Disusun Oleh:
Kelas : B/KP/V
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang Maha Esa karena
berkat limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyusun
makalah ini tepat pada waktunya. Makalah ini membahas hubungan Teori
Keperawatan Martha E. Rogers.
Dalam penyusunan makalah ini, kami banyak mendapat tantangan dan
hambatan akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan ini bisa
teratasi. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu dalam menyusun makalah ini. Semoga
bantuannya mendapat balasan yang setimpal dari Allah SWT.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita
semua. Terutama bagi teman-teman yang ingin meneruskan karya tulis ini
sehingga menjadi lebih baik lagi.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Teori menghasilkan pengetahuan keperawatan yang dapat digunakan
dalam praktik. Integrasi teori ke dalam praktik merupakan dasar profesi
keperawatan (McEwen dan Wills, 2007). Selain itu, teori dapat menunjukkan
bagaiman perawat menggunakan proses keperawatan.
Teori keperawatan adalah konseptualitas dari beberapa aspek keperawatan
untuk mancapai tujuan menggambarkan, menjelaskan, memperkirahkan, dan
/atau pelaksanaan asuhan keperawatan (Meleis, 2006). Teori kepearawatan
membuata perawat- perawat melihat situasi klien secara perspektif, sebuah
cara untuk mengolah data,dan sebuah metode untuk menganalisis dan
menginterpretasi informasi. Teori keperawatan membuat perawat-perawat
melihat situasi klien secara perspektif, sebuah cara untuk mengolah data, dan
sebuah metode untuk menganalisis dan menginterpretasi informasi.
Misalnya, Teori Rogers yang memiliki tujuan keperawatan yaitu
mengelola dan mempromosikan kesehatan, pencegahan penyakit, pelayanan,
serta rehabilitasi penyakit dan klien yang cacat melalui “ilmu kemanusiaan
keperawatan”(Rogers 1970 & 1990). Menurut Martha Rogers (1970)
menganggap individu sebagai energi lingkungan yang berada dalam jagat
raya. Individu secara keseluruhan berinteraksi terus-menerus dengan
lingkungan, mempunyai integritas pribadi dan karakter (Rogers, 1970 &
1990).
Manusia tunggal adalah suatu “energi lingkungan empat dimensi yang
dikenali dari bentuk dan karakteristik tertentu dan tidak dapat diperkirakan
dari bagian pengetahuan” (Tomey dan Alligood, 2006). Empat dimensi dari
teori Rogers-energi: lingkungan keterbukaan, bentuk dan organisasi, serta
dimensionalitas-membantu dalam perkembangan prinsip yang berhubungan
dengan perkembangan manusia.
1
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penulisan makalah ini adalah:
1. Apa definisi dan konsep utama teori keperawatan Martha Elizabeth
Rogers?
2. Bagaimana asumsi dasar teori keperawatan Martha Elizabeth Rogers?
3. Bagaimana teori-teori keperawatan menurut Martha Elizabeth Rogers?
4. Dalam bidang apa saja teori keperawatan Martha Elizabeth Rogers dapat
teraplikasikan serta bagaimana teraplikasi teori tersebut ?
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dalam penulisan makalah ini adalah:
1. Mampu memahami dan menjelaskan definisi dan konsep teori
keperawatan Martha Elizabeth Rogers.
2. Mampu memahami tentang asumsi dasar teori keperawatan Martha
Elizabeth Rogers.
3. Mampu mengetahui dan memahami teori-teori keperawatan Martha E.
Rogers.
4. Mampu memahami apa saja dan bagaimana dapat teori keperawatan
Martha E. Rogers diaplikasikan.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Tujuan diagnosa keperawatan memberikan kerangka kerja dalam
intervensi keperawatan direncanakan dan dilaksanakan. Intervensi
keperawatan akan tergantung pada fokus diagnosa keperawatan. Fokus pada
integralitas akan diimplementasikan dengan lingkungan sama dengan pada
individu. Diharapkan perubahan pada suatu hal yang akan menyebabkan
perubahan di sisi yang lain secara simultan terpisah dari dunia penyakit. Di
sana masalah tidak dapat disetujui dengan efektif dalam arti umumnya
perubahan diterima, ukuran penyakit. Kreativitas dan imaginasi menjadi
sangat penting.
Resonansi menyatakan bahwa diagnosa keperawatan ditujukan untuk
mendukung atau memodifikasi variasi proses kehidupan sebagai manusia
yang utuh. Karena proses kehidupan manusia merupakan suatu fenomense.
Rencana keperawatan pada bagian helicy membutuhkan penerimaan
individu terhadap perubahan yang terjadi strategi untuk meningkatkan dan
memodifikasi irama dan tujuan hidup. Untuk itu dibutuhkan informasi dan
partisipasi aktif klien pada proses keperawatan. Konsep yang menyebutkan
manusia adalah unik dan dapat dikenali karena kemampuannya dalam
merasakan, memberi kesempatan perawat untuk membantu memecahkan
masalah kesehatannya dan mengatur agar tujuannya dapat mencapai
kesehatan.
Prinsip homeodinamika terdiri dari 3 pemisahan prinsip, yaitu integral,
resonansi dan helicy (Roger (1970,1988, 1992)). Dengan kombinasi prinsip
homeodinamika dan konsep manusia dari definisi perawat, sebuah teori
menyatakan dapat dijadikan dalil. Sebuah teori yang tepat mungkin
menyatakan jika perawat menggunakan prinsip homeodinamika untuk
melayani umat manusia.
