Anda di halaman 1dari 6

TERAPY KOMPLEMENTER

DISUSUN OLEH KELOMPOK 1:

1. EKO PRASETIO
2. ELPA AGUSTINA
3. EWI NOVTARI
4. JAYADI
5. PENDRO SAHIRTIAN
6. SISKA ANGGRAINI
7. ULFA RIZA FITRI

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN

DIPLOMA DIII VOKASI ILMU KESEHATAN

UNIVRSITAS BENGKULU
Materi 1

PENGOBATAN SALURAN PERNAFASAN

Nama tanaman: Semanggi gunung

Nama latin: Hydrocotyle sibthorpioides lam (Tian hu sui)

Diskripsi, ciri tanaman, gambar tanaman: Tumbuh merayap, ramping, subur ditempat
lembab, terbuka maupun teduh dipinggir jalan, pinggir selokan, lapangan rumput dan tempat
lain sampai tinggi kira-kira 2500 m dari permukaan laut. Batang lunak berongga, panjang 45
cm atau lebih, daun tunggal berseling, bertangkai panjang, bentuk bulat atau reniprom dengan
pinggir terbagi menjadi 5-7 lekukan dangkal, warna hijau. Bunga majemuk bentuk dongkol
keluar dari ketiak daun, warna kuning.

Kegunaan: Mengobati sesak napas (Asma).

Bagian yang dipakai: Seluruh tanaman segar atau kering.

Kandungan kimia: Mengandung minyak menguap, kaumarin, hiperin.

Pemakaian luar: Bisul, gumpalan darah (hematoma, koreng dikepala: lumatkan tumbuhan
segar, dibubuhkan ketempat yang sakit.

Cara pengolahan dan pemakaian dosis:

1. 10-15 gr semanggi gunung, direbus dengan 2 gelas air, setelah itu rebus hingga
menjadi 1 gelas, minum 2X ½ sehari
2. Dapat juga ditumbuk, peras minum airnya.

Referensi:

Agustinus, dkk. 1994. Tanaman berhasiat obat diindonesia, Jakarta, pustaka kartini.
Nama tanaman: Sawi tanah

Nama latin: Nasturtium montanum wall (han cai)

Diskripsi, ciri tanaman, gambar tanaman: Merupakan tumbuhan liar ditepi saluran air,
diladang dan ditempat-tempat yang tanahnya agak lembab sampai setinggi 1300 m dari
permukaan laut, batang basa tinggi sampai 55 cm. Daun bentuk bulat, memanjang, ujung
lancip, tepi berigi atau bergerigit tunggal, duduk tersebar bunga kecil warna kuning, tersusun
dalam tandan pada ujung-ujung batang buah berupa lobak bila masak membuka dengan dua
katub.

Kegunaan: Mengobati TBC.

Bagian yang dipakai: Seluruh tanaman segar atau kuning.

Kandungan kimia: Rorifone, roripamide, 6 crystalline substans (2 substansi netral dan 4 asam
organing) dan beberapa turunan decyanated.

Pemakaian luar: Luka, bisul, tanaman segar dilumatkan, sebagai tapal.

Alat dan bahan: Sawi tanah, gule enau.

Cara pengobatan dan pemakaian dosis:

1. 30 gr sawi tanah direbus


2. Kemudian ditambah gula enau, minum setiap hari.

Referensi: Agustinus, dkk. 1994. Tanaman berhasiat obat diindonesia, Jakarta, pustaka
kartini.
Nama tanaman: Putri malu

Nama latin: Mimosa pudica L (han xiu cao).

Diskripsi, ciri tanaman, gambar tanaman: Merupakan tumbuhan dipinggir jalan, tanah lapang,
cepat berkembang biak, tumbuh tidur ditanah kadang-kadang tegak. Batang bulat, berbulu
dan berduri. Daun kecil-kecil tersusun majemuk, bentuk lonjong dengan ujung lancip, warna
hijau (ada yang warna kemerah-merahan). Bila daun disentuh menutup. Bunga bulat seperti
bola, warna merah mudah, bertangkai.

Kegunaan: Mengobati radang saluran nafas (bronchitis).

Bagian yang dipakai: Akar

Kandungan kimia: mimosine.

Pemakaian luar: Luka, radang kulit bernana (piodermi), herpes: tanaman segar dilumatkan,
ditempelkan di tempat yang sakit.

Alat dan bahan: Akar putri malu.

Cara pengobatan dan pemakaian dosis:

1. Akar putri malu 60 gr dan air 600 cc direbus dengan api kecil menjadi 200 cc dibagi 2
kali minum.
2. Minum selama 10 hari berturut-turut.

Referensi: Agustinus, dkk. 1994. Tanaman berhasiat obat diindonesia, Jakarta, pustaka
kartini.
Nama tanaman: Sirih

Nama latin: Piper betle L (ju jiang)

Diskripsi, ciri tanaman, gambar tanaman: Banyak di tanam di halaman rumah,batang


berwarnah hijau kecoklatan, permukaan kulit kasar dan berkerut-kerut, mempunyai
nodule/ruas yang besar tempat keluarnya akar. Tumbuh memanjang dan bersandar pada
batang pohon lain, tinggi dapat mencapai 5m-15m. Daun tebal, tumbuh berseling, bertangkai,
daun berbentuk jantung dangan ujung daun meruncing tepi rata. Lebar 2,5cm-10cm, panjang
5cm-18cm, mengeluarkan bau aromatic bila di remas. Bunga tersusun dalam bentuk bulir,
merunduk, panjang 5 sampai 15cm, sendiri-sendri di ujung cabang dan di ketiak daun.
Buahnya buni, bulat, berdaging, berwarna kuning, hijau, menyambung menjadi bulat panjang
biji: bulat

Kegunaan: Mengatasi ISPA

Bagian yang dipakai: Daun sirih

Kandungan kimia: Minyak atsirih 1%-4,2% hidroksikavicol, kavicol 7,2-16,7%, kavibetol


12,7-6,2%, allylpyokatekol 10-9,6%, karvakrol 2,2-5,6%, eugonal 26,8-42,5%, eugonal
methyl ether 4,2-15,8%, p-cymene 1,2-2,5%, cineole 2,4-4,8%, caryophyllene 3,0-9,8%,
cadinene 2,4-15,8%, estragol, terpenena seskuitterpena, ienil tropana, tanin, diastase 0,8-
1,8%, gula, patih.

Pemakaian luar: Luka bakar, koreng, kurap kaki, mimisan, pendarahan gusi, mengurangi
produksi asi, menghilangkan gatal. Di pakai air rebusan daun untuk cuci atau daun di
lumatkan, tempelkan ke tempat kelainan.

Alat dan bahan: daun.

Cara pengobatan dan pemakaian dosis: 15 daun sirih ditambah 3 gelas air, rebus sampai ¾
nya setelah dingin diminum dengan air madu, sehari 3x ¾ gelas.

Referensi: Agustinus, dkk. 1994. Tanaman berhasiat obat diindonesia, Jakarta, pustaka
kartini.
PUTRID MALU SIRIH

SEMANGGI GUNUNG

SAWI TANAH

Anda mungkin juga menyukai