Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

FISIOLOGI GANGGUAN SALURAN PENCERNAAN

Disusun oleh:
Kelompok 7

1. Windi Cahayati Fasya 4111151018


2. Nurul Aprillia 4111151026
3. Regina Mega Ayu P.S 4111151032
4. Nabila Sri Wildansyah 4111151033
5. Andi Dian Rezky Nitami 4111151060
6. Geofany Magdalena S 4111151061
7. Louis Julian Saputra 4111151078
8. Bismo Nugoho 4111151079
9. Shiva Valeska A 4111151106
10. Mayang Sri Ratih 4111151108
11. M.Fadli Mubarok 4111151117
12. Syafira Pratiwi Khairul 4111151145
13. Faqih Nur Rizkiana 4111151155
14. Dinah Intan Rasari 4111151161
15. Syabila Fasha R 4111151175

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI
KATA PENGANTAR

Puji sykur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, dan karunia-Nya.Sehingga kami dapat menyelesaikan tugas
pembuatan makalah tentang Fisiologi gangguan pencernaa dengan sebaik-baiknya
yang akan didiskusikan di mini pleno pada Jumat 15 April 2016.
Pembuatan makalah ini sendiri berpedoman dari berbagai sumber seperti
textbook atau literatur. Penyusunan makalah ini tidak lepas dari bantuan berbagai
pihak. Dalam kesempatan ini, kami ucapkan terima kasih kepada dr. Endah selaku
fasilitator diskusi kelompok kami. Harapan kami semoga makalah ini dapat
membantu dan menambah pengetahuan dan ilmu bagi para pembaca. Makalah
yang kami buat ini tidak luput dari kesalahan, oleh karena itu saran dan kritik yang
membangun selalu kami harapkan.

Cimahi, 14 April 2016

Penulis
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Setiap makhluk hidup memerlukan makanan yang merupakan sumber energy makhluk
hidup. Makanan yang dimakan manusia harus dicerna terlebih dahulu agar dapat menghasilkan
energy. Manusia memiliki saluran pencernaan yang dimulai dari cavum oris dan berakhir di
anus. Disetiap organ pencernaan memiliki fungsinya masing-masing. System pencernaan
merupakan salah satu hal terpenting agar manusia dapat bertahan hidup akan tetapi terdapat juga
berbagai gangguan yang dapat membahayan tubuh. Terdapat berbagai penyakit atau gangguan
pada system saluran pencernaa. Gangguan yang paling sering kita jumpai adalah mual dan
muntah. Makalah ini akan membahas system pencernaan manusia dengan berbagai gangguannya
termasuk mekanisme mual dan muntah.

1.2 Rumusan Masalah


 Apa yang dimaksud dengan mual, retching dan muntah?
 Apa sajakah organ-organ saluran pencernaan?
 Factor apa sajakah yang menjadi penyebab mual dan muntah?
 Bagaimana neurofisiologi muntah?
 Apa saja komplikasi yang dapat timbul dari muntah?

1.3 Tujuan
 Memahami definisi dari mual, retching dan muntah
 Mengetahui organ-organ yang mengalami gangguan pencernaan
 Memahami neurofisiologi mual dan muntah
 Mengetahui aksi muntah
 Mengetahui komplikasi muntah
1.4 Manfaat

Makalah ini dibuat oleh penulis untuk menambah ilmu dan pengetahuan
pembaca khususnya tentang Reaksi antibody dan antigen khususnya antibody
sebagai efektor humoral adaptif serta meminimalisir kesalahan dalam tindakan
praktik yang disebabkan oleh ketidakpahaman dalam menganalisis kasus yang
dihadapi nantinya tentang imunologi.
BAB II
ISI

