Anda di halaman 1dari 4

Nama : Muhammad G.

Fajri
NIM : 422015012
MK : Perancangan Perkerasan Jalan
Dosen : Ida Yuliana, M.T.

Sejarah Perkembangan Jalan


Kurang lebih 5000 tahun yang lalu, manusia hidup berkelompok, untuk keperluan tukar
menukar barang pokok mereka mulai menggunakan jalur jalan secara tetap yang berfungsi
sebagai jalan prasarana sosial dan ekonomi. Dari sejarah perkembangan peradaban manusia
dan dari berbagai penemuan para pakar transportasi tentang sejarah perkembangan jalan
dapatlah diketahui bahwa:
1. Jalan pertama yang menggunakan perkerasan ditemukan 3500 SM didaerah Mesopotamia.
Penemuan ini dipandang sebagai awal dari sejarah keberadaan jalan raya. Setelah manusia
berkembang biak dan hidup berkelompok, maka mereka membutuhkan termpat berdiam
meskipun hanya sementara. Umumnya mereka berpindah-pindah tempat secara musiman, bila
tempat-tempat di sekitarnya sudah tidak ada bahan makanan yang mereka butuhkan. Pada
waktu itu jejak-jejak tersebut menjadi jalan setapak atau bila di hutan terkadang disebut
“lorong-lorong tikus”. Jalan ini merupakan jalan musiman (seasonal-road). Orang-orang
nomaden mempergunakan jalan ini untuk berburu pada musim berburu dan untuk mencari
ikan.
2. Konstruksi jalan yang terdiri dari tanah asli dilapisi dengan batu kapur dan ditutup dengan
batu bata ditemukan diantara Babilonia hingga Mesir yang diperkirakan dibangun 2500-2568
SM oleh raja Cheope yang berfungsi untuk mengangkut batu-batu besar dalam membangun
Great Pyramid.
3. Permukan jalan yang diperkeras dari batu – batuan ini ditemukan dipulau Crete (Kereta)
Yunani yang dibuat kurang lebih 1500 SM.
4. Diwilayah Babilonia ditemukan permukaan jalan yang dibuat berlapis-lapis yaitu dari lapisan
tanah dasar yang diatasnya disusun lapisan batu-batu besar, batu beronjol dicampur mortar,
batu kerikil dan kemudian ditutup dengan batu Plat.
5. Bangsa Persia (6 abad sebelum Masehi) dan bangsa Romawi (4 abad sebelum Masehi) mulai
menaruh perhatian yang besar kepada pembuatan jalan-jalan untuk mempertahankan
persatuan bangsanya dan untuk keperluan politik, militer dan kebudayaan. Bangsa Persia
mulai abad 6 SM membuat jalan sepanjang kurang lebih 1.755 mil lewat Asia kecil, Asia
Barat Daya sampai teluk Persia. Sedangkan bangsa Romawi yang terkenal itu, selama abad ke
4 SM dan abad ke 4 M membuat jalan kurang lebih 50.000 mil di Italia, Perancis, Spanyol,
Inggris, bagian barat Asia kecil dan bagian Utara Afrika, sehingga bangsa Romawi terkenal
sebagai pembuat jalan yang terbesar pada zaman itu. Bangsa Romawi mulai abad ke-4 SM
sampai abad ke-4 M telah membuat jalan dengan perekerasan ukuran tebal 3- 5 feet (1- 1,7
m) dan lebarnya 35 feet (kurang lebih 12 m).
Menuju jalan modern pada masa Kekaisaran Romawi yang mengalami kejayaan dalam
membangun jalan pada tahun 753- 476 SM. Hal tersebut berdasarkan atas berbagai penemuan
antara lain :
1. Penemuan danau aspal Trinidad oleh Sir Walter Religh Tahun 1595, dimana dengan bahan
temuan tersebut dapat dipergunakan untuk memperkeras lapisan permukaan jalan.
2. Pierre Marie Jereme Tresaquet dari Perancis memperkenalkan konstruksi jalan dari batu
pecah pada periode th 1718 – 1796 yang dilengkapi dengan drainase, kemiringan
melintangnya
3. Metode perinsip desak diperkenalkan oleh orang Scotlandia yaitu pada tahun 1790 yaitu
Thomas Telford, yaitu suatu konstruksi perkerasan jalan yang dibuat menurut jembatan
lengkung dari batu belah, serta menambahkan susunan batu – batu kecil diatasnya.
Konstruksi ini kemudian sangat berkembang dan dikenal dengan sebutan sistem Telford.
Jalan-jalan di indonesia yang dibuat pada jaman dahulu sebagian besar merupakan sistem
telford, walaupun diatasnya telah ditambahkan lapisan anti aus.
4. Pada tahiun 1815 waktu itu pula Scotsman John London Mc. Adam (1756 – 1836)
memperkenalkan konstruksi perekerasan jalan dengan prinsip “tumpang tindih” dengan
menggunakan batu-batu pecah atau batu kali, pori-pori diatasnya ditutup dengan batu yang
lebih halus/kecil. Jenis perkerasan ini terkenal dengan nama perkerasan macadam. Untuk
memberikan lapisan yang kedap air, maka diatas lapisan makadam diberi lapisan aus yang
menggunakan aspal sebagai bahan pengikat dan ditaburi pasir kasar. Sampai sekarang
kedua sistem tersebut masih lazim dipergunakan di daerah-daerah di Indonesia dengan
menggabungkannya menjadi sistem Telford-Macadam. Dengan begitu perkerasan jalan
untuk bagian bawah menggunakan sistem Telford kemudian untuk perkerasan atas dengan
system Macadam.

