Anda di halaman 1dari 10

PENDAHULUAN

Kurikulum adalah suatu hal yang mesti ditempouh oleh peserta didik,
agar ia berhak mendapatkan ijazah dan pengakuan sebagai salah satu lulusan dari
skolah bersangkutan. Setiap masa yang ditempuh, tentu ada perobahan perobahan
dalam tubuh kurikulum itu, tang kemudian kurikulum ini dituntut agar di
kembangkan sesuai dengan kebutuhan pendidikan dimasa itu.

Oleh kare itulah kurikulum sangat perlu dikembangjan agar


penddidikan itu benar-benar dapat di capai semaksimal mungkin. Dalam
pengembangan kurikulum ini, tentu bukan pekerjaan yang senmbarangan dibuat-
buat saja, harus ada komponen komponen yang harus dilengkapi, sehingga
menjadi sebuah kurikulum yang layak di tempuh oleh peserta didik tersebut untuk
mencapai ijazah.

Karna itulah, kami dari kelompok Sembilan mata kuliah


pengembangan kurikulum, ditugaskan untuk menyelesaikan tugas makalah
dengan juduln komponen-komponen pengembangan kurikulum. Dan tentu dalam
makalah ini masih terdapat banyak kesalahan, maka kami sangat mengharapkan
saran yang dapat membangun dari semua kawan-kawan maha siswa, terutama
bapak pembimbing.
PEMBAHASAN

KOMPONEN-KOMPONEN PENGEMBANGAN KURIKULUM

Komponen–komponen adalah suatu susunan dalam sistem Komponen


komponen yang membebtuk sistem kurikulum adalah: komponen tujuan, isi
kurikulum, metode atau strategi dan komponen evaluasi. Setiap komponen harus
saling berkaitan satu sama lain, manakala tidak berkaitan dengan komponen
lainnya, maka sistem kurikulum akan terganggu pula.

1. Komponen Tujuan1

Komponen tujuan berhubungan dengan arah atau hasil yang


diharapkan. Dalam skala makro rumusan tujuan kurikulum erat kaitannya dengan
filsafat atau sistem nilai yang dianut oleh masyarakat. Tujuan pemdidikan
memiliki klasifikasi, dari mulai tujuan yang paling umum sampai tujuan khusus
dan dapat diukur, yang kemudian dinamakan kompetensi. Tujuan pendidikan
diklasifikasikan menjadi empat yaitu:

a. Tujuan Pendidikan Nasional (TPN), adalah tujuan yang bersifat paling


umum dan merupakan sasaran akhir yang harus dijadikan pedoman oleh
setiap usaha pendidikan

b. Tujuan Institusional (TI) adalah tujuan yang harus dicapai oleh setiap
lembaga pendidikan. Dengan kata lain tujuan ini dapat didefenisikan
sebagai kualifikasi yang harus dimiliki oleh setiap siswa setelah
menempuh atau dapat menyelesaikan program di suatu lembaga
pendidikan tertentu.

1
Yulaelawati Ella. (2004). Kurikulum dan Pembelajaran. Bandung: Pakar Raya hal 35
c. Tujuan Kurikuler (TK) adalah tujuan yang harus dicapai oleh setiap
bidang studi atau mata pelajaran.dapat diartikan sebagai suatu kualifikasi
yang harus dimiliki anak didik setelah mereka menyelesaikan suatu bidang
studi tertentu dalam suatu lenbaga pendidikan.

d. Tujuan Instruksional atau tujuan pembelajaran (TP) kemampuan yang


harus dimiliki oleh anak didik setelah mereka mempelajari bahasan
tertentu dalam bidang studi tertentu dalam satu kali pertemuan

Toto Ruhimat dkk (Bloom,1965), mengemukakan bahwa “ bentuk


prilaku sebagai tujuan yang harus dirumuskan dapat digolongkan ke tiga
klasifikasi atau tiga domain yaitu domain kognitif, afektif psikomotor”.2

a. Domain kognitif

Domain kognitif adalah tujuan pendidikan yang berhubungan dengan


kemampuan intelektual atau kemampuan berfikir seperti kemampuan
mengingat, dan memecahkan masalah. Domain kognitif menurut Bloom
terdiri dari 6 tingkatan, yaitu:

1) Pengetahuan (Knowledge) adalah kemampuan mengingat dan


kemampuan mengungkap kembali informasi yang sudah dipelajarinya.
Kemampuan dalam bidang pengetahuan ini dapat berupa: pertama,
pengetahuan tentang terminologi, atau istilah Kedua, pengetahuan
tentang prosedur atau cara suatu proses tertentu.

