BAB 2
LANDASAN TEORI
Manajemen proyek terdiri dari dua kata yaitu Manajemen dan Proyek. Menurut
daya organisasi lainnya agar tercapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.
(http://library.usu.ac.id/download/fe/manajemen-ritha1.pdf)
Dari beberapa pendapat di atas, maka disimpulkan bahwa manajemen itu adalah
kegiatan kerja dan penggunaan sumber daya agar tercapainya suatu hasil dan tujuan
yang diinginkan.
Menurut Hughes dan Cotterell (2002, p2) Proyek dapat diasumsikan sebagai
sesuatu yang besar untuk ditentukan bagaimana cara untuk menyelesaikan suatu
2. Diperlukan perencanaan
3. Objektif yang spesifik dapat dillihat atau produk yang spesifik dapat dibuat
7
Menurut Schwalbe (2004, p4) proyek adalah suatu usaha yang bersifat sementara
untuk menghasilkan suatu produk atau layanan yang unik. Proyek normalnya melibatkan
1. Sebuah proyek memiliki tujuan yang khusus. Proyek harus menghasilkan suatu
2. Proyek bersifat sementara. Proyek memiliki awal dan akhir yang jelas
dapat berupa hardware, software dan sumberdaya lainnya yang dilakukan oleh
biaya proyek.
Menurut Schwalbe (2004, pp5-6) setiap proyek memiliki batasan yang berbeda
terhadap ruang lingkup, waktu dan biaya yang biasanya disebut sebagai triple constraint
(tiga kendala). Seperti itu pula seorang project manager harus memperhatikan hal-hal
1. Ruang lingkup ( scope ) : apa yang ingin dicapai dalam proyek, produk atau
adalah proyek bersifat sementara namun dibutuhkan sub-sub pekerjaan dalam hal-hal
waktu, biaya dan sumber daya yang dapat menunjang jalannya proyek agar dapat
Menurut Hughes dan Cotterell (2002, pp8-9), Manajemen proyek adalah suatu
cara untuk menyelesaikan masalah yang harus dipaparkan oleh user, kebutuhan user
harus terlihat jelas dan harus terjadi komunikasi yang baik agar kebutuhan user bisa
diketahui.
keahlian, peralatan dan teknik untuk kegiatan proyek yang sesuai dengan kebutuhan
proyek.
proyek. (http://id.wikipedia.org/wiki/Manajemen_proyek)
biaya, waktu untuk menghasilkan suatu hasil yang bersifat sementara atau suatu produk
informasi adalah :
9
Manajemen proyek sistem informasi ditekankan pada tiga faktor, yaitu : manusia,
masalah dan proses. Dalam pekerjaan sistem informasi faktor manusia sangat berperan
(www.ilkom.unsri.ac.id/dosen/hartini/materi/IIIManajemenPSI.pdf)
dan informasi. Secara mudahnya teknologi informasi adalah hasil rekayasa manusia
pengiriman informasi tersebut akan lebih cepat, lebih luas sebarannya dan lebih lama
penyimpanannya. (http://id.wikipedia.org/wiki/TeknologiInformasi)
Maka dari itu disimpulkan bahwa, manajemen proyek teknologi informasi adalah
untuk membuat suatu rekayasa manusia terhadap proses penyampaian informasi kepada
penerima akan lebih cepat, lebih luas sebarannya dan lebih lama penyimpanannya.
Pengertian sistem menurut O’Brien (2003, p8) adalah suatu kelompok komponen
yang saling berhubungan dengan bekerja sama ke arah suatu pencapaian sasaran yang
umum dengan menerima input dan memproduksi output dalam suatu proses perubahan
bentuk (transformasi) yang terorganisir. Sistem mempunyai tiga fungsi dasar yang saling
berinteraksi, yaitu :
10
1. Input
2. Proses
3. Output
Output merupakan hasil akhir dari proses perubahan bentuk. Output mencakup
Pengertian sistem informasi menurut O’Brien (2002, p7) adalah kombinasi dari
elemen-elemen yang terdiri dari orang, hardware, software, jaringan komunikasi, dan
adalah kombinasi yang terdiri dari orang, hardware, software, jaringan, dan sekumpulan
data yang diterima, diproses dan mempunyai keluaran dalam bentuk informasi dalam
sebuah organisasi
Pengertian data menurut Sawyer dan Williams (2005,p12), adalah berisi fakta
yang telah dikumpulkan atau telah dimanipulasi yang digunakan untuk pengambilan
keputusan. Contoh: total vote untuk suatu kandidat presiden yang digunakan untuk
permesinan yang ada pada sistem komputer. Contoh hardware adalah keyboard, printer,
suatu pekerjaan.
