Anda di halaman 1dari 55

BAB 5

RUMAH TANGGA MISKIN


KECAMATAN UJAN MAS DAN MERIGI
KABUPATEN KEPAHIANG

5.1. DATA KEMISKINAN KABUPATEN KEPAHIANG

Kajian literatur dari data kemiskinan Kabupaten Kepahiang sebelum survey

data primer dilakukan mempunyai variasi data yang berbeda-beda. Data survey

yang dilakukan oleh pihak Tima Nasional Percepatan Penanggulan Kemisiknan

(TNP2K) menunjukan kemiskina di Kabupaten Kepahiang sangatlah tingginya.

TNP2K adalah lembaga yang dibentuk sebagai wadah koordinasi lintas

sektor dan lintas pemangku kepentingan di tingkat pusat yang diketuai Wakil

Presiden Republik Indonesia, yang bertujuan untuk menyelaraskan berbagai

kegiatan percepatan penanggulangan kemiskinan. Percepatan penanggulangan

kemiskinan dilaksanakan dengan menyusun kebijakan dan program yang

bertujuan mensinergikan kegiatan penanggulangan kemiskinan di berbagai

kementerian/lembaga, serta melakukan pengawasan dan pengendalian dalam

pelaksanaannya. Untuk membantu kelancaran tugas Sekretaris Eksekutif TNP2K

dibentuk Sekretariat TNP2K yang dipimpin oleh Kepala Sekretariat. Fungsi

Sekretariat TNP2K memberikan dukungan teknis dan administratif kepada

Sekretaris Eksekutif TNP2K. Susunan organisasi di sekretariat terdiri Bagian Umum,

Bagian Perencanaan dan Keuangan, Bagian Data dan Informasi.

KEMISIKINAN KEC. MERIGI DAN KEC. UJAN MAS 5-1


Tugas Sekretariat TNP2K secara umum adalah :

 Memberikan dukungan dalam hal perumusan kebijakan percepatan

penanggulangan kemiskinan serta melaksanakan pemantauan dan evaluasi

pelaksanaan program penanggulangan kemiskinan.

 Memberikan dukungan dalam hal pendataan dan informasi untuk penanggulangan

kemiskinan.

 Memberikan dukungan dalam hal penganggaran terhadap program-program

penanggulangan kemiskinan.

 Memberikan dukungan dalam hal fasilitasi pemerintah daerah dan para pemangku

kepentingan lainnya dalam rangka pelaksanaan percepatan penangguangan

kemiskinan yang diselenggarakan di tingkat provinsi dan kabupaten/kota.

Data yang di peroleh dari tim TNP2K jumlah KK dalam kategori miskin di

Kecamatan Ujan Mas adalah sebesar 3.286 KK. Kecamatan Merigi dalam data

TNP2K jumlah penduduka Miskin sejumlah 1.244. Hal demikian sudah di jelaskan

dalam jelaskan dengan table 4.3 dan 4.4. Sedangkan detailnya terdapat dalam

lampiran penduduk miskin berdasarkan data TNP2K.

Namun demikian kalau dilihat dari prosentase jumlah penduduk miskin di

Kecamatan Merigi dan Ujan Mas tersebut maka terdapat 55,56% dari total kepala

keluarga berkategori miskin. Sedangkan untuk untuk Kecamatan Merigi, Kepala

Keluarga berkategori miskin sebesar 37,92% dari total kepala keluarga di

Kecamatan tersebut.

KEMISIKINAN KEC. MERIGI DAN KEC. UJAN MAS 5-2


Sesuai dengan maksud dan tujuan yang ingin dicapai dalam pekerjaan ini

adalah “Menyusun basis data spasial digital secara jelas dan tepat lokasi dan

penyebaran rumah tangga miskin di Kecamatan Ujan mas dan Kecamatan Merigi

Kabupaten Kepahiang, maka data TNP2K (Tim Nasional Percepatan

Penanggulangan Kemiskinan) di atas perlu kita tela’ah lebih dalam lagi.

