Anda di halaman 1dari 2

ASI saya kurang…..apakah saya perlu makanan dan minuman booster ASI????

Ibu tidak perlu makanan dan minuman sebagai booster ASI yang ibu perlukan adalah RASA PERCAYA
DIRI dan KOMITMEN (dikutip dari buku The Nursing Mother’s Campanion karangan Kathleen Huggins)

PRODUKSI ASI
Yang berperan dlm produksi ASI adalah hormon Prolaktin. Prolaktin bekerja dipicu oleh hisapan bayi
& "pengosongan" payudara. Makin sering payudara dikosongkan, makin aktif prolaktin, makin
banyak ASI-nya. Jadi, apa kunci peningkatan produksi ASI? Pengosongan payudara sesering
mungkin, dgn menyusui langsung atau memerah dengan disiplin saat tidak bersama bayi.

KELANCARAN ASI
Hormon Oksitosin berperan dlm kelancaran ASI. Oksitosin bekerja dipicu oleh rasa senang, tenang,
nyaman pada ibu. Oksitosin dipicu oleh sugesti positif ibu yg sebetulnya bisa diperoleh dengan cara:
- Ibu konsumsi makanan/minuman yg disukai.
- Ibu melakukan kegiatan/hobi yang disukai.
- Ibu mendapatkan perhatian dari orang2 terdekat.
- Ibu mengingat momen2 indahnya bersama bayi.
- Ibu mendapatkan bantuan untuk merawat bayi
- Ibu cukup istirahat dan me time

Jadi apakah yg bikin ASI lancar? Apa saja yg bikin ibu senang. Jadi tiap ibu bisa beda2 lho
“booster”nya. Yuk temukan apa yg bikin ibu happy!

KEKENTALAN ASI
Secara umum kita ngga bisa memodifikasi kekentalan ASI dgn apa yg kita konsumsi. Ingat prinsip
produksi ASI yuk :) ASI diproduksi setiap saat berbeda komposisinya sesuai kebutuhan bayi. ASI ibu
A sama ibu B beda. ASI saat cuaca panas dan dingin berbeda. Jadi semua sudah diatur sedemikian
rupa sesuai dengan kebutuhannya :) Begitupun kekentalan ASI kita ditentukan oleh kebutuhan bayi,
bukan oleh apa yang ibu konsumsi. Ibu dpt membantu mengoptimalkan lemak yang didapat bayi
dengan cara: menyusui bayi sesering dia mau dengan pelekatan yang efektif. Semakin payudara
"dikosongkan" dengan baik, akan semakin optimal pula lemak yg didapat bayi dari saluran2 ASI di
payudara ibu.
Mengatasi bayi yang hanya menyusu pada satu payudara

1. Tawarkan bayi meyusu pada payudara yang disukai, dan ketika reflex pengeluaran ASI terjadi ,
geser bayi pada payudara yang lain tanpa mengubah posisi badan bayi.
Misalnya, diawali dengan posisi mendekap payudara kiri, kemudian geser bayi ke payudara yang
kanan sehingga posisi meyusu menjadi posisi pencengkraman/ speak bola.

2. Cobalah berbagai posisi menyusui, bias dimulai dari posisi bayi telungkup diatas badan ibu untuk
memacu insting alamiah bayi menyusu.
3. Tawarkan payudara yang kurang / tidak disukai bayi ketika bayi setengah mengantuk atau baru
bangun tidur.
4. Tawarkan bayi menyusu pada payudara yang kuran/ tidak disukai sambil bergerak, bisa sambil
berjalan atau duduk dikursi goyang.
5. Menyusui diruangan berlampu dan hening.
6. Bila bayi tidak mau meyusu pada payudara karena reflex pengeluaran terlalu kuat, ibu dapat
memerah sedikit hingga reflex pengeluaran selesai. Setelah itu, tawarkan pada bayi dengan
meneteskan ASI pada areola dan putting ibu.
7. Bila penyebab adalah aliran ASI yang lambat, ibu dapat melakukan penekanan payudara untuk
memperlancar aliran ASI
8. Bila ibu merasa produksi ASI lebih sedikit, ibu dapat menambah frekuensi perah pada payudara
tersebut.
9. Tetaop sabar dan konsisten, dan jangan paksa payudara yang kurang/ tidak disukainya. Bila
dipaksa, bayi dapat trauma dan menjadi menolak menyusu sama sekali.
10. Selama bayi masih menolak menyusu pada payudara tersebut, tetaplah rutin memerah untuk
menjaga produksi ASI. Teruslah memantau tanda-tanda kecukupan ASI, walau bayi hanya
menyusu dari satu payudara ketahui pula waktu yang tepat untuk memberikan suplementasi ASI
perah pada bayi. Selama menyususesuai keinginannya, bayi sudah mendapat cukup mendapat
ASI sesuai kebutuhannya.

Anda mungkin juga menyukai