1. Resiko kekurangan volume cairan dengan faktor resiko gangguan mekanisme regulasi pindahnya cairan intravaskuler ke ekstravaskuler, nilai hematokrit 37,5 % (33-35), nilai trombosit 47 x 103u/l (150-400)
Patient out come Intervensi Rasional Jam Implementasi Evaluasi
Selama dilakukan Ukur TTV pasien Mengetahui kondisi 22.00 Melakukan pengukuran TTV 06.30 WITA asuhan awal pasien, Vital sign wita pasien dengan cara, menghitung keperawatan, membantu denyut nadi arteri radialis kanan S : resiko kekurangan mengidentifikasi selama 1 menit, menghitung volume cairan fluktuasi cairan pernafasan selama 1 menit, O : tidak terjadi intravaskuler mengukur suhu tubuh pasien - Hasil TTV : (T : dengan kriteria dengan thermometer digital 36,6˚C, P : 98x/menit, hasil : Hasil : TTV pasien R : 28x/menit) 0 a. TTV pasien T : 36,3 C, P : 102x/menit, R : - CRT < 2 detik berada dalam 30x/menit - Intake cairan pasien batas normal Kaji capillary Indikasi keadekuatan 22.00 Mengkaji CRT pasien dengan tadi malam dapat T = 36-37,5˚c Refill Time sirkulasi perifer wita melakukan penekanan pada ujung menghabiskan 2 botol P = 90 – 150 kuku, kemudian dilihat berapa lama dot susu 100cc x/menit darah mengisi kembali seperti - Warna urin kuning R = 24 – 40 semula muda x/menit Hasil : CRT < 2 detik - Pasien baru 1 kali b. Input dan output Kaji intake dan Intake yang sedikit, 22.00 Mengkaji intake dan output pasien ganti popok dari tadi seimbang output. Catat penurunan haluaran wita dnegan bertanya kepada orang tua malam, beratnya c. Tidak terjadi warna urine dan urine pekat diduga seberapa banyak pemasukan / ditimbang kurang dehidrasi banyaknya urine dehidrasi. minum pasien dan BAK nya, lebih 250gram, d. Akral hangat mencatat warna dan banyaknya dengan berat 1 popok e. Capilarry refill Hasil : pasien sudah menghabiskan kering kurang lebih < 2 detik 3 botol dot susu 100cc, pasien 35gram sudah 2 kali ganti popok dari tadi - Inf RL terpasang 10 pagi, beratnya ditimbang kurang tpm lebih 450 gram dengan berat 1 popok kering kurang lebih 35 gram A: Anjurkan untuk Untuk memenuhi 22.00 Menganjurkan untuk banyak Resiko tidak terjadi banyak minum kebutuhan cairan tubuh wita minum kepada pasien dengan (850-1200 peroral menyarankan kepada orang tua P: ml/hari, sesuai untuk memberikan minum sedikit - Lanjutkan intervensi toleransi ) demi sedikit tetapi dengan frekuensi sering Hasil : orang tua mengatakan, pasien banyak minum, namun sedikit demi sedikit Kolaborasi : Dapat meningkatkan 22.00 Berkolaborasi dalam pemberian Pemberian cairan jumlah cairan tubuh, wita cairan infus intravena yaitu RL intravena untuk mencegah 10tpm terjadinya hipovolemic Hasil : inf RL terpasang 10 tpm syok. 2. Resiko syok hipovolemi dengan faktor resiko terdapat berak hitam, bintik-bintik merah pada kulit, nilai HB 11,0 g/dl (11,8 – 15,6), nilai hematokrit 37,5 % (33-35), nilai trombosit 47 x 103u/l (150-400)
Patient out come Intervensi Rasional Jam Implementasi Evaluasi
