Bab 5. Survey Oke
Bab 5. Survey Oke
data primer dilakukan mempunyai variasi data yang berbeda-beda. Data survey
sektor dan lintas pemangku kepentingan di tingkat pusat yang diketuai Wakil
kemiskinan.
penanggulangan kemiskinan.
Memberikan dukungan dalam hal fasilitasi pemerintah daerah dan para pemangku
Data yang di peroleh dari tim TNP2K jumlah KK dalam kategori miskin di
Kecamatan Ujan Mas adalah sebesar 3.286 KK. Kecamatan Merigi dalam data
TNP2K jumlah penduduka Miskin sejumlah 1.244. Hal demikian sudah di jelaskan
dalam jelaskan dengan table 4.3 dan 4.4. Sedangkan detailnya terdapat dalam
Kecamatan Merigi dan Ujan Mas tersebut maka terdapat 55,56% dari total kepala
Kecamatan tersebut.
adalah “Menyusun basis data spasial digital secara jelas dan tepat lokasi dan
penyebaran rumah tangga miskin di Kecamatan Ujan mas dan Kecamatan Merigi
Kabupaten kepahiang. Kecamatan ini terdiri atas 17 desa dan kelurahan. Yang
mana kecamatan ini ditetapkan sebagai salah satu lokasi survey pendataan Rumah
dari warga Desa Bumi Sari yang mayoritas berasal dari suku Jawa, yang
mana terkenal dengan suku memiliki keramah tamahan yang baik dan tutur
Bahasa yang lembut ketika berbicara dengan orang lain. Warga Desa Bumi
Sari pada umumnya adalah petani, dan mayoritas warganya bertani padi
dan kopi. Petani di Desa Bumi Sari bisa di kategorikan cukup mampu,
namun masih ada juga petani yang tergolong kurang mampu atau
petani yang tidak memiliki sawah atau kebun milik pribadi, para petani ini
sistem bagi hasil ataupun mereka menggarap lahan dari warisan orang tua
mereka yang mana mereka tidak bisa menggarap lahan tersebut dalam
Cugung Lalang hampir sama dengan Desa sebelumnya, karena dari segi
pekerjaan warga Desa Cugung Lalang juga hampir sama dengan Desa
yang sudah mulai banyak warga suku asli yaitu Suku Rejang yang mana
sedikit agak keras jika dibanding dengan suku Jawa, tapi mereka tetap
dimilikipun nyaris sama yaitu warga yang tergolong kurang mampu adalah
warga yang tidak memiliki lahan miliki pribadi atau mengolah lahan milik
orang lain dengan sistem bagi hasil, yang mana hasil yang mereka
karena sejak awal kedatangan para surveyor disambut dengan baik dari
perangkat desa dan juga masyarakat Desa Air Hitam hal ini tentu saja
alami warga kurang mampu di Desa inipun umumya sama dengan desa-
desa sebelumnya yaitu tidak memiliki lahan pribadi untuk bercocok tanam
dengan sistem yang sama pula yaitu bagi hasil. Dan juga tidak sedikit
warga yang hanya bekerja sebagai buruh tani harian, jadi mereka hanya
ini juga disambut baik olah perangkat desa dan warga setempat. Bahkan
kurang mampu. Namun dalam melakukan survey di Desa Tanjung Alam ini
surveyor mengalami sedikit kendala yaitu sering kali surveyor tidak dapat
tersebut, hal ini dikarenakan kebanyakan warga kurang mampu di Desa ini
sering bermalam dikebun mereka baik kebun itu milik mereka sendiri
ataupun lahan milik orang lain yang mereka garap. Mereka hanya pulang
melakukan kegiatan survey di Desa ini adalah masalah tentang batas desa
yang tidak terlalu jelas antara Desa Meranti Jaya, Desa Pekalongan, dan
Desa Pungguk Meranti. Hal ini tentu saja membingungkan surveyor yang
mana dalam kegiatan survey ini diturunkan beberapa team surveyor yang
dari pihak surveyor adalah akan adanya data yang double ataupun khawatir
apabila ada warga yang tidak terdata. Hal ini disebabkan ada beberapa
warga dari desa lain yang mendiami area desa yang lainnya, contohnya
ada warga Desa pungguk Meranti yang tinggal di area Desa Meranti Jaya,
mereka menetap.
mampu adalah warga yang tidak memiliki lahan pribadi untuk bercocok
tanam.
