Gol 1 Iia Iib
Gol 1 Iia Iib
I.2. Tujuan
1. Mendeteksi bahan-bahan penyusun suatu campuran.
2. Memisahkan dan mengidentifikasi suatu unsur ke dalam golongan I.
3. Memisahkan dan mengidentifikasi suatu unsur ke dalam golongan II A.
4. Memisahkan dan mengidentifikasi suatu unsur ke dalam golongan II B.
5. Mempelajari reaksi-reaksi ion yang terjadi pada saat percobaan.
I.3. Manfaat
1. Praktikan dapat mendeteksi bahan-bahan penyusun suatu campuran.
2. Praktikan dapat memisahkan dan mengidentifikasi suatu unsur ke dalam
golongan I.
3. Praktikan dapat memisahkan dan mengidentifikasi suatu unsur ke dalam
golongan II A.
4. Praktikan dapat memisahkan dan mengidentifikasi suatu unsur ke dalam
golongan II B.
5. Praktikan dapat mempelajari reaksi-reaksi ion yang terjadi pada saat
percobaan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2. H2O2
a. Rumus Molekul : H2O2
b. Berbau khas keasaman dan mudah larut dalam air
c. Sifatnya yang ramah lingkungan karena tidak meninggalkan residu
yang berbahaya
d. Bahan baku pembuatan hidrogen peroksida adalah gas hidrogen
(H2) dan gas oksigen (O2)
e. Bahan ini dimanfaatkan manusia sebagai
bahan pemutih (bleach), disinfektan, oksidator, dan sebagai bahan
bakar roket.
(Anonim, 2014)
3. NaOH
Sifat Kimia dan Fisika:
a. Berat Molekul : 40 gr/mol
b. Boiling Point : 139 0C pada tekanan 1 atm
c. Melting Point : 318,80C pada tekanan 1 atm
d. Densitas : 0,9824 gr/ml
e. Menstabilkan kondisi Ph
f. Mudah larut dalam air
g. Berwarna putih dalam keadaan padat
(Anonim, 2014)
4. HNO3
Sifat Kimia dan Fisika:
1. Rumus Molekul : HNO3
2. massa molar : 63,012 gr/mol
3. merupakan cairan tidak berwarna
4. densitas : 1,51 g/cm3
5. Titik beku : -420C
6. Titik didih : 830C
7. Dalam temperatur ruangan, asam nitrat berbentuk uap berwarna
merah atau kuning.
(Anonim, 2014)
5. KOH
Penampilan : padatan putih
Densitas : 2.044 g/cm3
Titik leleh : 420oC
Titik didih : 1327 oC
Dapat larut dalam air
(Anonim, 2013)
6. Aquadest
Rumus molekul : H2O
Massa molar : 18.0153 g/mol
Densitas dan fase : 0.998 g/cm³ (cariran pada 20 °C) 0.92 g/cm³
(padatan)
Titik lebur : 0 °C (273.15 K) (32 °F)
Titik didih : 100 °C (373.15 K) (212 °F)
Kalor jenis : 4184 J/(kg·K) (cairan pada 20 °C)
(Anonim, 2014)
7. NH3
a. Amonia adalah senyawa kimia dengan rumus NH3.
b. Biasanya senyawa ini didapati berupa gas dengan bau tajam yang
khas (disebut bau amonia).
c. Potensi bahaya : Kontak dengan gas amonia berkonsentrasi tinggi
dapat menyebabkan kerusakan paru-paru dan bahkan kematian.
(Anonim, 2014)
8. CH3COOH
Sifat Fisik :
a. Asam asetat merupakan salah satu asam karboksilat paling
sederhana.
b. Asam cuka memiliki rumus empiris C2H4O2.
c. Asam asetat murni (asam asetat glasial) adalah cairan higroskopis
tak berwarna, dan memiliki titik beku 16.7°C,titik didih 117,90C.
Asam asetat, asam etanoat atau asam cuka adalah senyawa kimia
asam organik yang dikenal sebagai pemberi rasa asam dan aroma
dalam makanan.
9. NH4Cl
a. Amonium klorida adalah zat kristal berwarna.
b. Hal ini sangat larut dalam air, mudah membentuk solusi sedikit
asam.
c. Ini menguap tanpa mencair dengan 340 ° C (644 ° F) untuk
membentuk volume yang sama dari amonia dan hidrogen klorida.
d. Amonium klorida dihasilkan sebagai produk sampingan dalam
proses amonia-soda untuk membuat natrium karbonat.
(Anonim, 2014)
10. KCN
Sifat Fisik:
a. Berat molekul : 65,12 g/mol, padatan kristal putih
b. Densitas : 1,52 g/cm3
c. Melting point : 634,50C, boiling point : 16250C
Sifat Kimia :
Kebanyakan KCN digunakan dalam pertambangan emas, sintesis
organik, dan electroplating. Aplikasi yang lebih kecil termasuk
perhiasan untuk penyepuhan kimia dan buffing
(Anonim, 2014)
BAB III
PELAKSANAAN PRAKTIKUM
1. Neraca analitik
2. Labu ukur
3. Gelas ukur
4. Pipet ukur
5. Batang pengaduk
6. Corong kaca
7. Kertas saring
8. Cawan porselen
9. Kaca arloji
10. Beaker glass
11. Waterbath
III.3. Gambar dan Susunan Alat
III.4. Prosedur
1. Pemisahan Golongan I
Larutan persediaan + HCl encer, jika terbentuk endapan tambah
HCl encer sampai tidak terjadi pengendapan lagi. Saring, endapan
untuk pemisahan golongan I dan filtrat untuk golongan II s/d V
Endapan(PbCl2,Hg2Cl2,AgCl2) Cuci dengan H2O + Filtrat
HCl sedikit didihkan dan saring
Endapan (PbCl2)
(Hg2Cl2 , AgCl)
Dibagi menjadi 2 bagian
Cuci dengan air panas dan tambahkan
Filtrat + Larutan
NH4OH kemudian saring
K2CrO4
Endapan kuning
Endapan Endapan PbCrO4
Pb(+)
Endapan Hitam (Hg2Cl2 , AgCl)
Dinginkan
Hg(+)
Cuci dengan air endapan putih
panas dan PbCl2 Pb
tambahkan (+)
NH4OH
kemudian
saring
2. Pemisahan Golongan II A
a. Filtrate dari pemisahan golongan I + 1 ml H2O2 3%.
b. Sesuaikan konsentrasi HCl menjadi 0,3 M. Caranya larutan
diturunkan keasamannya dengan ditambah NH4OH dan dikontrol
dengan indikator methyl violet sampai warna hijau kekuningan.
c. Panaskan sampai hampir mendidih.
d. Jenuhi dengan H2S lalu saring, endapan untuk golongan II sedang
filtrate untuk golongan III s/d V.
e. Endapan golongan II dicuci dengan sedikit larutan NH4Cl yang telah
dijenuhi H2S.
f. Pindahkan endapan ke cawan porselen tambahkan 10 ml KOH 2M
dan didihkan sambil terus diaduk (hat-hati) selama 2 – 3 menit.
g. Cuci residu dengan sedikit air dan tampung air cucian bersama
filtrate.
h. Endapan untuk golongan II A dan filtrate untuk golongan IIB
3. Pemisahan golongan IIB
a. Filtrate dari golongan IIA + HCl 2N setetes demi setetes, aduk dan
cek dengan kertas saring lakmus untuk mengecek keasamannya.
b. Aliri gas H2S selama 2 menit sampai terbentuk endapan sempurna.
c. Saring endapan untuk golongan IIB dan filtrate dibuang.
DAFTAR PUSTAKA