5.2. POTRET KEMISKINAN KECAMATAN UJAN MAS

Kecamatan Ujan Mas adalah salah satu Kecamatan yang terletak di

Kabupaten kepahiang. Kecamatan ini terdiri atas 17 desa dan kelurahan. Yang

mana kecamatan ini ditetapkan sebagai salah satu lokasi survey pendataan Rumah

Tangga Miskin yang dilakukan perdesa dengan berdasarkan indikator yang

dikeluarkan oleh Kementrian Sosial. Adapun gambaran survey kemiskinan

Kecamatan Ujan Mas adalah sebagai berikut:

1. Desa Bumi Sari

Kegiatan survey Kemiskinan di Desa Bumi Sari bisa dikatakan

berjalan dengan dengan lancar, yang mana salah satu penunjang

kelancaran survey kami adalah cara penyambutan warga terhadap

kedatangan para surveyor kerumah-rumah mereka. Hal ini tidak terlepas

dari warga Desa Bumi Sari yang mayoritas berasal dari suku Jawa, yang

mana terkenal dengan suku memiliki keramah tamahan yang baik dan tutur

Bahasa yang lembut ketika berbicara dengan orang lain. Warga Desa Bumi

Sari pada umumnya adalah petani, dan mayoritas warganya bertani padi

dan kopi. Petani di Desa Bumi Sari bisa di kategorikan cukup mampu,

namun masih ada juga petani yang tergolong kurang mampu atau

KEMISIKINAN KEC. MERIGI DAN KEC. UJAN MAS 5-3


termasuk kedalam kategori warga miskin. Hal ini disebabkan masih ada

petani yang tidak memiliki sawah atau kebun milik pribadi, para petani ini

umumnya menggarap lahan milik orang lain dengan menmggunakan

sistem bagi hasil ataupun mereka menggarap lahan dari warisan orang tua

mereka yang mana mereka tidak bisa menggarap lahan tersebut dalam

jangka waktu yang lama, karena harus bergantian dengan anggota

keluarga yang lain.

KEMISIKINAN KEC. MERIGI DAN KEC. UJAN MAS 5-4


KEMISIKINAN KEC. MERIGI DAN KEC. UJAN MAS 5-5
2. Desa Cugung Lalang

Pada dasarnya kegiatan survey kemiskinan yang dilakukan di Desa

Cugung Lalang hampir sama dengan Desa sebelumnya, karena dari segi

pekerjaan warga Desa Cugung Lalang juga hampir sama dengan Desa

sebelumnya. Namun sedikit perbedaannya adalah dari segi masyarakatnya

yang sudah mulai banyak warga suku asli yaitu Suku Rejang yang mana

sedikit agak keras jika dibanding dengan suku Jawa, tapi mereka tetap

menerima kedatangan para surveyor dengan baik. Masalah yang

dimilikipun nyaris sama yaitu warga yang tergolong kurang mampu adalah

warga yang tidak memiliki lahan miliki pribadi atau mengolah lahan milik

orang lain dengan sistem bagi hasil, yang mana hasil yang mereka

dapatkan hanya cukup untuk makan sehari-hari dan membiayai pendidikan

anak-anak mereka seadanya.

KEMISIKINAN KEC. MERIGI DAN KEC. UJAN MAS 5-6


KEMISIKINAN KEC. MERIGI DAN KEC. UJAN MAS 5-7
3. Desa Air Hitam

Survey Kemiskinan di Desa Air Hitam juga berjalan dengan baik,

karena sejak awal kedatangan para surveyor disambut dengan baik dari

perangkat desa dan juga masyarakat Desa Air Hitam hal ini tentu saja

membuat proses survey bisa berjalan dengan baik. Permasalahan yang di

alami warga kurang mampu di Desa inipun umumya sama dengan desa-

desa sebelumnya yaitu tidak memiliki lahan pribadi untuk bercocok tanam

dengan sistem yang sama pula yaitu bagi hasil. Dan juga tidak sedikit

warga yang hanya bekerja sebagai buruh tani harian, jadi mereka hanya

bisa mendapat penghasilan apabila ada orang yang mengajak.

KEMISIKINAN KEC. MERIGI DAN KEC. UJAN MAS 5-8


KEMISIKINAN KEC. MERIGI DAN KEC. UJAN MAS 5-9
4. Desa Tanjung Alam

Sama seperti halnya Desa air hitam kedatangan surveyor ke Desa

ini juga disambut baik olah perangkat desa dan warga setempat. Bahkan

warga setempat juga banyak membantu proses survey dengan

menunjukkan rumah-rumah warga yang kira-kira tergolong dalam kategori

kurang mampu. Namun dalam melakukan survey di Desa Tanjung Alam ini

surveyor mengalami sedikit kendala yaitu sering kali surveyor tidak dapat

langsung bertemu dengan warga yang tergolong kurang mampu di Desa

tersebut, hal ini dikarenakan kebanyakan warga kurang mampu di Desa ini

sering bermalam dikebun mereka baik kebun itu milik mereka sendiri

ataupun lahan milik orang lain yang mereka garap. Mereka hanya pulang

sesekali ke rumahnya, itupun hanya jika mereka memiliki keperluan saja.

