Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

Tanggung Jawab Manusia Sebagai Khalifah dan


Hamba AllAh SWT

Dandy Raka Armadhana ( 04216039 )


Agung Surya Jaya ( 04116013 )
Arif Fathur Rohman ( 04216014 )
Ari wahyudi ( 04216013 )
Zaenal Abidin ( )
Catur Adi Nugroho ( 04216048 )

UNIVERSITAS NAROTAMA
SURABAYA
2016
Daftar Isi

Kata pengantar……………………………

Bab 1
Pendahuluan………………………………....
Latar belakang……………………………….
Rumusan masalah……………………………
Tujuan dan manfaat penulisan ………………

Bab 2
Pembahasan / ISI………………………………
Penafsiran tentang khalifah……………………
Makna khalifah………………………………...
Konsep khalifah………………………………..
Manusia sebagai khalifah………………………
Fungsi khalifah…………………………………
Tugas manusia sebagai khalifah……………….
Kewajiban manusia terhadap lingkungan……...
Studi kasus……………………………………...

Al-Qura’an tentang manusia sebagai khalifah…….


Kesimpulan………………………………………...
Daftar pustaka……………………………………...
Kata Pengantar

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Segala puji bagi Allah yang telah


memberikan kami kemudahan sehingga dapat menyelesaikan makalah ini. Tanpa
pertolongan-Nya mungkin penyusun tidak akan sanggup menyelesaikannya dengan
baik. Shalawat dan salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita
yakni Nabi Muhammad SAW.

Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang "Tanggung
jawab manusia sebagai khalifah dan hamba ALLLAH swt", yang kami sajikan
berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber. Makalah ini di susun oleh
penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri penyusun
maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama
pertolongan dari Tuhan akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.

Penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada Dosen Pendidikan Agama islam
yaitu bapak Sugito muzaais yang telah membimbing penyusun agar dapat mengerti
tentang bagaimana cara menyusun karya tulis ilmiah yang baik dan sesuai kaidah.

Semoga makalah ini dapat memberikan pengetahuan yang lebih luas kepada
pembaca. Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Penyusun
membutuhkan kritik dan saran dari pembaca yang membangun. Terima kasih.

Surabaya, 20 September 2016


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Manusia merupakan makhluk yang sangat menarik. Oleh karena itu,
manusia dan berbagai hal dalam dirinya sering menjadi perbincangan
diberbagai kalangan. Hampir semua lemabaga pendidikan tinggi mengkaji
manusia, karya dan dampak karyanya terhadap dirinya sendiri, masyarakat
dan lingkungan tempat tinggalnya. Para ahli telah mencetuskan pengertian
manusia sejak dahulu kala, namun sampai saat ini belum ada kata sepakat
tentang pengertian manusia yang sebenarnya. Hal ini terbukti dari banyaknya
sebutan untuk manusia, misalnya homo sapien (manusia berakal), homo
economices (manusia ekonomi) yang kadangkala disebut Economical Animal
(Binatang ekonomi), dan sebagainya.
Agama islam sebagai agama yang paling baik tidak pernah
menggolongkan manusia kedalam kelompok binatang. Hal ini berlaku selama
manusia itu mempergunakan akal pikiran dan semua karunia Allah SWT
dalam hal-hal yang diridhoi-Nya. Namun, jika manusia tidak mempergunakan
semua karunia itu dengan benar, maka derajad manusia akan turun, bahkan
jauh lebih rendah dari seekor binatang. Hal ini telah dijelaskan dalam Al-
Qur’an surat Al-A’raf ayat 179.
Sangat menariknya pembahasan tentang “Tanggung jawab manusia
sebagai khalifah dan hamba ALLAH swt “ .
1.2 Rumusan masalah
Untuk mengkaji dan mengulas tentang Tanggung jawab manusia sebagai
khalifah dan hamba ALLAH swt, maka diperlukan subpokok bahasan yang
saling berhubungan, sehingga penulis membuat rumusan masalah sebagai
berikut:
1. Apa itu pengertian khalifah?
2. Makna khalifah
3. Apa Tugas manusia sebagai khalifah?
4. Apa Peranan manusia sebagai khalifah?
5. Al-qur’an tentang manusia sebagai khalifah
1.3 Tujuan dan manfaat penulisan
Tujuan disusunnya makalah ini adalah untuk memenuhi tugas agama
Islam dan menjawab pertanyaan yang ada pada rumusan masalah.
Manfaat dari penulisan makalah ini adalah untuk meningkatkan
pengetahuan penulis dan pembaca tentang “Tanggung jawab manusia sebagai
khalifah dan hamba ALLAH swt “ .
Bab 2
Pembahasan

