Anda di halaman 1dari 8

1

PROFIL PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL MAHASISWA IAIN KERINCI

A. Latar Belakang Masalah

Di era yang semakin berkembang dan maju seperti saat ini,

pendidikan merupakan sesuatu yang sangat vital dan penting bagi kehidupan

manusia. Bagi manusia pendidikan itu merupakan suatu keharusan, karna

pendidikan manusia akan memiliki kemampuan dan kepribadian yang

berkembang. Pendidikan adalah sebuha program melibatikan sejumlah

komponen yang bekerja sama dalam proses untuk mencapai tujuan.1

Dalam Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 tahun 2003 BAB

II Pasal 3 tentang Sistem Pendidikan Nasional disebutkan bahwa :

“Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan


membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermatabat dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
negara yang berdemokrasi serta bertanggung jawab.”2

Ini menunjukkan bahwa pendidikan nasional memiliki arah serta

tujuan yang jelas yakni untuk mengembangkan potensi yang dimiliki oleh

peserta didik. Sukmadinata menyatakan bahwa, proses pendidikan terarah

pada peningkatan penguasaan pengetahuan, kemampuan, keterampilan,

pengembangan sikap dan nilai-nilai dalam rangka pembentukan dan

1
Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), h.1
2
Undang- Undang RI No. 20 Tahun 2003, Sistem Pendidikan Nasional, (Surabaya: Media
1
centre, 2005), h.8
2

pengembbangan diri peserta didik. Ini berarti bahwa proses pendidikan

selalu berorientasi kepada penguasaan peserta didik terhadap segala bentuk

pengetahuan yang telah diperolehnya dari proses belajar.

Untuk mencapai hasil pendidikan yang optimal maka diperlukan

proses belajar mengajar yang dimana merupakan inti dari proses pendidikan

secara keseluruhan dengan guru sebagai pameran utamanya. Salah satu

peran guru dalam belajar mengajar yaitu guru sebagai motivator bagi siswa

untuk belajar. Yang dimaksud dengan belajar adalah modifikasi atau

memperteguh kelakuan melalui pengamatan. Belajar keterampilan proses

seperti halnya belajar siswa aktif bukan gagasan yang merupakan sifat

baku.3 Menurut pengertian ini, belajar adalah merupakan suatu proses, suatu

kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan. Belajar bukan hanya mengingat,

akan tetapi lebih luas dari pada itu, yakni mengalami Hasil belajar bukan

suatu penguasaan hasil latihan, melainkan perubahan kelakuan.

Belajar selalu dikaitkan dengan perubahan-perubahan yang terjadi

pada diri seorang peserta didik setelah mengikuti kegiatan belajar. Dalam

pembelajaran yang diikuti dengan baik oleh peserta didik, hasil yang

dicapainya tentu akan lebih baik. Namun sebaliknya, jika proses belajar

tidak diikuti dengan baik oleh peserta didik tentu saja hasil yang dicapai

akan lebih buruk.

Salah satu peranan guru dalam mengajar adalah guru sebagai

3
Pupuh Fathurohman, Strategi Belajar Mengajar, (Bandung : Refika Aditama, 2006),
h.7
3

motivator bagi siswa untuk belajar.4 Sebagaimana Firman Allah SWT dalam

surat Az-Zumar ayat 9 :

   


  
  
    
  
    
  

Artinya : (Apakah kamu Hai orang musyrik yang lebih beruntung)
ataukah orang yang beribadat di waktu-waktu malam dengan
sujud dan berdiri, sedang ia takut kepada (azab) akhirat dan
mengharapkan rahmat Tuhannya? Katakanlah: "Adakah
sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang
yang tidak mengetahui?" Sesungguhnya orang yang
berakallah yang dapat menerima pelajaran.5
(Q.S. Az-Zumar : 9)

Allah yang membuat manusia berilmu dengan menciptakan potensi

dalam diri manusia tersebut, dengan potensi itulah manusia dapat menggali

dan mencari ilmu pengetahuan serta menerimanya. Dia mengajarkan

manusia melalui alam ciptaan-Nya dan wahyu yang disampaikan kepada

Nabi. Dari ayat di atas dijelaskan bahwa Allah pemahaman terhadap ayat-

ayat al-Qur’an dalam hubungannya dengan pengembangan ilmu

pengetahuan yang erat kaitannya dengan kegiatan pendidikan.6

Belajar adalah merupakan suatu proses, suatu kegiatan dan suatu hasil

dan tujuan. Belajar bukan hanya mengingat akan tetapi lebih luas dari pada

4
Ibid, h.34
5
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Jakarta: Yayasan Penyelenggara
Penterjemah/Penafsir Al-Qur’an, 2012), h. 885
6
Abuddin Nata, Tafsir Ayat-Ayat Pendidikan (Tafsir Al-Ayat Al-tarbawi), (Jakarta : PT
Raja Grafindo Persada, 2002), h.169
4

