Anda di halaman 1dari 1

MEROKOK

Ibu hamil yang merokok dapat mengakibatkan janin mengalami hambatan dalam pertumbuhan,
lahir premature dan keguguran. Hal tersebut terjadi karena pengaruh asap rokok :

1. Menghasilkan penyebaran karbon monoksida (CO) serta nikotin pada janin

2. Mempengaruhi transpor oksigen dalam janin,

3. Mempengaruhi penggunaan energi menjedi tidak efisiren pada ibu hamil.

Penelitian di Amerika Serikat menunjukkan bahwa resiko bayi BBLR pada ibu hamil yang
merokok hampir 2 kali lipat dibandingkan dengan ibu hamil yang tidak merokok. Ibu hamil yang
merokok kurang dari 6 batang sehari melahirkan BBLR 41% lebih tinggi dibandingkan dengan
ibu hamil yang tidak merokok. Pengaruh merokok terhadap berat badan bayi semakin meningkat
dengan semakin meningkatnya usia ibu saat hamil (Almatsier, 2011).

Merokok dikaitkan dengan resiko yang lebih besar untuk terjadinya kehamilan ektopik.
Diperkirakan juga sepertiga kematian perinatal di negara maju disebabkan oleh kebiasaan
merokok. Perokok lebih sering mengalami stillbirth. Selain itu, rokok juga menimbulkan
masalah berat bayi lahir rendah, rata-rata 200-250 gram lebih kecil. Semakin banyak rokok yang
dihisap, maka semakin buruk perkembangan janin. Merokok merupakan determinan penting
terhadap berat dan perkembangan bayi dibandingkan berat atau tinggi badan ibu, jumlah
kehamilan sebelumnya, atau jenis kelamin bayi (Emilia, 2008).

Penelitian tentang wanita yang terinfeksi Human Papiloma Virus (HPV) menunjukkan wanita
yang merokok memiliki resiko lebih tinggi mengalami resiko serviks pre-invasif atau invasif.
Merokok dapat meningkatkan resiko kanker invasif 2 hingga 3 kali lipat. Nikotin dan karsinogen
spesifik tembakau dideteksi pada mukosa serviks perokok. Selain kanker serviks, kanker
payudara juga 30% cenderung terjadi pada wanita yang merokok

Anda mungkin juga menyukai