BAB I
PENDAHULUAN
variasi aktivitas demi mendapatkan kenikmatan seksual. Dari sinilah timbul istilah
kelainan seksual, meskipun ini bersifat subyektif karena apa yang disebut kelainan
diajak berkomunikasi dengan orang lain atau layak dimasukkan rumah sakit jiwa.
Menurut Ulmann (Fausiah dan Widury, 2008) Perilaku abnormal memiliki makna
yang sama dengan gangguan perilaku, gangguan mental/jiwa, sakit mental, dan
dan gangguan disfungsi seksual.2 Parafilia merupakan satu dari kelainan seksual
yang boleh dibagi lagi kepada beberapa subtype. Parafilia adalah istilah yang
menggambarkan seksual arousal yang terjadi terhadap suatu objek, atau pada
suatu situasi, atau pada seseorang bukan disebabkan oleh stimulasi normal dan ini
dapat menimbulkan distress atau masalah pada orang tersebut atau pasangannya,
Parafilia dapat berkisar dari perilaku yang hampir normal hingga perilaku
yang bersifat merusak atau menyakiti hanya bagi satu orang atau mengancam
2
masyarakat secara luas. Edisi revisi keempat Diagnostic and statistical manual of
zoofilia. Dalam makalah ini lebih dijelaskan tentang fetitisme. Pada fetisisme
focus seksual adalah pada objek seperti sepatu, sarung tangan, celana dalam, dan
stoking. Biasanya gangguan fetisisme bermula saat remaja, walaupun fetis dapat
terjadi pada masa kanak-kanak.1 Gangguan ini terbatas hampir hanya pada laki-
laki saja.3
yaitu Fetishisme.
fetishisme.
3
BAB II
PENDAHULUAN
2.1 Fetishisme
dari bahasa latin facticius (“buatan”) dan facere (“untuk membuat”). Mulanya
fetish dikenal sebagai sebutan pada obyek yang memiliki kekuatan spiritual.
Namun berubah ketika Alfred Binet, pakar ahli dari barat memperkenalkan fetish
seksual (obyek seksual) yang lama kelamaan akhirnya kata fetish dianggap
digunakan adalah ekstensi dari tubuh manusia, seperti pakaian, atau sepatu.3
Fetisisme adalah kegairahan atau kepuasan yang didapat dari sesuatu objek,
ditangkap dan salah disisi hukum. Orang dengan perilaku transvertik fetisisme
tuntutan pelanggaran ringan jika mereka secara jelas merupakan laki-laki yang
dengan gangguan identitas gender. Fetisisme hampir terjadi pada laki-laki. Lebih
parafilia sering memiliki tiga hingga lima parafilia, baik terjadi bersamaan atau
pada waktu yang berbeda di dalam kehidupannya. Pola kejadian ini terutama pada
fetisisme transvestik, voyeurism, dan zoofilia. Kejadian perilaku ini sering sering
memuncak pada usia diantara 15 dan 25 tahun dan menurun secara bertahap.
a) Faktor psikososial
dengan orang tua dengan jenis kelamin berlawan atau pilihan objek yang
Adapun beberapa dari pendapat para ahli telah menyimpulkan hal yang
seksual
- Rasa ingin tahu atau ketertarikan akan benda-benda milik lawan jenis
jenis
b) Faktor Biologis
dengan parafilia. Diantara pasien yang dirujuk ke pusat medis besar, yang
hormon abnormal, 27% dengan tanda neurologis yang ringan atau berat
timbulnya parafilia.
Fetisisme terdiri dari beberapa jenis yang dapat dibagi kepada fetisisme
dan fetisisme transvestik. Selain itu, terdapat juga jenis-jenis fetisisme lain seperti:
patung.
mesin.
kecelakaan.
pakaian anak.
seksual yang didapat dari benda-benda seperti bulu, balon, celana dalam
ditegakkan apabila objek fetish benar-benar merupakan sumber yang utama dari
rangsangan seksual atau penting sekali untuk respons seksual yang memuaskan.3
parafilia. Di antara pasien yang dirujuk ke pusat medis besar, yang memiliki
temuan organic positif mencakup 74% pasien dengan kadar hormon abnormal,
27% dengan tanda neurologis yang ringan atau berat. Kriteria diagnostik DSM-
secara klinis bermakna atau hendaya fungsi sosial, pekerjaan, atau area
fungsi lain.
C. Objek fetis tidak terbatas pada barang pakaian perempuan yang digunakan
pada pakaian banci (seperti : pada fetisisme transvestik) atau alat yang
tidak berulang atau kompulsif dan yang dilakukan karena masih bersifat baru.