Menurut Sawyer dan Williams (2005,p20), Software terbagi menjadi dua tipe,
yaitu :
merupakan hal pertama yang harus diinstal sebelum aplikasi sistem. Contoh :
dari tahapan-tahapan proyek. Tahapan dari daur hidup proyek terdiri dari :
1. Project Feasibility : terdiri dari tahap konsep dan pengembangan, tahapan ini
2. Project Acquisition : terdiri dari tahap implementasi dan penyelesaian (close out)
ketahapan yang berikutnya. Pendekatan daur hidup proyek menyediakan suatu control
manajemen yang baik dan hubungan yang tepat terhadap operasi yang berjalan dalam
organisasi.
yang terlibat dalam pengkoordinasian seluruh area pengetahuan manajemen proyek lain
di sepanjang daur hidup proyek. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa semua
elemen dari proyek digunakan bersama waktu yang tepat untuk menyelesaikan suatu
termasuk di dalamnya
proyek, kualitas, waktu, biaya, sumber daya manusia, komunikasi, resiko, dan
Menurut Schwalbe (2004, p138), Ruang lingkup mewakili semua kinerja yang
terlibat dalam menciptakan produk dari proyek dan proses utnuk menciptakan proyek
tersebut. Sedangkan ruang lingkup proyek mencakup semua proses yang terlibat dalam
pendefinisian dan pengaturan mengenai apa yang termasuk atau tidak di dalam proyak.
Hal ini untuk meyakinkan bahwa tim proyek dan stakeholder mempunyai pengertian
yang sama mengenai produk yang akan diproduksi sebagai hasil dari proyek dan proses
Kegiatan utama yang terlibat dalam manajemen ruang lingkup proyek adalah :
1. Inisiasi (Initiation)
fase berikut dari sebuah proyek. Keluaran dari proses inisiasi proyek adalah sebuah
project charter. Project charter merupakan kunci dokumen untuk pengenalan formal
yang akan dilakukan dari proyek, mencakup kriteria untuk menentukan proyek atau fase
lingkup dan perencanaan manajemen proyek sebagai hasil dari proses perencanaan
ruang lingkup
Melibatkan pembagian dari proyek besar menjadi lebih kecil, lebih mudah diatur.
Tim proyek menciptakan sebuah Work Breakdown Stucture (WBS) selama proses
pembuatan proyek.
sebuah analisis yang berorientasi keluaran dari pekerjaan yang terlibat dalam proyek
dasar dalam menajemen proyek karena menyediakan dasar untuk perencanaan dan
pengaturan jadwal proyek, biaya dan perubahan. Seorang ahli dalam manajemen proyek
percaya bahwa kegiatan yang tidak seharusnya dilakukan dalam proyek apabila kegiatan
15
tersebut tidak termasuk dalam WBS. Contoh gambar WBS dapat dilihat pada gambar
2.1
ruang lingkup proyek. Key stakeholders secara formal menerima deliverables suatu
lingkup, tindakan pengkoreksian dan pembelajaran adalah output atau hasil dari proses
ini.
aktivitas adalah bagian dari pekerjaan yang biasanya ditampilkan dalam bentuk WBS
yang menjelaskan waktu yang diharapkan, biaya dan sumber daya yang dibutuhkan.
proyek. Hasil utama dari proyek ini meliputi dagram jaringan jadwal proyek (Project
dan atribut. Hasil utama dari dari proyek ini adalah activity resource requirement,
aktivitas individual. Hasil dari proses ini adalah aktifitas perkiraan durasi dan
4. Pengembangan Jadwal
• Gant Chart
menampilkan informasi jadwal proyek dengan membuat daftar aktivitas proyek dan
bersesuaian dengan tanggal mulai dan selesai proyek dengan format kalender.
1. Gantt chart secara luas dikenal sebagai alat fundamental dan mudah diterapkan
mudah waktu dimulai dan selesainya tugas-tugas dan sub- sub tugas dari proyek.
2. Semakin banyak tugas-tugas dalam proyek dan semkin penting urutan antara
kebutuhan.
