W
DENGAN GANGGUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI
Disusun Oleh :
1. Sri Wahyuni GSA206057
2. Tutik Endang Purwati GSA206062
3. Yuni Rahmati GSA206067
4. Yunita Kustiningrum GSA206068
A. Latar Belakang
Nutrisi merupakan elemen penting untuk proses dan fungsi tubuh. Enam
kategori zat makanan adalah air, karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan
mineral.
Secara umum gangguan kebutuhan nutrisi terdiri atas kekurangan dan
kelebihan nutrisi, obesitas, malnutrisi, DM, hipertensi, jantung koroner, kanker
dan anoreksia nervosa.
Pasien Tn. W umur 65 tahun sudah 2 hari dirawat di R.Mawar RSD
Sunan Kalijaga Demak dengan diagnosa medis stroke non hemoragik. Pasien
mengalami penurunan tingkat kesadaran dan tidak dapat melakukan aktivitas
karena mengalami kelemahan fisik anggota gerak tangan. Untuk memenuhi
kebutuhan nutrisi pada Tn.W maka dilakukan pemasangan NGT.
Mengingat pentingnya kebutuhan nutrisi pada Tn. W maka kelompok
membuat “Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Kebutuhan Nutrisi Tn .
W di R. Mawar RSD Sunan Kalijaga Demak”.
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan umum
Mengelola klien dengan gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi
2. Tujuan khusus
Melakukan asuhan keperawatan klien dengan gangguan pemenuhan
kebutuhan nutrisi meliputi:
- Melakukan pengkajian
- Melakukan perumusan diagnosa keperawatan
- Melakukan perencanaan tindakan keperawatan
- Melakukan tindakan keperawatan
- Mengevaluasi tindakan keperawatan
C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup penulisan makalah ini adalah “Asuhan keperawatan klien
dengan gangguan kebutuhan nutrisi”.
D. Metode
Dalam penyusunan makalah ini menggunakan metode deskriptif dalam
bentuk studi kasus dengan pendekatan proses keperawatan yang meliputi
pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan, implementasi dan evaluasi.
Sedangkan teknik pengumpulan data dengan:
1. Observasi
Yaitu mengadakan pengawasan langsung terhadap keadaan umum pasien
serta perkembangannya.
2. Wawancara
Yaitu tanya jawab dengan pasien, keluarga pasien, perawat, dan tenaga
kesehatan yang ikut menangani.
3. Studi dokumentasi
Yaitu mempelajari catatan medik pasien, buku laporan serta dokumen lainnya
untuk membandingkan dengan data yang kelompok dapatkan.
4. Studi pustaka
Yaitu dengan mempelajari buku-buku literatur yang berkaitan dengan
kebutuhan dasar perawatan pasien dengan kebutuhan nutrisi.
E. Sistematika Penulisan
1. BAB I Pendahuluan terdiri atas latar belakang, tujuan penelitian, ruang
lingkup, metode dan sistematika penulisan
2. BAB II Konsep dasar terdiri atas pengertian, faktor-faktor yang
mempengaruhi kebutuhan nutrisi, data penunjang, pengkajian, alur
mekanisme, diagnosa keperawatan.
3. BAB III Tinjauan kasus, terdiri atas pengkajian, diagnosa keperawatan,
perencanaan, implementasi dan evaluasi.
4. BAB IV Pembahasan terdiri dari hal yang ditemukan pendukung dan
penghambat, membandingkan teori dengan pelaksanaan.
5. BAB V Penutup terdiri atas kesimpulan dan saran
BAB II
KONSEP DASAR GANGGUAN KEBUTUHAN NUTRISI
A. Pengertian
Nutrisi adalah zat-zat gizi dan zat lain yang berhubungan dengan
kesehatan dan penyakit, termasuk keseluruhan proses dalam tubuh manusia untuk
menerima makanan atau bahan-bahan dari lingkungan hidupnya (Wartonah,
2004).
Kekurangan nutrisi merupakan keadaan yang dialami seseorang dalam
keadaan tidak berpuasa atau risiko penurunan berat badan akibat ketidakcukupan
asupan nutrisi untuk kebutuhan metabolisme.