8
Beberapa parafilia (terutama tipe aneh) dikatakan dengan gangguan jiwa lain
seperti skizofrenia. Penyakit otak juga dapat melepaskan impuls yang cabul.
kejahatan seksual yang biasanya tidak berisi kandungan terapi. Jika korban
terdapat di dalam keluarga atau lingkungan kerja, kendali eksternal datang dengan
pelaku untuk melakukan dorongan. Terapi obat mencakup obat antipsikotik atau
mammae, nyeri kepala, peningkatan berat badan dan penurunan densitas tulang.
Terapi perilaku kognitif digunakan untuk mengubah pola parafilik yang dipelajari
untuk menyokong pencarian korban lain), dan pembelajaran hal yang memicu
impuls parafilik sehingga stimulus dapat dihindari juga diberikan. Pada modifikasi
pelaku yang lain yang menanyakan mengenai perasaan, pikiran, dan motif yang
kognitif dan menunjukan kepada pasien mengenai tidak adanya empati terhadap
korban.
yang menyebabkan parafilia timbul. Secara khusus, mereka menjadi sadar akan
mereka mendekati pasangan dengan cara seksual yang lebih normal. Terapi seks
merupakan tambahan yang tepat untuk terapi pada pasien yang merupakan
penderita disfungsi seksual spesifik ketika mereka mencoba aktivitas seksual yang
tidak menyimpang.
10
Prognosis pada fetisisme buruk, hal ini berhubungan dengan onset usia
yang awal, tingginya frekuensi tindakan, tidak adanya perasaan bersalah atau
malu terhadap tindakan tersebut, dan penyalahgunaan zat. Perjalanan penyakit dan
prognosisnya baik jika pasien memiliki motivasi tinggi untuk berubah dan jika
BAB III
KESIMPULAN
bahwa seksualitas adalah faktor pendorong terkuat untuk melakukan sesuatu dan
bahwa pada masa balita pun anak-anak mengalami ketertarikan dan kebutuhan
tahap oral berlangsung pada usia 0 – 18 bulan dimana kesenangan bayi terousat
sumber kesenangan anak. Sumber kenikmatan pokok yang berasal dari mulut
adalah makanan. Makan meliputi, stimulasi terhadap bibir dan rongga mulut serta
menelan. Kemudian setelah gigi tumbuh maka mulut dipakai untuk menggigit dan
mengunyah. Dua aktifasi oral ini merupakan prototype bagi banyak cirri karakter
yang berkembang dikemudian karakter. Tahap anal berlangsung pada anak usia
1,5 tahun – 3 tahum. Libido dipusatkan didaerah anal dimana anal berfungsi
feses). Di fasi ini terjadi sifat ambivalensi pada anak dimana anak berusaha
phallic berlangsung pada anak usia 3 – 6 tahun, kenikmatan terletak pada alat
kelaminnya. Pada tahap ini anak menyadari jenis kelaminnya bertepatan pada
kesadaran bahwa dirinya dipisahkan dari beberapa aspek dari kehidupan orang
tuanya. Tahap latency berlangsung pada anak usia 6 – 12 tahun (sampai usia
12
puberty) selama periode ini, anak menekan seluruh minat seksual dan
tenang dan anak beridentifikasi lebih luas lagi di luar objek orang tuanya seperti
teman, orang tua, dan guru. Tahap genital terjadi mulai dari masa pubertas dan
seterusnya. Fase ini di bagi menjadi 3 fase yaitu, fase pubertas usia 11 – 13 tahun,
fase adelocens usia 14 – 18 tahun, dan fase dewasa usia 18 tahun keatas.
Penyebab fetisisme paling sering adalah akibat faktor psikososial dan faktor
biologis.
atau perilaku seksual yang intens dan berulang yang melibatkan penggunaan
objek yang tidak hidup (contoh: pakaian dalam). Fantasi, dorongan seksual, atau
fungsi social, Pekerjaan, atau area fungsi penting lain. Objek fetis tidak terbatas
pada barang pakaian perempuan yang digunakan pada pakaian banci (seperti pada
fetisisme transvestik) atau alat yang dirancang untuk tujuan stimulus perabaan
dimana pakaian sebagai objek fetish bukan hanya sekedar dipakai, tetapi juga
lebih dari satu jenis barang yang dipakai dan seringkali suatu perlengkapan yang
menyeluruh, termasuk rambut palsu dan tat arias wajah. Fantasi fetishtik adalah
lazim, tidak menjadi suatu gangguan kecuali apabila menjurus kepada suatu ritual
13