Anda di halaman 1dari 30

BAB IV

PROSES, HASIL, DAN PEMBAHASAN

A. Spesifikasi dan Gambaran Teknologi Mesin

1. Spesifikasi Mesin Pengaduk Media Penanaman Jamur Tiram

Spesifikasi konstruksi Mesin Pengaduk Media Penanaman Jamur

Tiram merupakan hal yang sangat penting untuk diperhatikan.

Perhitungan dan analisis teknik juga digunakan untuk memberikan

masukan dalam perencanaan, karena mesin ini membutuhkan kontruksi

yang kokoh dan tahan lama. Spesifikasi konstruksi Mesin Pengaduk

Media Penanaman Jamur Tiram ditentukan atas berbagai pertimbangan

sebagai berikut :

a. Kapasitas produksi Mesin Pengaduk Media Penanaman Jamur

Tiram adalah 70 kg dalam sekali pengadukan,

b. Menggunakan motor listrik 1 phase dengan putaran poros 1400

rpm,

c. Putaran baling-baling pengaduk 40-45 rpm,

d. Spesifikasi mesin yang ergonomis dengan dimensi yang nyaman

bagi operator dan mudah disesuaikan dengan ruang kerja mesin

berdimensi panjang 1300 mm x lebar 700 mm x tinggi 1064 mm,

e. Wadah pengadukan dapat dimiringkan ke samping untuk

memudahkan pengambilan hasil pengadukan bahan tanam,

43
f. Profil rangka yang digunakan adalah stall kotak atau profil hollow

sehingga kuat dan mudah dirangkai.

2. Gambaran Teknologi Mesin Pengaduk Media Penanaman Jamur

Tiram

Keterangan :

1. Rangka 7. Speed reducer

2. Bearing duduk 8. Transmisi chain and sprocket

3. Bearing tempel 9. Motor penggerak

4. Wadah pencampuran 10. Pengunci

5. Pengaduk bahan 11. Flexible coupling

6. Poros pengaduk 12. Camp starter


44
B. Pemilihan Bahan

Pemilihan bahan pada pembuatan Mesin Pengaduk Media Penanaman

Jamur Tiram harus benar-benar diperhatikan, pembuatan dengan bahan yang

baik akan mendapatkan hasil yang baik pula, dalam hal kualitas maupun

kuantitas. Selain itu perhitungan dan analisis teknik juga digunakan untuk

memberikan gambaran teoritis sebagai sarana referensi. Meskipun terkadang

dalam praktiknya dilapangan nilai teoritis tidak dilakukan karena beberapa

pertimbangan yang tidak memungkinkan untuk menggunakannya.

Komponen-komponen yang terdapat pada alat Mesin Pengaduk Media

Penanaman Jamur Tiram ini cukup banyak. Pembahasan pemilihan bahan

difokuskan pada komponen yang vital untuk keberhasilan, keamanan dan

keawetan, dianataranya:

1. Pemilihan Bahan Poros

Poros adalah sebuah komponen dari Mesin Pengaduk Media

Penanaman Jamur Tiram yang berfungsi sebagai poros utama untuk

memutarkan pengaduk bahan media tanam jamur. Selain itu, poros

berfungsi sebagai penahan beban pada saat proses pengadukan

berlangsung maupun saat diam poros menahan beban dari wadah

pengaduk. Bahan yang baik digunakan untuk membuat poros adalah:

a. Kuat (mampu tekan),

b. Ulet (mampu puntir),

c. Tidak mudah berubah bentuk, dan

d. Mudah dilakukan pekerjaan pemesinan.

45
Untuk memenuhi tuntutan kekuatan dan kemudahan dikerjakan

dengan mesin maka sebagai bahan dasar poros harus tepat dan benar.

Untuk memenuhi kebutuhan diatas dipilih bahan untuk poros adalah St 50

dengan kekuatan tarik 50 kg/mm2.

Gambar 10. Poros Pengaduk

2. Pemilihan Bahan Rangka

Rangka pada Mesin Pengaduk Media Penanaman Jamur Tiram

adalah suatu komponen yang sangat mendukung semua komponen-

komponen dari mesin tersebut. Hal ini dikarenakan rangka merupakan

penopang semua komponen-komponen lain yang ada pada Mesin

Pengaduk Media Penanaman Jamur Tiram, sehingga beban yang akan

diterima rangka relatif besar dibandingkan komponen lain. Konstruksi

pada rangka juga harus diperhatikan, untuk mendapatkan rangka yang

kuat maka dalam mendesain bentuk dari rangka haruslah benar dan baik.

Rangka yang kokoh akan membuat usia pakai mesin menjadi lebih lama

atau awet.

Pemilihan bahan dasar rangka juga sangat berpengaruh terhadap

hasil pembuatan Mesin Pengaduk Media Penanaman Jamur Tiram.


