Anda di halaman 1dari 6

Bisnis.

com, BANDUNG—Transaksi derivatif adalah transaksi yang didasari


oleh suatu kontak atau perjanjian pembayaran yang nilainya merupakan
turunan dari nilai instrumen yang mendasari, sepeti suku bunga, nilai tukar,
komoditas, ekuiti dan indeks, baik yang diikuti dengan pergerakan atau
tanpa pergerakan dana atau instrumen.

Adapun jenis-jenis transaksi derivatif yakni:

1. Fx Forward adalah transaksi valuta asing (valas) yang didasari oleh suatu
kontrak untuk melakukan pembelian atau penjualan valas, yang penyerahan
dananya dilakukan dalam waktu lebih dari 2 hari kerja setelah tanggal
transaksi.

2. Fx Swap adalah transaksi valas yang didasari suatu kontrak untuk


melakukan pertukaran valas melalui pembelian tunai atau berjangka dengan
perjanjian untuk menjual kembali secara berjangka, atau penjualan tunai
berjangka.

Dalam Fx swap dilakukan secara simultan dengan pihak yang sama dan
pada tingkat harga yang dibuat dan disepakati pada tanggal transaksi
dilakukan.

3. Fx Option adalah transaksi didasari suatu perjanjian yang meberikan hak


(bukan kewajiban) kepada pembeli untuk membeli (call option) atau menjual
(put option) suatu valas tertentu dengan harga tertentu pada tanggal
berakhirnya perjanjian atau tanggal tertentu dalam periode perjanjian
transaksi.

Transaksi fx option terdiri yakni transaksi call option adalah transaksi yang
didasari suatu kontrak untuk memiliki hak dan bukan kewajiban untuk
membeli valas dengan volume dan harga yang disepakati.

Selain itu, transaksi put option adalah transaksi yang didasari suatu kontrak
untuk memiliki hak bukan kewajiban untuk menjual valas dengan jumlah dan
harga tertentu yang telah disepakati.

4. Fx Futures adalah kontrak yang telah distandarisasi untuk membeli atau


menjual valas pada harga yang ditentukan pasar (futures price).

SUMBER http://market.bisnis.com/read/20131109/93/185400/kamus-bursa-mengenal-jenis-jenis-
transaksi-derivatif

Lindung nilai atau dalam bahasa Inggris disebut hedge dalam dunia keuangan dapat diartikan
sebagai suatu investasi yang dilakukan khususnya untuk mengurangi atau meniadakan risiko pada
suatu investasi lain. Lindung nilai adalah suatu strategi yang diciptakan untuk mengurangi timbulnya
risiko bisnis yang tidak terduga, di samping tetap dimungkinkannya memperoleh keuntungan dari
invetasi tersebut.
Seorang hedger atau pelaku lindung nilai biasanya akan melakukan investasi pada
suatu sekuritas yang diyakininya memiliki harga di bawah nilai pasar yang seharusnya dan
menggabungkannya dengan sekuritas lainnya yang berhubungan dengan sekuritas tersebut.
Holbrook Working, seorang perintis teori lindung nilai menyebut teori ini dengan istilah "speculation
in the basis" (spekulasi dasar), di mana dasarnya adalah perbedaan antara nilai teoretis lindung nilai
dengan nilai pasar sesungguhnya.
Beberapa bentuk risiko yang diambil merupakan suatu risiko yang menyatu dari kegiatan bisnis
yang dilakukan, dan beberapa merupakan hal yang wajar pada bisnis tertentu seperti misalnya pada
bidang usaha pertambangan minyak dimana risiko kenaikan dan penurunan harga adalah hal yang
wajar.
Beberapa bentuk risiko lainnya adalah tidak diinginkan namun tidak dapat dihindari tanpa dilakukan
lindung nilai. Misalnya seseorang yang memiliki toko, tentunya dapat mengatasi risiko alami yang
timbul seperti persaingan, kualitas barang yang jelek, barang yang tidak diminati, dan lainnya.
Namun, risiko musnahnya sediaan barang dagangan oleh kebakaran adalah suatu risiko yang tidak
diinginkan, tetapi dapat dilakukan lindung nilai dengan mengasuransikan tokonya terhadap risiko
kebakaran.
Tidak semua lindung nilai merupakan instrumen keuangan. Misalnya saja seorang produser yang
melakukan ekspor ke negara lain dapat melakukan lindung nilai atas risiko nilai tukar mata uang
dengan cara menghitung biaya-biaya produksinya dalam mata uang yang diinginkannya.
Perbankan dan lembaga keuangan lainnya menggunakan lindung nilai untuk mengendalikan ketidak
sesuaian antara aktiva dan kewajibannya seperti misalnya ketidak sesuaian saat jatuh tempo antara
posisi jual, suku bunga pinjaman tetap dan deposito jangka pendek.