KEMISIKINAN KEC. MERIGI DAN KEC. UJAN MAS 5-10


KEMISIKINAN KEC. MERIGI DAN KEC. UJAN MAS 5-11
5. Desa Meranti Jaya

Pada saat melakukan kegiatan survey di Desa Meranti Jaya ini

surveyor mengalami sedikit masalah. Masalah yang di alami surveyor ketika

melakukan kegiatan survey di Desa ini adalah masalah tentang batas desa

yang tidak terlalu jelas antara Desa Meranti Jaya, Desa Pekalongan, dan

Desa Pungguk Meranti. Hal ini tentu saja membingungkan surveyor yang

mana dalam kegiatan survey ini diturunkan beberapa team surveyor yang

ditempatkan di desa-desa yang berbeda. Adapun hal yang dikhawatirkan

dari pihak surveyor adalah akan adanya data yang double ataupun khawatir

apabila ada warga yang tidak terdata. Hal ini disebabkan ada beberapa

warga dari desa lain yang mendiami area desa yang lainnya, contohnya

ada warga Desa pungguk Meranti yang tinggal di area Desa Meranti Jaya,

dan merekapun terdaftar di Desa Pungguk Meranti bukan desa dimana

mereka menetap.

Sedangkan masalah yang dialami warga kurang mampu di desa ini

sama dengan desa-desa sebelumnya, yaitu warga yang tergolong tidak

mampu adalah warga yang tidak memiliki lahan pribadi untuk bercocok

tanam.

KEMISIKINAN KEC. MERIGI DAN KEC. UJAN MAS 5-12


KEMISIKINAN KEC. MERIGI DAN KEC. UJAN MAS 5-13
6. Desa Pungguk Meranti

Kegiatan survey di Desa Pungguk Meranti ini sempat tertunda

beberapa kali. Hal ini disebabkan biasanya para surveyor sebelum

melakukan kegiatan survey di suatu desa, mereka terlebih dahulu pamit

atau minta izin kepada kepala desa ataupun perangkat desa, karena warga

di desa yang akan disurvey biasanya akan lebih bisa menerima kedatangan

para surveyor apabila sudah mengantongi izin dari kepala desa ataupun

perangkat desa di desa tersebut. Setelah beberapa kali para surveyor tidak

bertemu dengan kepala desa di Desa Pungguk Meranti, akhirnya surveyor

mengambil langkah alternative lain yaitu dengan menemui Sekdes desa

tersebut. Dan juga seperti desa sebelumnya masalah ketika melakukan

survey di desa ini adalah masalah tentang batas desa.

Adapun masalah lain adalah kebanyakan warga miskin di desa ini

adalah orang yang sudah tua atau sudah lanjut usia yang mana mereka

kurang fasih bahkan ada yang tidak bisa berbahasa Indonesia ataupun

Bahasa melayu Bengkulu, sehingga beberapa kali surveyor harus d bantu

oleh para tentangganya untuk menerjemahkan maksud dari survey ini.

KEMISIKINAN KEC. MERIGI DAN KEC. UJAN MAS 5-14


KEMISIKINAN KEC. MERIGI DAN KEC. UJAN MAS 5-15
7. Desa Pekalongan

Kegiatan survey di Desa Pekalongan ini dilakukan memasuki

minggu ke-2 kegiatan survey. Jadi untuk masalah batas desa sudah tidak

lagi menjadi masalah karena surveyor yang melakukan survey di desa ini

sudah mendapat informasi dari surveyor lainnya yang sebelumnya

melakukan survey di Desa Pungguk Meranti dan Desa Meranti Jaya.

Keadaan masyarakat kurang mampu yang ditemui oleh survey di

desa ini adalah kebanyakan dari masyarakat kurang mampu di desa ini

berstatus janda atau single parent. Temuan lain yang ditemui oleh surveyor

di desa ini adalah kebanyakan juga masyarakat kurang mampu di desa ini

adalah mereka yang memiliki pendidikan rendah.

KEMISIKINAN KEC. MERIGI DAN KEC. UJAN MAS 5-16


KEMISIKINAN KEC. MERIGI DAN KEC. UJAN MAS 5-17
8. Desa Suro Baru

Sama seperti keadaan masyarakat kurang mampu di desa-desa

sebelumnya masyarakat miskin di Desa Suro Baru ini adalah petani yang

menggarap lahan orang lain dengan sistem bagi hasil, ataupun hanya

bekerja sebagai buruh tani harian.

Masyarakat kurang mampu di desa ini umumnya adalah sebagai

petani kopi. Akan tetapi lahan yang mereka garap adalah lahan milik orang

lain sehingga hasilnyapun harus dibagi lagi dengan sang pemilik lahan.