46
Memilih bahan dasar yang baik dan kokoh merupakan hal utama yang

harus diperhatikan. Selain konstruksi rangka yang baik dan kokoh, bahan

dasar rangka juga harus kuat dan mampu dikerjakan pada proses

manufaktur terutama fabrikasi. Berdasarkan pernyataan tersebut maka

untuk bahan dasar rangka dipilih besi profil stall kotak atau profil hollow

dengan ukuran 47 mm x 47 mm dengan ketebalan 1,4 mm (lihat Gambar

10). Bahan untuk profil ini adalah St 37 atau dalam standar JIS adalah JIS

G 3466 STKR400 (Lampiran 12). Pemilihan profil ini karena memiliki

sifat:

a. Ringan,

b. Kuat, dan

c. Mudah dikerjakan dalam proses fabrikasi.

Gambar 11. Profil Rangka

3. Pemilihan Bahan Sistem Pengaduk

Sistem pengaduk dalam Mesin Pengaduk Media Penanaman Jamur

Tiram berfungsi untuk mengaduk sekaligus mencampur bahan dengan

rata. Sistem pengaduk terdiri dari 2 komponen yaitu: besi pejal sebagai

47
penyangga plat pengaduk serta plat sebagai pengaduk. Sistem pengaduk

harus kokoh (tidak mudah patah) karena media tanam sifatnya ulet serta

berat. Yang perlu diperhatikan untuk memperingan kerja pengaduk adalah

plat pengaduk dipasang dalam posisi menyerong/miring, hal ini juga akan

membuat bahan media tercampur rata (lihat Gambar 12). Berdasarkan

pernyataan tersebut maka untuk bahan sistem pengaduk dipilih besi pejal

berbahan St 37 diameter 15 mm dan untuk plat pengaduk dipilih plat

eyser dengan ketebalan 3 mm.

Bahan plat eyser adalah plat hitam atau biasa disebut base plat

mempunyai ukuran 4 Feet x 8 Feet standart ukuran triplek material ini

sering digunakan oleh Kontraktor sebagai penguat pada struktur baja

profil atau sebagai dudukan material profile sedangkan pabrikator

menggunakannya untuk bahan pembuatan tangki, stamping dan masih

banyak lagi kegunaan material plate ini.Spesifikasi material ini sangat

beragam dari mulai JIS G3131 SPHC , JIS G3101 SS400 dan ASTM A36

ketiga Spesifikasi tersebut yang paling dominan dipasaran. Baik produk

lokal KS, GG dan Import ketebalan yang tersedia dari mulai 1,2 mm

sampai dengan 200 mm (http://www.geraibaja.co.id/archives/254).

Gambar 12. Sistem Pengaduk


48
4. Pemilihan Bahan Wadah Pengaduk Bahan Media Tanam

Wadah pengadukan dalam Mesin Pengaduk Media Penanaman

Jamur Tiram merupakan komponen yang memiliki fungsi untuk tempat

bahan media tanam yang akan diaduk/dicampur serta wadah pengaduk

berperan dalam mengeluarkan hasil pengadukan (lihat Gambar 13). Bahan

dan tebal plat yang digunakan untuk pembuatan wadah pengaduk harus

memiliki sifat tidak mudah robek karena untuk beban yang cukup besar

serta mudah dalam proses pembentukan dan perangkaiannya. Untuk

pembentukannya hal yang harus diperhatikan adalah dalam proses

pembentukan plat menjadi huruf U dengan cara di roll, plat yang

digunakan tidak terlalu tebal dan juga tidak terlalu tipis.

Untuk bahan wadah pengaduk menggunakan plat eyser dengan

ketebalan 1,8 mm, sama dengan bahan plat pengaduk menggunakan plat

SS400 yang setara dengan St 37-2 (http://www.steel-plate-

sheet.com/Steel-plate/JIS/SS400.html).

Gambar 13. Wadah Pengaduk

49
C. Pembahasan Analisis Perancangan

Berdasarkan konsep perencanaan desain Mesin Pengaduk Media

Penanaman Jamur Tiram:

Mulai

Wadah Pengaduk

Gaya Pengadukan

Daya Motor Penggerak

Poros Pengaduk

Transmisi Chain and Sprocket

Rangka

Selesai

Gambar 14. Diagram Alir Analisis Perancangan Mesin Pengaduk Media

Penanaman Jamur Tiram

1. Analisis Wadah Pengaduk

Menghitung wadah pengaduk bertujuan untuk menentukan volume

total dari wadah pengaduk, selain itu dengan perhitungan volume juga

dapat membantu menentukan berapa gaya pengadukan yang terjadi.