5. Di akhir abad 19, seiring dengan maraknya penggunaan sepeda, pada 1824 dibangun jalan
aspal namun dengan cara menaruh blok-blok aspal. Jalan bersejarah itu dapat disaksikan di
Champ-Elysess, Paris, Perancis. Jalan aspal yang bersifat lebih plastis atau dapat kembang
susut yang baik terhadap perubahan cuaca dan sebagai pengikat yang lebih tahan air.
6. Setelah kereta api ditemukan mulai tahun 1830 jaring-jaring rel K.A dibuat di mana-mana,
maka angkutan lewat jalan darat mulai terdesak, dengan sendirinya teknik pembuatan jalan
tidak berkembang. Akan tetapi pada akhir abad ke-19 jumlah kendaraan berangsur-angsur
mulai banyak, sehingga menuntut jalan darat yang lebih baik dan lancar. Oleh karena itu
pada akhir abad ke-19 teknik pembuatan jalan yang baik mulai tumbuh dan berkembang
lagi.
7. Penemuan mesin penggilas (stom roller) ditemukan th 1860 oleh Lemoine.
8. Di Skotlandia, hadir jalan beton yang dibuat dari semen portland pada 1865. Sekarang
banyak jalan tol dengan konstruksi beton (tebal minimum 29 cm) dan tahan hingga lebih
dari 50 tahun serta sangat kuat sekali memikul beban besar.
9. Jalan Aspal modern merupakan hasil karya imigran Belgia Edward de Smedt di Columbia
University, New York. Pada tahun 1872, ia sukses merekayasa aspal dengan kepadatan
maksimum. Aspal itu dipakai di Battery Park dan Fifth Avenue, New York, tahun 1872 dan
Pennsylvania Avenue, Washington D.C pada tahun 1877.
10. Sesudah perang dunia I kira-kira pada tahun 1920 banyak negara-negara mulai
memperhatikan pembangunan jalan raya. Hal ini dikarenakan semakin banyaknya
angkutan yang beroperasi khususnya kendaraan bermotor. Persaingan antara kereta api dan
kendaraan bermotor mulai ramai, karena masing-masing mempunyai keunggulannya
sendiri-sendiri. Untuk angkutan secara massal jarak jauh kereta api bisa dikatakan lebih
efektif. Namun sebaliknya untuk angkutan jarak dekat kendaraan bermotor lebih bisa
melayani dari pintu ke pintu (door to door), sehingga handling cost lebih rendah daripada
kereta api. Disamping itu, orang mulai membuat alat-alat besar yang khusus untuk
membuat jalan (road building equipment), sehingga pembuatan jalan menjadi lebih cepat
dan relatif murah dengan kualitas yang lebih baik.
11. Setelah adanya penemuan mesin penggerak kendaraan pengangkut yang memungkinkan
kendaraan pengangkut bergerak lebih cepat dengan membawa kendaraan pengangkut
bergerak lebih cepat dengan membaw a beban yang lebih banyak, hal ini merupaka
revolusi terbesar dalam sejarah perkembangan jalan raya. Association Internationale
Permanente dan congres dela route yang didirikan di Paris tahun 1908 merupakan lembaga