Sedangkan masalah yang dialami surveyor pada saat melakukan

survey adalah sulitnya menemui warga tersebut. Karena mereka juga

sering bermalam di kebun.

KEMISIKINAN KEC. MERIGI DAN KEC. UJAN MAS 5-18


KEMISIKINAN KEC. MERIGI DAN KEC. UJAN MAS 5-19
9. Desa Suro Muncar

Gambaran masyarakat kurang mampu di Desa Suro Muncar

sebenarnya hampir sama yaitu masyarakat yang tergolong kurang mampu

adalah mereka yang bertani ataupun berkebun namun tidak memiliki lahan

milik pribadi.

Adapun temuan yang menarik pada saat melakukan kegiatan

survey kemiskinan di Desa Suro Muncar ini adalah adanya tanggapan yang

kurang positif dari masyarakat setempat. Hal ini disebabkan masyarakat

setempat sudah mulai tidak percaya lagi dengan survey-survey yang

dilakukan oleh pihak pemerintah, karena menurut masyarakat kurang

mampu yang ada disana survey- survey ataupun pendataan yang dilakukan

selama ini dilakukan hanya untuk mengekspos kemiskinan mereka tanpa

ada bantuan atau bukti nyata dari pemerintah selama ini.

KEMISIKINAN KEC. MERIGI DAN KEC. UJAN MAS 5-20


KEMISIKINAN KEC. MERIGI DAN KEC. UJAN MAS 5-21
10. Desa Suro Ilir

Keadaan masyarakat kurang mampu di Desa Suro Ilir ini juga

hampir sama seperti di desa-desa sebelumnya yaitu mereka yang hanya

bekerja sebagai petani yang menggarap lahan orang lain, ataupun hanya

menjadi buruh tani harian.

Faktor yang ditemukan oleh surveyor adalah rendahnya tingkat

pendidikan masyarakat yang tergolong kurang mampu tersebut. Hal ini

sesuai dengan salah satu indikator yang digunakan oleh surveyor yaitu

tentang tingkat pendidikan masyarakat yang di data tersebut.

KEMISIKINAN KEC. MERIGI DAN KEC. UJAN MAS 5-22


KEMISIKINAN KEC. MERIGI DAN KEC. UJAN MAS 5-23
11. Desa Suro Lembak

Tidak jauh berbeda dari desa-desa sebelumnya, bahwa masyarakat

yang tergolong kurang mampu di Desa Suro Lembak adalah mereka yang

bekerja sebagai buruh tani harian ataupun bertani atau berkebun namun

hanya menggarap lahan milik orang lain.

Selain itu juga, sama seperti yang lainnya. Mereka yang tergolong

masyarakat miskin adalah mereka yang berpendidikan rendah. Adapun

temuan menarik lainnya yang ditemukan surveyor dilapangan adalah pada

saat melakukan wawancara, ada seseorang ibu-ibu tua yang menanyakan

kepada surveyor tentang kapan kira-kira bantuan dari pemerintah tersebut

akan turun kewpada mereka. Hal ini menggambarkan betapa masyarakat

kurang mampu yang ada di desa ini sangat membutuhkan bantuan yang

nyata dari pemerintah ataupun langkah-langkah konkrit dari pemerintah

dalam penaggulangan kemiskinan.

KEMISIKINAN KEC. MERIGI DAN KEC. UJAN MAS 5-24


12. Desa Suro Bali

Gambaran masyarakat kurang mampu di Desa Suro Bali sebenarnya

tidak bisa diindikasikan apabila kita menggunakan indikator yang melihat

dari bentuk fisik bangunan rumah warga. Menurut informasi yang ditemui

surveyor dilapangan hal ini disebabkan bahwasannya sebagian masyarakat

Desa Suro Bali memang masih senang tinggal di rumah yang berlantaikan

tanah. Hal ini disebabkan oleh faktor budaya mereka. Disinilah surveyor

mulai menilai masyarakat miskin berdasarkan pendapatan mereka, Karena

setelah ditelusuri lagi, masih ada warga yang tinggal di rumah yang kurang

layak dan juga memiliki pendapatan yang rendah pula.