1. Sederhana, mudah dibuat dan dipahami, sehingga sangat bermanfaat sebagai alat
3. Bila digabungkan dengan metode lain dapat dipakai pada saat pelaporan
kegiatan dan kegiatan yang lain, sehingga sulit untuk mengetahui dampak yang
proyek.
18
(http://dosen.amikom.ac.id/downloads/materi/)
Dibawah ini adalah gambar 2.2 yaitu contoh gambar Gantt Chart,
suatu teknik analisis jaringan yang digunakan untuk mengestimasi lama waktu proyek
tertentu. Metode ini seperti halnya CPM (Critical Path Method) memerlukan beberapa
parameter, salah satunya durasi aktivitas. Penentuan durasi aktivitas pada CPM mengacu
pada durasi pasti, artinya cukup melakukan estimasi satu durasi aktivitas. Karakteristik
proyek menyebabkan durasi aktivitas menjadi hal yang tidak pasti, karena durasi
memberi asumsi pada durasi aktivitas sebagai hal yang probabilistik dikarenakan
(http://digilib.petra.ac.id/ads-cgi/viewer.pl/jiunkpe/s1/sip4/2001/jiunkpe-ns-s1-2001-
21494199-203-durasi_pert-chapter2.pdf)
durasi kegiatan dibutuhkan. Diperlukan tiga perkiraan dari durasi kegiatan yaitu; waktu
te = (a + m +b) / 6
V= [ ( b – a ) ] / 6 ²
Z = Ts – Te / √ Σ V ²
Keterangan :
V : Varian
disebut critical path analysis adalah tehnik analisis jaringan kerja proyek yang
digunakan untuk memprediksi durasi total proyek. Jalur kritis untuk sebuah proyek
adalah rangkaian aktivitas yang menentukan waktu tercepat yang digunakan untuk
satu set aktivitas proyek. Ini merupakan alat yang penting bagi manajemen proyek yang
efektif. Teknik yang penting dalam menggunakan CPM adalah untuk suatu model
CPM menghitung alur yang terpanjang dari aktivitas yang sudah terencana
sampai akhir suatu proyek dan waktu tercepat dan terlama dari aktivitas itu dimulai dan
diselesaikan. Proses ini menentukan aktivitas mana yang kritikal (memakan waktu yang
paling panjang) dan yang mempunyai total float (waktu yang tertunda tanpa membuat
Keterangan :
a = nomor node
b = ES (Early Start)
c = LS (Latest Start) :
Waktu paling akhir kegiatan boleh dimulai tanpa memperlambat proyek secara
keseluruhan
Untuk representasi aktivitas pada critical path method, dapat dilihat pada gambar
2.4,
22
Keterangan:
Kegiatan D :
Keterangan :
• Garis lurus
• Start : E.S
• Finish : L.S
• Garis putus-putus
• Start : E.S
• Finish : L.F
Langkah-langkah :
Dimulai dari node start sampai berakhir di node finish. Mencari aktivitas yang
Maka jalur kritis atau critical path dari proyek diatas adalah B – F – L – H - K
(garis merah)
• Slack
Slack adalah selisih jadwal LS dan ES. Kegiatan dengan nilai slack = 0 adalah
kegiatan kritis. Rantai kegiatan kritis dari awal hingga akhir proyek adalah jalur
kritis.
aktifitas persiapan dan pengaturan anggaran untuk proyek. Manajemen biaya proyek
dengan anggaran yang dianjurkan. Seorang manajer proyek harus dapat meyakinkan
bahwa proyek sudah didefinisikan dengan baik, mempunyai perkiraan waktu dan harga
yang akurat, dan mempunyai anggaran yang realistis dimana tim proyek terlibat dalam
biaya.
proses ini merupakan perkiraan biaya, dan mendukung rincian, dan sebuah
individu untuk membangun sebuah dasar untuk pengukuran kinerja. Hasil utama
dari proses ini dari proses ini adalah landasan biaya (cost baseline ).