2) Pemahaman (Comprehension) adalah kemampuan untuk memahami


suatu objek atau subjek pelajaran. Kemampuan memahami ini bisa
merupakan kemampuan

2
Prof. Dr. H. Oemar Hamalik, (2007). Dasar-dasar Pengembangan Kurikulum. Bandung:
PT Remaja Rosdakarya hal 145
3) menerjemahkan, menafsirkan, atau kemampuan ekstrapolasi.

4) Penerapan (Application) adalah kemampuan untuk menggunakan


konsep, prinsip, prosedur pada situasi tertentu.

5) Analisis adalah kemampuan menguraikan atau memecahkan suatu


bahan pelajaran kedalam bagian-bagian atau unsure-unsur serta
hubungan antara bagian bahan itu.

6) Sintesis adalah kemampuan untuk menghimpun bagian-bagian dalam


suatu keseluruhan yang bermakna.

Evaluasi adalah tujuan paling tinggi dalam domain kognitif tujuan ini
berkenaan dengan kemamapuan membuat penilaian terhadap sesuatu berdasarkan
maksud atau kriteria tertentu.Tiga tingkatan tujuan kognitif yang pretama yaitu
pengetahuan pemahaman dan aplikasi, dikatakan tujuan kognitif paling rendah
sedangkan tiga tingkatan berikutnya analoisis, sintasi, dan evaluasi dikatakan
tujuan kognitif yang paling tinggi.3

b. Domain Afektif
1) Toto Ruhimat dkk (krathwohl dan kawan-kawan, 1964 )
mengemukakan “domain afektif memiliki tingkatan
yaitu:Penerimaan,merespon,menghargai,mengorganisasi,
karakterisasi nilai.”

3
Nana Syaodih Sukmadinata. (1997). Pengembangan Kurikulum : Teori dan
Praktek. Bandung : PT. Remaja Rosda Karya.hal 167
Penerimaan adalah sikap kesadaran atau kepekaan seseorang
terhadap gejala, kondisi, keadaan atau suatu masalah.

2) Merespon ditunjukan oleh kemauan untuk berpartisi aktif dalam


kegiatan tertentu seperti kemauan untuk menyelesaikan tugas tepat
pada waktunya, kemauan untuk mengikuti diskusi, kemauan untuk
membantu orang lain dan sebagainya.

3) Menghargai adalah kemauan untuk memberi penilaian atau


kepercayaan kepada gejala atau suatu objek tertentu.

4) Mengorganisasi adalah mengkonseptualisasi nilai yaitu memahami


unsur –unsur abstrak dari suatu nilai yang telah dimiliki dengan
nilai-nilai yang datang kemudian; serta mengorganisasi suatu
sistem nilai4, yaitu: mengembangkan suatu sistem nilai yang saling
berhubungan yang konsisten dan bulat termasuk nilai-nilai yang
lepas-lepas.

5) Karakterisasi adalah mengadakan sintesis dan internalisasi sistem


nilai dengan pengkajian secara mendalam, sehingga nilai-nilai
yang dibangunnya, itu dijadikan pandangan (fasafah) hidup serta
dijadikan pedoman dalam bertindak dan berprilaku.
c. Domain psikomotor

Domain psikomotor adalah tujuan yang berhubungan dengan


kemampuan keterampilan atau skill seseorang. Ada tujuh tingkatan yang termasuk
kedalam domain ini:

4
Drs.Hendayat Soetopo,Wast.1982. Pembinaan dan Pengembangan Kurikulum.
Jakarta:BinaAksar hal. 122
1) Persepsi(perception) merupakan kemampuan seseorang dalam
memandang sesuatu yang dipermasahlakan

2) kesiapan (set) adalah kesediaan seseorang untuk melatih diri tentang


keterampilan tertentu yang di refleksikan dengan prilaku-prilaku
khusus.

3) Meniru (imitation) adalah kemampuan seseorang dalam


memperaktekkan gerakan-gerakan sesuai dengan contoh yang diamati

4) Membiasakan (Habitual) adalah kemampuan seseorang untuk


memperaktekkan gerakan-gerakan tertentu tampa harus melihat contoh

5) Menyesuaikan (Adaption) kemampuan yang sudah disesuaikan


dengan situasi dan kondisi yang sudah ditentukan

6) Menciptakan (Organization) kemampuan seseorang untuk berkreasi


dan menciptakan sendiri suatu karya.

2. Komponen isi / Materi pelajaran

Isi kurikulum merupakan komponen yang berhubungan dengan


pengalaman belajar yang harus dimiliki siswa.