KEMISIKINAN KEC. MERIGI DAN KEC. UJAN MAS 5-25


KEMISIKINAN KEC. MERIGI DAN KEC. UJAN MAS 5-26
13. Kelurahan Ujan Mas Atas

Apabila melihat sepintas melalui penggir jalan raya, kita akan

beranggapan bahwa sebagian besar masyarakat di Kelurahan Ujan Mas

Atas ini sudah memiliki taraf hidup yang lebih baik. Namun setelah team

surveyor melakukan survey langsung kelapangan dengan menelusuri

seluruh daerah di Kelurahan Ujan Mas Atas ini ternyata masih banyak

masyarakat yang tinggal di dalam gang-gang kecil ataupun area

perkebunan yang masih hidup di bawah garis kemiskinan dan masih butuh

perhatian dan bantuan dari pemerintah baik daerah maupun pusat.

KEMISIKINAN KEC. MERIGI DAN KEC. UJAN MAS 5-27


14. Desa Ujan Mas Bawah

KEMISIKINAN KEC. MERIGI DAN KEC. UJAN MAS 5-28


Seperti halnya keadaan di Kelurahan Ujan Mas Atas, keadaan

Masyarakat di Desa Ujan Mas Bawah apabila dinilai sepintas dari pimggir

jalan kita juga akan berfikiran sama seperti kita melihat Kelurahan Ujan

Mas Atas. Namun apabila kita memasuki desa tersebut lebih ke daerah

dalam maka kita juga tidak sedikit menemukan masyarakat yang tergolong

kurang mampu.

Berdasarkan hasil wawancara team survey dengan masyarakat

bahwa beberepa masyarakat yang tergolongkurang mampu disana adalah

mereka yang sudah menjanda ataupun single parent, lansia yang sudah

jarang diurusi oleh anak-anak mereka yang menurut hasil wawncara bahwa

anaknyapun tergolong masyarakat yang kurang mampu, dan sebagian

besar lainnya adalh mereka yang berpendidikan rendah.

KEMISIKINAN KEC. MERIGI DAN KEC. UJAN MAS 5-29


KEMISIKINAN KEC. MERIGI DAN KEC. UJAN MAS 5-30
15. Desa Pungguk Beringang

Keadaan masyarakat Desa Pungguk Beringang hampir mirip dengan

dengan keadaan desa yang berada di pinggir jalan lainnya. Dan apabila

kita telusuri lagi maka kita akan menemukan lagi bahwasannya masih ada

warganya yang hidup di bawah garis kemiskinan.

Berdasarkan hasil wawancara team surveyor di lapangan, surveyor

kembali menemukan tanggapan yang kurang positif. Menurut salah

seorang warga yang diwawancarai oleh surveyor bahwasannya mereka

sudah bosan didata ataupun disurvey. Mereka sudah tidak percaya lagi

dengan kinerja pemerintah, terlebih lagi terhadap pemerintah desa. Hal ini

mereka sampaikan karena sudah sering terjadi kasus bantuan yang salah

sasaran di desa mereka, banyak dari masyarakat yang sepatutnya

menerima bantuan tidak mendapatkan hak mereka, sedangkan mereka

KEMISIKINAN KEC. MERIGI DAN KEC. UJAN MAS 5-31


yang dinilai sudah cukup mampu malah yang selalu menerima bantuan dari

pemerintah.

KEMISIKINAN KEC. MERIGI DAN KEC. UJAN MAS 5-32


16. Desa Daspetah

Portrait kemiskinan akan sangat sedikit kita temukan di Desa ini jika

kita tdak memasuki daerah ini lebih ke dalam lagi. Hal ini tentu sama

dengan beberapa desa sebelumnya, yang sama-sam berada di pinggir jalan

raya.

Setelah memasuki Desa Daspetah ini lebih dalam survey kembali

menemukan bahwa masih ada warga di sana yang tergolong masyarakat

kurang mampu. Dan di Desa Daspetah ini surveyor menemukan sebagian

besar masyarakat kurang mampu disana adalah orang yang sudah berumur

atau lansia dan juga sudah tidak memiliki suami atau sudah janda.

KEMISIKINAN KEC. MERIGI DAN KEC. UJAN MAS 5-33


KEMISIKINAN KEC. MERIGI DAN KEC. UJAN MAS 5-34
17.Desa Daspetah II

Desa Daspetah II sebenarnya memiliki kasus yang sama dengan

beberapa desa yang berada dipinngir jalan raya diatas. Namun sedikit agak

berbeda dari desa sebelumnya bahwasannya di desa ini kebanyakan

masyarakat yang tergolong kurang mampu adalah mereka yang belum

terlalu tua atau masih dalam usia produktif, namun berpendidikan rendah.

Salah satu faktor lainnya adalah petani yang terggolong kurang mampu

disana juga adalah petani yang tidak memiliki lahan pribadi atau

menggarap lahan orang lain, dan juga buruh tani harian.