E. Pengkajian
Pengkajian keperawatan terhadap masalah kebutuhan nutrisi dapat
meliputi pengkajian khusus masalah nutrisi dan pengkajian fisik. Secara umum
yang berhubungan dengan kebutuhan nutrisi:
1. Riwayat makanan
2. Kemampuan makan
3. Pengetahuan tentang nutrisi
4. Nafsu makan : jumlah asupan
5. Tingkat aktivitas
6. Pengonsumsian obat
7. Penampilan fisik
8. Pengukuran antropometrik
9. Laboratorium
F. Alur Mekanisme
Kesadaran menurun
H. Penatalaksanaan Keperawatan
1. Dx I
Tujuan : peningkatan status nutrisi
Tindakan keperawatan:
a. Tingkatkan intake makanan
Rasional : cara khusus untuk meningkatkan nafsu makan
b. Jaga kebersihan mulut pasien
Rasional : mulut yang bersih meningkatkan nafsu makan
c. Bantu pasien makan jika tidak mampu
Rasional : membantu pasien makan
d. Sajikan makanan yang mudah dicerna, dalam keadaan hangat, tertutup
dan berikan sedikit-sedikit tetapi sering
Rasional : meningkatkan selera makan dan intake makan
e. Selingi makan dengan minum
Rasional : memudahkan makanan masuk
f. Hindari makanan yang banyak mengandung gas
Rasional : mengurangi rasa nyaman
g. Ukur intake makanan dan timbang berat badan
Rasional : observasi kebutuhan nutrisi
h. Lakukan latihan pasif
Rasional : menambah nafsu makan
i. Kaji tanda vital, sensori, bising usus
Rasional : membantu mengkaji keadaan pasien
j. Monitor hasil lab, seperti glukosa, elektrolit, albumin, hemoglobin,
Kolaborasi dengan dokter
Rasional : monitor status nutrisi
k. Berikan feedback yang positif tentang peningkatan intake, berat badan
Rasional : meningkatnya kepercayaan untuk meningkatkan makanan
l. Berikan pendidikan kesehatan tentang cara alat kebutuhan kalori dan
tindakan keperawatan yang berhubungan dengan nutrisi jika pasien
menggunakan NGT
Rasional : meningkatkan pengetahuan agar pasien lebih kooperatif
m. Cek kepatenan tube
Rasional : menghindari aspirasi dan obstruksi tube
n. Pemberian cairan/makanan tidak lebih 150 cc sekali pemberian
Rasional : menghindari aspirasi
o. Cek temperatur makanan agar tidak terlalu panas/dingin
Rasional : mengurangi kram dan terbakar pada abdomen
p. Atur posisi semi fowler saat memberikan makanan
Rasional : mengurangi regurtasi
q. Jelaskan bagaimana tube bekerja dan perawatannya
Rasional : mencegah komplikasi
2. Dx2
Tujuan : - pasien dapat menunjukkan peningkatan mobilitas
- Pasien mengatakan terjadi peningkatan aktivitas
Intervensi:
1. Pertahankan body alignment, dan posisi yang nyaman
Rasional : mencegah iritasi dan mencegah komplikasi
2. Cegah pasien jatuh, berikan pagar pengaman pada tempat tidur
Rasional : mempertahankan keamanan pasien
3. Lakukan latihan aktif maupun pasif
Rasional : meningkatkan sirkulasi dan mencegah kontraksi
4. Lakukan fisioterapi dada dan postural drainase
Rasional : meningkatkan fungsi paru
5. Monitor kulit yang tertekan, amati kemungkinan dekubitus
Rasional : Memonitor gangguan integritas kulit
6. Tingkatkan aktivitas sesuai batas toleransi
Rasional : mempertahankan tonus otot
7. Berikan terapi nyeri jika ada indikasi nyeri sebelum atau setelah latihan
Rasional : mengurangi rasa nyeri
8. Pertahankan nutrisi yang adekuat dengan Kolaborasi atau diet
Rasional : nutrisi diperlukan untuk energi
9. Kolaborasi dengan fisioterapi dalam program latihan
