Anda di halaman 1dari 20

PENURUNAN TINGKAT NYERI PASIEN POST OP APPENDIKSITIS

DENGAN TEKHNIK DISTRASI NAFAS RITMIK

A g u s K a r y a n t o (NIM : G3A016620)
Program Studi Profesi Keperawatan Universitas Muhammadiyah Semarang

ABSTRAK
Apendisitis merupakan suatu peradangan apendiks yang mengenai semua lapisan dinding
organ tersebutTu!uan penelitian adalah mengetahui pengaruh tehnik distraksi nafas ritmik terhadap
penurunan tingkat nyeri post op pada penderita apendisitis di ruang "lamboyan RSU# Kraton
Kabupaten Pekalongan  #esain penelitian ini Pre $ksperimental dengan %ne &roup Pre'Post
Test #esign
Populasi Seluruh penderita post op apendisitis pada bulan !anuari'februari ()*+, simple random
sampling dengan sampel sebanyak -) responden .nstrumen yang digunakan melalui observasi
tentang pemeriksaan intensitas nyeri dan pemberian tehnik bernafas ritmik, dianalisis u!i wil/o0on
signed rank test dengan 12),)+ Pasien 3*))45 nyeri sedang dan setelah pemberian tehnik distraksi
nafas ritmik menun!ukan bahwa sebagian besar mengalami penurunan tingkat nyeri post op
apendisitis men!adi ringan sebanyak *6 pasien 37-,-45 dan hampir setengah tingkat nyeri post op
apendisitisnya tetap atau sedang sebanyak ** pasien 3-7,845 9asil pengu!ian dengan wil/o0on
sign rank test dengan 12),)+ didapatkan p'sign2),))) dimana p'sign :1 sehingga 9) ditolak yang
artinya terdapat pengaruh tehnik distraksi nafas ritmik terhadap penurunan tingkat nyeri post op
pada penderita apendisitis Melihat hasil penelitian ini maka dian!urkan kepada penderita
apendisitis untuk melakukan tehnik distraksi nafas ritmik sebagai terapi alternatif untuk
menurunkan tingkat nyeri post op apendisitis selain terapi farmakologis

K a t a K un/i ; Tehnik distraksi nafas ritmik, tingkat nyeri post op apendisitis

P$<#A9U=UA< melekat pada sekum Apendisitis dapat


ter!adi pada segala usia dan megenai laki >
Apendisitis merupakan suatu kondisi laki serta perempuan sama banyak Akan
dimana infeksi ter!adi di umbai /a/ing tetapi pada usia antara pubertas dan (+
#alam kasus ringan dapat sembuh tanpa tahun, prevalensi apendisitis lebih tinggi
perawatan, tetapi banyak kasus memerlukan pada laki > laki Se!ak terdapat kema!uan

laparotomi dengan penyingkiran umbai dalam terapi antibiotik, insidensi dan angka
/a/ing yang terinfeksiSebagai penyakit kematian karena apendisitis mengalami
yang paling sering memerlukan tindakan penurunan Apabila tidak ditangani dengan
bedah kedaruratan, apendisitis merupakan benar, penyakit ini hampir selalu berkibat
keadaan inflamasi dan obstruksi pada fatal 3Kowalak, ()**5
apendiks vermiformis Apendiks Pada umumnya post operasi
vermiformis yang disebut pula umbai /a/ing appendiktomi mengalami nyeri akibat bedah
atau lebih dikenal dengan nama usus buntu, luka operasi Menurut Maslow bahwa
merupakan kantung ke/il yang buntu dan kebutuhan rasa nyaman merupakan
kebutuhan dasar setelah kebutuhan fisiologis setiap tahunnyahasil laporan dari RS &atot
yang harus terpenuhi Seorang yang Soebroto, akarta tahun ())7 sebabkan oleh
mengalami nyeri akan berdampak pada pola makan pasien yang rendah akan serat
aktivitas sehari'hari Seorang tersebut akan setiap harinya 3#epkes R. ,())85
terganggu pemenuhan kebutuhan istirahat Menurut data yang diperoleh dari