KEMISIKINAN KEC. MERIGI DAN KEC. UJAN MAS 5-35


5.3. POTRET KEMISKINAN KECAMATAN MERIGI

Kecamatan Merigi merupakan Kecamatan paling ujung dari Kabupaten

Kepahiang, dan berbatasan langsung dengan Kabupaten Rejang Lebong.

Kecamatan Merigi terdiri dari 8 desa dan kelurahan. Yang mana kecamatan ini juga

menjadi salah satu kecamatan yang ditetapkan sebagai lokasi survey Rumah

Tangga Miskin yang dilakukan perdesa dengan berdasarkan indikator yang

dikeluarkan oleh Kementrian Sosial. Adapun gambaran survey kemiskinan

Kecamatan Merigi adalah sebagai berikut:

1. Kelurahan Durian Depun

Kelurahan Durian Depun merupakan area terluas di Kecamatan

Merigi. Keadaan masyarakat Durian Depun sebenarnya sudah terbilang

cukup makmur. Hal ini tidak terlepas dari posisi kelurahan yang strategis,

KEMISIKINAN KEC. MERIGI DAN KEC. UJAN MAS 5-36


Karena sebagai jalur utama yang menghubungkan antara beberapa

kabupaten menuju kabupaten Rejang Lebong dan juga sebagai jalur

perlintasan menuju ke Provinsi Sumatra Selatan.

Meskipun terletak di daerah yang strategis, tidak menutup

kemungkinan masih banyak masyarakat yang berada di bawah garis

kemiskinan. Hal ini terbukti setelah dilakukan survey di daerah Kelurahan

Durian Depun, ternyata masih ada sejumlah penduduk yang masih hidup

di bawah garis kemiskinan. Dan sejumlah besar dari mereka adalah orang

yang sudah lanjut usia dan anaknya yang seharusnya mengurus pun

ternyata juga hidup dalam garis kemiskinan. Yang mana penyebab

utamanya adalah rendahnya tingkat pendidikan masyarakat disana.

KEMISIKINAN KEC. MERIGI DAN KEC. UJAN MAS 5-37


KEMISIKINAN KEC. MERIGI DAN KEC. UJAN MAS 5-38
2. Desa Simpang Kota Bingin

Kegiatan survey yang dilakukan di Desa Simpang Kota Bingin bisa

dibilang berjalan dengan lancar hal ini dapat dilihat dari tanggapan

masyarakat yang cukup positif. Baik dari pemerintah desa maupun

masyarakat Desa Simpang Kota Bingin, ini terlihat pada sikap warga yang

ingin saling membantu dengan cara membantu surveyor membantu

menemukan warga yang termasuk dalam kategori kurang mampu.

Setelah dilakukan survey di Desa Simpang Kota Bingin ternyata

memiliki kasus yg hampir mirip dengan Keluruhan Durian Depun, yaitu

kebanyakan dari masyarakat yang masuk dalam kategori kurang mampu

adalah orang yang sudah tua atau lansia. Namun sedikit berbeda,

berdasarkan wawancara team survey Rumah Tangga Miskin terhadap

masyarakat Desa Simpang Kota Bingin, mereka mengatakan bahwa

mereka ditinggalkan oleh anaknya yang pergi merantau namun belum

sukses. Adapun beberapa masyarakat yang masuk dalam kategori kurang

mampu adalah mereka yang bekerja sebagai buruh tani.

KEMISIKINAN KEC. MERIGI DAN KEC. UJAN MAS 5-39


KEMISIKINAN KEC. MERIGI DAN KEC. UJAN MAS 5-40
3. Desa Taba Mulan

Keadaan masyarakat yang tergolong dalam kategori kurang mampu

di Desa ini sebenarnya termasuk memprihatinkan karena pada umumnya

mereka berada pada usia yang produktif. Namun karena rendahnya tingkat

pendidikan dan adanya beberapa warga yang menikah di usia yang sangat

muda membuat mereka harus menanggung beban sebagai seorang kepala

keluarga sebelum mereka sempat mengejar impian mereka ataupun

sekedar untuk menanbung.

Selain itu, beberapa masyarakat miskin lainnya memiliki nasib yang

sama dengan beberapamasyarakat kurang mampu di desa-desa

sebelumnya yaitu hanya menjadi buruh tani

KEMISIKINAN KEC. MERIGI DAN KEC. UJAN MAS 5-41


KEMISIKINAN KEC. MERIGI DAN KEC. UJAN MAS 5-42
4. Desa Lubuk Penyamun

Lubuk Penyamun berada di daerah yang berbatasan langsung

dengan Kabupaten Rejang Lebong. Hal ini tentu saja menjadi suatu

masalah bagi surveyor pada saat mendata di Desa tersebut, yang mana

ada beberapa kepala keluarga yang sebenarnya masuk dalam katagori

Rumah Tangga Miskin dan menetap di daerah Desa Lubuk Penyamun.

