UNIVERSITAS NAROTAMA
SURABAYA
2016
Daftar Isi
Kata pengantar……………………………
Bab 1
Pendahuluan………………………………....
Latar belakang……………………………….
Rumusan masalah……………………………
Tujuan dan manfaat penulisan ………………
Bab 2
Pembahasan / ISI………………………………
Penafsiran tentang khalifah……………………
Makna khalifah………………………………...
Konsep khalifah………………………………..
Manusia sebagai khalifah………………………
Fungsi khalifah…………………………………
Tugas manusia sebagai khalifah……………….
Kewajiban manusia terhadap lingkungan……...
Studi kasus……………………………………...
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang "Tanggung
jawab manusia sebagai khalifah dan hamba ALLLAH swt", yang kami sajikan
berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber. Makalah ini di susun oleh
penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri penyusun
maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama
pertolongan dari Tuhan akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.
Penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada Dosen Pendidikan Agama islam
yaitu bapak Sugito muzaais yang telah membimbing penyusun agar dapat mengerti
tentang bagaimana cara menyusun karya tulis ilmiah yang baik dan sesuai kaidah.
Semoga makalah ini dapat memberikan pengetahuan yang lebih luas kepada
pembaca. Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Penyusun
membutuhkan kritik dan saran dari pembaca yang membangun. Terima kasih.
1. Pengertian Khalifah
Khalifah dan khulafa (jamak) secara bahasa artinya wakil atau pengganti atau
orang yang menggantikan orang yang sebelumnya.Al-Quran menyebut kata khalifah
dalam surat al-Baqarah :30 dan shad :26, khulafa' (3 kali : al-A'raf : 69,74 ; an-Naml :62),
khalaifa (4 kali : al-An-am :145 ; Yunus :14,73 ; fathir : 39) dan masih banyak ayat yang
lain yang menyatakan kata bentuknya. Semua dinyatakan dalam arti bahasa, yakni
pengganti yang menggantikan umat atau pemimpin terdahulu; menggantikan malaikat
untuk mengurus bumi atau mendapat amanah dari Allah untuk mengelola bumi.
Menurut istilah yang lebih khusus lagi pada kekuasaan, berarti orang yang dipilih
oleh jama'ah menjadi pemimpin mereka. Khalifah menurut sejarah ialah kepala
pemerintahan islam pada zaman sahabat, yaitu dengan bai'at sebagai pernyataan setia dari
penduduknya dengan jalan pilihan. Sesudah masa sahabat, sebutan khalifah di
pergunakan untuk sebutan kepala pemerintahan tetapi tidak melalui pilihan (kerajaan).
Dulu pada saat Abu Bakar As-Shiddiq menjadi pemimpin umat islam, beliau disebut
khalifah (pengganti) dari Rasulillah.Lalu ketika Umar ra menggantikan, beliau disebut
khalifat-khalifat Rasulillah (pengganti dari pengganti Rasulillah).
Karena gelar ini terlalu panjang, akhirnya Umar ra berinisiatif mengganti gelar itu
menjadi Amirul Mukminin (Pemimpin orang-orang mukmin). Semua manusian yang
diciptakan Allah di muka bumi adalah khalifah Allah atau pengganti makhluk Tuhan
untuk melaksanakan amanah Tuhan sebagai pengelola bumi ini.Allah memberikan
amanah kepada semua manusia (khulafa) untuk membangun bumi ini ; bukan kepada
Malaikat, Jin, Hewan, Gunung, Langit dan lain sebagainya walaupun mereka juga ciptaan
Allah. "(QS.33:72). Manusialah yang sanggup memegang amanah itu karena potensi
yang dimiliki oleh manusia
MAKNA KHALIFAH
Adam(Manusia)
Manusia berfungsi
sebagai khalifah dalam kehidupan
Generasi penerus atau generasi
pengganti , yaitu kaum yg akan
menggantikan satu sama lain, kurun
demi kurun, dan generasi demi
generasi
khalifah diemban secara
kolektif oleh suatu generasi
Khalifah adalah Kepala Negara atau
Kepala Pemerintahan
KONSEP KHALIFAH
• Manusia sebagai khalifah
• Khalifah adalah sebuah fungsi yg
diemban oleh manusia berdasarkan
amanat yg diterimanya dari Allah
• Amanah itu pada intinya adalah
mengelola Bumi secara
bertanggungjawab, dg
mempergunakan akal yg telah
dianugerahkan Allah kepadanya.
