Anda di halaman 1dari 8

A.

JUDUL PRAKTIKUM
Uji Pembentukan Emulsi
B. TUJUAN PERCOBAAN
Untuk mengetahui pembentukan emulsi dari minyak kelapa pada sampel air
suling, Na2CO3, larutan sabun dan larutan protein
C. LATAR BELAKANG
Lipid adalah sekumpulan senyawa di dalam tubuh yang memiliki ciri-ciri
yang serupa dengan malam, gemuk (grease), atau minyak. Karena bersifat
hidrofobik, golongan senyawa ini dapat dipakai tubuh sebagai sarana yang
bermanfaat untuk berbagai keperluan. Misalnya jenis lipid yang dikenal sebagai
trigliserida berfungsi sebagai bahan bakar yang penting. Senyawa ini sangat
efisien untuk dipakai sebagai simpanan bahan penghasil energi karena terkumpul
dalam butir-butir kecil yang hampir-hampir bebas air, membuatnya jauh lebih
ringan daripada timbunan karbohidrat setara yang sarat air. Jenis lipid yang lain
lagi merupakan bahan struktur yang penting. Kemampuan lipid jenis ini untuk
saling bergabung menyingkirkan air dan senyawa polar lain menyebabkannya
dapat membentuk membran sehingga memungkinkan adanya berbagai organisme
yang kompleks. Membran tersebut memisahkan satu sel dengan sel yang lain di
dalam jaringan, serta memisahkan berbagai organel di dalam sel menjadi ruangan-
ruangan yang memiliki ciri kimia tertentu sehingga dapat ditata dan diatur.
( Salirawati et al.2007)
Lipid memiliki sifat umum berupa tidak larut dalam air dan larut dalam
pelarut non polar misalnya eter dan kloroform. Senyawa ini merupakan
konstituen makanan yang penting tidak saja karena nilai energinya yang tinggi
tetapi karena juga vitamin larut lemak dan asam lemak esensial yang terkandung
didalam lemak makanan alami. Lemak disimpan di jaringan adipose, tempat
senyawa ini juga berfungsi sebagai insulator listrik, dan memungkinkan
penjalaran gelombang depolarisasi sepanjang saraf bermielin.
Umum Lemak adalah Sebagai cadangan energi, Sebagai penghasil energi,
Sebagai pelindung lipida disekitar ginjal, Sebagai alat transport dalam darah dan
Sebagai penyusun membran. (Guyton , Hall.2007)
D. TINJAUAN PUSTAKA
Emulsi adalah campuran antara partikel-partikel suatu zat cair (fase terdispersi)
dengan zat cair lainnya (fase pendispersi) dimana satu campuran yang terdiri dari
dua bahan tak dapat bercampur, dengan satu bahan tersebar di dalam fasa yang
lain, seperti air dan minyak. Dikarenakan setiap bahan pangan memilki
karakteristik masing-masing maka setiap bahan pangan memiliki jenis emulsi dan
pengaruh jenis emulsi yang berbeda-beda. Emulsi tersusun atas tiga komponen
utama, yaitu: pertama, fase terdispersi (zat cair yang terbagi-bagi menjadi butiran
kecil kedalam zat cair lain (fase internal). Kedua, fase pendispersi (zat cair yang
berfungsi sebagai bahan dasar (pendukung) dari emulsi tersebut (fase eksternal).
Terakhir emulgator (zat yang digunakan dalam kestabilan emulsi). (Fessenden,
1990).
Minyak bersifat tidak larut dalam pelarut polar dan larut dalam pelarut non
polar. Pengemulsian adalah zat yang menstabilkan emulsi yang biasanya berupa
protein. Sabun adalah campuran dari natrium hidroksida berbagai asam lemak
yang terdapat di alam bebas. Digunakan natrium karbonat atau natrium hidroksida
untuk proses pembuatan sabun. Secara umum reaksi hidrolisis yang terjadi dapat
dirumuskan asam lemak ditambahkan NaOH menghasilkan air dan garam.
Natrium stear dengan 18 karbon adalah sabun yang sangat keras dan tidak larut.
(Sutresna, Nana.2009)
Prinsip dari uji pembentukan emulsi. Emulsi adalah dispersi atau suspensi
metastabil suatu cairan dalamcairan lain di mana keduanya tidak saling
melarutkan. Agar terbentuk emulsi yang stabil, diperlukan suatu zat pengemulsi
yang disebut emulsifier atau emulsifying agent, yang berfungsi menurunkan
tegangan permukaan antara kedua fase cairan. Bahan emulsifier dapat berupa
protein, brom, sabun, atau garam empedu. Daya kerja emulsifier terutama
disebabkan oleh bentuk molekulnya yang dapat terikat, baik pada minyak maupun
air. Emulsifier akan membentuk lapisan di sekeliling minyak sebagai akibat
menurunnya tegangan permukaan dan diadsorpsi melapisi butir-butir minyak,
sehingga mengurangi kemungkinan bersatunya butir-butir minyak satu sama lain.
(Santoso, Anwar. 2008)
E. ALAT DAN BAHAN
a).Alat
Alat yang digunakan antara lain pipet tetes, tabung reaksi, rak tabung.
b). Bahan
Bahan yang digunakan antara lain air suling, minyak kelapa, Na2CO3, larutan
sabun, dan larutan protein.
F. CARA KERJA
1) Disiapkan tabung reaksi sebanyak 4 buah dan diberi label sesuai nama sampel
Tabung 1: Disi 2 mL air suling, 2 tetes minyak kelapa
Tabung 2: Diisi 2 mL air suling, 2 tetes minyak kelapa, dan 2 tetes Na2CO3
Tabung3: Diisi 2 mL air suling, 2 tetes minyak kelapa, dan 2 tetes larutan
sabun
Tabung 4: Diisi 2 mL larutan protein, 2 tetes minyak kelapa
2). Disetiap tabung dikocok dengan kuat lalu dibiarkan beberapa saat
3). Amatilah pembentukan emulsi yang terjadi
G. HASIL PENGAMATAN
1).Tabel