50
Gambar 15. Dimensi Wadah Pengaduk

a. Volume Bagian I

𝑉 = 𝑝. 𝑙. ℎ

𝑉 = 0,8 . 0,6 . 0,34 (𝑚)

𝑉 = 0,1632 𝑚3 atau 163,2 liter

b. Volume Bagian II

𝜋 2 1
𝑉= . 𝑑 . ℎ.
4 2
𝜋 2
𝑉= .𝑑 .ℎ
8
𝜋
𝑉= . 0,62 . 0,8 (𝑚)
8
𝜋
𝑉= . 0,36.0,8 (𝑚)
8

𝑉 = 0,1130 𝑚3 atau 113 liter

Jadi volume total ( bagian I + bagian II ) adalah 0,2762 𝑚2 atau

51
276,2 liter, tetapi dalam proses pengadukan bahan media tanam

jamur tiram, bahan yang dimasukkan hanya sebatas poros

pengaduk atau 113 liter saja. Hal ini dilakukan agar proses

pengadukan dapat dilakukan dengan cepat dan merata.

2. Analisis Gaya Pengadukan

Mencari massa jenis baglog jamur tiram bisa dilakukan dengan

cara menakar atau mengukur baglog jamur tiram dengan gelas ukur

sebesar 1 liter kemudian ditimbang, pengukuran dilakukan sebnayak 3

kali dengan hasil rata-rata dari pengukuran massa jenis baglog (𝜌) adalah

0,65 Kg/L. Panjang baling-baling pengaduk 0,3 m dengan plat pengaduk

berukuran lebar 0,14 m dan panjang 0,2 m. Saat proses pengadukan gaya

terbesar terjadi pada plat pengaduk sehingga untuk luas

penampangnya(A) menggunakan luas plat pengaduk.

Jika dalam sekali pengadukan terdapat 113 liter baglog jamur tiram

maka dapat dihitung berat media tanam yang ada dengan:

𝑚 =𝜌×𝑉

𝑚 = 0,65 𝑘𝑔/𝑙 × 113𝑙

𝑚 = 73,45 𝑘𝑔

Plat pengaduk berada pada sisi terluar dari wadah pengaduk

dengan ukuran 0,14 × 0,2 m untuk lebih jelasnya dapat melihat gambar

illustrasi daerah putaran plat pengaduk (lihat gambar 16).

52
Lkecil

Lbesar

Gambar 16. Illustrasi Daerah Putaran Plat Pengaduk

Dari gambar diatas dapat dihitung gaya yang terjadi pada plat

pengaduk dengan cara :

𝑉𝑎𝑟𝑠𝑖𝑟 = 𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝐿𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟 − 𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝐿𝑘𝑒𝑐𝑖𝑙


𝜋
𝑉𝑎𝑟𝑠𝑖𝑟 = 0,1130 𝑚3 − . 0,322 . 0,8
8

𝑉𝑎𝑟𝑠𝑖𝑟 = 0,1130 𝑚3 − 0,0321 𝑚3

𝑉𝑎𝑟𝑠𝑖𝑟 = 0,0808 𝑚3

𝑉𝑎𝑟𝑠𝑖𝑟 = 80,8 𝑙

Jika volume tersebut dapat diasumsikan gaya pengadukan pada plat

pengaduk, maka dapat dicari dengan cara berikut :

𝑚 =𝜌×𝑉

𝑚 = 0,65 𝑘𝑔/𝑙 × 80,8 𝑙

𝑚 = 52,52 𝑘𝑔 , jadi

53
𝐹𝑝𝑒𝑛𝑔𝑎𝑑𝑢𝑘𝑎𝑛 = 525,2 𝑁, karena pertimbangan bahan yang bersifat liat

diasumsikan pertambahan beban pengadukan sebesar 150 𝑁 dan karena

adanya gesekan antara wadah pengaduk, bahan media tanam, serta baling-

baling pengaduk diberi asumsi gaya gesek sebesar 20 𝑁 per plat

pengaduk, jadi total gaya gesek 20𝑁 × 4 = 80 𝑁.

𝐹𝑝𝑒𝑛𝑔𝑎𝑑𝑢𝑘𝑎𝑛 = 525,2 𝑁 + 150 𝑁 + 80 𝑁

𝐹𝑝𝑒𝑛𝑔𝑎𝑑𝑢𝑘𝑎𝑛 = 755,2 𝑁

3. Analisis Daya Motor Penggerak

Diketahui jarak titik pusat momen baling-baling pengaduk dari

titik pusat poros (R) adalah 0,23 m; faktor koreksi daya (fc) sebesar 1,5;

putaran poros motor (n) 1400 rpm

Gambar 17. Ilustrasi Gaya yang Dialami Motor

𝑇𝑝𝑒𝑛𝑔𝑎𝑑𝑢𝑘𝑎𝑛 = 755,2 𝑁 × 0,23 𝑚 ( jarak titik pusat momen baling-baling

pengaduk dari titik pusat poros )

𝑇𝑝𝑒𝑛𝑔𝑎𝑑𝑢𝑘𝑎𝑛 = 173,696 𝑁𝑚

54
𝑇𝑝𝑒𝑛𝑔𝑎𝑑𝑢𝑘𝑎𝑛
𝐹1 =
𝑟1

173,696 𝑁𝑚
𝐹1 =
0,037 𝑚

𝐹1 = 4694,486 𝑁

𝐹1 = 𝐹2 (gaya pada baling-baling sama dengan gaya pada sproket Z=20)