tidur, pemenuhan individu, !uga aspek rekam medis di ruang bedah 3Bougenvile5
interaksi sosialnya yang dapat berupa rumah sakit#r Soegiri =amongan pada
menghindari per/akapan, menarik diri dan tahun ()*- dari bulan anuari sampai
menghindari kontak Selain itu seorang yang #esember sebanyak *(7 orang 3*))45 
mengalami nyeri hebat akan berkelan!utan, Pada tahun ()*, bulan anuari sampai
apabila tidak ditangani pada akhirnya dapat September terdapat *) orang 3*))45 yang
mengakibatkan syok neurogeni/ pada orang menderita apendisitis yang meliputi pasien
tersebut 3&annong, ())?5 appendi/itis akut 3?7 45 Apendisitis
Angka ke!adian appendi/itis /ukup infiltrate 3- 45, appendi/itis kronis 3845,

tinggi di dunia Berdasarkan @ord 9ealth apendisitis perforasi 345 yang di rawat
%rganisation 3()*)5 yang dikutip oleh inap dirung bedah RSU# #r Soegiri
<aulibasa 3()**5, angka mortalitas akibat =amonganBerdasarkan observasi pada
appendi/itis adalah (*))) !iwa, di mana tanggal () %ktober ()* di ruang bedah
populasi laki'laki lebih banyak 3Bougenvile5, dari + pasien3*))45 post op
dibandingkan perempuan Angka mortalitas apendikada  pasien 3?)45mengalami nyeri
appendi/itis sekitar *())) !iwa pada laki'laki sedangdan nyeri ringan minimal *pasien
dan sekitar *)))) !iwa pada perempuan 3()45, 9al itumenun!ukkan bahwa pasien
#i Amerika Serikat terdapat 8)))) kasus post apendi/itis yang mengalami gangguan
appendi/itis setiap tahnnya Ke!adian rasa nyaman nyeri itu /ukup tinggi terutama
appendi/itis di Amerika memiliki insiden *'( di ruang "lamboyan RSU# Kraton Kabupaten
kasus per *)))) anak pertahunya antara Pekalongan 
kelahiran sampai umur  tahun Ke!adian "aktor yang menyebabkan ter!adinya
appendi/itis meningkat (+ kasus per *)))) apendi/itis,di antaranyasumbatan lumen
Penurunan Tingkat <yeri Pasien Post %p appendi/itis, hyperplasia !aringan limfe,
Apendisitis dengan Tehnik #istraksi <afas
Ritmik tumor appendi/itis, erosi mukosa oleh
/a/ing askaris dan $9istolyti/a Penelitian

anak pertahunnya antara umur *)'*8 tahun epidemiologi menun!ukkan peran kebiasaan

di Amerika Serikat Apabila dirata'rata makanan rendah serat dan pengaruh

appedisitis *,* kasus per *))) orang konstipasi terhadap timbulnya appendisitis
pertahun di Amerika Serikat Konstipasi menaikkan tekanan intrasekal,

.nsiden appendi/itis /ukup tinggi menyebabkan sumbatan fungsional

termasuk .ndonesia merupakan penyakit apendisitis dan meningkatkan pertumbuhan

urutan keempat setelah dyspepsia, gastritis florakolon Semuanya ini akan

dan duodenitis dan system /erna lainnya mempermudah timbulnya appendisitis akut

3Stefanus Satrio())65 Se/ara umum di 3Potter and Pery, ())+5

.ndonesia, appendi/itis masih merupakan "aktor yang dapat mempengaruhi nyeri

penyokong terbesar untuk pasien operasi post operasi apendi/itis adalah peran
keluarga, keluarga dapat men/egah, mentoleransi mobilisasi yang /epat
menimbulkan, mengabaikan dan perbaikan Pengka!ian nyeri dan kesesuaian analgetik
masalah kelompoknya sehingga keluarga harus digunakan untuk memastikan bahwa
merupakan perantara effektif dalam nyeri pasien post operasi dapat dibebaskan
kesehatan masyarakatperan keluarga sangat 3SmeltCer dan Bare, ())+5

perlu untuk memberikan dukungan dan #alam penatalaksanaan nyeri biasanya


perhatian terhadap pasien supaya terbebas digunakan mana!emen se/ara farmakologi
dari penyulit dan komplikasi yang mungkin atau obat'obatan diantaranya yaitu
timbul setelah operasi %leh karena itu peran analgesi/, ma/am analgesi/ sendiri dibagi
keluarga diharapkan mampu memberikan men!adi dua yaitu, analgesi/ ringan 3aspirin
motivasi pada pasien dalam mengurangi atau salisilat, parasetamol, <SA.#5 dan
nyeri "aktor lain yang mempengaruhi nyeri analgesi/ kuat 3morfin, petidin, metadon5
post operasi adalah umur, !enis kelamin, Sedangkan tindakan se/ara non
so/ial budaya, perhatian , ansietas, pola farmakologi yaitu berupa tekhnik distraksi