petemuan tetap internasional yang menetapkan norma-norma dan ketentuan pembangunan
jalan raya. Tahun 1914 didirikan pula perserikatan pejabat jalan raya dan transportasi
negara-negara bagian di Amerika yaitu American Association of state highway Officials
(AASHTO). Dan penggunaan aspal sebagai perkerasan dimulai sejak 1920 sehingga pada
tahun 1935 pembangunan jalan raya mulai dikembangkan berdasarkan bidang spesialisasi
keilmuan, yaitu bidang perencanaan geometri jalan raya dan bidang peencanaan konstruksi
perkerasan jalan raya.
12. Pada tahun 1903 diterbitkan paten untuk warren of massachussets untuk suatu campuran
perkerasan yang dibuat dari material berbitumen dan agregat yang bergradasi atau biasa
disebut aspal beton (hotmix).
13. Pada tahun 1917, perkerasan beton masih dalam masa peralihan, yang kemudian
California Highway Departement membangun pondasi setebal 4-in dan lebarnya 15-in.
Dan negara bagian pennsylvania membakukan alternatif pelat beton setebal 12,5 cm (5-in)
dibagian tepi, dan 17,5 cm (7-in) dibagian tengah pada dasar yang rata. Untuk saat ini
tebal plat beton untuk lalu lintas berat dan padat berkisar antara 20 sampai 32,,5 cm
(sampai 13 in) dan dapat disambung tanpa tulangan, dengan tulangan sederhana, dengan
tulangan menerus, atau prategang.
14. Perkerasan campuran di jalan atau di tempat (road-mix) adalah setiap permukaan
berbitumen dimana materialnya dicampur di tempat dimana dilaksanakan perkerasan. Pada
tahun 1915, J. S. Bright, insinyur di San Bernardino County, California, mencampurkan
minyak ringan dengan pasir gurun dengan menggunakan bajak dan garu cakram, dan
dengan menggunakan beberapa galon minyak per yard persegi luas bidang menghasilkan
suatu lapisan permukaan setebal beberapa inci. Badan jalan ini berfungsi sangat baik.
15. Perkerasan Campuran-Pabrik (Plant-Mix) adalah setiap permukaan berbitumen di mana
materialnya telah dicampur di pabrik. Umumnya diperuntukkan bagi produk yang lebih
murah dan kurang dikontrol secara tepat. Pencampuran di pabrik dimulai pada tahun1920-
an. Dengan mencampur material di pabrik dan segera menghamparkannya setelah dikirim
ke tempat proyek, maka beberapa kelambatan terhadap campuran di jalan akibat gangguan
cuaca dapat dihindari.
16. dan sekarang telah sering dijumpai jalan paving yang bisa dilalui oleh kendaraan berat.
Namun untuk penggunaannya jalan paving masih sering digunakan di perumahan-
perumahan.

Sumber: http://civilgalerie.blogspot.co.id/2010/04/perkembangan-jalan-zaman-modern.html
diakses pada 28/02/2018 Jam 03:20

http://azwaruddin.blogspot.com/2009/07/sejarah-perkembangan-jalan-raya.html diakses
pada 28/02/2018 Jam 03:27

Anda mungkin juga menyukai