Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
ABSTRAK
ABSTRACT
1
PHARMACY, Vol.13 No. 01 Juli 2016 ISSN 1693-3591
2
PHARMACY, Vol.13 No. 01 Juli 2016 ISSN 1693-3591
3
PHARMACY, Vol.13 No. 01 Juli 2016 ISSN 1693-3591
tanaman ini dapat digunakan sebagai menggunakan blender dan siap untuk
alternatif antimalaria. diekstraksi.
Sirup adalah sediaan cair berupa 3. Pembuatan ekstrak kulit batang kayu
susu
larutan yang mengandung sakarosa
Proses ekstraksi dilakukan
(Depkes RI, 1979). Kecuali dinyatakan
dengan menggunakan metode
lain, kadar sakarosa, C12H22O11, tidak
maserasi. Sebanyak 500 gram serbuk
kurang dari 64,0% dan tidak lebih dari
kulit batang kayu susu ditimbang dan
66,0%. Dalam penelitian ini, ekstrak kulit
dimasukkan ke dalam beker gelas dan
batang kayu susu yang mempunyai
ditambah etanol 96% 1L. Setelah 24
aktivitas sebagai antimalaria diformulasi
jam, larutan tersebut disaring
dalam bentuk sediaan sirup, kemudian
menggunakan kertas saring untuk
dilakukan pengujian kualitas sirup.
mendapatkan ekstrak cair dari kulit
batang kayu susu. Proses maserasi
Metode Penelitian
dilakukan sebanyak tiga kali. Ekstrak
1. Pengambilan sampel kulit batang
kayu susu cair dari etanol kulit batang kayu susu
Sampel kulit batang kayu susu dikumpulkan dan diuapkan sampai
diambil di daerah Skyline, Jayapura. kering menggunakan alat rotary
Sampel diambil dari 2 pohon dengan evaporator sehingga diperoleh
diameter pohon ± 10 cm dan diambil ekstrak pekat etanol kulit batang
sebanyak 1 m tiap pohon. kayu susu.
2. Pembuatan simplisia kulit batang kayu 4. Skrining fitokimia
susu
Penapisan fitokimia dilakukan
Kulit batang kayu susu dicuci
terhadap simplisia, ekstrak, dan fraksi
bersih dengan air, ditiriskan,
aktif meliputi pemeriksaan terhadap
kemudian ditimbang berat simplisia
golongan alkaloid, flavonoid, saponin,
basahnya. Simplisia dipotong-potong
kuinon, tanin, dan triterpenoid/
kecil dengan menggunakan gunting
steroid (Franswort, 1969).
dan pisau, kemudian dikeringkan
5. Pembuatan sirup ekstrak kulit batang
dengan menggunakan oven suhu 50 kayu susu
°C. Setelah kering, kulit kayu Sirup ekstrak kulit batang kayu
ditimbang sebagai berat simplisia susu dibuat dengan formulasi seperti
kering. Simplisia dihaluskan dengan pada Tabel 1.
4
PHARMACY, Vol.13 No. 01 Juli 2016 ISSN 1693-3591
5
PHARMACY, Vol.13 No. 01 Juli 2016 ISSN 1693-3591
6
PHARMACY, Vol.13 No. 01 Juli 2016 ISSN 1693-3591
4. Hasil evaluasi sirup ekstrak kulit rasa pahit karena sirup kayu susu
batang kayu susu
pada dasarnya mempunyai rasa
a. Hasil uji organoleptik sirup ekstrak
sepat dan pahit. Sebanyak 34%
kulit batang kayu susu
Uji organoleptik dilakukan panelis mengatakan rasa sirup
dapat dilihat pada Tabel 3. manis. Dari uji bau, 100% panelis
kuning muda. Pengujian rasa, 62% sediaan sirup ekstrak kulit batang
rasa sakarosa pada sirup pada awal Hasil uji pH didapat pH sediaan
7
PHARMACY, Vol.13 No. 01 Juli 2016 ISSN 1693-3591
Tabel 3. Hasil uji organoleptik sirup ekstrak kulit batang kayu susu
Uji Organoleptik Panelis (orang) Persen (%)
Uji Warna
Kuning 34 68
Kuning muda 16 32
Uji Rasa
Manis 2 4
Manis-pahit 31 62
Pahit 17 34
Uji Bau
Khas 50 100
Daftar Pustaka
Depkes RI. 1979. Farmakope Indonesia.
Edisi III. Jakarta: Departemen
Kesehatan Republik Indonesia.
8
PHARMACY, Vol.13 No. 01 Juli 2016 ISSN 1693-3591