koping 3Arifin A/hmad, ())85 3tehnik distraksi visual, distraksi


#ampak dari appendi/itis terhadap Penurunan Tingkat <yeri Pasien Post %p
kebutuhan dasar manusia diantaranya Apendisitis dengan Tehnik #istraksi <afas
Ritmik
kebutuhan dasar /airan, karena penderita
pendengaran, distraksi pernafasan, distraksi
mengalami demam tinggi sehingga
intelektual, ima!inasi terbimbing5dan
pemenuhan /airan berkurang Kebutuhan
relaksasi 3nafas dalam, meditasi, pi!atan,
dasar nutrisi berkurang karena pasien
musi/ dan aroma terapi5 dan tekhnik
apendisitis mengalami mual, muntah, dan
stimulasi kulit Tekhnik stimulasi kulit yang
tidak nafsu makan Kebutuhan rasa nyaman
digunakan adalah kompresdingin ataupun
penderita mengalami nyeri pada abdomen
karena peradangan yang dialami dan kompres hangat Tindakan paliatif harus
dilakukan sebelum penggunan obat'obatan,
personal hygine terganggu karena penderita
tin!auan lain selain lebih ekonomis adalah
mengalami kelemahan Kebutuhan rasa
kontrol nyeri lebih adekuat dan tidak ada
aman, penderita mengalami ke/emasan
efek samping 3Tamsuri, ())85
karena penyakit yang dideritanya
Adapun pengelolaan intesitas nyeri
3$lliCabeth, ())?5
pasien post operasi appendisitis meliputi
#ampak dari operasi apendisitis ada
latihan nafas dalam, kompres hangat, terapi
beberapa efek samping dari apendisitis yaitu
masase,pemberian analgesik dan lingkungan
radang selaput perut, luka infeksi, infeksi
yang nyaman .ntervensi pengurangan
saluran kemih, obstruksi usus, rasa nyeri,
intensitas nyeri dilakukan dengan /ara nafas
rasa lelah
dalam dan kompres hangat yang paling
#ampak nyeri post operasi akan
efektif banyak digunakan saat ini 3Tamsuri,
meningkatkan stress post operasi dan
())85
memiliki pengaruh negative pada
<amun dalam hal ini peneliti akan
penyembuhan nyeri Dontrol nyeri sangat
melakukan hal yang baru dalam mengatasi
penting setelah operasi, nyeri yang
nyeri yaitu dengan /ara melakukan nafas
dibebaskan dapat mengurangi ke/emasan,
ritmik Eang dimaksud dengan nafas ritmik
bernafas lebih mudah dan dalam, dapat
adalah bernafas ritmik, an!urkan klien untuk mengatur ritme pernafasan men!adi teratur
memandang fokus pada satu ob!ek 3gambar5 9al ini akan mendorong ter!adinya
atau meme!amkan mata dan melakukan peningkatan kadar PaD%( dan akan
inhalasi perlahan melalui hidung dengan menurunkan kadar p9 sehingga ter!adi
hitungan satu sampai empat dan kemudian peningkatan kadar oksigen 3%(5 dalam

menghembuskan nafas melalui mulut se/ara darah 39anderson, ())+5


perlahan dengan menghitung satu sampai Berdasarkan pen!elesan di atas penulis
empat 3dalam hati5 An!urkan klien untuk bermaksud melakukan penelitian tentang
berkosentrasi pada sensasi pernafasan dan Fpengaruh tehnik distraksi nafas rimik
terhadap gambar yang memberi ketenangan, terhadap penurunan intensitas nyeri pada
lan!utkan tehnik ini hingga terbentuk pola pasien post op apendisitis di Rumah Sakit
pernafasan ritmik 3Tamsuri ())85 Umum #aerah FKraton Kabupaten PekalonganG
Tehnik distraksi nafas ritmik diper/aya
dapat menurunkan intensitas nyeri melalui M$T%#$ P$<$=.T.A<