Menurut Schwalbe (2004, p264), Manajemen kualitas proyek adalah suatu area
(ISO) menyebutkan kualitas sebagai keseluruhan karakteristik dari suatu entity yang bisa
membawa kepuasan yang dinyatakan dan kebutuhan yang tersirat. Ada pendapat lain
Conformance to requirements adalah proses proyek dan produk yang dihasilkan bertemu
dengan spesifikasi kebutuhan yang tertulis. Fitness to use berarti suatu produk dapat
Tujuan dari manajemen kualitas proyek adalah untuk memastikan bahwa proyek
dapat memenuhi kebutuhan seperti sesuai dengan yang dikerjakan. Banyak teknikal
proyek yang gagal karena tim proyek hanya berfokus pada kebutuhan produk utama
yang tertulis yang akan dihasilkan dan mengacuhkan kebutuhan stakeholder yang
1. Quality Planning
bagaimana cara untuk memenuhi standar tersebut. Untuk proyek teknologi informasi,
standar yang harus dipenuhi meliputi pertumbuhan sistem, merencanakan waktu respon
yang reasonable pada suatu sistem atau memastikan sistem akan menghasilkan
2. Quality Assurance
proyek akan memenuhi standar kulitas yang relevan. Pada proses ini meliputi
pengambilan tanggung jawab selama proyek berlangsung sampai akhir proyek berjalan
3. Quality Control
Proses ini memonitor hasil spesifik proyek untuk memastikan bahwa proyek
berjalan sesuai dengan standard kualitas ketika mengidentifikasi beberapa cara untuk
proyek melibatkan proses yang dibutuhkan untuk melakukan efektifitas dari penggunaan
orang yang terlibat dengan proyek. Manajemen sumber daya manusia menyangkut
semua stakeholders proyek seperti : sponsor, pelanggan, anggota tim proyek, staf
Proses utama yang terlibat dalam manajemen sumber daya manusia proyek
adalah:
jawab, dan pelaporan hubungan. Hasil kunci dari proses ini meliputi peranan dan
tanggung jawab, bagan organisasi untuk proyek dan rencana manajemen staf.
proyek. Hasil kunci dari proses ini adalah penetapan tugas untuk setiap staf
27
manajemen staf.
proyek.
menyediakan umpan balik secara tepat waktu, memecahkan isu dan konflik, serta
● Organisasi Proyek
sistem.
akan dibuat
jawab dan hubungan antar laporan. Pada gambar 2.6, dijelaskan contoh diagram
organisasi.
Project Manager
Deputy Project
Manager
proyek adalah untuk meyakinkan waktu dan turunan yang benar, pengumpulan,
• Perencanaan Komunikasi
siapa saja yang membutuhkan informasi, kapan waktu membutuhkan informasi, dan
• Pendistribusian Informasi
29
kesatuan waktu
• Pelaporan Kinerja
pelaporan kinerja
• Pengaturan Stakeholders
melalui siklus hidup dari proyek dan berpatokan pada tercapainya tujuan proyek. Tujuan
dari manajemen resiko proyek dapat dipandang sebagai peminimalan resiko negatif
yaitu :
Resiko yang mungkin atau tidak mungkin terjadi. Ada atau tidak ada resiko
• Kerugian (Lost)
30
Jika resiko menjadi kenyataan, konsekuensi atau kerugian yang tidak diinginkan
akan terjadi. Saat resiko sedang dianalisis. Tingkat ketidakpastian dan tingkat
kerugian untuk setiap resiko sangat penting untuk dihitung dan diketahui
Jika project risk menjadi kenyataan, hal ini akan mengacaukan jadwal proyek
dan biaya juga akan meningkat. Project risk mengidentifikasikan anggaran potensial,
jadwal, personal (staf dan organisasi), sumber daya, pelanggan, requirement problem
Jika technical risk menjadi kenyataan, implementasi akan menjadi sulit bahkan
business risk yang umum dan sering muncul dalam pengembangan software adalah :
• Mengembangkan produk yang sudah tidak cocok lagi dengan strategi bisnis
• Mengembangkan produk yang tidak dipahami oleh penjual sehingga tidak dapat
dijual
• Hilangnya dukungan dari manajemen senior selama perubahan fokus atau SDM
(resiko manajemen)
• Hilangnya dukungan dari manajemen senior selama perubahan fokus atau SDM
(resiko manajemen)
4 Known risk merupakan resiko yang dapat muncul setelah dilakukan evaluasi
secara menyeluruh dan terperinci terhadap perencanaan proyek, lingkungan bisnis dan
teknis pengembanngan proyek dan sumber informasi handal lainnya seperti tanggal