Maka dihitung momen input reducer (T2) :

𝑇2 = 𝐹2 × 𝑟2 (jari-jari sproket pada reduser)

𝑇2 = 4694,486 × 0,024 𝑚

𝑇2 = 115,014 𝑁𝑚

Setelah dihitung momen input reducer kemudian menghitung momen

output reducer yang memiliki rasio 1:20, dan momen output reducer (T3)

adalah hasil akhir dari T (untuk perhitungan daya motor)

𝑇3 = 𝑟𝑎𝑡𝑖𝑜 𝑟𝑒𝑑𝑢𝑐𝑒𝑟 × 𝑇2

1
𝑇3 = × 115,014 𝑁𝑚
20

𝑇3 = 5,75 𝑁𝑚

𝑇3 = 𝑇 = 5,75 𝑁𝑚 (momen pada reducer sama dengan momen

motor)

Jadi, untuk menghitung daya motor (P) sebagai berikut:

2𝜋𝑛
𝑓𝑐. 𝑃 = 𝑇 ( )
60

2 × 𝜋 × 1400
1,5𝑃 = 5,75 ( )
60

1,5𝑃 = 5,75 (146,6)

1,5𝑃 = 843,99 𝑤𝑎𝑡𝑡 ≈ 854 𝑤𝑎𝑡𝑡


55
854
𝑃= 𝑤𝑎𝑡𝑡
1,5

𝑃 = 569,3 𝑤𝑎𝑡𝑡

Jika dipasaran motor listrik dalam satuan HP, maka perlu dikonversikan

menjadi HP:

569,3
𝑃= 𝐻𝑃
746

𝑃 = 0,763 𝐻𝑃 ≈ 1 𝐻𝑃

Berdasarkan hasil perhitungan di atas, maka dapat diketahui daya

yang dibutuhkan untuk mengaduk bahan penanaman media tanam jamur

tiram, adalah 0,763 𝐻𝑃 . Melihat daya motor yang ada di pasaran maka

digunakan motor listrik dengan daya 1 𝐻𝑃. Spesifikasi motor listrik yang

digunakan:

a. 𝑃 = 1 𝐻𝑝

b. 𝑛 = 1400 𝑟𝑝𝑚

c. Tegangan = 110/220 𝑉

d. Frekuensi = 50 𝐻𝑧

4. Analisis Poros Pengaduk

Poros merupakan komponen yang sangat penting didalam

pembuatan mesin, untuk itu dibutuhkan alur perhitungan yang baik untuk

membuat poros. Menurut Sularso dan Suga (2002:17) dalam merancang

sebuah poros dibutuhkan tahapan-tahapan atau alur yang dapat dilihat

pada diagram alir proses perancangan poros (lihat Gambar 18). Data yang

diketahui dalam perhitungan poros adalah

56
START

a. Daya yang ditransmisikan : P (kW)


Putaran poros : n1 (rpm)

b. Momen rencana T (kgmm)

c. Pembebanan

d. Gambar bidang momen lentur

e. Momen lentur gambungan MR (kgmm)

f. Bahan poros
Kekuatan Tarik 𝜎𝐵
Faktor keamanan 𝑆𝑓1 , 𝑆𝑓2

g. Tegangan geser yang diijinkan 𝜏𝑎 (kg/mm2)

) lenturan Km
h. Faktor koreksi
Faktor koreksi puntiran Kt

i. Diameter poros ds (mm)

𝑇ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝑇𝑖𝑗𝑖𝑛


j. Tegangan

𝑇ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝑇𝑖𝑗𝑖𝑛

STOP

Gambar 18. Diagram Alir Perancangan Poros yang dimodifikasi

a. Daya yang ditransmisikan: 1 HP atau 0,746 kW

Putaran poros: 42 rpm

57
b. Momen Puntir (T)

Momen Puntir diambil dari perhitungan momen yang terjadi saat

pengadukan yaitu sebesar 173,696 𝑁𝑚 jika dikonversikan kedalam

kgmm menjadi 1736,96 kgmm

c. Pembebanan

Beban merata : 75 kg (diambil dari beban maksimal bahan

media tanam)

Berat wadah pengaduk : 26 kg

Dihitung dengan cara volume plat besi wadah pengaduk yang

terdiri dari base casing dan side casing (pada gambar kerja) dikali

dengan beras jenis besi. Besi memiliki berat jenis 7,87 kg/dm3

(http://suksesbajasemesta.com/?p=127).