mekanisme yaitu dengan tehnik nafas ritmik


otot'otot skelet yang mengalami spasme #esain penelitian yang digunakan dalam
yang disebabkan oleh peningkatan penelitian ini adalah Pre $ksperimental
prostaglandin sehingga ter!adi fase dilatasi dengan pendekatan %ne &roup Pre'Post Test
pembuluh darah dan akan meningkatkan #esign, #alam ran/angan ini, tidak ada
aliran darah kedaerah yang mengalami kelompok pembanding 3/ontrol5, tetapi
spasme dan iskemik, tekhnik nafas ritmik paling tidak sudah dilakukan intervensi
diper/aya mampu merangsang tubuh untuk pertama 3Pre Test5 yang memungkinkan
melepaskan opioid endogen yaitu endorphin peneliti dapat mengu!i perubahan'perubahan
dan enkefalit Pernyataan lain menyatakan yang ter!adi setelah dilakukan eksperimen
bahwa penurunan nyeri oleh tekhnik nafas 3<otoatmo!o, ())+5
ritmik disebabkan ketika seseorang Pada penelitian ini sampling yang digunakan
melakukan nafas ritmit untuk adalah tehnik simple random sampling
mengendalikan nyeri yang dirasakan, maka Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah ;
tubuh akan meningkatkan komponen syaraf Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah; *5
parasimpatik se/ara stimulan, maka ini Pasien post op apendisitis yang mengalami
menyebabkan ter!adinya penurunan kadar nyeri, (5 Umur ()'+) tahun, -5 Bersedia
hormone kortisol dan adrenalin dalam tubuh dilakukan penelitian, 5 Klien kooperatif
yang mempengaruhi tingkat stress seseorang Sedangkan kriteria eksklusi dalam penelitian

sehingga dapat meningkatkan konsentrasi ini adalah; *5 Pasien yang tidak bersedia
dan membuat klien merasa tenang untuk diteliti (5 Pasien yang tidak mengalami nyeri
9AS.= P$<$=.T.A< Pemberian Tehnik #istraksi <afas
Ritmik
#ata Khusus <o Tingkat nyeri " 4
*5 #istribusi nyeri post op apendisitis *
responden sebelum tehnik distraksi (

nafas ritmik -
Tabel * Karakteristik .ntensitas <yeri Pada 
Pasien Post %perasi Apendisitis Sangat Berat
Sebelum Pemberian Tehnik Berat Terkontrol
#istraksi <afas Ritmik Sedang
<o Tingkat nyeri " 4 Ringan
* )
( )
- **

*6
Sangat Berat )
Berat Terkontrol )
Sedang -7,8
Ringan 7-,-
) umlah -) *))
)
-) #ari tabel ( menun!ukan bahwa dari
) -) pasien yang diteliti, sebagian besar pasien
) mengalami tingkat nyeri post op apndisitis
) ringan sebanyak *6 pasien 37-,-45 dan
*)) hampir setengah pasien sebanyak ** pasien
) 3-7,845 mengalami tingkat nyeri post op
Penurunan Tingkat <yeri Pasien Post %p apendisitis sedang Berdasarkan hasil
Apendisitis dengan Tehnik #istraksi <afas pengu!ian dengan u!i statistik @il/o0on Sign
Ritmik
Rank Test menggunakan software SPSS *?,)
dengan 12),)+ didapatkan p'sign2),)))
umlah -) *))
dimana p'sign:1 maka 9* diterima artinya
terdapat pengaruh tehnik distraksi nafas
#ari tabel * menun!ukan bahwa dari
-) pasien yang diteliti seluruhnya -) pasien ritmik terhadap intensitas nyeri pada pasien
post operasi apendisitis di ruang "lamboyan
3*))45 mengalami nyeri post op apendisitis
RSU# Kraton Kabupaten Pekalongan 
sedang