pengiriman yang tidak realistis, kurangnya dokumentasi kebutuhan atau lingkup proyek
yang lampau seperti pengalaman staff dan kurangnya komunikasi dengan pelanggan
6 Unpredictable risk merupakan resiko yang dapat muncul kapan saja dan sangat
sulit diidentifikasi
arti mendapatkan barang atau jasa dari sumber daya luar (outsource). Manajemen
pengadaan proyek meliputi proses yang dibutuhkan untuk mendapatkan barang atau jasa
Meliputi penentuan apa yang harus ada, kapan waktunya, dan bagaimana
menentukan tipe dari kontrak dan mendeskripsikan kerja untuk penjual yang
lain )
• Merencanakan kontrak
Meliputi penjabaran kebutuhan untuk produk atau layanan yang diinginkan dari
Meliputi perolehan informasi, penawaran atau proposal dari penjual yang sesuai
• Memilih penjual
Meliputi memilih beberapa supplier yang potensial yang sesuai dengan proses
• Mengatur kontrak
• Menutup kontrak
verifikasi produk dan penerimaan formal dan penutupan serta audit kontrak
dilakukan untuk mempertimbangkan akan melanjutkan suatu proyek atau tidak apabila
Untuk mengevaluasi cost benefit dapat dilakukan dalam dua tahap, yaitu :
33
1. Mengidentifikasi dan mengestimasi seluruh cost dan benefit yang dihasilkan oleh
sistem, biaya pengoperasian dan keuntungan yang diharapkan pada sistem baru
keuntungan yang diperoleh dari sistem dengan total biaya untuk membuat dan
mengoperasikan sistem. Untuk itu, harus menjelaskan setiap biaya dan setiap
Biaya langsung yang sebenarnya adalah secara relatif mudah diidentifikasi dan
• Development cost (biaya pengembangan), meliputi gaji dan biaya pekerja lain
install
diusulkan
Contohnya : sistem baru bisa mengurangi slip gaji karena sistem baru
meningkatkan ketelitian dengan desain layar yang lebih user friendly, dan bisa
• Intangible benfits, merupakan keuntungan macam ini termasuk sangat sulit untuk
Menurut Hughes dan Cotterell (2004, p44-45) Metode yang digunakan untuk
• Net Profit
Net profit pada suatu proyek adalah perbedaan antar total biaya yang
• Payback Period
Payback period adalah waktu yang digunakan untuk mengganti investasi awal.
Di bawah ini adalah formula untuk perhitungan ROI yang umum digunakan :
Contoh perhitungan :
Keuntungan dalam suatu perusahaan per tahun adalah Rp 10.000 dan total
keuntungan proyek dan waktu cash flow yang akan dihasilkan. Hal ini akan
menyusutkan cash flow berikutnya dengan presentase yang biasa dikenal dengan
discount.
membangun sistem melalui beberapa langkah. Ada beberapa model SDLC. Model yang
36
cukup populer dan banyak digunakan adalah waterfall. Beberapa model lain SDLC
misalnya fountain, spiral, rapid, prototyping, incremental, build & fix, dan synchronize
& stabilize.
langkah dan pada sistem yang besar, masing-masing langkah dikerjakan oleh tim yang
berbeda. Untuk lebih jelasnya, siklus SDLC digambarkan seperti pada gambar 2.7 di
bawah ini
Feasibility Study
User
Requirement
Analysis
System Design
Program Design
Coding
Testing
Operation
Pada gambar diatas, terlihat panah keatas dan panah ke bawah. Itu menunjukkan
(diatas) selesai dikerjakan. Namun, alur waterfall ini dapat kembali lagi ke kegiatan
sebelumnya atau ada kegiatan iterasi, hal ini yang menunjukkan kekuatan proses model
ini. Apabila proyek yang dikerjakan kompleks dan besar, maka model ini bisa digunakan
37
sebelumnya selesai. Dengan dapat membuka kembali aktivitas yang sebelumnya bisa
dan memulai sebuah proyek baru. Tindakan yang harus dilakukan oleh manajer proyek
perbandingan proyek
memperhatikan skema kerja untuk memastikan bahwa proyek berjalan sesuai kebutuhan
organisasi. Untuk dapat memenuhi kebutuhan tersebut maka rencana yang dibuat harus
realistis dan berguna serta melibatkan banyak waktu dan usaha dalam proses
perencanaan
sumber daya manusia dan sumber daya lainnya serta melaksanakan perencanaan proyek
38
untuk menghasilkan produk, jasa atau hasil dari suatu proyek atau fase. Produk dari
proyek dihasilkan selama eksekusi proyek dan biasanya memakan banyak sumber daya
