Anda di halaman 1dari 4

Nama : Ivan Akbar Ibadillah

NIM : 171910101048

Matkul : Teknik Pengukuran (A)

1. Transducer adalah alat yang dapat mengubah suatu bentuk energi ke bentuk energi
lainnya. Bentuk-bentuk energi tersebut diantaranya seperti Energi Listrik, Energi
Mekanikal, Energi Elektromagnetik, Energi Cahaya, Energi Kimia, Energi Akustik (bunyi)
dan Energi Panas. Pada umumnya, semua alat yang dapat mengubah atau mengkonversi
suatu energi ke energi lainnya dapat disebut sebagai Transducer.

2. A. Klasifikasi Sensor Berdasarkan pemakaian atau penggunaannya


Berdasarkan pemakaian atau penggunaannya, sensor dapat dikelompokkan
menjadi tiga bagian, antara lain:

1. Sensor Thermal (suhu)

Sensor thermal adalah sensor yang digunakan untuk mendeteksi gejala


perubahan panas / suhu / temperatur pada suatu dimensi benda padat, cair atau gas.
Contohnya seperti thermocouple, RTD, thermistor, bimetal, IC sensor LM35.

2. Sensor Mekanis
Sensor mekanis adalah sensor yang mendeteksi perubahan gerak mekanis
seperti perpindahan atau pergeseran, posisi gerak lurus dan melingkar, tekanan, aliran,
level, dan sebagainya. Contoh sraingage, LVDT (Linear Variabel Diferensial Transformer),
proksimiti, potensiometer, Loadcel, Bourdon Tube, Piezo Elektrik dan sebagainya.

3. Sensor Optik (cahaya)


Sensor optik atau cahaya adalah sensor yang mendeteksi perubahan cahaya dari
sumber cahaya, pantulan cahaya, ataupun bias cahaya yang mengenai benda atau
ruangan.Contoh Fotodioda, LDR, Fotofoltaic, Cell Foto Emisive, Foto Multypier, Foto
Transistor.

B. Klasifikasi Sensor Berdasarkan Metode Pengubahan Energinya

Berdasarkan metoda pengubahan energinya, transduser dan sensor dapat


diklasifikasikan menjadi dua jenis (William D.C, 1993), yakni:
1. Jenis transduser jenis pembangkit sendiri (Self Generating Type) yang menghasilkan
tegangan atau arus analog bila dirangsang dengan suatu bentuk fisis energi, transduser
jenis ini tidak memerlukan daya dari luar untuk mendapatkan arus atau tegangan analog
tersebut. Contoh : Thermocouple, Fotofoltaic.

2. Transduser Pasif, transducer yang memerlukan daya dari luar untuk mendapatkan
tegangan dan arus keluaran. Contoh thermistor, RTD, LVDT, straingage.

C. Klasifikasi Sensor Berdasarkan Sifat – Sifat Dasar Sinyal Keluaran

Berdasarkan sifat – sifat dasar keluaran transduser dan sensor dapat


diklasifikasikan menjadi lima jenis, antara lain :

1. Perubahan resistansi
2. Perubahan Kapasitansi
3. Perubahan Induktansi
4. Menghasilkan Arus Listrik
5. Menghasilkan Tegangan Listrik

3. Sensor Resistansi
Besaran-besaran yang diindera manghasilkan perubahan resistansi pada
keluarannya, contohnya:
a. RTD (Resistance Thermal Detector).
Prinsip kerja dari RTD ini adalah mengubah besaran temperature menjadi
perubahan tahanan listrik.
b. Strain gage.
Prinsip kerja dari Strain gage ini adalah mengubah besaran tekanan menjadi
perubahan tahanan listrik.
c. Thermistor.
Prinsip kerja dari Thermistor ini adalah mengubah besaran temperature menjadi
perubahan tahanan listrik.

Sensor Kapasitansi
Besaran-besaran yang diindera manghasilkan perubahan kapasitansi pada
keluarannya, contohnya adalah Transduser yang digunakan untuk mendeteksi
perubahan kelembaban relatif. Prinsip kerja dari transduser ini berdasar pada
perubahan kelembaban akan mengakibatkan perubahan konstanta dielektrik medium
dan perbahan konstanta dielektrik medium akan mengakibatkan perubahan kapasitansi.
Dari persamaan di atas dapat dianalisasebagai berikut, sebuah kapasitor harga
kapasitansinya dipengaruhi oleh medium yakni suatu medium akan mempengaruhi
harga konstanta dielektrik (Ke) salah satu kondisi fisis yang dapat mempengaruhi
keadaan medium adalah kelembaban relatif, kelembaban relatif tersebut akan
mempengaruhi konstanta dielektrik dan pada akhirnya akan mempengaruhi kapasitansi
dari sebuah kapasitor yang dirancang khusus kontak dengan medium, dengan demikian
transduser kapasitor dapat mendeteksi kelembaban medium disekitarnya (untuk PTE).

Sensor Induktansi

Besaran-besaran yang diindera manghasilkan perubahan induktansi pada


keluarannya, contohnya adalah Transduser yang digunakan untuk mendeteksi
perubahan gaya.
Prinsip kerja dari transduser ini adalah dengan mengubah induktansi dari sepasang
kumparan atau dengan mengubah induktansi kumparan tunggal. Dengan mengubah
jangkar feromagnetik yang digeser oleh gaya yang akan diukur, dengan mengubah
fermeabilitas medium.
Dari persamaan dan gambar di atas sebuah induktor dapat digunakan untuk
mendeteksi pergeseran benda, benda yang digeser – geser akan mempengaruhi
konstanta permeabilitas dari induktor tersebut, menggeser benda sama artinya dengan
mengubah μr sehingga harga induktansi akan berubah (untuk PTE).

Sensor Yang Menghasilkan Arus Listrik


Besaran-besaran yang diindera manghasilkan perubahan arus pada keluarannya,
contohnya Fotolistrik. Prinsip kerja dari transduser ini adalah dengan mengubah
intensitas listrik menjadi arus listrik.

Sensor Yang Menghasilkan Tegangan Listrik


Besaran-besaran yang diindera manghasilkan perubahan tegangan pada keluarannya,
contohnya:
a. Thermokopel. Prinsip kerja dari transduser ini adalah dengan mengubah temperatur
menjadi tegangan listrik.
b. Tacho Generator. Prinsip kerja dari transduser ini adalah dengan mengubah
kecepatan putaran menjadi tegangan listrik.

Anda mungkin juga menyukai