Saluran cerna memberi tubuh persediaan air, elektrolit, vitamin, zat makanan secara terus
menerus. Untuk mencapai hal ini dibutuhkan gerakan makanan melalui saluran cerna, sekresi
getah pencernaan dan pencernaan makanan, absorbs air, sirkulasi darah melalui traktus
gastrointestinal untuk membawa zat-zat yang di absorbs serta pengaturan semua fungsi oleh
system local, saraf dan hormone.
Proses pencernaan makanan diawali dengan gerakan mengunyah( mekanik) di dalam
cavum oris oleh gigi, makanan yang sudah halus ( bolus) akan masuk kedalam saluran
esophagus. Esophagus merupakan saluran panjang yang menghubungkan cavum oris dan gaster.
Di gaster makanan akan dicampur zat-zat seperti getah lambung dan enzim-enzim pencernaan,
setelah itu makanan akan disimpan di corpus gaster. Proses pencernaan makanan di gaster
memakan waktu sekitar 4 jam untuk sekali makan. Makanan yang sudah berubah menjadi kimus
akan disalurkan ke duodenum. Disana kimus akan ditambah dengan cairan empedu yang berasal
dari kandung empedu, kimus akan menuju jejunum yaitu usus kosong dan menuju ileum yaitu
usus penyerapan. Di ileum zat-zat nutrisi akan diserap dan masuk pembuluh darah untuk
diedarkan. Kimus akan masuk ke usus besar, disana terjadi penyerapan air dan pembusukan lalu
masuk ke rectum untuk dikeluarkan melalui anus saat proses defekasi.

Organ-Organ SaluranPencernaan
a) CavumOris
 RegioOris:
1. Cavumoris
2. Dentis (gigi)
3. Gingivae (gusi)
4. Glossus/lingua (lidah)
5. Palatum
6. Tonsillapalatina
 Batas-batasdindingcavumoris:
 Depan : Labium oris (bibir)
 Atap : Palatum durum dan palatum molle
 Belakang : Faucium
 Lantai : Diaphragmaoris
 Samping : Buccae (pipi)
 Cavum Oris Terbagi menjadi dua, yaitu:
 Vestibulae Oris
Daerah yang terletak antara gigi serta gusi dan pipi serta bibir
 Cavum Oris Propia
Daerah yang terletak antara arcus dentis superior dan arcusdentis inferior
 Isi Cavum Oris
 Gigi-geligi
 Lidah
 Kelenjar pada Cavum Oris
 Kelenjar pada dinding
 Kelenjar diluar cavumoris
b) Pharnyx
 Pembagian pharynx
 Nasofaring
 Orofaring
 Laringo faring (hipofaring)
 Ruangfaringeal
 Ruang retrofaring
 Ruang parafaring
 Vaskularisasi faring
 Cabang dari a.carotisexterna (cabang faring asendensdancabangfausial)
 Cabang dari a.maxillainterna
 Inervasi
Persarafannya motorik dan sensorik, daerah faring berasal dari plexus faring yang
ekstensif. Plexus ini dibentuk oleh cabang faring dariN.Vagus, cabang dari
N.glossopharnygeus, dan serabut simpatis
 Aliran limfe
 Saluran limfe superior
Mengalir kekelenjar getah bening retrofaring
 Saluran limfe media
Mengalir kekelenjar getah bening jugolo-digastric dan kelenjar cervical dalam
atas
 Saluran limpe inferior
Mengalir ke kelenjar getah bening cervical dalam bawah
c) Esophagus
 Letak
 Rongga thorax
Esofagus pars thoracalis
 Rongga abdomen
Esofagus pars abdominalis
 Vaskularisasi
 Arteri
a. Pars superior
a. thyroidea inferior
b. Pars media
a. esophageal
c. Pars inferior
a. bronchialedan ramus esophageal a. gastricasinistra
 Vena
Vena esophageal
 Limfe
Noduslymphaticuscoeliacus
 Inervasi
 Parasimpatis
N.Vagus
 Simpatis
 N. splanchnicusthoracis (pars thoracis)
 N. splanchnicus mayor (pars abdominal)
 Afferent sensorik
Melaluisarafsimpatis
 Referred pain
Regiosisibawah thorax dan region epigastric
 Fungsi
Sebagaisaluranpenghubungantara faring dangaster
d) Gaster
Gaster terletak di region epigastrica dan hipokondrium sinistra. Gaster memiliki beberapa
bagian yaitu cardic, fundus, corpus, dan pylorus. Gaster memiliki fungsi untuk
menyimpan makanan,pencampuran makanan dengan sekresi dari lambung yang nantinya
akan membentuk kimus. Saat makanan masuk ke lambung makanan membentuk
lingkatan konsentris dari cardiac hingga ke corpus. Lambung dapat menampung sekitar
0,8-1,5L.
Gaster memiliki lapisan dinding yang bermacam-macam. Dimulai dari lapisan teratas
yaitu membrane mukosa yang terdiri dari epitel dan lamina propia. Kemudian terdapat
tunika submukosa yang terdapat jaringan pengikat longgar serta prosesus meissner.
Diantara lapisan mukosa dan submukosa terdapat muskularis mukosa. Setelah itu
terdapat tunika muskularis yang berisi serabut otot berbentuk circular dan longitudinal
dan terdapat plexus aurbach. Yang terakhir adalah lapisan serosa terdapat lapisan
mesothel. Serabut aferen memiliki ujung saraf yang berada di lapisan epitel.
 Struktur external
 Curvatura mayor
 Omentummayus
 Lig. Gastropherenica
 Lig. Gastrosphelenica
 Curvatura minor
 Omentus minus
 Lig. Gastrohepatica
 Lig. Hepatoduodenale
 Stuktur internal
 Mucosa (berlipat “rugae”)
a. Rugaepermanen, membentuk “gastric canal/magenstrasewaldeyer” yang
terletakpadacurvatura minor
b. Gasticrugae, membentuktidaktetaptergantungpada tonus otot
 Mucosa, mengandung:
a. Kelenjar gastric untukmensekresi pepsin dan HCL
b. Kelenjarpyloriceauntukmensekresi secretin
 Otot
a. Stratum longitudinalis
b. Stratum circularis
c. Stratum Obliq
 Vaskularisasi
a. Arteri :
1. A. gastricasinistra
2. A. gastricadextra
3. A. gastroomentalis dextra
4. A. gastroomentalis sinistra
5. A. gastricabreves
b. Vena
1. Vena portae
2. V. gastricasinstra
3. V. gastricadextra
4. A. gastroomentalis dextra
5. A. gastroomentalis sinistra
6. A. gastricabreves
 Inervasi
 Parasimpatis
N.Vagus
 Simpatis
T5-T9 dan N. splanchticus mayor
e) Duodenum
 Vaskularisasi
a. Arteri : A. mesenterica superior dan inferior
b. Vena
- Proximal
Bermuarake vena porta via v.gastricadekstra ,v.gastroduodenale,
danv.pancreoticoduodenale superior.
- Distal
Bermuarakev.mesenterica superior via v.pancreoticoduodenale inferior
- Transperitoneal anastomose dengan vena cava inferior melaluivena
retzius (vena retroperitoneal)
c. Limfatik
Paraleldengan vena, bermuarakenoduslimpatikuscoleacus, mesenterica
superior dan cisterna chylii
 Invervasi
a. Parasimpatis
N.vagus via plexus coleacus
b. Simpatis
N.splanchnicus mayor- gglcoleacus – plexus coleacus
c. Afferent
Dialirkanlewatserabutsimpatis
d. Referred pain
kedermatom T7-9 (region epigastric)