Namun belum memperbaharui kartu identitas mereka, masih banyak warga

di san yang memegang kartu identitas Kabupaten Rejang Lebong. Yang

pada umumnya mereka adalah orang yang sudah lanjut usia dan hidup di

bawah garis kemiskinan.

KEMISIKINAN KEC. MERIGI DAN KEC. UJAN MAS 5-43


KEMISIKINAN KEC. MERIGI DAN KEC. UJAN MAS 5-44
5. Desa Batu Ampar

Ketika memasuki Desa Batu Ampar sebenarnya kita sudah bisa

melihat ada banyak rumah tangga yang termasuk dalam kategori kurang

mampu. Hal ini dapat dilihat dari banyak rumah warga di Desa Batu Ampar

yang menerima bantuan bedah rumah. Namun meskipun begitu rumah

yang sudah dapat bantuanpun hanya dibangun seadanya, contohnya

seperti dinding rumah yang hanya di ganti dengan papan kualita rendah

dan hanya bersusun sirih.

Bukan hanya dari segi bangunan saja. Disana juga banyak orang

yang sudah lanjut usia tinggal sendirian dan hanya dikimi uang oleh anak-

anak mereka sesekali saja. Tidak sedikit juga yang sudah sakit-sakitan. Dan

tidak sedikit yang tidak memiliki kartu KIS (Kartu Indonesia Sehat).

Sehingga team survey menyatakan bahwa mereka butuh dan perlu untuk

mendapat bantuan.

KEMISIKINAN KEC. MERIGI DAN KEC. UJAN MAS 5-45


KEMISIKINAN KEC. MERIGI DAN KEC. UJAN MAS 5-46
6. Desa Bukit Barisan

Masyarakat Desa Bukit Barisan adalah mayoritas suku Jawa. Dalam

hal respon baik dari pemerintah desa maupun warganya sangatlah baik,

hal ini berkenan dengan sifat orang Jawa yang dikenal ramah.

Desa Bukit Barisan mayoritas bertani dan membuat jagung

marning. Untuk warga yang tergolong kurang mampu kebanyak mereka

bertani kopi dan padi. Namun di sini mereka bukan sang pemilik lahan

melain kan penggarap lahan orang dengan sistem bagi hasil

KEMISIKINAN KEC. MERIGI DAN KEC. UJAN MAS 5-47


KEMISIKINAN KEC. MERIGI DAN KEC. UJAN MAS 5-48
7. Desa Pulo Geto

Desa Pulo Geto berada di jalur lintas Kabupaten Kepahiang Dan

Kabupaten Rejang Lebong. Keadaan ini sedikit memberi manfaat bagi

warga yang berada di pinggiran jalan raya tersebut. Walaupun demikian

ternyata masih ada masyarakat Desa Pulo Geto yang hidup dibawah garis

kemiskinan. Dan lagi-lagi warga yang termasuk dalam kategori rumah

adalah orang-orang yang sudah lanjut usia dan juga mereka yang bertani

namun tidak memiliki lahan atau juga bisa di bilang sebagai buruh tani.

KEMISIKINAN KEC. MERIGI DAN KEC. UJAN MAS 5-49


KEMISIKINAN KEC. MERIGI DAN KEC. UJAN MAS 5-50
8. Desa Pulo Geto Baru

Desa Pulo Geto Baru merupakan pecahan dari Desa Pulo Geto. Jadi

secara kultur dan keadaan warganya bisa dikatakan hampir sama. Yaitu

beberapa orang yang sudah lanjut usia dan beberapa buruh tani, dan pada

umumnya rata-rata masyarakat yang tergolong kurang mampu masih satu

keluarga.

KEMISIKINAN KEC. MERIGI DAN KEC. UJAN MAS 5-51


5.4. KEMISKINAN REAL KECAMATAN UJAN MAS DAN MERIGI

Rumah tangga miskin (RTM) dari survey data primer cukup berbeda

dengan data statitik, namun demikian semua RTM yang berada di Kecamatan Ujan

Mas dan Merigi terdapat di dalam detail data penduduk miskin yang berasal dari

KEMISIKINAN KEC. MERIGI DAN KEC. UJAN MAS 5-52


TNP2K, tapi jumlah yang di dapati jauh lebih kecil dari jumlah data penduduk

miskin TNP2K.

