Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN

LABORATORIUM ANALITIK

PENENTUAN KADAR LOGAM Pb DALAM CONTOH BUAH APEL


DENGAN MENGGUNAKAN SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM

NAMA : FARIDATUN SHOLEHAH


ANDI NUR IFAH DEWI AM
NIM : H311 14 030
H311 14 501
KELOMPOK : VI (ENAM)
HARI/TGL.PERCOBAAN : JUM’AT/31 MARET 2017

LABORATORIUM KIMIA ANALITIK


JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2017
PENENTUAN KADAR LOGAM Pb DALAM CONTOH BUAH APEL

DENGAN MENGGUNAKAN SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM

Tujuan Percobaan : Untuk menentukan kadar logam Pb dalam contoh buah apel

dengan menggunakan spektrofotometer serapan atom.

Prinsip Percobaan : Penentuan kadar Pb dalam contoh buah apel berdasarkan

absropsi cahaya oleh atom Pb, dimana larutan Pb dibakar

dengan energi yang cukup tinggi sehingga membentuk

atom-atom dan mengalami eksitasi. Dengan adanya cahaya

maka akan diukur intensitas sumber cahaya yang diteruskan

dan terbaca sebagai absorban, kemudian dihitung sebagai

konsentrasi contoh.

Alat dan Bahan :

Alat :

- Neraca analitik - Pipet tetes

- Oven - Labu semprot

- Petridish - Batang pengaduk

- Gelas kimia 100 mL - Corong

- Hot plate - Blender

- Pipet skala 1 mL - Labu ukur 100 mL

- Pipet Volume - Labu ukur 50 mL

- Buret - Labu ukur 25 mL

- Statif dan Klem - Sendok tanduk

- AAS
Bahan :

- Buah apel - HNO3 pekat

- HNO3 0,5 N - Padatan Pb(NO3)2

- Kertas Saring Whatman No. 42

- Tissue

- Akuades

Pembuatan Pereaksi:

1. Pembutan Larutan Induk Pb 1000 ppm

Ditimbang Pb(NO3)2 sebanyak 0,16 g ke dalam gelas kimia 100 mL.

Dilarutkan dengan akuades dan dimasukkan ke dalam labu ukur 100 mL.

Dihimpitkan dengan akuades hingga tanda batas lalu dihomogenkan.

2. Pembuatan Larutan Baku Pb 10 ppm

Dipipet Pb 1000 ppm sebanyak 1 mL ke dalam labu ukur 100 mL.

Diencerkan dengan akuades dan dihimpitkan hingga tanda batas lalu

dihomogenkan.

3. Pembuatan Larutan Standar Pb 0,08 ppm

Dipipet Pb 10 ppm sebanyak 0,2 mL ke dalam labu ukur 25 mL. Diencerkan

dengan akuades dan ditambahkan 0,5 mL HNO3 0,5 N. Dihimpitkan dengan

akuades hingga tanda batas lalu dihomogenkan.

4. Pembuatan Larutan Standar Pb 0,16 ppm

Dipipet Pb 10 ppm sebanyak 0,4 mL ke dalam labu ukur 25 mL. Diencerkan

dengan akuades dan ditambahkan 0,5 mL HNO3 0,5 N. Dihimpitkan dengan

akuades hingga tanda batas lalu dihomogenkan.


5. Pembuatan Larutan Standar Pb 0,32 ppm

Dipipet Pb 10 ppm sebanyak 0,8 mL ke dalam labu ukur 25 mL. Diencerkan

dengan akuades dan ditambahkan 0,5 mL HNO3 0,5 N. Dihimpitkan dengan

akuades hingga tanda batas lalu dihomogenkan.

6. Pembuatan Larutan Standar Pb 0,64 ppm

Dipipet Pb 10 ppm sebanyak 1,6 mL ke dalam labu ukur 25 mL. Diencerkan

dengan akuades dan ditambahkan 0,5 mL HNO3 0,5 N. Dihimpitkan dengan

akuades hingga tanda batas lalu dihomogenkan.

7. Pembuatan Larutan Standar Pb 1,28 ppm

Dipipet Pb 10 ppm sebanyak 3,2 mL ke dalam labu ukur 25 mL. Diencerkan

dengan akuades dan ditambahkan 0,5 mL HNO3 0,5 N. Dihimpitkan dengan

akuades hingga tanda batas lalu dihomogenkan.