atau minta izin kepada kepala desa ataupun perangkat desa, karena warga
di desa yang akan disurvey biasanya akan lebih bisa menerima kedatangan
para surveyor apabila sudah mengantongi izin dari kepala desa ataupun
perangkat desa di desa tersebut. Setelah beberapa kali para surveyor tidak
adalah orang yang sudah tua atau sudah lanjut usia yang mana mereka
kurang fasih bahkan ada yang tidak bisa berbahasa Indonesia ataupun
minggu ke-2 kegiatan survey. Jadi untuk masalah batas desa sudah tidak
lagi menjadi masalah karena surveyor yang melakukan survey di desa ini
desa ini adalah kebanyakan dari masyarakat kurang mampu di desa ini
berstatus janda atau single parent. Temuan lain yang ditemui oleh surveyor
di desa ini adalah kebanyakan juga masyarakat kurang mampu di desa ini
sebelumnya masyarakat miskin di Desa Suro Baru ini adalah petani yang
menggarap lahan orang lain dengan sistem bagi hasil, ataupun hanya
petani kopi. Akan tetapi lahan yang mereka garap adalah lahan milik orang
lain sehingga hasilnyapun harus dibagi lagi dengan sang pemilik lahan.
adalah mereka yang bertani ataupun berkebun namun tidak memiliki lahan
milik pribadi.
survey kemiskinan di Desa Suro Muncar ini adalah adanya tanggapan yang
mampu yang ada disana survey- survey ataupun pendataan yang dilakukan
bekerja sebagai petani yang menggarap lahan orang lain, ataupun hanya
sesuai dengan salah satu indikator yang digunakan oleh surveyor yaitu
yang tergolong kurang mampu di Desa Suro Lembak adalah mereka yang
bekerja sebagai buruh tani harian ataupun bertani atau berkebun namun
Selain itu juga, sama seperti yang lainnya. Mereka yang tergolong
kurang mampu yang ada di desa ini sangat membutuhkan bantuan yang
dari bentuk fisik bangunan rumah warga. Menurut informasi yang ditemui
Desa Suro Bali memang masih senang tinggal di rumah yang berlantaikan
tanah. Hal ini disebabkan oleh faktor budaya mereka. Disinilah surveyor
setelah ditelusuri lagi, masih ada warga yang tinggal di rumah yang kurang
Atas ini sudah memiliki taraf hidup yang lebih baik. Namun setelah team
seluruh daerah di Kelurahan Ujan Mas Atas ini ternyata masih banyak
perkebunan yang masih hidup di bawah garis kemiskinan dan masih butuh
Masyarakat di Desa Ujan Mas Bawah apabila dinilai sepintas dari pimggir
jalan kita juga akan berfikiran sama seperti kita melihat Kelurahan Ujan
Mas Atas. Namun apabila kita memasuki desa tersebut lebih ke daerah
dalam maka kita juga tidak sedikit menemukan masyarakat yang tergolong
kurang mampu.
mereka yang sudah menjanda ataupun single parent, lansia yang sudah
jarang diurusi oleh anak-anak mereka yang menurut hasil wawncara bahwa
dengan keadaan desa yang berada di pinggir jalan lainnya. Dan apabila
kita telusuri lagi maka kita akan menemukan lagi bahwasannya masih ada
sudah bosan didata ataupun disurvey. Mereka sudah tidak percaya lagi
dengan kinerja pemerintah, terlebih lagi terhadap pemerintah desa. Hal ini
mereka sampaikan karena sudah sering terjadi kasus bantuan yang salah
pemerintah.
Portrait kemiskinan akan sangat sedikit kita temukan di Desa ini jika
kita tdak memasuki daerah ini lebih ke dalam lagi. Hal ini tentu sama
raya.
besar masyarakat kurang mampu disana adalah orang yang sudah berumur
atau lansia dan juga sudah tidak memiliki suami atau sudah janda.
beberapa desa yang berada dipinngir jalan raya diatas. Namun sedikit agak
terlalu tua atau masih dalam usia produktif, namun berpendidikan rendah.