MANUSIA SEBAGAI KHALIFAH
Manusia adalah makhluk Allah. Karena makhluk Allah, maka manusia adalah bagian
dari alam
Manusia merupakan makhluk yg mulia.
Manusia diciptakan dalam bentuk yg sebaik-baiknya.Manusia dianugerahi akal
Dengan akal, manusia bisa berfikir, memilih, mengembangkan kehidupannya
Kelebihan dan keistimewaan manusia itu
menempatkan sebagai makhluk yg terhormat
dan memperoleh martabat yg tinggi diantara makhluk lainnya
Fungsi Khalifah
Pada dasarnya, akhlak yang diajarkan Alquran terhadap lingkungan bersumber dari fungi
manusia sebagai khalifah. Kekhalifahan menuntut adanya interaksi antara manusia
dengan sesamanya dan manusia terhadap alam. Kekhalifahan mengandung arti
pengayoman, pemeliharaan, serta pembimbingan, agar setiap makhluk mencapai tujuan
penciptaannya. Dalam pandangan akhlak Islam, seseorang tidak dibenarkan mengambil
buah sebelum matang, atau memetik bunga sebelum mekar, karena hal ini berarti tidak
memberi kesempatan kepada makhluk untuk mencapai tujuan penciptaannya.
Ini berarti manusia dituntut untuk mampu menghormati proses-proses yang sedang
berjalan, dan terhadap semua proses yang sedang terjadi. Yang demikian mengantarkan
manusia bertanggung jawab, sehingga ia tidak melakukan perusakan, bahkan dengan kata
lain, “Setiap perusakan terhadap lingkungan harus dinilai sebagai perusakan pada diri
manusia sendiri.” Binatang, tumbuhan, dan benda-benda tak bernyawa semuanya
diciptakan oleh Allah Swt. dan menjadi milik-Nya, serta semua memiliki ketergantungan
kepada-Nya. Keyakinan ini mengantarkan sang Muslim untuk menyadari bahwa
semuanya adalah “umat” Tuhan yang harus diperlakukan secara wajar dan baik.
Bahwa semuanya adalah milik Allah, mengantarkan manusia kepada kesadaran bahwa
apapun yang berada di dalam genggaman tangannya, tidak lain kecuali amanat yang
harus dipertanggungjawabkan. “Setiap jengkal tanah yang terhampar di bumi, setiap
angin yang berhembus di udara, dan setiap tetes hujan yang tercurah dari langit akan
dimintakan pertanggungjawabannya, manusia menyangkut pemeliharaan dan
pemanfaatannya”, demikian kandungan penjelasan Nabi Saw. tentang firman-Nya dalam
Alquran
“Kemudian kamu pasti akan ditanyai pada hari itu tentang kemikmatan (yang kamu
peroleh).” (At-Takatsur, [102]: 8)
MEMAKMURKAN BUMI
Manusia mempunyai kewajiban kolektif yang dibebankan Allah SWT. Manusia harus
mengeksplorasi kekayaan bumi bagi kemanfaatan seluas-luasnya umat manusia.
Maka sepatutnyalah hasil eksplorasi itu dapat dinikmati secara adil dan merata, dengan
tetap menjaga kekayaan agar tidak punah.
Sehingga generasi selanjutnya dapat melanjutkan eksplorasi itu.