3. Komponen Metode / Strategi

Startegi meliputi rencana, metode dan perangkat yang direncanakan


untuk mencapai tujuan tertentu.Toto Ruhimat dkk (T.Rakajoni) mengartikan
strategi pembelajaran sebagai pola dan urutan umum dosen-mahasiswa dalam
mewujudkan kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan5 yang telah
ditentukan. Istilah lain yang juga dimiliki kemiripan dengan strategi adalah
pendekatan (approac). Pendekatan dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut
pandang kita terhadap proses pembelajaran.Toto Ruhimat dkk (Roy kelli, 1998),
mengemukakan bahwa “ ada dua pendekatan dalam pembelajaran, yaitu
pendekatan yang berpusat pada dosen dan pendekatan yang pusat pada maha
siswa.Pendekatan berpusat pada dosen menurunkan strategi pembelajan langsung,
pembelajaran deduktif atau pembelajaran ekspositori. Sedangkan pendekatan
pembelajaran yang berpusat pada mahasiswa, menurut strategi pembelajaran
discovery dan inkuiyi serta strategi pembelajaran induktif”.

4. komponen Evaluasi

Evaluasi merupakan komponen untuk melihat efektifitas pencapaian


tujuan. Evaluasi sebagai alat untuk melihat keberhasilan dapat dikelompokan
kedalam dua jenis yaitu tes dan non tes.

a. Tes

1) Kriteria tes sebagai evaluasi


Sebagai alat ukur dalam prosese evaluasi, tes harus memiliki dua
kriteria yaitu kriteria validitas dan reliabilitas.

2) Jenis-jenis tes

Tes hasil belajar dapat dibedakan atas beberapa jenis. Berdasarkan


jumlah perserta, tes hasil belajar dapat dibedakan menjadi tes
kelompok dan tes individu. dilihat dari cara penyusunanya, tes juga
dapat dibedakan menjadi tes buatan guru dan tes standar.

5
Nasution, (2003). Asas-asas Kurikulum. Jakarta: Bumi Aksara. Hal 200
b. Non tes

Non tes adalah alat evaluasi yang biasanya digunakan untuk menilai
aspek tingkat laku termasuk sikap, minat dan motivasi. Ada beberapa
jenis non tes sebagai alat evaluasi, diantanya wawancara observasi,
studi kasus, skala penilaian.

1) observasi adalah teknik penilaian dengan cara mengamati tingkah


laku pada situasi tertentu. Ada dua jenis observasi yaitu observasi
partisipatip dan non partisipatif.

2) Wawancara adalah komunikasi langsung antara yang diwawancarai


dan yang mewawancarai.ada dua jenis wawancara yaitu wawancara
langsung dan wawancara tidak langsung.

3) Studi kasus dilaksanakan untuk memepelajari individu dalam


periode tertentu secara terus menerus.

4) Skala penilaan atau bisa disebut rating scale merupakan salah satu
alat penilaian dengan menggunakan skala yang telah disusun dari
ujung negative sampai dengan ujung positif, sehingga pada skala
tersebut si penilai tinggal mebubuhi tanda ceklist.
KESIMPULAN

Komponen–komponen yang membebtuk sistem kurikulum adalah:


komponen tujuan, isi kurikulum, metode atau strategi dan komponen evaluasi.
Setiap komponen harus saling berkaitan satu sama lain, manakala tidak berkaitan
dengan komponen lainnya, maka sistem kurikulum akan terganggu pula.

1. Komponen Tujuan

Toto Ruhimat dkk (Bloom,1965), mengemukakan bahwa “ bentuk


prilaku sebagai tujuan yang harus dirumuskan dapat digolongkan ke tiga
klasifikasi atau tiga domain yaitu domain kognitif, afektif psikomotor

o Domain kognitif
o Domain Afektif
o Domain psikomotor
2. Komponen isi / Materi pelajaran
3. Komponen Metode / Strategi
4. komponen Evaluasi

Evaluasi merupakan komponen untuk melihat efektifitas pencapaian


tujuan. Evaluasi sebagai alat untuk melihat keberhasilan dapat dikelompokan
kedalam dua jenis yaitu tes dan non tes.
DAFTAR PUSTAKA

Ella Yulaelawati. (2004). Kurikulum dan Pembelajaran. Bandung: Pakar Raya

Hamalik Oemar, (2007). Dasar-dasar Pengembangan Kurikulum. Bandung: PT Remaja


Rosdakarya

Susilana Rudi, dkk. (2006). Kurikulum dan Pembelajaran. Bandung: Jurusan Kutekpen
FIP UPI.

Soetopo Drs.Hendayat,SoemantoDrs Wast.1982. Pembinaan dan Pengembangan


Kurikulum. Jakarta:BinaAksara

Sukmadinata Nana Syaodih. (1997). Pengembangan Kurikulum : Teori dan


Praktek. Bandung : PT. Remaja Rosda Karya.

Nasution, (2003). Asas-asas Kurikulum. Jakarta: Bumi Aksara.

Anda mungkin juga menyukai