Salah satu faktor lainnya adalah petani yang terggolong kurang mampu
disana juga adalah petani yang tidak memiliki lahan pribadi atau
Kecamatan Merigi terdiri dari 8 desa dan kelurahan. Yang mana kecamatan ini juga
menjadi salah satu kecamatan yang ditetapkan sebagai lokasi survey Rumah
cukup makmur. Hal ini tidak terlepas dari posisi kelurahan yang strategis,
Durian Depun, ternyata masih ada sejumlah penduduk yang masih hidup
di bawah garis kemiskinan. Dan sejumlah besar dari mereka adalah orang
yang sudah lanjut usia dan anaknya yang seharusnya mengurus pun
dibilang berjalan dengan lancar hal ini dapat dilihat dari tanggapan
masyarakat Desa Simpang Kota Bingin, ini terlihat pada sikap warga yang
adalah orang yang sudah tua atau lansia. Namun sedikit berbeda,
mereka berada pada usia yang produktif. Namun karena rendahnya tingkat
pendidikan dan adanya beberapa warga yang menikah di usia yang sangat
dengan Kabupaten Rejang Lebong. Hal ini tentu saja menjadi suatu
masalah bagi surveyor pada saat mendata di Desa tersebut, yang mana
pada umumnya mereka adalah orang yang sudah lanjut usia dan hidup di
melihat ada banyak rumah tangga yang termasuk dalam kategori kurang
mampu. Hal ini dapat dilihat dari banyak rumah warga di Desa Batu Ampar
seperti dinding rumah yang hanya di ganti dengan papan kualita rendah
Bukan hanya dari segi bangunan saja. Disana juga banyak orang
yang sudah lanjut usia tinggal sendirian dan hanya dikimi uang oleh anak-
anak mereka sesekali saja. Tidak sedikit juga yang sudah sakit-sakitan. Dan
tidak sedikit yang tidak memiliki kartu KIS (Kartu Indonesia Sehat).
Sehingga team survey menyatakan bahwa mereka butuh dan perlu untuk
mendapat bantuan.
hal respon baik dari pemerintah desa maupun warganya sangatlah baik,
hal ini berkenan dengan sifat orang Jawa yang dikenal ramah.
bertani kopi dan padi. Namun di sini mereka bukan sang pemilik lahan
ternyata masih ada masyarakat Desa Pulo Geto yang hidup dibawah garis
adalah orang-orang yang sudah lanjut usia dan juga mereka yang bertani
namun tidak memiliki lahan atau juga bisa di bilang sebagai buruh tani.
Desa Pulo Geto Baru merupakan pecahan dari Desa Pulo Geto. Jadi
secara kultur dan keadaan warganya bisa dikatakan hampir sama. Yaitu
beberapa orang yang sudah lanjut usia dan beberapa buruh tani, dan pada
keluarga.
Rumah tangga miskin (RTM) dari survey data primer cukup berbeda
dengan data statitik, namun demikian semua RTM yang berada di Kecamatan Ujan
Mas dan Merigi terdapat di dalam detail data penduduk miskin yang berasal dari
miskin TNP2K.
menunjukan jumlah 13,66% untuk Kecamatan Ujan Mas dan 10,91 untuk
Kecamatan Merigi. Secara Kuantitas terdapat 804 RTM di Kecamatan Ujan Mas dan
dan indikator kemiskinan berdasarkan BPS yaitu pengeluaran kurang dari 333.000
rupiah maka data RTM terbagi dalam 2 kategori dasar. Kecamatan Ujan Mas yang
pendapatan kurang dari 333.000, sedangkan sisanya sejumlah 183 RTM kondisi
Kecamatan ujan mas dengan kategori RTM berdasarkan indikator Perkim sebesar
Sedangkan sisanya sebesar 441 RTM secara fisik rumah tidak memenuhi prasyarat
1 DAS PETAH 1 56
2 DAS PETAH 2 48
3 SURO ILIR 44
4 SURO MUNCAR 41
5 SURO BALI 36
6 SURO LEMBAK 39
7 SURO BARU 46
10 PUNGGUK BERINGANG 41
11 PUNGGUK MERANTI 61
12 MERANTI JAYA 50
13 PEKALONGAN 43
14 BUMI SARI 33
15 CUGUK LALANG 55
16 AIR HITAM 52
17 TANJUNG ALAM 42
TOTAL 804
Sumber : Survey Primer
Beberapa temuan sebagai temuan ilmiah didapati juga pada saat survey
dimana ada beberapa hal penting yang perlu di buat kebijakan dalam rangka
mengurang dan mengentaskan rumah tangga miskin. Dari jumlah data terbagi
dalam 2 kategori dasar yaitu indikator perkim dan BPS, ditemukan ketika indikator
TOTAL 358
Sumber : Survey Primer
sebelumnya tidak tetap sasaran dan kurang berkeadilan. Ditemuai juga dalam
bersifat segera baik dari pusat, provinsi dan kabupaten. Temuan lainnya ada
yang kesemuanya berkategori RTM. Tidak itu saja, ditemukan juga bahwa RTM
yang kepala keluarga berusia muda rata-rata perpendidikan rendah, hal ini
pendidikan dan tingkat kemiskinan. Hasil lainya tidak berkolerasi erat antara
jumlah tanggungan dengan kemiskinan, alasan itu dibuktikan dalam indikator RTM