8. Pembuatan Larutan Blanko

Dipipet HNO3 0,5 N sebanyak 1 mL ke dalam labu ukur 50 mL. Ditambahkan

akuades dan dihimpitkan hingga tanda batas. Dihomogenkan.

Prosedur Kerja :

1. Preparasi Contoh

Dicuci buah apel dengan akuades. Dipotong kecil-kecil. Dikeringkan dengan

menggunakan oven dengan suhu 60 oC selama 1 hari. Diblender dengan halus.

Lalu contoh ditimbang sebanyak 5 gram ke dalam gelas kimia 100 mL.

Ditambahkan 5mL HNO3 pekat dan 10 mL akuades. Dipanaskan di atas hot plate

hingga contoh larut. Disaring dengan menggunakan kertas saring whatman no. 42.

Endapan dan filtrat terpisah. Filtrat dimasukkan ke dalam labu ukur 25 mL dan

diencerkan dengan akuades dan dihimpitkan hingga tanda batas. Dihomogenkan.


2. Penentuan Kadar Pb

Larutan contoh, dan larutan deret standar diukur nilai absorbansinya dengan

menggunakan alat AAS. Lalu dibuat kurva kalibrasi untuk setiap larutan yang

dianalisa. Lalu ditentukan kadar Pb dalam contoh.

Hasil Pengamatan :

a. Bobot petridish kosong sebelum dikeringkan = 47,3421 g

a. Bobot petridish + contoh sebelum dikeringkan = 95,9037 g

b. Bobot contoh sebelum dikeringkan = 48,5616 g

c. Bobot petridish + contoh setelah dikeringkan = 54,7089 g

d. Bobot gelas kimia kosong = 65,8672 g

e. Bobot gelas kimia + contoh yang telah dikeringkan = 70,8844 g

f. Bobot contoh yang telah dikeringkan = 5,0172 g

g. Warna larutan sebelum ditambahkan HNO3 = Tidak berwarna

h. Warna larutan setelah ditambahkan HNO3 = Kuning


Perhitungan :

1. Pembuatan Larutan Induk Pb 1000 ppm

Ar Pb mg
ppm  x
Mr Pb(NO 3 ) 2 L
207 mg
1000 ppm  x
331 0,1 L
mg
1000 ppm  0,6253 x
0,1 L
1000 mg/L  0,6253 L/mg
1000 mg/L
mg 
0,6253 L
mg  160 mg
 0,16 g

2. Pembuatan Larutan Baku Pb 10 ppm

V1 . C1  V2 . C2
V1 . 1000 ppm  100 mL. 10 ppm
100 mL. 10 ppm
V1 
1000 ppm
 1 mL

3. Pembuatan Larutan Standar 0,08 ppm

V1 . C1  V2 . C2
V1 . 10 ppm  25 mL. 0,08 ppm
25 mL. 0,08 ppm
V1 
10 ppm
 0,2 mL

4. Pembuatan Larutan Standar 0,16 ppm

V1 . C1  V2 . C2
V1 . 10 ppm  25 mL. 0,16 ppm
25 mL. 0,16 ppm
V1 
10 ppm
 0,4 mL
5. Pembuatan Larutan Standar 0,32 ppm

V1 . C1  V2 . C2
V1 . 10 ppm  25 mL. 0,32 ppm
25 mL. 0,32 ppm
V1 
10 ppm
 0,8 mL

6. Pembuatan Larutan Standar 0,64 ppm

V1 . C1  V2 . C2
V1 . 10 ppm  25 mL. 0,64 ppm
25 mL. 0,64 ppm
V1 
10 ppm
 1,6 mL

7. Pembuatan Larutan Standar 1,28 ppm

V1. C1  V2 . C2
V1. 10 ppm  25 mL. 1,28 ppm
25 mL. 1,28 ppm
V1 
10 ppm
 3,2 mL

Perhitungan :

Rumus perhitungan dengan regresi linear

No X (ppm) Y (Absorban) X2 X.Y

1. 0,08 0,000832 0,0064 0,000006656

2. 0,16 0,001470 0,0256 0,0002352

3. 0,32 0,002912 0,1024 0,00093184

4. 0,64 0,006008 0,4096 0,00384512

5. 1,28 0,012236 1,6384 0,01566208

 2,48 0,023458 2,1824 0,020680896


A= slope

B = intercept

 y x  -  x  xy 
2

A
n  x  -  x 2 2

(0,023458) (2,1824) - (2,48) (0,020680896)