P$MBA9ASA<
(5 #istribusi nyeri post op apendisitis
responden sesudah tehnik distraksi nafas
* Mengidentifikasi .ntensitas <yeri Post
ritmik
%perasi Apendisitis Sebelum #iberikan
Tabel ( Karakteristik .ntensitas <yeri Post
Tehnik #istraksi <afas Ritmik
%perasi Apendisitis Setelah
Berdasarkan tabel * menun!ukan bahwa kategori sedang, dan kebanyakan penyakit ini
dari -) pasien yang diteliti seluruhnya -) ditemukan pada usia pertengahan yaitu tidak
pasien 3*))45 mengalami tingkat nyeri post usia muda ataupun usia tua, sebab perhatian
op apendisitis 9al ini memperlihatkan pasien terhadap hal lain belum maksimal,
bahwa nyeri post op pada pasien apendisitis sebagian besar klien belum mempunyai

sedang kemampuan untuk mengatasi rasa nyei sebab


Sesuai dengan pendapat Tamsuri 3())85 perhatian pasien terhadap hal lain belum
<yeri dipengaruhi faktor individu, usia, !enis maksimal, sehingga nyeri yang dirasakan
kelamin, budaya, makna nyeri, perhatian /ukup kuat
pasien, tingkat ke/emasan itu sendiri, dan
pengalaman sebelumnya Kondisi sema/am ( Mengidentifikasi .ntensitas <yeri Post
itu dapat dimengerti, bahwa sebagian besar %perasi Apendisitis Setelah #iberikan
klien belum mempunyai kemampuan untuk Tehnik #istraksi <afas Ritmik
mengatasi rasa nyeri apapun sebabnya disisi Berdasarkan tabel ( menun!ukan bahwa
dari -) pasien yang diteliti, sebagian besar
yang lain Pada klien belum memiliki
kemampuan untuk mengelola rasa nyeri, pasien mengalami tingkat nyeri post op
karena memang kemampuan mengelola rasa apendisitis ringan sebanyak *6 pasien 37-,-45
nyeri memerlukan pengalaman pribadi yang dan hampir setangah pasien sebanyak **
patut di/oba dan men/oba sehingga pasien 3-7,845 mengalami tingkat nyeri
memperoleh pengalaman pribadi yang unik sedang #an dari tabel menun!ukan bahwa
dalam mengatasi nyeri 9al ini sesuai terdapat perubahan yang signifikan tingkat
pendapat Rahariyani 3())?5 yang nyeri post op apendisitis sebelum dan
mengatakan nyeri merupakan pengalaman sesudah diberikan tehnik distraksi nafas
sensori yang tidak menyenangkan dan Penurunan Tingkat <yeri Pasien Post %p
pengalaman emosional yang mun/ul akibat Apendisitis dengan Tehnik #istraksi <afas
Ritmik
kerusakan !aringan a/tual maupun potensial
Penyakit ini !arang ditemukan pada usia yang
ritmik, pada tingkat nyeri post op apendisitis
sangat muda atau pasien tua, dikarenakan
dari -) pasien yang diteliti, sebagian besar
bentuk anatomis apendik yang berbeda pada
pasien mengalami penurunan tingkat nyeri
usia tersebut
post opapendisitis sebanyak *6 pasien
Sesuai pendapat <ursalam 3())?5 usia
37-,-45 dan hampir setengah pasien
adalah umur individu yang terhitung mulai
mengalami tingkat nyeri post op apendisitis
saat dilahirkan sampai berulang tahun Umur
yang tetap sebanyak ** pasien 3-7,845
!uga dapat mempengaruhi pengetahuan .ni menun!ukan bahwa setelah diberikan
sesepasien lebih matang dalam berpikir
tehnik distraksi nafas ritmik ter!adi
dalam beker!a, !enis kelamin berkaitan
perubahan frekwensi yaitu tingkat nyeri post
dengan perilaku model, bahwa individu akan
op apendisitis yang pada awalnya seluruhnya
melakukan modeling sesuai dengan !enis
sedang sebanyak -) pasien 3*))45,
kelaminnya So/ial budaya, system budaya
mengalami penurunan men!adi ringan
yang ada di masyarakat mempengaruhi sikap
sebagian besar sebanyak *6 pasien 37-,-45
dalam menerima informasi
dan hampir setengah tingkat nyeri post op
#alam hal ini nyeri yang dirasakan pasien
apendisitis tetap atau sedang sebanyak **
pasien 3-7,845 setelah diberikan tehnik software SPSS dengan H2),)+ didapatkan p'
distraksi nafas ritmik sign2),)))dimana p'sign :1 sehingga 9)

