Karsinoma laring

K. PENATALAKSANAAN
Obat antituberculosis primer dan sekunder
a. Obat primer : INH (isoniazid), Rifampisin, Etambutol, Streptomisin,
Pirazinamid. Memperlihatkan efektifitas yang tinggi dengan toksisitas
yang masih dapat ditolerir, sebagian besar penderita dapat disembuhkan
dengan obat-obat ini.
b. Obat sekunder : Exionamid, Paraaminosalisilat, Sikloserin, Amikasin,
Kapreomisin dan Kanamisin.
Istirahat suara

L. DIAGNOSTIK
1. Uji BTA
2. Foto Rontgen thorax
3. Pemeriksaan Darah Rutin
4. Pemeriksaan Urin Rutin
5. Pemeriksaan Kultur
6. Pemeriksaan Laringoskopi Direk
7. Pemeriksaan Patologi-Anatomi

10
M. MONITORING
1. Monitoring kembali keluhan pasien seperti suara serak dan air liur yang
bertambah banyak
2. Lakukan pemeriksaan fisik pada laring pasien
3. Monitoring faktor predisposisi penyakit pasien

N. KIE (Komunikasi, Informasi dan Edukasi)


1. Menjelaskan kepada pasien tentang penyakit nya
2. Menjelaskan kepada pasien bahwa laringitis tuberculosis merupakan
penyakit yang dapat terjadi walaupun tuberkulosisnya sudah sembuh.
3. Disarankan untuk istirahat suara
4. Menghindari faktor predisposisi

O. PROGNOSIS
Tergantung pada keadaan social ekonomi pasien, kebiasaan hidup sehat serta
ketekunan berobat. Bila diagnosis dapat ditegakkan pada stadium dini maka
prognosisnya baik

11

Anda mungkin juga menyukai