Metode yang di gunakan dengan metode sensus langsung kepada RTM

dengan melihat indicator kemiskinan berdasarkan BPS dan Perumahan Rakyat

menunjukan jumlah 13,66% untuk Kecamatan Ujan Mas dan 10,91 untuk

Kecamatan Merigi. Secara Kuantitas terdapat 804 RTM di Kecamatan Ujan Mas dan

358 RTM di Kecamatan Merigi.

Dengan 2 instrumen yaitu instrumen Perumahan dan Pemukiman (perkim)

dan indikator kemiskinan berdasarkan BPS yaitu pengeluaran kurang dari 333.000

rupiah maka data RTM terbagi dalam 2 kategori dasar. Kecamatan Ujan Mas yang

keadaan rumahnya sangat miskin sejumlah 175 KK yang keseluruhannya dengan

pendapatan kurang dari 333.000, sedangkan sisanya sejumlah 183 RTM kondisi

perumahan tidak kategori miskin namun pengeluarannya kurang dari 333.000.

Kecamatan ujan mas dengan kategori RTM berdasarkan indikator Perkim sebesar

363 RTM yang keseluruhannya dengan pendapatan rendah dari 333.000.

Sedangkan sisanya sebesar 441 RTM secara fisik rumah tidak memenuhi prasyarat

RTM namun pengeluaran rata-rata mereka rendah dari 333.000.

KEMISIKINAN KEC. MERIGI DAN KEC. UJAN MAS 5-53


Tabel 5.1. Jumlah Rumah Tangga Miskin Kecamatan Ujan Mas

NO DESA JUMLAH RTM

1 DAS PETAH 1 56

2 DAS PETAH 2 48

3 SURO ILIR 44

4 SURO MUNCAR 41

5 SURO BALI 36

6 SURO LEMBAK 39

7 SURO BARU 46

8 UJAN MAS ATAS 63

9 UJAN MAS BAWAH 54

10 PUNGGUK BERINGANG 41

11 PUNGGUK MERANTI 61

12 MERANTI JAYA 50

13 PEKALONGAN 43

14 BUMI SARI 33

15 CUGUK LALANG 55

16 AIR HITAM 52

17 TANJUNG ALAM 42
TOTAL 804
Sumber : Survey Primer

Beberapa temuan sebagai temuan ilmiah didapati juga pada saat survey

dimana ada beberapa hal penting yang perlu di buat kebijakan dalam rangka

mengurang dan mengentaskan rumah tangga miskin. Dari jumlah data terbagi

dalam 2 kategori dasar yaitu indikator perkim dan BPS, ditemukan ketika indikator

KEMISIKINAN KEC. MERIGI DAN KEC. UJAN MAS 5-54


perkim (luas lantai, jenis lantai, jenis dinding rumah) memenuhi maka otomatis

indikator bps (pendidikan, sumber penghasilan, tidak memiliki tabungan dan

pengeluaran kurang dari 333.00) terpenuhi juga.

Tabel 5.1. Jumlah Rumah Tangga Miskin Kecamatan Ujan Mas

NO DESA JUMLAH RTM


1 DURIAN DEPUN 41
2 SIMPANG KOTA BINGIN 43
3 BUKIT BARISAN 41
4 TABA MULAN 36
5 PULO GETO 39
6 PULO GETO BARU 51
7 BATU AMPAR 58

TOTAL 358
Sumber : Survey Primer

Kebanyakan RTM menyatakan perlu updating data dengan alasan data

sebelumnya tidak tetap sasaran dan kurang berkeadilan. Ditemuai juga dalam

wawancara langsung dengan responden menyatakan bahwa RTM di dua

kecamatan tersebut sangat membutuhkan program pengentasan kemiskinan yang

bersifat segera baik dari pusat, provinsi dan kabupaten. Temuan lainnya ada

beberapa (cukup significant) kepala keluarga mempunyai 2 atau 3 rumah tangga

yang kesemuanya berkategori RTM. Tidak itu saja, ditemukan juga bahwa RTM

yang kepala keluarga berusia muda rata-rata perpendidikan rendah, hal ini

membuktikan (support of theory) bahwa terjadi korelasi erat antara tingkat

pendidikan dan tingkat kemiskinan. Hasil lainya tidak berkolerasi erat antara

jumlah tanggungan dengan kemiskinan, alasan itu dibuktikan dalam indikator RTM

bahwa jumlah tanggungan lebih dari 4 orang, kurang dari 10%.

KEMISIKINAN KEC. MERIGI DAN KEC. UJAN MAS 5-55

Anda mungkin juga menyukai