Berdasarkan hasil pengu!ian dengan ditolak yang artinya terdapat pengaruh

wil/o0on sign rank test menggunakan tingkat nyeri post op pada penderita

software SPSS dengan H2),)+ didapatkan p' apendisitis sebelum dan sesudah diberikan

sign2),))) dimana p'sign :1 sehingga 9) tehnik distraksi nafas ritmik di Ruang


ditolak yang artinya terdapat pengaruh antara "lamboyan RSU# Kraton Kabupaten
tingkat nyeri pada penderita post op Pekalongan

apendisitis sebelum dan sesudah dilakukan Menurut 9anderson 3())+5, tehnik

tehnik distraksi nafas ritmik di Ruang distraksi nafas ritmik diper/aya dapat

"lamboyan RSU# Kraton Kabupaten menurunkan tingkat nyeri melalui


Pekalongan  mekanisme yaitu dengan tehnik nafas ritmik
Pemberian tehnik distraksi nafas ritmik otot'otot skelet yang mengalami spasme yang
dilakukan pada pasien yang mengalami nyeri disebabkan oleh peningkatan prostaglandin
post op apendisitis di ruang flamboyan sehingga ter!adi fase dilatasi pembuluh darah
rumah sakit Kraton Kabupaten Pekalongan dan akan meningkatkan aliran darah
memberikan efek yang bermakna terhadap kedaerah yang mengalami spasme dan
penurunan tingkat nyeri post op apendisitis iskemik, tekhnik nafas ritmik diper/aya
mampu merangsang tubuh untuk melepaskan
- Mengidentifikasi Pengaruh Tehnik opioid endogen yaitu endorphin dan enkefalit
#istraksi <afas Ritmik Terhadap Pernyataan lain menyatakan bahwa
Penurunan .ntensitas <yeri Pada Pasien penurunan nyeri oleh tekhnik nafas ritmik
Post %perasi Apendisitis #i Ruang disebabkan ketika sesepasien melakukan
"lamboyan RSU# Kraton Kabupaten nafas ritmit untuk mengendalikan nyeri yang
Pekalongan
dirasakan, maka tubuh akan meningkatkan
Berdasarkan u!i statistik menun!ukan
komponen syaraf parasimpatik se/ara
bahwa pemberian tehnik distraksi nafas
stimulan, maka ini menyebabkan ter!adinya
ritmik meyebabkan penurunan tingkat nyeri
penurunan kadar hormone kortisol dan
post op apendisitis yang signifikan 9al ini
adrenalin dalam tubuh yang mempengaruhi
dapat dilihat dari tabel diatas Pada tabel
tingkat stress sesepasien sehingga dapat
tersebut tersa!i se/ara !elas dari -) pasien
meningkatkan konsentrasi dan membuat
sebelum diberikan tehnik distraksi nafas
klien merasa tenang untuk mengatur ritme
ritmik seluruhnya tingkat nyeri post op
pernafasan men!adi teratur 9al ini akan
apendisitis sedang sebanyak -) pasien
mendorong ter!adinya peningkatan kadar
3*))45, setelah diberikan tehnik distraksi
PaD%( dan akan menurunkan kadar p9
nafas ritmik dari -) pasien, sebagian besar
sehingga ter!adi peningkatan kadar oksigen
mengalami penurunan men!adi ringan
3%(5 dalam darah
sebanyak *6 pasien 37-,-45 dan hampir
Pembahasan diatas menun!ukan bahwa
setengah tingkat nyeri post op apendisitis
pemberian tehnik distraksi nafas ritmik
tetap atau sedang sebanyak ** pasien
mempunyai pengaruh untuk menrunkan
3-7,845
tingkat nyeri pada penderita post op
Berdasarkan hasil pengu!ian dengan
apendisitis di Ruang "lamboyan RSU# Kraton
wil/o0on sign rank test menggunakan Kabupaten Pekalongan
tingkat nyeri pada pasien post op apendisitis
K$S.MPU=A< #A< SARA< (5 Praktis
3*5 Bagi Pasien, mengingat besarnya
* Kesimpulan pengaruh tehnik distraksi nafas ritmik
*5 Seluruh penderita sebelum diberikan maka dian!urkan kepada penderita post