itu, yakni mengalam hasil belajar bukan suatu penguasaan hasil latihan,

melainkan perubahan kelakuan.7

Sifatnya rahasia maupun yang tidak. Hal-hal tersebut dapat membantu

manusia dalam membangun sebuah hubungan yang baik. Dengan adanya

keterbukaan dalam berkomunikasi melalui proses tersebut, maka manusia

yang sedang menjalin suatu hubungan dapat mengenal pribadi satu sama

lain dengan baik. Saling mengetahui perasaan serta informasi diri satu sama

lain, memberi dukungan, serta mengetahui harapanharapan orang lain, dapat

menghindari hambatan-hambatan yang mungkin dapat terjadi dalam suatu

hubungan. Proses penyampaian informasi yang berhubungan dengan diri

sendiri kepada orang lain oleh Jounard disebut sebagai pengungkapan diri

atau self disclosure

Pengungkapan diri merupakan jenis komunikasi di mana kita

mengungkapkan informasi tentang diri kita sendiri yang biasanya kita

sembunyikan. Menurut Lumsden (dalam Pamuncak, 2011) self disclosure

dapat membantu seseorang berkomunikasi dengan orang lain, meningkatkan

kepercayaan diri serta hubungan menjadi lebih akrab. Selain itu, self

disclosure dapat melepaskan perasaan bersalah dan cemas. Maka hal-hal

tersebutlah yang pada akhirnya dapat mendorong seseorang untuk

melakukan pengung

Media sosial yang memungkinkan secara perangkat siapa pun bisa

mengunggah apa saja, pada akhirnya memunculkan budaya berbagi yang

7
Martinis Yamin., Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi, (Jakarta: Gaung Persada
Press, 2010), h.67
5

berlebihan dan pengungkapan diri (self disclosure) di dunia maya. Cross

(dalam Nasrullah, 2015: xii) memaparkan data pada 2011 yang

menyebutkan dalam satu musim saja ada sekitar 159 juta publikasi di jurnal

pribadi online atau blog atau setara dengan lebih dari 68 ribu publikasi baru

setiap harinya. Pengungkapan tersebut menjadi sebuah budaya yang pada

akhirnya memberikan pengaburan terhadap batas-batas antara ruang pribadi

dan ruang publik. Pengungkapan diri serta budaya berbagi yang berlebihan

di media sosial ini lah yang kerap menimbulkan berbagai masalah yang

terjadi di masyarakat. Seperti kita ketahui telah sering terjadi penculikan,

perdagangan manusia, bahkan pembunuhan serta tindak kriminal lain yang

terjadi, yang bermula dari media sosial. Seringkali pengguna (user)

membagikan informasi yang bersifat pribadi dan sensitif ke media sosial

secara berlebihan, sehingga dapat memicu terjadinya tindak kriminal. Selain

itu, kemauan untuk mengungkapkan diri dan berbagi secara berlebihan di

media sosial dapat menimbulkan kerugian – kerugian lain bagi

penggunanya.

Penelitian ini bagaimanA Konsep Diri Mahasiswa dalam Media

Sosial, dimana media sosial dikhususkan kepada Instagram. Penelitian

dilakukan dengan melakukan wawancara pada mahasiswa IAIN Kernci.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui konsep diri mahasiswa dalam

menggunakan Instagram dan faktor-faktor yang mempengaruhi konsep diri

positif maupun konsep diri negatif mahasiswa dalam menggunakan media

sosial.
6

Berdasarkan permasalahan diatas, maka penulis tertarik untuk

melakukan penelitian skripsi dengan judul: “PROFIL PENGGUNAAN

MEDIA SOSIAL MAHASISWA IAIN KERINCI ”.

B. Batasan dan Rumusan Masalah

1. Batasan Masalah

Agar penelitian ini terarah dan mencapai tujuan yang di harapkan.

Penulis memberi batasan masalah yang diteliti yaitu: Profil Penggunaan

Media Sosial Mahasiswa IAIN Kerinci dan khsusus pad mahasiswa yang

menggunakan media sosial.

2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan suatu

masalah sebagai berikut:

a. Bagaimana Profil Penggunaan Media Sosial Mahasiswa IAIN

Kerinci?

b. Apa dampak positif dan negatif terhadap Penggunaan Media Sosial

Mahasiswa IAIN Kerinci?

c. Apa saja solusi dari kendala dalam Profil Penggunaan Media Sosial

Mahasiswa IAIN Kerinci?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan permasalahan di atas, penelitian ini bertujuan

untuk:
7

a. Ingin mengetahui Profil Penggunaan Media Sosial Mahasiswa

IAIN Kerinci?

b. Ingin mengetahui positif dan negatif terhadap Penggunaan Media

Sosial Mahasiswa IAIN Kerinci?

c. Ingin mengetahui Apa saja solusi dari kendala dalam Profil

Penggunaan Media Sosial Mahasiswa IAIN Kerinci?

2. Manfaat Penelitian

Penulis mengharapkan dengan hasil penelitian ini dapat

memiliki manfaat :

a. Manfaat Teoritis

Penulis mengharapkan penelitian ini dapat menjadi acuan

untuk penelitian selanjutnya serta dapat dikembangkan untuk

penelitian lainnya yang relevan

b. Manfaat Praktis

a) Bagi Mahasiswa

Mampu meningkatkan minat dan motivasi, dalam Profil

Penggunaan Media Sosial Mahasiswa IAIN Kerinci.

b) Bagi Guru

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumbangan pikiran

bagi mahasiswa sebagai dalam penggunaan media social


8

c) Bagi Penulis

Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar

Sarjana Strata Satu (S1) pada Fakultas Tarbiyah dan Ilmu

Keguruan Program Studi Tadris Biologi Institut Agama Islam

Negeri (IAIN) Kerinci.

Anda mungkin juga menyukai