unttuk diselesaikan
memastikan tim proyek memenuhi tujuan dari proyek. Manajer proyek mengawasi dan
proyek dan mengakhiri proyek secara efektif. Kegiatan administratif sering dilibatkan
dalam proses ini. Misalnya, pengumpulan data-data proyek, kontrak penutupan dan
penerimaan formal dari proyek. Proses penutupan juga melibatkan kegiatan untuk
mendapatkan penerimaan pemegang saham dan pelanggan dari produk akhir dan proyek
atau fase proyek, untuk pemesanan akhir. Hal ini meliputi verifikasi terhadap semua
Menurut Gray dan Larson (2007,p113) estimasi adalah proses meramalkan atau
Estimasi proyek adalah tongkat pengukur untuk mengontrol biaya proyek. Beberapa
pendekatan dari proyek sebelumnya. Data yang di dapat dari proyek sebelumnya adalah
dasar untuk mengidentifikasi hubungan antara nilai dari kepentingan (nilai sumberdaya,
waktu dan uang yang diperlukan dari proyek sebelumnya) dan faktor kepentingan yang
lain (halaman dokumentasi yang dihasilkan, error yang ditemukan, kekurangan system
dan orang yang terlibat). Pendekatan ini dapat menyediakan cara mudah untuk
Rumus :
Contoh :
Effort : 1.606
Budget : 15.673
Documentation : 58.122
Errors : 9. 784
Defects : 2.531
People : 0.195
40
estimasinya menjadi :
analisis adalah untuk menetapkan konsistensi ukuran yang berguna bagi pengguna akhir.
Metode function point dapat digunakan untuk mengestimasi waktu dan biaya
kompleksitas fungsi yang diinginkan dalam proyek software. Function point dapat
profesional. Tahapan-tahapan yang ada dalam menentukan function point adalah sebagai
berikut :
kuantitasi bobot kerumitan dari tiap komponen tersebut. Pembobotan tersebut kemudian
dijumlahkan dan menjadi angka CFP. Perhitungan CFP melibatkan lima tipe komponen
• Jumlah macam aplikasi query online – aplikasi ini berhubungan dengan query
• Jumlah macam interface eksternal – output atau input yang dapat berhubungan
tersebut.
Komponen Total
Sistem Level kompleksitas CFP
Software
Sederhana Menengah Kompleks
Count Faktor Point Count Faktor Point Count Faktor Point
Bobot Bobot Bobot
A B C= D E F= G H I= J=C+F+I
AxB DxE GxH
Input 3 4 6
Output 4 5 7
Query 3 4 6
Online
File logic 7 10 15
Interface 5 7 10
Eksternal
Total CFP
pada tiap subyek yang paling berpengaruh terhadap usaha pengembangan yang
dibutuhkan. Blanko penilaian yang diusulkan dapat berupa seperti table 2.4 seperti di
bawah ini :
No Subyek Nilai
1 Tingkat kompleksitas kehandalan backup/recovery 012345
2 Tingkat kompleksitas komunikasi data 012345
3 Tingkat kompleksitas pemrosesan terdistribusi 012345
4 Tingkat kompleksitas kebutuhan akan kinerja 012345
5 Tingkat kebutuhan lingkungan operasional 012345
6 Tingkat kebutuhan knowledge pengembang 012345
7 Tingkat kompleksitas updating file master 012345
8 Tingkat kompleksitas instalasi 012345
9 Tingkat kompleksitas aplikasi input, output, query online dan 012345
file
10 Tingkat kompleksitas pemrosesan data 012345
11 Tingkat ketidakmungkinan penggunaan kembali dari kode 012345
(reuse)
12 Tingkat variasi organisasi pelanggan 012345
13 Tingkat kemungkinan perubahan/fleksibilitas 012345
14 Tingkat kebutuhan kemudahan penggunaan 012345
Total = RCAF
Keterangan :
1 = Incidental
2 = Moderate
3 = Average
4 = Significant
5 = Essential
43
model yang digunakan untuk usaha pengembangan software sederhana dapat dilakukan
berbasiskan pada ukuran program. Untuk ukuran relativ pembangunan software yang
dibangun oleh tim kecil dengan pengalaman yang baik, formula COCOMO untuk orang-
bulan dari upaya dan waktu pengembangan dalam kronologis bulan adalah sebagai
berikut :
(Sumber:dosen.amikom.ac.id/download/materi/Penggunaan%20Function%20Point.doc)
sangat essential dalam manajemen proyek. Kedua hal ini memungkinkan orang untuk
memahami apa yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan proyek dan mengurangi
adalah :
1. Sebelum proyek mulai (dan selama tahap konsepsi dan pendefinisian), sebuah
2. Selama proyek (dalam tahap akuisisi) rencana yang telah dibuat lalu
(actual).