Volum base casing = 1403 × 800 × 1,8 (𝑚𝑚)

= 2020320 𝑚𝑚3

= 2,02 𝑑𝑚3

Berat base casing = 2,02 𝑑𝑚3 × 7,87 𝑘𝑔/𝑑𝑚3

Berat base casing = 15,9 𝑘𝑔 ≈ 16 𝑘𝑔

Volum side casing = 𝑉𝑠𝑒𝑡𝑒𝑛𝑔𝑎ℎ 𝑙𝑖𝑛𝑔𝑘𝑎𝑟𝑎𝑛 + 𝑉𝑝𝑒𝑟𝑠𝑒𝑔𝑖

𝜋
= ( 8 𝑑 2 . ℎ) + 𝑝. 𝑙. ℎ

𝜋
= ( 8 × 6002 × 1,8) + 600 × 340 × 1,8

= 254469 𝑚𝑚3 + 367200 𝑚𝑚3

= 621669𝑚𝑚3

58
= 0,62 𝑑𝑚3(kali 2, karena ada 2 side

casing)

= 1,24 𝑑𝑚3

Berat base casing = 1,24 𝑑𝑚3 × 7,87 𝑘𝑔/𝑑𝑚3

= 9,7 𝑘𝑔 ≈ 10 𝑘𝑔

Berat total wadah adalah 26 kg

Beban total : 101 kg

Pembebanan vertikal

Gambar 20. Pembebanan Vertikal pada Poros Pengaduk

Va + Vb – 101= 0

Va + Vb = 101

∑Ma = 0

900𝑉𝑏 – 101 × 450 =0

900𝑉𝑏 – 45450 =0

900𝑉𝑏 = 45450

𝑉𝑏 = 50,5 𝑘𝑔

𝑉𝑎 = 50,5 𝑘𝑔

59
d. Momen lentur vertikal dan horizontal

𝑀𝑉𝑎 = 50 × 50,5

𝑀𝑉𝑎 = 2525 𝑘𝑔𝑚𝑚

𝑀𝑉𝑎 = 𝑀𝑉𝑏 = 2525 𝑘𝑔𝑚𝑚

e. Bahan poros

Bahan poros yang dipakai adalah St 50, kekuatan tarik 𝜎𝐵 50 kg/ mm2

Faktor keamanan 𝑆𝑓1 untuk bahan S-C adalah 6

Faktor keamanan 𝑆𝑓2 diambil 2

f. Tegangan Geser

Untuk mencari tegangan geser yang diijinkan (𝜏𝑎 ) dengan cara

membagi kekuatan tarik bahan poros (𝜎𝐵 ) dengan faktor koreksi

𝜎𝐵
𝜏𝑎 =
𝑆𝑓1 × 𝑆𝑓2

50
𝜏𝑎 = = 4,16 𝑘𝑔/𝑚𝑚2
6×2

g. Faktor koreksi

Faktor koreksi lenturan Km adalah 2

Faktor koreksi puntiran Kt adalah 1,5

h. Diameter poros
1⁄
5,1 3
𝑑𝑠 ≥ [ √(𝐾𝑚 𝑀)2 + (𝐾𝑡 𝑇)2 ]
𝜏𝑎
1⁄
5,1 3
𝑑𝑠 ≥ [ √(2 × 2525)2 + (1,5 × 1736,96)2 ]
4,16
1⁄
3
𝑑𝑠 ≥ [1,2√(5050)2 + (2605,44)2 ]

60
1⁄
3
𝑑𝑠 ≥ [1,2√25502500 + 6788317,594]

1⁄
3
𝑑𝑠 ≥ [1,2√32290817,59]

1⁄
𝑑𝑠 ≥ [1,2 × 5682,5] 3

1⁄
𝑑𝑠 ≥ [6819] 3

𝑑𝑠 ≥ 18,9 𝑚𝑚

Jadi diameter poros (𝑑𝑠 ) yang dibolehkan ≥ 18,9 mm. Dalam

Mesin Pengaduk Media Penanaman Jamur Tiram menggunakan bahan

poros St 50 dengan diameter poros 30 mm, dapat disimpulkan sangat

aman.

5. Analisis Transmisi Chain and Sprocket

Jenis rantai yang digunakan untuk transmisi Mesin Pengaduk

Media Penanaman Jamur Tiram adalah rantai rol. Sprocket yang

digunakan memiliki perbandingan antara Sprocket pada reducer (Z1) :

Sprocket pada poros pengaduk (Z2) adalah 12 : 20. Putaran pada poros

pengaduk dapat dihitung sebagai berikut:

Putaran motor 1400rpm direduksi putarannya oleh

𝑟𝑒𝑑𝑢𝑐𝑒𝑟 𝑟𝑎𝑡𝑖𝑜 1: 20 menjadi 70 rpm setelah itu putaran pada poros

𝑟𝑒𝑑𝑢𝑐𝑒𝑟 diteruskan ke poros pengaduk dengan transmisi rantai rol

dengan perbandingan Z1:Z2 = 12 : 20 jadi

𝑍1
𝑛𝑝𝑜𝑟𝑜𝑠 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑎𝑑𝑢𝑘 = × 𝑛𝑝𝑜𝑟𝑜𝑠 𝑟𝑒𝑑𝑢𝑐𝑒𝑟
𝑍2

12
𝑛𝑝𝑜𝑟𝑜𝑠 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑎𝑑𝑢𝑘 = × 70 𝑟𝑝𝑚
20

61
𝑛𝑝𝑜𝑟𝑜𝑠 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑎𝑑𝑢𝑘 = 42 𝑟𝑝𝑚

Jadi putaran pada poros pengaduk adalah 42 rpm. Putaran pada

poros pengaduk adalah putaran yang dipakai untuk mengaduk.