Saluran pencernaan memiliki berbagai fungsi dan manfaat bagi tubuh kita, akan tetapi
saluran penceraan merupakan penyebab gangguan atau penyakit yang paling sering kita jumpai
seperti gangguan- gangguan lambung (gastritis, ulkus lambung, artrofi lambung dll), gangguan
usus halus (pankreatitis, malabsorbsi,dll), gangguan usus besar (konstipasi, diare dll) dan
terdapat pula gangguan umum pada traktus gastrointestinal yaitu muntah yang diawali oleh mual
dan retching.
Mual adalah pengenalan secara sadar terhadap eksitasi bawah sadar pada daerah medulla
yang secara erat berhubungan dengan atau merupakan bagian dari pusat muntah. Setelah
merasakan mual biasanya kita akan mengalami retching yaitu suatu usaha diluar kehendak untuk
muntah berupa gerakan peristaltic terbalik dari lambung dan esophagus tanpa muntah. Setelah
retching biasanya kita akan muntah. Muntah sendiri memiliki arti suatu cara lambung
membersihkan isi dirinya sendiri ketika hampiir semua bagian atas lambung teriritasi secara luas,
teregang atau sangat terangsang. Dapat terjadi pula kelainan-kelainan pada organ saluran
pencernaan seperti yang sudah tertera diatas. Muntah sendiri paling sering karena adanya
kelainan di esophagus, gaster, dan duodenum.
Pusat muntah terletak di nuclei pada medulla oblongata. Muntah mendapat sinyal
sensoris dari faring, esophagus, gaster, dan usus halus bagian atas dengan saraf aferen vagus dan
simpatis. Sedangkan saraf efferennya yaitu nervus 5,7,9,10,simpatis dan nervus spinalis.
Terdapat empat perkara untuk aksi muntah yaitu chemoreseptor trigger zone (obat-obatan,
uremia), vestibular center (motion sickness), cortex cerebri (bau,rasa) dan dari visceral afferent
(iritasi organ pencernaan). Awalnya pusat muntah terangsang kemudian menarik napas dalam
yang diikuti naiknya tulang hyoid dan laring yang menarik sfingter esophagus bagian atas
sehingga terbuka. Setelah itu glottis akan tertutup untuk mencegah muntah ke paru-paru diikuti
dengan pengangkatan palatum mole untuk menutupi nares posterior. Terjadilah kontraksi
diafragma bersama dengan kontraksi dinding abdomen, kemudian sfingter esophagus relaksasi
yang membuat pengeluaran isi lambung melalui esophagus.
Contoh rangsang berasal dari cerebral cortex berupa bau,rasa merangsang emetic center
yang membuat merasa mual dan berlanjut ke vomiting center lalu muntah. Semua jenis rangsang
akan melalui emetic center lalu menuju vomiting center kecuali terjadi tumor di otak (SOL)
langsung merangsang vomiting center sehingga muntah tidak terkontrol.