Contoh lindung nilai[sunting | sunting sumber]


Seorang investor percaya bahwa harga saham dari perusahaan XXX akan naik bulan depan
sehubungan dengan ditemukannya suatu metode baru yang efisien dalam produksi ZZZ. Ia ingin
membeli saham XXX agar dapat memperoleh keuntungan dari kenaikan harga saham yang
diperkirakannya, namun XXX berada pada kelompok industri yang berisiko tinggi. Apabila si investor
secara sederhana langsung melakukan pembelian saham termaksud, maka transaksi tersebut
merupakan suatu tindakan spekulatif. Namun, si investor meminati saham perusahan XXX tersebut
sehingga mengabaikan kelompok industri di mana perusahaan tersebut berada, namun ia ingin
melakukan lindung nilai terhadap risiko terhadap industri di mana perusahaan tersebut berada
dengan melakukan posisi jual (short) dengan nilai yang sama dari saham pesaing langsung dari
XXX yaitu saham AAA. Apabila si investor melakukan posisi jual (short) suatu aset yang
secara matematis memiliki suatu nilai yang berhubungan dengan nilai saham XXX
( misalnya opsi beli (call option) saham XXX) maka transaksi tersebut dapat berisiko dan transaksi
ini disebut arbitrasi (arbitrage) [1][2]. Tetapi, apabila risiko tetap ada dalam transaksi tersebut maka ini
disebut lindung nilai.
Portofolio si investor pada hari pertama adalah sebagai beikut:

 Posisi beli (long) 1.000 saham dari XXX dengan harga Rp 100
 Posisi jual (short) 500 saham dari AAA dengan harga Rp 200

(Catatan : si pedagang melakukan penjualan (short) dengan nilai transaksi yang sama)
Pada hari kedua transaksi, beredar suatu berita baik terhadap prospek industri ZZZ, dan semua
harga saham industri ZZZ naik namun karena XXX adalah merupakan perusahan terbesar dalam
industri ZZZ maka sahamnya mengalami kenaikan lebih tinggi yaitu sebesar 10%, dibandingkan
saham AAA yang hanya mengalami kenaikan 5%, sehingga portofolio si investor menjadi sebagai
berikut:

 Posisi beli (long) 1.000 saham dari XXX dengan harga Rp 110 - keuntungan Rp 10.000
 Posisi jual (short) 500 saham dari AAA dengan harga Rp 210 - rugi Rp 5.000

(pada posisi jual (short), si investor mengalami kerugian sewaktu harga saham naik)
Pada hari kedua tersebut si investor mungkin saja menyesal telah melakukan lindung nilai sehingga
mengurangi keuntungannya pada kenaikan harga saham XXX, namun pada hari ketiga sebuah
berita buruk beredar mengenai efek produk ZZZ terhadap kesehatan dan semua harga saham
perusahaan yang memproduksi ZZZ jatuh hinga 50%, namun karena XXX merupakan perusahaan
yang lebih baik daripada AAA maka penurunan harga sahamnya lebih rendah dibandingkan AAA.
Nilai dari Posisi beli (long) saham XXX :

 Hari ke 1 — Rp 100.000
 Hari ke 2 — Rp 110.100

 Hari ke 3 — Rp 55.000 - Rugi Rp 45.000

Nilai dari Posisi jual (short) saham AAA:

 Hari ke 1 — Rp 100.000
 Hari ke 2 — Rp 105.000

 Hari ke 3 — Rp 52.500 - Untung Rp 47.500

Tanpa melakukan lindung nilai maka si investor akan mengalami kerugian Rp 45.000, tetapi dengan
lindung nilai yaitu mengambil posisi jual (short) pada saham AAA telah menghasilkan keuntungan
Rp 2.500 pada saat pasar mengalami kejatuhan.
Contoh di atas merupakan suatu bentuk lindung nilai yang klasik yang dikenal dalam dunia
keuangan sebagai "perdagangan berpasangan" (pairs trade).