Tanggung Jawab Manusia Sebagai


Khalifah dan Hamba AllAh SWT

PENAFSIRAN TENTANG KHALIFAH

1. Pengertian Khalifah

Khalifah dan khulafa (jamak) secara bahasa artinya wakil atau pengganti atau
orang yang menggantikan orang yang sebelumnya.Al-Quran menyebut kata khalifah
dalam surat al-Baqarah :30 dan shad :26, khulafa' (3 kali : al-A'raf : 69,74 ; an-Naml :62),
khalaifa (4 kali : al-An-am :145 ; Yunus :14,73 ; fathir : 39) dan masih banyak ayat yang
lain yang menyatakan kata bentuknya. Semua dinyatakan dalam arti bahasa, yakni
pengganti yang menggantikan umat atau pemimpin terdahulu; menggantikan malaikat
untuk mengurus bumi atau mendapat amanah dari Allah untuk mengelola bumi.
Menurut istilah yang lebih khusus lagi pada kekuasaan, berarti orang yang dipilih
oleh jama'ah menjadi pemimpin mereka. Khalifah menurut sejarah ialah kepala
pemerintahan islam pada zaman sahabat, yaitu dengan bai'at sebagai pernyataan setia dari
penduduknya dengan jalan pilihan. Sesudah masa sahabat, sebutan khalifah di
pergunakan untuk sebutan kepala pemerintahan tetapi tidak melalui pilihan (kerajaan).
Dulu pada saat Abu Bakar As-Shiddiq menjadi pemimpin umat islam, beliau disebut
khalifah (pengganti) dari Rasulillah.Lalu ketika Umar ra menggantikan, beliau disebut
khalifat-khalifat Rasulillah (pengganti dari pengganti Rasulillah).
Karena gelar ini terlalu panjang, akhirnya Umar ra berinisiatif mengganti gelar itu
menjadi Amirul Mukminin (Pemimpin orang-orang mukmin). Semua manusian yang
diciptakan Allah di muka bumi adalah khalifah Allah atau pengganti makhluk Tuhan
untuk melaksanakan amanah Tuhan sebagai pengelola bumi ini.Allah memberikan
amanah kepada semua manusia (khulafa) untuk membangun bumi ini ; bukan kepada
Malaikat, Jin, Hewan, Gunung, Langit dan lain sebagainya walaupun mereka juga ciptaan
Allah. "(QS.33:72). Manusialah yang sanggup memegang amanah itu karena potensi
yang dimiliki oleh manusia
MAKNA KHALIFAH
Adam(Manusia)
Manusia berfungsi
sebagai khalifah dalam kehidupan
Generasi penerus atau generasi
pengganti , yaitu kaum yg akan
menggantikan satu sama lain, kurun
demi kurun, dan generasi demi
generasi
khalifah diemban secara
kolektif oleh suatu generasi
Khalifah adalah Kepala Negara atau

Kepala Pemerintahan
KONSEP KHALIFAH
• Manusia sebagai khalifah
• Khalifah adalah sebuah fungsi yg
diemban oleh manusia berdasarkan
amanat yg diterimanya dari Allah
• Amanah itu pada intinya adalah
mengelola Bumi secara
bertanggungjawab, dg
mempergunakan akal yg telah
dianugerahkan Allah kepadanya.
MANUSIA SEBAGAI KHALIFAH