Dinamisme proses prinsip heomeodinamika dalam keperawatan, menurut
Rogers adalah sebagai berikut :
4
Resonansi dapat dijelaskan sebagai suatu pola-pola gelombang yang
ditunjukkan denagn perubahan-perubahan dari frekuensi terendah ke
frekuensi yang lebih tinggi pada gelombang perubahan.
3. Helicy merupakan prinsip yang menyatakan bahwa keadaan alami,
hubungan manusia, dan lingkungan adalah berkesinambungan,
menguntungkan, merupakan interaksi yang simultan antara manusia dan
lingkungan bukan menyatakan ritmitasi.
5
3. Mempercayai bahwa proses hidup manusia tidak dapat diulang dan tidak
dapat diprediksi sepanjang ruang dan waktu.
Individu tidak pernah dapat mundur atau jadilah sesuatu ia atau dia
sebelumnya. Bahwa proses kehidupan manusia merupakan hal yang tetap dan
saling bergantung dalam satu kesatuan ruang waktu secara terus menerus.
Akibatnya seorang individu tidak akan pernah kembali atau menjadi seperti
yang diharapkan semula.
4. Perilaku pada individu merupakan suatu bentuk kesatuan yang inovatif.
Mengidentifikasi pola manusia dan mencerminkan keutuhan yg inovatif,
pola teladan ini mempertimbangkan pengaturan diri, ritme, dan teori
pengaruh energi. Mereka memberi kesatuan keanekaragaman dan
mencerminkan suatu alam semesta yang kreatif dan dinamis.
5. Individu dicirikan oleh kapasitas abstraksi dan citra, bahasa dan berpikir,
sensasi dan emosi.
Hanya manusia yang mampu untuk berfikir menjadi siapa dan keluasan
dari alam semesta ini. Dari seluruh bentuk kehidupan di dunia hanya manusia
yang mampu berfikir dan menerima dan mempertimbangkan luasnya dunia.
Berdasarkan pada asumsi-asumsi tersebut, terdapat 4 batasan utama yang
ditunjukkan oleh Martha E. Roger :
1. Sumber energi
2. Keterbukaan
3. Pola-pola perilaku
4. Ukuran-ukuran 4 dimensi
6
lingkungannya. Seperti sebuah sistem hidup dan energi dasar, individu
memiliki kecakapan dalam memanfaatkan energi dan informasi dari
lingkungan dan energi bebas dan informasi kepada lingkungan.
7
BAB III
APLIKASI MODEL KEPERAWATAN MARTHA E. ROGERS
8
uniknya realita profesi keperawatan. Peneliti yang memiliki asumsi dan
pemahaman seperti konsep Martha E Rogers akan menemukan mendapatkan
pandangan yang jelas tentang seperti apakah sesungguhnya bekerja sebagai
perawat. Secara jelas dalam konsepnya Martha E Roger menunjukkan bahwa
kebutuhan kritis dalam keperawatan adalah merupakan dasar pengetahuan
dalam aktifitas penelitian keperawatan.
Artinya: “Dia (Allah) telah menciptakan kamu dari bumi (tanah) dan
memerintahkan kalian memakmurkannya (mengurusnya)”.
Adapun mengenai prinsip yang kedua, yaitu agar manusia jangan merusak
alam, dinyatakan oleh Allah melalui berbagai ayat dalam Al-Quran, di
antaranya dalam surat Al-A’raf ayat 56:
9
kebodohannya sendiri, umat Islam seringkali kurang memahami arti dari
ayat-ayat dari Al-Quran. Oleh karena itu, salah satu tugas utama Islam adalah
menghapus keterbelakangan, kemiskinan, dan kebodohan dari kehidupan
umat.
10
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Model konsep dan teori keperawatan menurut Martha E. Rogers dikenal
dengan nama konsep manusia sebagai unit. Dalam memahami konsep model
dan teori ini, Martha berasumsi bahwa manusia merupakan satu kesatuan
yang utuh, yang memiliki sifat dan karakter yang berbeda-beda. Dalam proses
kehidupan manusia yang dinamis, manusia selalu berinteraksi dengan
lingkungan yang saling mempengaruhi dan dipengaruhi, serta dalam proses
kehidupan manusia setiap individu akan berbeda satu dengan yang lain dan
manusia diciptakan dengan karakteristik dan keunikan tersendiri. Asumsi
tersebut didasarkan pada kekuatan yang berkembang secara alamiah yaitu
keutuhan manusia dan lingkungan, kemudian system ketersediaan sebagai
satu kesatuan yang utuh serta proses kehidupan manusia berdasarkan konsep
homeodinamik yang terdiri dari :
1. Integritas: Individu sebagai satu kesatuan dengan lingkungan yang
tidak dapat dipisahkan dan saling mempengaruhi satu dengan yang
lain.
2. Resonansi: Proses kehidupan antara individu dengan lingkungan
berlangsung dengan berirama dengan frekuensi yang bervariasi.
3. Helicy: terjadinya proses interaksi antara manusia dengan lingkungan
akan terjadi perubahan baik perlahan-lahan maupun berlangsung dengan
cepat.
B. Saran
Dengan adanya teori keperawatan Martha E. Rogers Keperawatan
merupakan seni dan ilmu yang berhubungan lansung terhadap kebutuhan
manusia dengan sifat dasar dan perkembangan manusia. Maka perawat
memerlukan kreatifitas dalam pemenuhan kebutuhan dasar manusia. Untuk
meningkatkan status kesehatan manusia
11
DAFTAR PUSTAKA
Mariner-tomey & Alligood. (2006). Nursing Theorists and Their Works. 6th
Ed.St.Louis: Mosby Elsevier, Inc Medika
Merriner, Ann. 1986. Nursing Theory and Their Work. Masby Company.
12