tehnik distraksi nafas ritmik adalah op apendisitis untuk melakukan tehnik


penderita nyeri post op apendisitis distraksi nafas ritmik se/ara rutin
sedang sebagai alternatif untuk menurunkan
Penurunan Tingkat <yeri Pasien Post %p tingkat nyeri post op apendisitis selain
Apendisitis dengan Tehnik #istraksi <afas
terapi farmakologis
Ritmik
3(5 Bagi Tempat Penelitian, sebagai dasar
bagi tempat penelitian dalam
(5 Setelah dilakukan tehnik distraksi nafas
menggunakan tehnik distraksi nafas
ritmik sebagian besar mengalami
ritmik untuk penanganan nyeri post op
penurunan tingkat nyeri post op

apendisitis men!adi ringan sebanyak *6 apendisitis selain terapi farmakologis


3-5 Bagi Profesi Keperawatan, sebagai dasar
pasien 37-,-45 dan hampir setengah
bagi perawat dalam memberikan asuhan
tingkat nyeri pada pasien post op
keperawatan pada penderita post op
apendisitis tetap atau sedang sebanyak
apendisitis untuk melakukan tehnik
** pasien 3-7,845
distraksinafas ritmik sebagai modifikasi
-5 Pemberian tehnik distraksi nafas ritmik
terapi non farmakologis selain terapi
mempunyai pengaruh untuk
farmakologis
menurunkan tingkat nyeri pada pasien
35 Bagi Peneliti, menambah informasi
post op apendisitis di ruang "lamboyan
tentang pengaruh tehnik distraksi nafas
RSU# Kraton Kabupaten Pekalongan, dengan ritmik terhadap penurunan tingkat nyeri
nilai P:),)+
post op apendisitis

( Saran 3+5 Bagi Peneliti Selan!utnya, dengan

*5 Teoritis adanya penelitian awal tentang manfaat

#iharapkan penelitian ini dapat tehnik distraksi nafas ritmik terhadap

men!elaskan dan memperkuat konsep serta penurunan tingkat nyeri post op

sumbangan bagi pengembang materi tentang apendisitis diharapkan dapat dilakukan

terapi non farmakologis untuk menurunkan penelitian selan!utnya dengan variabel


yang berbeda

#A"TAR PUSTAKA
Arifin, A/hmad 3())85 Keperawatan Pedoman Skripsi, Tesis #an .nstrument
askepIappendisitis, Penelitian Keperawatan edisi ( akarta;
http;JJoknursewordpress/om diakses Salemba Medika
tanggal 7 #esember ()*7, pukul *(-)
@.B Potter  Perry, A ())+ Buku A!ar

#epkes R., 3())85, 9ubungan Perilaku "undamental Keperawatan Konsep


Makan #engan Ke!adian Apendisitis Proses, #an Praktek, Alih Bahasa
#ikses 7 #esember ()*7, pukul *))) Easmin Asih, SKep, $disi,,vol, * $&D
@.B Pri/e, Sylvia A, 3())75 Patofisiologi;
Konsep Klinik Proses Penyakit akarta;
$liCabeth  Dorwin 3())?5 Buku Saku $&D
Patofisiologi Dorwin akarta ; Aditya
media SmaltCer dan Bure 3())+5 Keperawatan
Medikal Bedah Lol * Alih Bahasa;
&anong 3())?5 "isiologi Kedokteran, Agung @aluyo akarta; $&D
akarta ; $&D
Stefanus, Satrio 3())65 9ubungan
9anderson, 3())+5 Kedokteran $mergensi Perubahan =etak Serabut Saraf #engan
Medi/ine akarta; $&D Tipe Radang Pada Pasien Eang #i
+8
Kowalak, enifer P 3()**5 Buku A!ar Penurunan Tingkat <yeri Pasien Post %p
"isiologi akarta; $&D Apendisitis dengan Tehnik #istraksi <afas
Ritmik

<aulibaCa 3()**5 =atar Belakang Appendik


9ttp JJ; Repositori; USU a/id diakses #iagnosis Se/ara 9ispatologis
Appendisits #i RSDM Tahun ())+
7 #esember ()*7,pukul *-()

Tamsuri, ())8 Konsep #an


<otoatmo!o, soekid!o 3())+5 Metodoogi
Penatalaksanaan <yeri akarta; $&D
Penelitian Kesehatan, akarta; Rineka
Dipta
@9% ()*) Prevalensi Penyakit
Apendiktomi, ( september ()**
httpJJ, Angka Ke!adian Apendiktomi
<ursalam 3())?5 Konsep #an Penerapan
/oid
Metodologi Penelitian .lmu Keperawatan

Anda mungkin juga menyukai