Manusia adalah makhluk Allah. Karena makhluk Allah, maka manusia adalah bagian
dari alam
Manusia merupakan makhluk yg mulia.
Manusia diciptakan dalam bentuk yg sebaik-baiknya.Manusia dianugerahi akal
Dengan akal, manusia bisa berfikir, memilih, mengembangkan kehidupannya
Kelebihan dan keistimewaan manusia itu
menempatkan sebagai makhluk yg terhormat
dan memperoleh martabat yg tinggi diantara makhluk lainnya
Fungsi Khalifah
Pada dasarnya, akhlak yang diajarkan Alquran terhadap lingkungan bersumber dari fungi
manusia sebagai khalifah. Kekhalifahan menuntut adanya interaksi antara manusia
dengan sesamanya dan manusia terhadap alam. Kekhalifahan mengandung arti
pengayoman, pemeliharaan, serta pembimbingan, agar setiap makhluk mencapai tujuan
penciptaannya. Dalam pandangan akhlak Islam, seseorang tidak dibenarkan mengambil
buah sebelum matang, atau memetik bunga sebelum mekar, karena hal ini berarti tidak
memberi kesempatan kepada makhluk untuk mencapai tujuan penciptaannya.

Ini berarti manusia dituntut untuk mampu menghormati proses-proses yang sedang
berjalan, dan terhadap semua proses yang sedang terjadi. Yang demikian mengantarkan
manusia bertanggung jawab, sehingga ia tidak melakukan perusakan, bahkan dengan kata
lain, “Setiap perusakan terhadap lingkungan harus dinilai sebagai perusakan pada diri
manusia sendiri.” Binatang, tumbuhan, dan benda-benda tak bernyawa semuanya
diciptakan oleh Allah Swt. dan menjadi milik-Nya, serta semua memiliki ketergantungan
kepada-Nya. Keyakinan ini mengantarkan sang Muslim untuk menyadari bahwa
semuanya adalah “umat” Tuhan yang harus diperlakukan secara wajar dan baik.

Karena itu dalam Alquran ditegaskan bahwa :


“Dan tidaklah binatang-binatang yang ada di bumi dan burung-burung yang terbang
dengan kedua sayapnya, melainkan umat-umat (juga) seperti manusia...” (QS. Al-An’am
[6] : 38)

Bahwa semuanya adalah milik Allah, mengantarkan manusia kepada kesadaran bahwa
apapun yang berada di dalam genggaman tangannya, tidak lain kecuali amanat yang
harus dipertanggungjawabkan. “Setiap jengkal tanah yang terhampar di bumi, setiap
angin yang berhembus di udara, dan setiap tetes hujan yang tercurah dari langit akan
dimintakan pertanggungjawabannya, manusia menyangkut pemeliharaan dan
pemanfaatannya”, demikian kandungan penjelasan Nabi Saw. tentang firman-Nya dalam
Alquran
“Kemudian kamu pasti akan ditanyai pada hari itu tentang kemikmatan (yang kamu
peroleh).” (At-Takatsur, [102]: 8)

TUGAS MANUSIA SEBAGAI


KHALIFAH
Sebagai khalifah, manusia memiliki tugas, yaitu mengolah alam dengan sebisa mungkin,
seoptimal mungkin, memperhatikan kesejahteraan bersama, dan menjaga kekuasaan yg
dimilikinya agar tidak merugikan,
dengan berpegang teguh pada Tuhan dan RasulNya.

TUGAS MANUSIA SEBAGAI


KHALIFAH
Untuk mengurus, mengelola, memanfaatkan, dan memelihara
karunia Allah sebagai sumber penghasilan, dunia usaha, dan untuk
kemaslahatan bersama, maka IPTEK, keahlian dan ketrampilan merupakan persyaratan
yg harus dimiliki Tugas Manusia Sebagai Hamba Allah
• Mengabdikan diri kpd Alloh dan beramal
shaleh
• Tunduk, patuh, taat kepada Allah
• Memelihara iman yang bersifat fluktuatif
• Tanggung jawab pada diri sendiri,
keluarga, lingkungan sekitar, maupun
pada Allah SWT
• Menjaga kesucian agama dgn
menegakkan syari’at islam dgn cara
berdakwah

PERANAN MANUSIA SEBAGAI


KHALIFAH
Ketika memerankan fungsinya sebagai khalifah Allah di muka bumi, ada dua peranan
penting yang diamanahkan dan dilaksanakan manusia sampai hari kiamat.
Pertama, memakmurkan bumi (al ‘imarah).
Kedua, memelihara bumi dari upaya-upaya perusakan yang datang
dari pihak manapun (ar ri’ayah).