3. Jika ada perbedaan antara yang direncanakan dan yang terjadi sebenarnya maka
tindakan koreksi perlu dilakukan, dan estimasi biaya dan waktu bisa
diperbaharui.
2.10 Asuransi
suatu premi, untuk penggantian kepadanya karena suatu kerusakan atau kehilangan
keuntungan yang diharapkan yang mungkin akan dideritanya karena suatu peristiwa
Asuransi adalah salah satu bentuk pengendalian risiko yang dilakukan dengan
cara mengalihkan/transfer risiko dari satu pihak ke pihak lain dalam hal ini adalah
perusahaan asuransi.
Asuransi merupakan suatu pelimpahan risiko dari pihak pertama kepada pihak
lain. Dalam pelimpahan dikuasai oleh aturan-aturan hukum dan berlakunya prinsip-
45
prinsip serta ajaran yang secara universal yang dianut oleh pihak pertama maupun pihak
lain. (http://asuransi.astra.co.id/index.php?page=insure.about&1210144506)
3. Peristiwa (accident) yang tidak diduga atau diketahui sebelumnya atau peristiwa
Keempat unsur diatas merupakan unsur pokok dalam asuransi kerugian yang
diasuransikan, jaminan atas ganti rugi, kepercayaan dan itikad baik. Pertanggungan
harus diadakan secara tertulis dengan akta, yang dinamakan polis. Fungsi umum polis
antara lain sebagai bukti jaminan dari penanggung terhadap tertanggung untuk
mengganti kerugian, dan sebagai bukti pembayaran premi asuransi oleh tertanggung
Premi asuransi adalah imbalan jasa atas jaminan yang diberikan oleh
penanggung kepada tertanggung untuk mengganti kerugian yang mungkin diderita oleh
tertanggung.
1. Underwriting
Proses akseptasi suatu resiko atau objek pertanggungan. Proses ini menentukan
apakah resiko tersebut dapat diterima atau tidak. Jika resiko tersebut diterima,
46
dikenakan terhadap resiko tersebut dan menghitung jumlah premi yang harus
dibayar oleh penanggung. Setelah itu proses ini diikuti dengan penerbitan polis.
2. Endorsement
objek tertanggung.
3. Pembatalan (Cancelation)
Pembatalan polis dapat digolongkan sebagai endorsement. Dalam hal ini premi
4. Perpanjangan (Renewal)
Perpanjangan polis merupakan tindak lanjut dari suatu polis yang telah melewati
5. Reasuransi (Reissurance)
Proses penyebaran resiko dari perusahaan asuransi kepada perusahaan lain untuk
berpartisipasi terhadap resiko tersebut. Hal ini karena terbatasnya kapasitas yang
6. Klaim (Claim)
Claim terjadi bila ada kerugian yang terjadi pada objek tertanggung. Penanganan
claim meliputi proses menentukan kerugian apa yang terjadi dan memberikan
memiliki berbagai manfaat yang diklasifikasikan ke dalam tiga fungsi antara lain :
(http://asuransi.astra.co.id/index.php?page=insure.about&1210144506)
• Fungsi utama asuransi adalah sebagai pengalihan risiko, pengumpulan dana dan
sebagai tabungan
• Fungsi tambahan asuransi adalah sebagai investasi dana dan invisible earnings
Dalam dunia asuransi ada enam macam prinsip dasar yang harus dipenuhi, yaitu
(http://asuransi.astra.co.id/index.php?page=insure.about&1210144506 ):
• Insurable Interest
keuangan antara tertanggung dengan yang diasuransikan dan diakui secara hukum
semua fakta yang material (material fact) mengenai sesuatu yang akan diasuransikan
• Proximate Cause
48
rantaian kejadian yang menimbulkan suatu akibat tanpa adanya intervensi suatu yang
mulai dan secara aktif dari sumber yang baru dan independen
• Indemnity
• Subrogation
klaim dibayar
• Contribution