MEMELIHARA BUMI
Melihara bumi dalam arti luas termasuk juga memelihara akidah dan akhlak
manusianya sebagai SDM (sumber daya manusia). Memelihara dari kebiasaan jahiliyah,
yaitu merusak dan menghancurkan alam demi kepentingan sesaat. Karena sumber daya
manusia yang rusak akan sangat potensial merusakalam. Oleh karena itu, hal semacam itu
perlu dihindari.
Allah menciptakan alam semesta ini tidak sia-sia. Penciptaan manusia mempunyai
tujuan yang jelas, yakni dijadikan sebagai khalifah atau penguasa (pengatur) bumi.
Maksudnya, manusia diciptakan oleh
Allah agar memakmurkan kehidupan di bumi sesuai dengan petunjukNya. Petunjuk yang
dimaksud adalah
agama (Islam).
BERDZIKIR DAN
BERSYUKUR
Berdzikir kepada Allah, selain selalu ingat kepadaNya, juga selalu mengingat
ciptaanNya, dan tujuan dari ciptaanNya itu.
Bersyukur kepada Allah, selain berterima kasih atas nikmat dan karuniaNya, juga
memanfaatkan nikmat dan karunia itu untuk
kemaslahatan sesuai dengan tujuan penciptaan dan tuntunanNya
MERENUNGKAN DAN
MENTAFAKURI KEJADIAN ALAM
SEMESTA DAN ALAM LINGKUNGAN
Merenungkan dan mentafakuri ciptaan Allah akan lebih memperkuat
keyakinan akan kebesaran dan kekuasaan penciptanya
MEMPELAJARI KEHIDUPAN
UMAT TERDAHULU
Dengan mengenal perbuatan umat terdahulu dan akibat yg diterimanya itu apakah berupa
kesempurnaan dan kekurangan ataupun keberhasilan dan kegagalan dapat dijadikan
pelajaran dalam menata kehidupan masa kini dan masa mendatang
MEMELIHARA KELESTARIAN
ALAM
Studi kasus:
Apakah sekarang manusia sudah bertanggung jawab sebagai khalifah dan hamba ALLAH
swt?
tidak semua manusia mempertanggung jawabkan kedudukanya sebagai khalifah
dan hamba ALLAH swt.mungkin masih beberapa orang yang belum sadar.
Dan bagaimana caranya?
FAATHIR (35) : 39
39. Dia-lah yang menjadikan kamu khalifah-khalifah di muka bumi. Barangsiapa yang
kafir,
maka (akibat) kekafirannya menimpa dirinya
sendiri. Dan kekafiran orang-orang yang kafir
itu tidak lain hanyalah akan menambah
kemurkaan pada sisi Tuhannya dan kekafiran
orang-orang yang kafir itu tidak lain hanyalah
akan menambah kerugian mereka belaka.
AL-AN’AM (6) : 165
AT-TIN (95) : 4
Manusia diciptakan untuk menjadi khalifah bagi alam semesta, sehingga mempunyai
kewajiban untuk mengolah, memelihara, dan bersikap ramah terhadap lingkungan sesuai dengan
ajaran agama. Manusia dan berbagai makhluk ciptaan Allah lainnya diberikan hak untuk hidup di
alam semesta. Tujuan penciptaan manusia di atas dunia ini adalah untuk beribadah. Sedangkan
tujuan hidup manusia di dunia ini adalah untuk mendapatkan kesenangan dunia dan ketenangan
akhirat. Jadi, manusia di atas bumi ini adalah sebagai khalifah, yang diciptakan oleh Allah dalam
rangka untuk beribadah kepada-Nya, yang ibadah itu adalah untuk mencapai kesenangan di
dunia dan ketenangan di akhirat
DAFTAR PUSTAKA
http://immdakwahpwt.blogspot.co.id/2011/09/babi-pendahuluan-manusiaadalah-makhluk.html
http://dokumen-makalah.blogspot.co.id/2014/12/manusia-sebagai-khalifah.html
http://www.pusatmakalah.com/2014/12/makalah-tugas-dan-peran-manusia-sebagai.html
SEKIAN
TERIMA KASIH
WASSALAMU’ALAIKUM WR
WB