Rantai yang digunakan adalah jenis rantai dengan nomor 40

dengan rangkaian tunggal. Berikut adalah analisis-analisis perhitungan

pada transmisi rantai Mesin Pengaduk Media Penanaman Jamur Tiram.

a. Perhitungan kecepatan rantai


𝑝.𝑍 𝑛
1. 1
𝑉 = 1000×60 𝑚/𝑠 ( dengan 𝑝 untuk ukuran rantai 40 menurut

Sularso dan Kiyokatsu Suga adalah 12,7 mm)

12,7 × 12 × 70
𝑉= 𝑚/𝑠
1000 × 60
10668
𝑉= 𝑚/𝑠
60000

𝑉 = 0,17 𝑚/𝑠

Jadi kecepatan linear pada rantai sebesar 0,17 m/s.

Kecepatan rantai tersebut tidak melebihi dari kecepatan rantai yang

diijinkan, kecepatan rantai yang diijinkan sebesar 4-10 m/s (Sularso

dan Kiyokatsu Suga, 2002:201) maka dapat dikatakan kecepatan

aman.

b. Perhitungan beban yang bekerja pada satu rantai


102𝑃𝑑
𝐹= 𝑘𝑔
𝑉

102 × 0,746 𝑘𝑊
𝐹= 𝑘𝑔
0,17 𝑚/𝑠

76,092
𝐹= 𝑘𝑔
0,17
62
𝐹 = 447,6 𝑘𝑔

Jadi besarnya beban yang terjadi pada rantai 1 adalah 447,6

kg. Besarnya beban pada rantai lebih kecil dari beban yang

diijinkan (447,6 kg < 510 kg), maka dapat disimpulkan rantai yang

digunakan aman.

6. Analisis Rangka

Perhitungan rangka pada Mesin Pengaduk Media Penanaman

Jamur Tiram menggunakan frame analisis dari Autodesk Inventor

Professional 2014. Analisis rangka mengambil bagian yang mengalami

pembebanan paling tinggi yaitu pada bagian penyangga wadah pengaduk.

Pada bagian ini pengalami pembebanan merata sepanjang alas bearing

duduk. Alas bearing duduk berukuran 47 mm x 160 mm. Perhitungan

pembebanan pada bearing :

𝐹
𝑞=
𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑎𝑙𝑎𝑠 𝑏𝑒𝑎𝑟𝑖𝑛𝑔

505 𝑁
𝑞=
160 𝑚𝑚

𝑞 = 3,1 𝑁/𝑚𝑚

Untuk bahan rangka sendiri menggunakan St 37 atau mild steel

dengan Modulus elastis (Young's Modulus) 220 Gpa dan Tegangan luluh

(Yield Strength) 207 Mpa

63
Tabel 7. Bahan Profil Rangka

Name Steel, Mild


Mass Density 7,860 g/cm^3
General Yield Strength 207,000 MPa
Ultimate Tensile Strength 345,000 MPa
Young's Modulus 220,000 GPa
Stress
Poisson's Ratio 0,275 ul
Part Name(s) JIS G 3466 - 47 x 47 x 1,4 - 606.ipt

Dari data diatas dapat dianalisis sebagai berikut:

a. Defleksi

Gambar 21. Defleksi Rangka

Defleksi terbesar dialami rangka sebesar 0,03327 mm, menurut

Robert L. Mott defleksi yang disebabkan oleh pelengkungan/bending

sebesar 0,0005 – 0,003 in/in atau 0,56 – 3,36 mm/mm (Robert L. Mott,

2004:113). Jadi kesimpulannya defleksi masih dalam batasan aman.

64
b. Tegangan

Gambar 22. Tegangan pada Rangka

Tegangan maksimal yang di dapat dari pembebanan adalah 11,72

Mpa. Maka dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan material St

37 aman karena tegangan yang terjadi tidak melebihi tegangan tarik bahan

yang diijinkan.