AKSI MUNTAH
• PUSAT MUNTAH TERANGSANG
• PERNAPASAN DALAM, NAIKNYA TULANG HIOID DAN LARING MENARIK
SFINGTER ESOFAGUS BAGIAN ATAS SEHINGGA TERBUKA
• PENUTUPAN GLOTIS
• PENGANGKATAN PALATUM MOLLE, NARES POSTERIOR TERTUTUP,
KONTRAKSI DIAFRAGMA DENGAN KONTRAKSI DINDING ABDOMEN
• SFINGTER ESOFAGUS RELAKSASI

• PENGELUARAN ISI GASTER MELALUI ESOFAGUS

Gangguan pada organ pencernaan dapat diketahui melalui muntahan yang dihasilkan.
Muntah berupa makanan belum dicerna merupakan tanda bahwa makanan tersebut belum
mencapai gaster, makanan tersebut masih berada di esophagus atau gaster bagian atas. Muntah
berwarna coklat menandakan adanya gangguan pada gaster. Muntah diikuti dengan darah segar
merupakan indikasi adanya iritasi pada esophagus sedangkan muntah yang berwarna hijau ke
kuningan menandakan ada gangguan pada duodenum yang mendapat suplai garam empedu dari
kandung empedu.
Muntah dapat menyebabkan berbagai jenis komplikasi diantaranya:
 Karies gigi dikarenakan HCL yang masuk ke cavum oris
 Pneumonia disebabkan oleh aspirasi HCL dan pepsin ke paru-paru
 Rupture lambung
 Sindrom Mallory Weiss
 Rupture esophagus
Saat muntah, seseorang akan mengeluarkan berbagai jenis zat dari gaster seperti nutrisi, HCL,
K+,Na+,H+ dll yang dapat menyebabkan malnutrisi, hipovolemia, hipokalamia, hiponaremia,
dehidrasi dll.
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Sistem pencernaan memiliki banyak fungsi salah satunya adalah untuk mencerna
makanan. Terdapat organ-organ pencernaan dalam tubuh manusia yang teridiri dari
cavum oris, esofagus, gaster, intestinum tenue, intestinum crissum, rectum dan anus.
Gangguan pencernaan yang sering terjadi adalah muntah yang diawali dengan fase mual
dan retching. Terdapat pusat muntah di daerah medulla oblongata. Rangsang muntah
berasal dari CTZ, visceral afferent, vestibular center dan kortex cerebri yang akan menuju
emetic center dan vomiting center. Muntah dapat dibedakan menjadi beberapa jenis
dengan gangguan pada organ yang berbeda-beda. Dapat pula terjadi komplikasi dari
muntah seperti dehidrasi, malnutrisi, pneumonia dll.

B. SARAN
Demikianlah makalah ini kami buat dengan sebaik-baiknya. Makalah ini tidak luput dari
kesalahan, oleh sebab itu kritik dan saran yang membangun akan selalu kami nantikan
demi kesempurnaan makalah ini. Terima kasih.

Anda mungkin juga menyukai