Lindung nilai secara alamiah[sunting | sunting sumber]


Banyak transaksi lindung nilai yang tidak melibatkan instrumen keuangan eksotis [3] ataupun derivatif.
Lindung nilai alamiah adalah merupakan suatu investasi yang bertujuan mengurangi risiko dari risiko
yang tak terduga dengan cara menyelaraskan nilai perputaran uang misalnya pemasukan dan
biaya. Contohnya, seorang eksportir barang dengan tujuan Amerika menghadapi risiko terhadap
perubahan nilai mata uang dollar yang lalu memilih untuk mendirikan fasilitas produksi di wilayah
Amerika agar struktur biaya dan harga jual dapat selaras nilainya.
Contoh lainnya adalah sebuah perusahaan yang mendirikan anak perusahaan di negara lain dan
meminjam uang dalam mata uang setempat untuk menjalankan kegiatan operasional perusahaan,
walaupun suku bunga pinjaman setempat lebih tinggi daripada suku bunga pinjaman dinegara asal
namun dengan selarasnya pembayaran pinjaman hutang dan pemasukan yang diharapkan yang
keduanya dalam mata uang setempat maka perusahaan induk telah mengurangi terjadinya risiko
terhadap nilai tukar valuta asing.
Salah satu definisi tertua dari lindung nilai terhadap risiko adalah membeli perlindungan asuransi
yang melindungi properti tersebut terhadap berbagai risiko seperti kebakaran, banjir, gempa bumi,
huru-hara dan lain-lain. Lihat: Asuransi

Berbagai risiko yang dilakukan lindung


nilai[sunting | sunting sumber]
 Bagi eksportir, dibutuhkan lindung nilai dari mata uang yang digunakan importir sebagai
pembayaran, yang dikenal sebagai lindung nilai terhadap risiko gejolak nilai tukar mata uang.
 Kenaikan suku bunga pinjaman, yang berisiko bagi peminjam dan bagi si pemberi pinjaman
apabila suku bunga turun.

 Ekuitas, risikonya adalah jatuhnya nilai ekuitas yang dimilikinya.

Beberapa bentuk lindung nilai[sunting | sunting sumber]


 Kontrak serah dan kontrak berjangka adalah suatu lindung nilai terhadap risiko pergerakan
harga di pasar, yang pada awalnya diciptakan oleh pasar komoditi pada abad ke 19 namun
pada 50 tahun terakhir ini produk-produknya telah berkembang dan digunakan di pasar global
sebagai sarana lindung nilai atas risiko pasar keuangan.
 Lindung nilai terhadap risiko kredit macet; di mana risiko kredit adalah suatu risiko dalam
bisnis perbankan, namun merupakan risiko yang tidak dikehendaki oleh para pedagang. Maka,
untuk melakukan lindung nilai, pedagang menjual obligasi yang dipegangnya dengan potongan
harga.

 Lindung nilai terhadap mata uang digunakan oleh para investor guna melindungi
investasinya di negara lain juga oleh dunia industri yang menggunakan berbagai mata uang
dalam perdagangannya.

Lindung nilai terhadap semua mata uang tidak selalu tersedia namun setidaknya dapat
ditemukan pada mata uang utama dunia
seperti USD, GBP, EUR, JPY, CHF, HKD, AUD, CAD.

Catatan kaki[sunting | sunting sumber]


1. ^ Arbitrage yaitu suatu istilah bahasa Inggris yang digunakan untuk mengartikan suatu
transaksi pembelian dan penjualan suatu sekuritas atau valuta asing yang dilakukan secara
serempak pada pasar yang berbeda dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan dari selisih
harga dikedua pasar
2. ^ Merriam-Webster's online dictionary

3. ^ Instrumen keuangan eksotis: instrumen keuangan yang populer dalam perdagangan

SUMBER https://id.wikipedia.org/wiki/Lindung_nilai
1. F. INSTRUMENT DEREVATIF
1) Forward Contract

Menurut Siahaan (2008) definisi dari forward contract atau kontrak penyerahan kemudian
adalah perjanjian antara dua pihak, dimana satu pihak diwajibkan menyerahkan sejumlah
asset tertentu pada tanggal tertentu yang akan datang dan pihak lainnya wajib membayar
sesuai dengan jumlah tertentu yang dikenakan atas asset pada tanggal penyerahan.
Sebagai kesepakatan pribadi antara dua pihak, forward contract diatur secara khusus untuk
memenuhi kebutuhan masing-masing pihak, oleh karena itu sifatnya
disebut private (bergantung pada pribadi kedua belah pihak). Tujuan dari kontrak ini adalah
untuk melindungi kedua belah pihak dari fluktuasi nilai asset yang mungkin terjadi selama
kurun waktu tertentu, yaitu sejak kontrak ditandatangani hingga penyerahan atau
pembayaran yang dilakukan.