A
5 (2,1824) - (2,48) 2

(0,0511947392) - (0,0512886221)
A
10,912 - (6,1504)

- 0,0000938829
A
10,912 - 6,1504

- 0,0000938829
A
4,7616

A  - 0,000197166  -0,0002

n  xy    x  y 
B
n  x  -  x 
2 2

5 (0,01566208)  (2,48) (0,012236)


B
5 (2,1824) - (2,48) 2

0,0783104  0,03034528
B
10,912 - 6,1504

0,04796512
B
4,7616

B = 0,0100733199  0,0100
Nilai y setelah linier untuk setiap nilai x (ppm)

y = A + B. x

Untuk x = 0,08 ppm

y1 = A + B. x1

y1 = -0,0002 + (0,0100 x 0,08)

y1 = -0,0002 + 0,0008

= 0,0006

Untuk x = 0,16 ppm

y2 = A + B. x2

y2 = -0,0002 + (0,0100 x 0,16)

y2= -0,0002 + 0,0016

= 0,0014

Untuk x = 0,32 ppm

y3 = A + B. x3

y3 = -0,0002 + (0,0100 x 0,32)

y3= -0,0002 + 0,0032

= 0,003

Untuk x = 0,64 ppm

y4 = A + B. x4

y4= -0,0002 + (0,0100 x 0,64)

y4 = -0,0002 + 0,0064

= 0,0062
Untuk x = 1,28 ppm

y5 = A + B. x5

y5 = -0,0002 + (0,0100 x 1,28)

y5 = -0,0002 + 0,0128

= 0,0126

Y (Absorban)
No X (ppm)
Sebelum linier Setelah linier

1. 0,08 0,000832 0,0006

2. 0,16 0,001470 0,0014

3. 0,32 0,002912 0,003

4. 0,64 0,006008 0,0062

5. 1,28 0,012236 0,0126

Contoh 0 0
Pembahasan :

Pada percobaan ini yang dilakukan adalah buah apel terlebih dahulu dicuci

dengan akuades lalu dipotong kecil-kecil. Buah apel tersebut lalu dikeringkan

dengan menggunakan oven dengan suhu 60 oC selama 1 hari. Pengeringan

berfungsi untuk menghilangkan sejumlah air yang ada dalam buah apel tersebut.

Setelah kering contoh diblender dengan halus. Lalu contoh ditimbang sebanyak

5 gram ke dalam gelas kimia 100 mL. Ditambahkan 5 mL HNO3 pekat dan 10 mL

akuades. Penambahan HNO3 berfungsi sebagai zat pengoksidasi yang akan

melarutkan logam Pb yang terkandung di dalam contoh dan akuades berfungsi

sebagai pelarut. Dipanaskan di atas hot plate hingga contoh larut. Disaring dengan

menggunakan kertas saring whatman no. 42. Penyaringan dilakukan karena

contoh akan diukur oleh AAS, jika terdapat butiran-butiran yang tidak larut secara

homogen akan menghambat pada saat pengukuran. Terpisah endapan dan filtrat.

Endapan kemudian dibuang dan filtrat dimasukkan ke dalam labu ukur 25 mL dan

diencerkan dengan akuades dan dihimpitkan hingga tanda batas. Dihomogenkan.

Dari pengukuran dengan menggunakan AAS maka diperoleh nilai

absorbansi masing-masling larutan dengan konsentrasi 0,08 ppm, 0,16 ppm,

0,32 ppm, 0,64 ppm, 1,28 ppm adalah 0,000832; 0,001470; 0,002912; 0,006008;

0,012236 sedangkan contoh apel yang diukur dengan AAS tidak terdeteksi adanya

kadar Pb. Hal ini mungkin dikarenakan pemajangan buah apel yang tidak terlalu

lama yaitu sekitar 3 hari.


Kesimpulan :

Dari hasil percobaan di atas maka dapat disimpulkan bahwa di dalam buah apel

yang telah dianalisa tidak terdeteksi adanya logam Pb.

Dikutip dari :

Winarna, Sikanna, R., dan Musafira, 2015, Analisis Kandungan Timbal Pada

Buah Apel (Pyrus Malus. L) Yang Dipajangkan Di Pinggir Jalan Kota Palu

Menggunakan Metode Spektrofotometri Serapan Atom, Online Jurnal Of

Natural Science, 4(1); 32-45.

Anda mungkin juga menyukai