D. Perhitungan Harga Produk

Perhitungan harga mesin adalah menentukan harga mesin berdasarkan

harga bahan baku, biaya pembuatan, perakitan, dan transportasi. Untuk

rincian biaya terdapat dalam tabel berikut (lihat Tabel 8, Tabel 9, Tabel 10,

Tabel 11, Tabel 12 dan Tabel 13):

Tabel 8. Biaya Desain Mesin


Jenis Jenis Tenaga
Bahan (Rp) Alat (Rp) Jumlah
Biaya Pekerjaan (Rp)
Survei - 50.000 50.000 100.000
I. Biaya
Analisis - 50.000 100.000 150.000
Desain
Gambar 50.000 50.000 100.000 200.000
Jumlah 450.000
65
Tabel 9. Biaya Pembelian Komponen Mesin
Biaya Biaya
Jenis
Jenis Komponen Pembelian Qty Perakitan Jumlah (Rp)
Biaya
(Rp) (Rp)
Motor Listrik 850.000 1 10.000 860.000
Reducer 500.000 1 10.000 510.000
Kopling 95.000 1 20.000 115.000
II. Camp Starter 40.000 1 - 40.000
Pembelian Kabel 15.000 3m - 15.000
Komponen Mur Baut 42.000 20 - 42.000
Oli gardan 13.000 1 - 13.000
Gear set 200.000 1 10.000 210.000
Bearing 50.000 4 - 200.000
Jumlah 2.005.000

Tabel 10. Biaya Pembuatan Komponen


Bahan Biaya Bahan Tenaga
Jenis Jumlah
Jenis Elemen Baku Listrik Penunjang Kerja (Rp)
Biaya (Rp)
(Rp) (Rp) (Rp)
Rangka 313.500 150.000 50.000 200.000 713.500
III. Pembuatan
Komponen

Wadah 420.000 100.000 50.000 200.000 770.000


Poros 190.000 250.000 100.000 150.000 690.000
Baling-baling
50.000 100.000 - 50.000 200.000
Pengaduk
Pengecatan 150.000 100.000 - 50.000 300.000
Jumlah 2.673.500

Tabel 11. Biaya Non Produksi


Biaya Transportasi 100.000
IV. Biaya Non Produksi
Biaya Pengujian Alat 150.000
Jumlah 250.000

Tabel 12. Laba


I. Biaya Desain 450.000
5% dari total biaya II. Pembelian Komponen 2.005.000
V. Laba
( I+II+III+IV ) III. Pembuatan Komponen 2.673.500
IV. Biaya Non Produksi 250.000
Jumlah biaya 5.378.500
Laba (5% jumlah biaya) 268.000

66
Tabel 13. Perkiraan Harga Produk
VI. Perkiraan Harga Produk Jumlah biaya 5.378.500
(Jumlah biaya+laba) Laba 268.000
Jumlah 5.655.500

Dari data tabel diatas dapat dihitung perkiraan harga mesin yang dijual

sebesar Rp. 5.655.500,-. Harga mesin dapat lebih murah jika diproduksi

dengan kuantitas yang banyak dikarenakan pembelian bahan komponen

dalam jumlah banyak akan lebih murah.

E. Hasil dan Pembahasan

1. Wadah Pengaduk

Berdasarkan perhitungan volume wadah pengaduk didapatkan hasil

kapasitas maksimal wadah tersebut sebesar 276,2 liter. Tetapi untuk

kapasitas maksimal pengadukan hanya 113 liter saja.

2. Gaya Pengadukan

Gaya pengadukan diambil dari luas penampang plat pengaduk dan

berat media penanaman jamur yang ditungkan dalam gambar illustrasi.

Gaya pengadukan juga dipengaruhi dengan adanya gaya gesek saat

pengadukan dan sifat bahan media tanam yang ulet. Dan hasil perhitungan

gaya pengaduk adalah 755,2 𝑁 dengan momen sebesar 173,696 𝑁𝑚.

3. Daya Motor Penggerak

Daya motor penggerak dihitung dengan memanfaatkan hasil

perhitungan gaya pengadukan, untuk menghitung daya terlebih dahulu

menghitung gaya pada masing-masing transmisi untuk mendapatkan nilai

67
T. Dari proses penghitungan didapat hasil daya motor yang diperlukan

adalah 569,3 𝑤𝑎𝑡𝑡 atau 0,763 𝐻𝑃, untuk motor listrik yang dipakai

adalah 1 HP karena daya motor harus lebih besar dari pada daya

perhitungan.

4. Poros Pengaduk

Berdasarkan dari perhitungan poros dengan bahan St 50 yang

memiliki kekuatan tarik 50 kg/mm2 hanya memerlukan diameter 18,9 mm,

tetapi pada Mesin Pengaduk Media Penanaman Jamur Tiram memakai

bahan poros St 50 dengan diameter 30 mm jadi dapat disimpulkan poros

pengaduk sangat aman.

5. Transmisi Chain and Sprocket

Perhitungan rantai meliputi kecepatan rantai dan beban yang terjadi

pada rantai, dari hasil perhitungan kecepatan rantai sebesar 0,17 𝑚/𝑠

dengan batasan kecepatan 4-10 m/s (Sularso dan Kiyokatsu Suga,

2002:201) maka dapat dikatakan kecepatan aman. Dan beban yang dialami

rantai sebesar 447,6 kg. Besarnya beban pada rantai lebih kecil dari beban

yang diijinkan (447,6 kg < 510 kg), maka dapat disimpulkan rantai yang

digunakan aman. Rantai memakai ukuran 40 yang biasa digunakan untuk

rantai motor bebek dengan bahan pena, bus, dan rol dipergunakan baja

karbon atau baja khrom dengan pengerasan kulit dan kekuatan yang telah

distandarkan (Sularso dan Kiyokatsu Suga, 2002:191).

