Necrotizing Meningoencephalitis Pada Anjing
Necrotizing Meningoencephalitis Pada Anjing
Pendahuluan
Etiologi
Patogenesis
1
biasanya asimetris pada parenkim serebral dan meninges dan infiltrasi non supuratif sel,
keparahan pada Necrotizing Meningoencephalitis keparahan bisa akut dan progresif
dalam beberapa minggu dijelaskan sebagai fatal karena kompromi neurologis progresif
dan selalu memerlukan euthanasia. (Alexander de Lahunta, 2017)
Tanda Klinis
Bagian otak paling sering terkena adalah otak depan Tanda khas pada necrotizing
meningoencephalitis adalah kejang parah, kebutaan, kesadaran, tertekan, ataksia (sulit
berjalan atau gaya berjalan yang tidak terkoordinasi) dan perubahan perilaku. Kekakuan
serviks, nyeri leher, demam disebabkan oleh peradangan pada meningen. Kadang-kadang
anjing mengalami kemiringan kepala, jatuh, berguling, tuli, kelumpuhan wajah, kesulitan
menelan merupakan tanda-tanda vestibuloauditori. Kelemahan di keempat anggota badan
dan ketidakmampuan untuk berjalan di keempat tungkai mencerminkan keterlibatan
batang otak. (Park, Hee-Myung, 2011)
Diagnosis
Bergantung pada tes diatas hasil tes individual di atas, tes lainnya mungkin diperlukan
dan dapat mencakup :
2
dan 0,4 Tesla Resonex 5000 Scanner (Resonex Inc, Sunnyvale, CA) masing-
masing. Gambar melintang 3 mm yang bersebelahan dihasilkan dengan rangkaian
pulsa berputar putar T1 weighted, T2 wighted dan rangkaian pelepasan inversi
redaman cairan transversal T1W tambahan diperoleh setelah pemberian meda
kontras intravena (Higgin et.al, 2008)
(gambar MRI dari Necrotizing Meningoencephalitis. The patient’s right is to the left of
each image. Transverse images at the level of the thalamus include T2W (A), precontrast
T1W (B), and postcontrast T1W (C) images. There is a mass effect in the right cerebral
hemisphere compressing the right lateral ventricle. The ill-defined lesion in the right
cerebral hemisphere, which is hyperintense on T2W (A) and iso- or hypointense on
precontrast T1W (B). After contrast administration (C), there is mild contrast
enhancement of the cerebral parenchyma (white arrowhead) and leptomeninges (black
arrowhead). Sumber : Copper et.al, 2014
3
tap memiliki komponen inflamasi dengan peningkatan protein walaupun hasil ini
dapat dengan mudah dipengaruhi oleh stadium penyakit, tingkat keprahan
penyakit dan pemberian obat. Sampel CSF diperoleh dari tisu atlanto-oksipital
kemudian dianalisis dalam 30 menit pengumpulan untuk penampilan kotor,
tingkat protein total dan total darah merah (RBC) , total (TNCC) dan diferensial
(DNCC) jumlah sel nukleasi dan oleh kultur aerobic pada Sheep Blood Agar.
Evaluasi sitology setelah sitoseptrifugasi dilakukan baik pada 100 sel nukleasi
atau pada semua sel jika kurang dari 100 sel pulih dengan Wright’s Strain. (Higgin
et.al, 2008)
6. Elektroencephalogram (EEG)
Bakteri dan virus CSF biasanya akan menyingkirkan penyebab encephalitides
lainnya.
4
8. Temuan histopatologi
Pada nekropsi sampel otak dari anjing dicelupkan ke dalam formalin buffering
10% netral dan selanjutnya secara rutin disematkan pada paraffin kemudian
dipotong 5mm dan diwarnai dengan Hematoxylin dan Eosin (HE) untuk evaluasi.
(Higgin et.al, 2008). Pada pemeriksaan dibawah mikroskop terlihat meliputi
leptomeningitis berat dan tidak supuratif dan nekrosis luas, multifocal, sering
kavitasi pada otak abu-abu dan putih dengan adanya peradangan. ((Park, Hee-
Myung, 2011)
Penanganan
5
penyakit necrotizing meningoencephalitis. Perawatan suportif termasuk istirahat,
nutrisi dan cairan memungkinkan hewan melawan peradangan. Jika anjing tidak dapat
mentolelir obat-obatan, makanan atau cairan maka dapat dilakukan dengan intravena.
(Anonim, 2015)
6
Daftar Pustaka
Hee-Myung, Park, DVM, PhD. 2011. Necrotizing Meningoncephalitis (NME) in Cats and
Dogs : Updates on Long-Term Management. Collage of Veterinary Medicine : South Korea.
Cooper, J.J. et.al 2014. Necrotizing Meningoencephalitis in Atypical Dog Breeds : A Case
Series and Literature Review. Departement of Small Animal Clinical Sciences : Texas A&M
University.