2) Future Contract

Menurut Hull (2006) kontrak berjangka merupakan perjanjian atau kesepakatan untuk
membeli atau menjual asset tertentu pada saat tententu dengan atau pada harga tertentu
dalam kurun waktu tertentu di masa yang akan datang. Hal ini senada dengan definisi
menurut Eiteman, dkk (2010) Kontrak future adalah sebuah alternatif dari kontrak forward
yang menuntut penyerahan suatu jumlah faluta asing standar di masa depan dengan
waktu, tempat, dan harga yang sudah ditentukan.

Future contract berbeda dengan forward contract dimana future contract bentuknya
sudah standard (sudah dibuat baku), telah disekuritisasi dan diperdagangkan di pasar
tententu, di tengah-tengah masyarakat. Kontrak tidak dilakukan secara pribadi oleh dua
pihak, tetapi dilakukan melalui bursa yang terorganisir.

3) Kontrak Opsi

Kontrak opsi pada dasarnya dibedakan menjadi dua macam, yaitu calls sebagai hak beli
dan puts sebagai hak jual. Pembeli calls atau pemilik calls memiliki hak membeli asset
tertentu pada harga tertentu dan tanggal tertentu di masa yang akan datang. Sebaiknya
pembeli put atau pemilik put memiliki hak menjual asset tertentu pada harga tertentu dan
pada tanggal tertentu di masa yang akan datang. Harga dalam kontrak disebut strike
price atau exercise price, dan tanggal pada kontrak disebut maturity date. Gaya opsi ini ada
dua, gaya Eropa dan gaya Amerika. Opsi eropa dapat diexercise hanya persis pada tanggal
jatuh tempo saja, sedangkan opsi Amerika dapat diexercise kapan saja sepanjang hidup
opsi atau selama opsi belum jatuh tempo maupun persis pada tanggal jatuh tempo.

4) Swaps Contract

Merupakan kesepakatan antara dua pihak atau perusahaan untuk saling mempertahankan
arus kas di masa tertentu (selama kurun waktu tertentu) yang akan datang. Kesepakatan
ini ditentukan secara spesifik tanggal pembayaran tunai dan cara menghitung jumlah tunai
yang akan saling dipertukarkan (dibayarkan masing-masing pihak). Biasanya di dalam
perhitungan telah dipertimbangkan nilai yang akan datang, tingkat bunga, kurs mata uang,
dan variabel-variabel lainnya yang relevan.

1. G. DEREVATIF MENURUT PSAK 55


Menurut PSAK 55 Derivatif adalah suatu instrumen keuangan atau kontrak lain dengan tiga
karakteristik berikut ini:

1. Memiliki:
1. a. Satu atau lebih variabel pokok yang mendasari (under- lying) dan
2. b. Satu atau lebih jumlah nosional (notional amount) atau syarat
pembayaran atau keduanya.
3. Persyaratan perjanjian tidak memerlukan investasi awal bersih (initial net
investment), atau memerlukan investasi awal bersih dalam jumlah yang lebih
kecil dibandingkan dengan jumlah yang dibutuhkan oleh jenis perjanjian
lainnya yang diperkirakan akan menghasilkan efek yang sama terhadap
perubahan dalam faktor-faktor pasar.
4. Persyaratan perjanjian mengharuskan atau memungkinkan penyelesaian
sekaligus (net settlement), atau instrumen derivative dapat segera
diselesaikan dengan sarana terpisah di luar perjanjian tersebut, atau
persyaratan perjanjian mengakibatkan penyerahan aktiva sehingga
penyelesaian yang terjadi secara substansial tidak berbeda dengan net
settlement.

INSTRUMEN DERIVATIF MELEKAT

Instrumen derivative melekat harus dipisahkan dari kontrak utama dan diperlukan
sebagai instrument derivative menurut pernyataan ini jika dan hanya jika seluruh criteria
berikut dipenuhi:

1. Karakteristik dan resiko instrument derivatif melekat tidak secara jelas dan erat
berhubungan dengan karakteristik dan resiko ekonomis kontrak utama;
2. Instrument derivative mencakup instrumen derivatif melekat kontrak utama tidak
dinilai kembali sesuai dengan nilai wajarnya berdasarkan prinsip akuntasni yang
diterima umum; dan
3. Instrument terpisah dengan kondidi yang sama dengan instrument derivatif
melekat adalah instrumen derivative yang tunduk pada persyartan ini.

SUMBER https://mikoedoankz.wordpress.com/2013/11/14/derivatif-lindung-nilai/

Anda mungkin juga menyukai