Materi Satuan Acara Penyuluhan Rabies Di
Materi Satuan Acara Penyuluhan Rabies Di
PENGERTIAN RABIES
Rabies adalah suatu infeksi virus pada otak yang menyebabkan iritasi dan peradangan otak dan
medulla spinalis. Penyakit rabies atau dikenal juga dengan penyakit anjing gila merupakan salah
satu penyakit zoonosa (penyakit hewan yang dapat menular ke manusia) dan penyakit hewan
menular yang akut dari susunan syarat pusat yang dapat menyerang hewan berdarah panas serta
manusia yang disebabkan oleh virus rabies. Penyakit rabies menular pada manusia melalui gigitan
hewan penderita atau dapat pula melalui luka karena air liur hewan penderita rabies. Hewan utama
sebagai penyebar/penular rabies adalah anjing, oleh karenanya perhatian utama dalam upaya
pemberantasan penyakit rabies adalah terhadap hewan tersebut. Penyakit rabies disebabkan oleh
virus lyssa dari family rhabdo-viride.
Penyakit rabies bisa menular dari hewan ke hewan dan dari hewan ke manusia melalui:
1. Luka gigitan hewan penderita rabies
2. Luka yang terkena air liur penderita rabies
Sedangkan pada manusia yang terinfeksi rabies akan mengalami 4 stadium sakit, yaitu :
1. Stadium Prodromal: Dalam stadium prodomal sakit yang timbul pada penderita tidak khas,
menyerupai infeksi virus pada umumnya yang meliputi demam, sulit makan yang menuju taraf
anoreksia, pusing dan pening, dan lain sebagainya.
2. Stadium Sensoris: Dalam stadium sensori penderita umumnya akan mengalami rasa nyeri
pada daerah luka gigitan, panas, gugup, kebingungan, keluar banyak air liur, pupil membesar,
hiperhidrosis, hiperlakrimasi.
3. Stadium Eksitasi: Pada stadium eksitasi penderita menjadi gelisah, mudah kaget, kejang-
kejang setiap ada rangsangan dari luar sehingga terjadi ketakutan pada udara (aerofobia),
ketakutan pada cahaya (fotofobia), dan ketakutan air (hidrofobia). Kejang-kejang terjadi akibat
adanya gangguan daerah otak yang mengatur proses menelan dan pernapasan. Hidrofobia yang
terjadi pada penderita Rabies terutama karena adanya rasa sakit yang luar biasa di kala berusaha
menelan air.
4. Stadium Paralitik: Pada stadium paralitik setelah melalui ketiga stadium sebelumnya,
penderita memasuki stadium paralitik ini menunjukkan tanda kelumpuhan dari bagian atas tubuh
ke bawah yang progresif.
Gambar manusia yang terinfeksi rabies
Lampiran 2
Pertanyaan :
1. Apakah pengertian dari rabies ?
2. Apa yang menyebabkan penyakit rabies ?
3. Bagaimana ciri-ciri hewan yang terinfeksi rabies ?
4. Bagaiman ciri-ciri manusia yang dicurigai terinfeksi rabies ?
5. Bagaimana penanganan untuk korban yang tergigit hewan yang rabies ?
Jawaban :
1. Rabies adalah suatu infeksi virus pada otak yang menyebabkan iritasi dan peradangan otak
dan medulla spinalis. Penyakit rabies atau dikenal juga dengan penyakit anjing gila merupakan
salah satu penyakit zoonosa (penyakit hewan yang dapat menular ke manusia) dan penyakit hewan
menular yang akut dari susunan syarat pusat yang dapat menyerang hewan berdarah panas serta
manusia yang disebabkan oleh virus rabies. Penyakit rabies menular pada manusia melalui gigitan
hewan penderita atau dapat pula melalui luka karena air liur hewan penderita rabies. Hewan utama
sebagai penyebar/penular rabies adalah anjing.
2. Rabies disebabkan oleh virus Rabies yang masuk ke keluarga Rhabdoviridae dan genus
Lysavirus. Karakteristik utama virus keluarga Rhabdoviridae adalah hanya memiliki satu utas
negatif RNA yang tidak bersegmen.Virus ini hidup pada beberapa jenis hewan yang berperan
sebagai perantara penularan. Gejala biasanya mulai timbul dalam waktu 30-50 hari setelah
terinfeksi, tetapi masa inkubasinya bervariasi dari 10 hari sampai lebih dari 1 tahun. Masa
inkubasi biasanya paling pendek pada orang yang digigit pada kepala atau tempat yang tertutup
celana pendek atau bila gigitan terdapat di banyak tempat.
3. Secara umum, hewan yang terinfeksi rabies akan mengalami 3 tahapan, yaitu :
ü Fase Prodormal: Hewan mencari tempat dingin dan menyendiri, tetapi dapat menjadi lebih
agresif dan nervus, pupil mata meluas dan sikap tubuh kaku (tegang). Fase ini berlangsung selama
1-3 hari. Setelah fase Prodormal dilanjutkan fase Eksitasi atau bisa langsung ke fase Paralisa.
ü Fase Eksitasi: Hewan menjadi ganas dan menyerang siapa saja yang ada di sekitarnya dan
memakan barang yang aneh-aneh. Selanjutnya mata menjadi keruh dan selalu terbuka dan tubuh
gemetaran, selanjutnya masuk ke fase Paralisa.
ü Fase Paralisa: Hewan mengalami kelumpuhan pada semua bagian tubuh dan berakhir dengan
kematian.
4. Sedangkan pada manusia yang terinfeksi rabies akan mengalami 4 stadium sakit, yaitu :
ü Stadium Prodromal: Dalam stadium prodomal sakit yang timbul pada penderita tidak khas,
menyerupai infeksi virus pada umumnya yang meliputi demam, sulit makan yang menuju taraf
anoreksia, pusing dan pening, dan lain sebagainya.
ü Stadium Sensoris: Dalam stadium sensori penderita umumnya akan mengalami rasa nyeri pada
daerah luka gigitan, panas, gugup, kebingungan, keluar banyak air liur, pupil membesar,
hiperhidrosis, hiperlakrimasi.
ü Stadium Eksitasi: Pada stadium eksitasi penderita menjadi gelisah, mudah kaget, kejang-kejang
setiap ada rangsangan dari luar sehingga terjadi ketakutan pada udara (aerofobia), ketakutan pada
cahaya (fotofobia), dan ketakutan air (hidrofobia). Kejang-kejang terjadi akibat adanya gangguan
daerah otak yang mengatur proses menelan dan pernapasan. Hidrofobia yang terjadi pada
penderita Rabies terutama karena adanya rasa sakit yang luar biasa di kala berusaha menelan air.
ü Stadium Paralitik: Pada stadium paralitik setelah melalui ketiga stadium sebelumnya, penderita
memasuki stadium paralitik ini menunjukkan tanda kelumpuhan dari bagian atas tubuh ke bawah
yang progresif.
5. Bila terinfeksi Rabies, segera cari pertolongan medis. Rabies dapat diobati, namun harus
dilakukan sedini mungkin sebelum menginfeksi otak dan menimbulkan gejala. Bila gejala mulai
terlihat, tidak ada pengobatan untuk menyembuhkan penyakit ini. Kematian biasanya terjadi
beberapa hari setelah terjadinya gejala pertama. Jika terjadi kasus gigitan oleh hewan yang diduga
terinfeksi Rabies atau berpotensi Rabies (anjing, sigung, rakun, rubah, kelelawar) segera cuci luka
dengan sabun atau pelarut lemak lain di bawah air mengalir selama 10-15 menit lalu beri
antiseptik alkohol 70% atau betadin.