Rasional : kerjasama dalam perawatan holistik
10. Lakukan pengetahuan kesehatan tentang pencegahan konstipasi, body
mekanik dan posisi, latihan dan istirahat
Rasional : memberikan pengetahuan dalam perawatan diri
11. Lakukan ambulasi sebanyak mungkin jika memungkinkan
Rasional : imobilisasi yang lama dapat menimbulkan dekubitus
PENGKAJIAN KEPERAWATAN
A. Biodata
1. Identitas pasien
Nama : Tn.W
Umur : 65 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Suku bangsa : Jawa
Agama : Islam
Status perkawinan : Kawin
Pendidikan : -
Pekerjaan : Tani
Alamat : Temuroso, Guntur
Tanggal masuk : 19-4-2007
Tanggal pengkajian : 20-4-2007
No. register : 069518
Diagnosa medis : Stroke non hemoragic (SNH)
2. Penanggung jawab
Nama : Ny.T
Umur : 60 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Pendidikan : -
Pekerjaan : Tani
Hubungan dengan pasien : Istri
B. Riwayat Kesehatan
1. Keluhan utama : keluarga mengatakan pasien mengalami penurunan tingkat
kesadaran dan lemah anggota gerak bawah
2. Riwayat penyakit sekarang
Keluarga mengatakan 4 hari yang lalu pasien pernah dirawat di RSD Sunan
Kalijaga oleh karena pusing, sesak nafas dan 2 hari kemudian APS. Selama di
rumah pasien dapat berjalan/bergerak seperti biasa. Namun sejak tadi malam
± jam 03.00 mendadak pasien lemah, anggota gerak kanan tidak dapat
digerakkan dan kesadaran menurun kemudian langsung dibawa ke RSD
Sunan Kalijaga.
3. Riwayat perawatan dan kesehatan dahulu
Keluarga mengatakan sebelumnya pasien pernah dirawat di RS karena
mengalami sesak nafas.
4. Riwayat kesehatan keluarga
Keluarga mengatakan pasien sering merokok dan dulu ada riwayat anggota
keluarganya yang meninggal karena penyakit asma.
E. DATA PENUNJANG
Pemeriksaan laboratorium dilakukan pada tanggal 19 April 2007 meliputi :
Hb : 11,5 g%
Lekosit : 5850 / VI
LED setelah 1 jam : 75 mm/j
2 jam : 100 mm/j
Hb : 34
Trombosit : 3000.000/UI
N.Segmen : 69
Limposit : 30
Monosit : 1
Masa perdarahan : 3’40”
Masa pembekuan : 3’10”
GDS : 111,0 mg%
Na : 114,0 U/I
Ka : 5,3 mmol/I
Cal : 7,0 mg/dl
Cl : 98,4 mmol/l
Therapi
- Infus RL 20 tts/menit
- Diet sonde : 6 x 250 cc (susu)
- Nicholin : 2 x 250 mg
- Cefotaximin inj : 3 x 1 mg
- Piracetam inj : 3 x 3 gr
- Neurodex oral : 2 x 1 tablet
ANALISA DATA
Tanggal Tanggal
No Diagnosa Keperawatan TT TT
Ditemukan Teratasi
1. Gangguan pemenuhan kebutuhan 20-4-2007 21-4-2007
nutrisi berhubungan dengan
menurunnya reflek menekan
ditandai dengan penurunan tingkat
kesadaran.
2. Gangguan mobilitas fisik 20-4-2007 -
berhubungan dengan kelemahan
fisik ditandai dengan GCS E3MS v
sulit diketahui
RENCANA KEPERAWATAN
No.
Tanggal Evaluasi (SOAP) TTD
Dx
1. 21-4-2007 S : Keluarga mengatakan pasien lebih tenang dan
mereka tidak lagi khawatir tentang pemenuhan
kebutuhan makan dan minum pasien.
O : Pasien tampak tenang, bising usus 20 x/mnt
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi
2. 22-4-2007 S : Keluarga mengatakan pasien masih lemah dan
ekstremitas kanan belum bisa digerakkan
O : Pasien tampak lemah
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
BAB IV
PEMBAHASAN
B. Saran
1. Perawat hendaknya memberikan perhatian khususnya pada klien dengan
kasus SNH dalam tindakan ROM
2. Dalam melaksanakan asuhan keperawatan diperlukan kerjasama dengan tim
kesehatan lain.