68
6. Rangka

Dari hasil analisis menggunakan Autodesk Inventor 2014 rangka

dengan bahan mild steel mengalami defleksi akibat pembebanan sebesar

0,03327 mm dan tegangan maksimal adalah 11,72 Mpa.

7. Harga Produk

Dari analisis harga produk didapatkan hasil perkiraan harga produk

sebesar Rp. 5.655.500,-. Harga mesin dapat lebih murah jika diproduksi

dengan kuantitas yang banyak dikarenakan pembelian bahan komponen

dalam jumlah banyak akan lebih murah.

F. Uji Kinerja Mesin

Pengujian pada Mesin Pengaduk Media Penanaman Jamur Tiram

dilakukan untuk mengetahui kualitas alat tersebut, serta menganalisa

kekurangan atau kesalahan dalam perakitan dan penyetelan alat. Pengujian

dilakukan dengan cara menguji setiap komponen sesuai dengan fungsinya

masing-masing. Langkah pengujian alat/mesin sebagai berikut:

1. Persiapan pengujian

Persiapan pertama pengujian adalah mempersiapkan bahan pembuatan

media tanam seperti: serbuk gergaji (kayu), bekatul, pupuk dan air

secukupnya. Bahan yang dipersiapkan hanya untuk menguji apakah

hasil pengadukan sudah merata atau belum jadi tidak lengkap seperti

dalam pembuatan baglog sesungguhnya.

2. Pengujian dan Hasil Pengujian

69
Setelah persiapan pengujian selesai maka untuk pengujian siap

dilaksanakan. Pengujian dilakukan sebanyak 4 kali sampai tidak ada

masalah yang terjadi.

a. Pengujian pertama

Pengujian pertama dilakukan dengan cara menghidupkan

mesin tanpa adanya beban adukan, dilakukan selama 5 menit dan

hasil dari pengujian pertama tidak ada masalah apapun.

b. Pengujian kedua

Pengujian kedua dilakukan dengan beban adukan setengah

dari kapasitas pengadukan, pengujian dilakukan dengan

memasukan bahan sedikit demi sedikit. Hasil pengujian tidak ada

masalah yang terjadi saat pengadukan selama 3 menit sampai

proses mengeluarkan hasil adukan.

c. Pengujian ketiga

Pengujian ketiga dimana beban pengadukan maksimal,

dilakukan selama 5-7 menit dan langsung dimasukan semua

bahan media tanam tersebut. Namun saat semua bahan masuk

motor listrik berhenti akibat kopling tidak senter karena reducer

bergeser akibat beban yang besar.

d. Pengujian keempat

Pengujian keempat dilakukan setelah ada perbaikan pada

reducer yang dipasang dengan kuat dan tambahan ring pada

bautnya dan penyenteran antara poros motor dan reducer sehingga

70
kopling terletak satu sumbu. Dengan semua bahan ada diwadah

pengujian dilakukan dan hasil pengadukan dapat berjalan tanpa

motor mati namun kekurangannya terjadi getaran pada reducer

tetapi masih dalam batas aman. Pengadukan dilakukan selama 7

menit dan mengeluarkan hasil pengadukan dengan posisi

pengaduk masih berjalan, hasil dari proses pengadukan juga dapat

dilihat merata.

G. Keunggulan dan Kekurangan Mesin

Setelah dilakukan pengujian terhadap kinerja Mesin Pengaduk Media

Penanaman Jamur Tiram masih memiliki beberapa kelemahan-kelemahan,

diantaranya:

1. Pengoperasian masih semi otomatis.

2. Saat proses pengadukan ada sebagian bahan yang keluar dari karena

tidak ada penutup.

3. Terjadi getaran pada reducer saat kapasitas maksimal pengadukan.

4. Saat mengeluarkan hasil pengadukan tidak dapat keluar semua bahan

media tanam sehingga mesin harus dimatikan dahulu untuk keamanan

mengeluarkan sisa bahan media tanam yang tertinggal dengan cara

manual.

Selain memiliki kelemahan-kelemahan seperti diatas, Mesin Pengaduk

Media Penanaman Jamur Tiram juga mempunyai beberapa keunggulan atau

kelebihan, diantaranya:

71
1. Dapat mengaduk dengan cepat dan hasilnya merata.

2. Tidak menimbulkan polusi udara maupun polusi suara.

3. Biaya operasionalnya murah dalam pemakaian.

4. Pengoperasian mudah.

72

Anda mungkin juga menyukai