MEMAKMURKAN BUMI

Manusia mempunyai kewajiban kolektif yang dibebankan Allah SWT. Manusia harus
mengeksplorasi kekayaan bumi bagi kemanfaatan seluas-luasnya umat manusia.
Maka sepatutnyalah hasil eksplorasi itu dapat dinikmati secara adil dan merata, dengan
tetap menjaga kekayaan agar tidak punah.
Sehingga generasi selanjutnya dapat melanjutkan eksplorasi itu.

MEMELIHARA BUMI
Melihara bumi dalam arti luas termasuk juga memelihara akidah dan akhlak
manusianya sebagai SDM (sumber daya manusia). Memelihara dari kebiasaan jahiliyah,
yaitu merusak dan menghancurkan alam demi kepentingan sesaat. Karena sumber daya
manusia yang rusak akan sangat potensial merusakalam. Oleh karena itu, hal semacam itu
perlu dihindari.
Allah menciptakan alam semesta ini tidak sia-sia. Penciptaan manusia mempunyai
tujuan yang jelas, yakni dijadikan sebagai khalifah atau penguasa (pengatur) bumi.
Maksudnya, manusia diciptakan oleh
Allah agar memakmurkan kehidupan di bumi sesuai dengan petunjukNya. Petunjuk yang
dimaksud adalah
agama (Islam).

KEWAJIBAN MANUSIA TERHADAP


LINGKUNGAN

Interaksi dengan komponen lain dalam lingkungan hidup.Dengan demikian manusia


bertanggungjawab terhadap keberadaan dan kesejahteraan manusia dan makhluk hidup
lainnya. Dalam rangka tanggungjawab sebagai khalifah Allah tsb, manusia berkewajiban
menyikapi lingkungan dengan berdzikir dan bersyukur, merenungkan dan mentafakuri
kejadian alam semesta dan alam lingkungan, meneliti dan mengkaji rahasia alam,
mempelajari kehidupan umat terdahulu, memelihara kelestarian alam.

BERDZIKIR DAN
BERSYUKUR
Berdzikir kepada Allah, selain selalu ingat kepadaNya, juga selalu mengingat
ciptaanNya, dan tujuan dari ciptaanNya itu.
Bersyukur kepada Allah, selain berterima kasih atas nikmat dan karuniaNya, juga
memanfaatkan nikmat dan karunia itu untuk
kemaslahatan sesuai dengan tujuan penciptaan dan tuntunanNya

MERENUNGKAN DAN
MENTAFAKURI KEJADIAN ALAM
SEMESTA DAN ALAM LINGKUNGAN
Merenungkan dan mentafakuri ciptaan Allah akan lebih memperkuat
keyakinan akan kebesaran dan kekuasaan penciptanya

MENELITI DAN MENGKAJI RAHASIA


ALAM
Meneliti dan mengkaji rahasia2 kejadian alam, asal usul kejadiannya, tujuan kejadiannya,
dan akhir kejadiannya
Dengan tersingkap dan terungkapnya rahasia2 alam itu, selain mempertebal keyakinan
akan kebesaran
allah sebagai pencipta, juga menambah khasanah pengetahuan tentang alam untuk
dimanfaatkan guna kemaslahatan umat manusia

MEMPELAJARI KEHIDUPAN
UMAT TERDAHULU

Dengan mengenal perbuatan umat terdahulu dan akibat yg diterimanya itu apakah berupa
kesempurnaan dan kekurangan ataupun keberhasilan dan kegagalan dapat dijadikan
pelajaran dalam menata kehidupan masa kini dan masa mendatang

MEMELIHARA KELESTARIAN
ALAM

Memanfaatkan alam bagi kepentingan umat dan memakmurkannya


Allah melarang manusia berbuat kerusakan, karena kerusakan alam akan
mengakibatkan kerusakan pula bagi manusia

Studi kasus:

Apakah sekarang manusia sudah bertanggung jawab sebagai khalifah dan hamba ALLAH
swt?
 tidak semua manusia mempertanggung jawabkan kedudukanya sebagai khalifah
dan hamba ALLAH swt.mungkin masih beberapa orang yang belum sadar.
Dan bagaimana caranya?

