Anda di halaman 1dari 3

KESELAMATAN DAN KESEHATAN

KERJA
1. Definisi Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Keselamatan kerja dapat diartikan sebagai suatu kondisi yang bebas dari resiko
kecelakaan atau kerusakan atau dengan resiko yang relatif sangat kecil dibawah nilai tertentu
(Simanjuntak, 1994). Sedangkan kesehatan kerja dapat diartikan sebagai kondisi yang dapat
mempengaruhi kesehatan para pekerja (Simanjuntak, 1994). Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah suatu kondisi kerja yang terbebas dari
ancaman bahaya yang mengganggu proses aktivitas dan mengakibatkan terjadinya cedera,
penyakit, kerusakan harta benda, serta gangguan lingkungan.

2. Tujuan Penerapan Kesehatan dan Keselamatan Kerja

Menurut Mangkunegara (2002, p.165) bahwa tujuan dari keselamatan dan kesehatan
kerja adalah sebagai berikut:

a. Agar setiap pegawai mendapat jaminan keselamatan dan kesehatan kerja baik secara fisik,
sosial, dan psikologis.

b. Agar setiap perlengkapan dan peralatan kerja digunakan sebaik-baiknya selektif mungkin.

c. Agar semua hasil produksi dipelihara keamanannya.

d. Agar adanya jaminan atas pemeliharaan dan peningkatan kesehatan gizi pegawai.

e. Agar meningkatkan kegairahan, keserasian kerja, dan partisipasi kerja.

f. Agar terhindar dari gangguan kesehatan yang disebabkan oleh lingkungan atau kondisi
kerja.

g. Agar setiap pegawai merasa aman dan terlindungi dalam bekerja

3. Kecelakaan Kerja

kecelakaan kerja adalah kecelakaan yang terjadi dalam hubungan kerja, sejak seseorang
meninggalkan rumah menuju tempat kerja kembali kerumah menempuh jalan yang biasa
sehari-hari. Jadi kecelakaan yang terjadi pada waktu berangkat pulang kerja termasuk
kecelakaan kerja.

Kecelakaan kerja dapat dikategorikan atas 2 golongan, yaitu kecelakaan industri {on the job
accident} yaitu kecelakaan yang terjadi berkaitan dengan pekerjaannya, dan kedua disebut
kecelakaan kompensasi { off the job accident} , yang tidak berhubungan langsung dengan
pekerjaannya. Perbedaannya adalah : kecelakaan industri mendapat kompensasi dan masuk
statistik, sedangkan kecelakaan kompensasi tidak masuk statistik.
4. Alasan K3 Belum Diperhatikan

K3 belum menjadi bagian integral dalam perusahaan. Pada era in kecelakaan kerja hanya
dianggap sebagai kecelakaan atau resiko kerja (personal risk), bukan tanggung jawab
perusahaan. Pandangan ini diperkuat dengan konsep common law defence (CLD) yang terdiri
atas contributing negligence (kontribusi kelalaian),

5. Sumber Bahaya dari Lingkungan Kerja

a. Bahaya yang Bersifat Fisik

Bahaya ini seperti ruangan yang terlalu panas, terlalu dingin, bising, kurang penerangan,
getaran yang berlebihan, radiasi dan sebagainya, Keadaan tempat kerja yang terlalu panas
mengakibatkan karyawan cepat lelah karena kehilangan cairan, Bila panas dari lingkungan ini
berlebihan suhu tubuh akan meningkat yang menimbulkan gangguan kesehatan, pada
keadaan berat suhu tubuh sangat tinggi yang mengakibatkan pingsan sampai kematian.

Kebisingan mengganggu kosentrasi, komunikasi dan kemampuan berfikir, Kebisingan yang


terlalu tinggi dapat menyebabkan penurunan sifat permanen, nilai ambang batas kebisingan
adalah 85 untuk karyawan yang bekerja 8 jam sehari dan 40 jam seminggu.

Pencahayaan yang kurang memadai atau menyilaukan akan melelahkan mata, kelelahan mata
akan menimbulkan rasa kantuk dan hal ini berbahaya bila karyawan mengoperasikan mesin-
mesin.

Getaran yang berlebihan menyebabkan berbagai penyakit pada pembuluh darah, syaraf, sendi
dan tulang punggung.

Radiasi panas akan menyebabkan suhu tubuh meningkat dan akibatnya sama dengan ruang
kerja yang panas, selain itu terdapat berbagai radiasi seperti radiasi dari bahan radiokaktif,
radiasi sinar c dan radiasi gelombang mikro yang dapat menimbulkan berbagai penyakit pada
karyawan.

b. Bahaya yang bersifat kimia

Bahaya ini adalah bahaya yang berasal dari bahan yang dihasilkan selama produksi. Bahan
ini terhambur ke lingkungan dikarenakan cara kerja yang salah, kerusakan atau kebocoran
dari peralatan atau instalasi yang digunakan dalam proses kerja. Apabila ia terserap dan
masuk peredaran darah akan timbul gejala sistemik.

c. Bahaya yang Bersifat Faal

Bahaya ini terjadi karena beban kerja yang terlalu berat, peralatan yang digunakan tidak
serasi dengan tenaga kerja, pengaturan kecepatan ban berjalan misalnya yang perlu diatur
sesuai dengan kecepatan operator melayaninya agar tidak stress.

6. Kerugian Dari Kecelakaan Kerja


a. kerugian akibat hilangnya waktu karyawan yang luka, karyawan lain yg membantu
karyawan luka serta pimpinan atau mandor mengurus karyawan yang luka
b. kerugian pembiayaan yang di tanggung karyawan luka dan perusahaan

c. kerugian akibat rusaknya mesin, perkakas, atau peralatan lainnya

d. kerugian insidental akibat terganggunya produksi

e. kerugian yang timbul pada karyawan yang luka, seperti cacat fisik dan mental

f. kerugian akibat karyawan yang meninggal dalam kecelakaan tersebut

Anda mungkin juga menyukai