Sampel Tabung 1 Tabung 2 Tabung 3 Tabung 4


Air suling 2 mL 2 mL 2 mL -
Minyak kelapa 2 tetes 2 tetes 2 tetes 2 tetes
Na2CO3 - 2 tetes - -
Larutan sabun - - 2 tetes -
Larutan protein - - - 2 mL
Dikocok tabung sampai homogen ,dibiarkan beberapa saat
Hasil

Terbentuk
emulsi Emulsi stabil Emulai stabil Emulsi stabil Emulsi
stabil/tidak tidak stabil
stabil

2). Gambar

Sebelum ditambahkan minyak kelapa Sesudah ditambahakan minyak


kelapa
H. PEMBAHASAN
Pada praktikum kali ini, pertama-tama yang kami lakukan memipet 2 mL air
suling ditambahkan 2 tetes minyak kelapa pada tabung pertama, pada tabung
kedua dipipet 2 mL air suling dan ditambahkan 2 tetes minyak kelapa dan
Na2CO3, untuk tabung ketiga dipipet sebanyak 2 mL air suling ditambahkan 2
tetes minyak kelapa dan juga ditambahkan 2 tetes sabun dan untuk tabung
keempat dipipet larutan protein sebanyak 2 mL dan ditambhkan 2 tetes minyak
kelapa, kemudian disetiap tabung di homogenkan agar minyak dan sampel dapat
tercampur merata, selanjutnya amatilah pembentukan emulsi yang terjadi.
Prinsip dari uji pembentukan emulsi. Emulsi adalah dispersi atau suspensi
metastabil suatu cairan dalam cairan lain di mana keduanya tidak saling
melarutkan. Agar terbentuk emulsi yang stabil, diperlukan suatu zat pengemulsi
yang disebut
emulsifier atau emulsifying agent, yang berfungsi menurunkan tegangan
permukaan antara kedua fase cairan. Bahan emulsifier dapat berupa protein,
brom, sabun, atau garam empedu. Daya kerja emulsifier terutama disebabkan
oleh bentuk molekulnya yang dapat terikat, baik pada minyak maupun air.
Emulsifier akan membentuk lapisan di sekeliling minyak sebagai akibat
menurunnya tegangan permukaan dan diadsorpsi melapisi butir-butir minyak,
sehingga mengurangi kemungkinan bersatunya butir-butir minyak satu sama lain.
Dari praktikum kali ini, di peroleh hasil bahwa jika sampel air suling 2 mL
ditambahakan 2 tetes minyak kelapa akan menghasilkan emulsi stabil, Untuk
sampel air suling 2 mL ditambahkan 2 tetes minyak kelapa dan 2 tetes Na2CO3
akan menghasilkan emulsi stabil sedangkan pada sampel air suling 2 mL
ditambahkan 2 tetes minyak kelapa dan 2 tetes larutan sabun akan meghasilkan
emulsi stabil sedangkan untuk sampel larutan protein ditambahkan 2 tetes minyak
kelapa akan menghasilkan emulsi tidak stabil hal ini dikarenakan terdapatnya air
pada campuran tersebut, dan juga disebabkan oleh kesalahan praktikan pada saat
meneteskan sampel kedalam tabung reaksi yang kurang teliti. Karena berdasarkan
teori seharusnya emulsinya harus stabil dan juga berdasarkan teori bahwa larutan
mengalami emulsi tidak stabil dikarenakan tidak adanya emulsigator pada reagen
uji sehingga kondisinya stabil.
I. KESIMPULAN
Adapun kesimpulan yang diperoleh dari hasil praktikum kali ini emulsi yang
mengalami stabil ada pada sampel tabung 1: air suling 2 mL ditambahakan 2 tetes
minyak kelapa ,untuk tabung 2: air suling 2 mL ditambahkan 2 tetes minyak
kelapa dan 2 tetes Na2CO3 dan untuk tabung 3: air suling 2 mL ditambahkan 2
tetes minyak kelapa dan 2 tetes larutan sabun dan untuk emulsi yang tidak stabil
larutan protein ditambahkan 2 tetes minyak kelapa. Hal ini di karenakan
kesalahan praktikan pada saat memipet sampel yang tidak sesui ukurun yang telah
ditentukan
DAFTAR PUSTAKA

Fessenden, Ralp J. 1990. Kimia Organik Edisi Ketiga. Jakarta: Erlangga

Guyton & Hall. 2007. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta: EGC.

Salirawati et al. 2007.belajar kimia menarik. Jakarta: Grasindo

Santoso, Anwar.2008. Rumus Lengkap Kimia SMA. Jakarta : PT. Wahyu


Media.

Sutresna, Nana. 2009. Kimia. Bandung: Grafindo

Anda mungkin juga menyukai