• Mengabdikan diri kpd Alloh dan beramal


shaleh
• Tunduk, patuh, taat kepada Allah
• Memelihara iman yang bersifat fluktuatif
• Tanggung jawab pada diri sendiri,
keluarga, lingkungan sekitar, maupun
pada Allah SWT
• Menjaga kesucian agama dgn
menegakkan syari’at islam dgn cara
berdakwah
AL QUR’AN TENTANG
MANUSIA SEBAGAI KHALIFAH
AL BAQARAH (2) : 30

30. Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para


malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan
seorang khalifah di muka bumi". Mereka berkata:
"Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di
bumi itu orang yang akan membuat kerusakan
padanya dan menumpahkan darah, padahal kami
senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan
mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman:
"Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak
kamu ketahui".

FAATHIR (35) : 39

39. Dia-lah yang menjadikan kamu khalifah-khalifah di muka bumi. Barangsiapa yang
kafir,
maka (akibat) kekafirannya menimpa dirinya
sendiri. Dan kekafiran orang-orang yang kafir
itu tidak lain hanyalah akan menambah
kemurkaan pada sisi Tuhannya dan kekafiran
orang-orang yang kafir itu tidak lain hanyalah
akan menambah kerugian mereka belaka.
AL-AN’AM (6) : 165

165. Dan Dialah yang menjadikan kamu


penguasa-penguasa di bumi dan Dia
meninggikan sebahagian kamu atas
sebahagian (yang lain) beberapa derajat,
untuk mengujimu tentang apa yang
diberikan-Nya kepadamu. Sesungguhnya
Tuhanmu amat cepat siksaan-Nya, dan
sesungguhnya Dia Maha Pengampun lagi
Maha Penyayang.
AL-ISRAA' (17) : 70

70. Dan sesungguhnya telah Kami muliakan


anak-anak Adam, Kami angkut mereka di
daratan dan di lautan, Kami beri mereka
rezki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan
mereka dengan kelebihan yang sempurna
atas kebanyakan makhluk yang telah Kami
ciptakan.

AT-TIN (95) : 4

4. sesungguhnya Kami telah menciptakan


manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya.
AL-MULK (67) : 23

23. Katakanlah: "Dia-lah Yang menciptakan


kamu dan menjadikan bagi kamu
pendengaran, penglihatan dan hati".
(Tetapi) amat sedikit kamu bersyukur.
AL-MU’MINUUN (23) : 78

78. Dan Dialah yang telah menciptakan


bagi kamu sekalian, pendengaran,
penglihatan dan hati. Amat sedikitlah kamu
bersyukur.
AN-NAHL (16) : 78

78. Dan Allah mengeluarkan kamu dari


perut ibumu dalam keadaan tidak
mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi
kamu pendengaran, penglihatan dan hati,
agar kamu bersyukur.
AL-ISRAA’ (17) : 36
KESIMPULAN

Manusia diciptakan untuk menjadi khalifah bagi alam semesta, sehingga mempunyai
kewajiban untuk mengolah, memelihara, dan bersikap ramah terhadap lingkungan sesuai dengan
ajaran agama. Manusia dan berbagai makhluk ciptaan Allah lainnya diberikan hak untuk hidup di
alam semesta. Tujuan penciptaan manusia di atas dunia ini adalah untuk beribadah. Sedangkan
tujuan hidup manusia di dunia ini adalah untuk mendapatkan kesenangan dunia dan ketenangan
akhirat. Jadi, manusia di atas bumi ini adalah sebagai khalifah, yang diciptakan oleh Allah dalam
rangka untuk beribadah kepada-Nya, yang ibadah itu adalah untuk mencapai kesenangan di
dunia dan ketenangan di akhirat

DAFTAR PUSTAKA

http://immdakwahpwt.blogspot.co.id/2011/09/babi-pendahuluan-manusiaadalah-makhluk.html
http://dokumen-makalah.blogspot.co.id/2014/12/manusia-sebagai-khalifah.html
http://www.pusatmakalah.com/2014/12/makalah-tugas-dan-peran-manusia-sebagai.html

SEKIAN
TERIMA KASIH
WASSALAMU’ALAIKUM WR
WB

Anda mungkin juga menyukai