Selama dilakukan asuhan Ukur TTV Mengetahui kondisi awal 22.00 Melakukan pengukuran TTV Pukul 06.30 WITA keperawatan, resiko syok pasien pasien, aktivitas berlebih wita pasien dengan cara, hipovolemi tidak terjadi, dapat menyebabkan nyeri menghitung denyut nadi arteri S : dengan kriteria hasil : yang dapat mempengaruhi radialis kanan selama 1 a. TTV pasien berada peningkatan TTV pasien menit, menghitung O: dalam batas normal pada umumnya. pernafasan selama 1 menit, - Hasil TTV : (T : T = 36-37,5˚c mengukur suhu tubuh pasien 36,6˚C, P : P = 90 – 150 x/menit dengan thermometer digital 98x/menit, R : R = 24 – 40 x/menit Hasil : TTV pasien 28x/menit) 0 b. Tidak terjadi tanda- T : 36,3 C, P : 102x/menit, R - Keadaan umum tanda syok yaitu : 30x/menit pasien nampak kulit dingin, muka Kaji keadaan Untuk memonitor kondisi 22.00 Mengkaji keadaan umum membaik, tidak pucat, pernapasan umum pasien, pasien selama perawatan wita pasien dengan terdapat tanda dangkal dan cepat, perhatikan terutama saat terjadi memperhatikan apakah syok, akral denyut jantung apakah perdarahan. Perawat segera terjadi tanda-tanda syok yaitu teraba hangat, cepat, sedikit atau terjadinya mengetahui tanda-tanda kulit dingin, muka pucat, muka tidak tidak ada urin yang tanda – tanda presyok /syok. pernapasan dangkal dan pucat, denyut dihasilkan, syok cepat, denyut jantung cepat, jantung teratur, kebingungan, sedikit atau tidak ada urin tidak terjadi kelemahan, nadi yang dihasilkan, kelemahan, lemah, bibir biru dan kebingungan, kelemahan, mukosa bibir kuku, rasa nadi lemah, bibir biru dan lembap, pasien melayang, kuku, rasa melayang, sadar penurunan penurunan kesadaran. - Keluarga pasien kesadaran. Hasil : tidak terjadi tanda- nampak c. Nilai serum tanda syok pada pasien, akral memahami elektrolit, natrium teraba hangat, muka tidak penjelasan yang serum (3,50 – 5,00 pucat, denyut jantung teratur, diberikan mmol/l), kalium tidak terjadi kelemahan, perawat serum (135,0 – mukosa bibir lembap, pasien - Inf RL 450,0 mmol/l), sadar terpasang 10 clorida (96,0 – Jelaskan pada Dengan melibatkan psien 22.00 Menjelaskan pada keluarga tpm 106,0) mmol/l) pasien dan dan keluarga maka tanda- wita mengenai tanda perdarahan - nilai HB 11,0 dalam batas normal keluarga tanda tanda perdarahan dapat pada DBD seperti bintik- g/dl (11,8 – d. Hematokrit dalam perdarahan, segera diketahui dan bintik merah dibawah kulit, 15,6), nilai batas normal (33- dan segera tindakan yang cepat dan mimian, gusi berdarah, berak hematokrit 37,5 35), laporkan jika tepat dapat segera diberikan. darah, dan segera melapor % (33-35), nilai e. nilai trombosit terjadi jika terjadi perdarahan trombosit 47 x dalam batas normal perdarahan Hasil : 103u/l (150-400) (150-400 x 103u/l) Keluarga pasien nampak memahami penjelasan yang A: diberikan perawat Masalah teratasi Kolaborasi : Cairan intravena diperlukan 22.00 Berkolaborasi dalam sebagian Pemberian untuk mengatasi kehilangan wita pemberian cairan infus cairan cairan tubuh secara hebat. intravena yaitu RL 10tpm P: intravena Hasil : Inf RL terpasang 10 - Lanjutkan tpm intervensi
Kolaborasi : Untuk mengetahui tingkat 22.00 Berkolaborasi dengan bagian
pemeriksaan : kebocoran pembuluh darah Wita laboratorium untuk HB, yang dialami pasien dan pemeriksaan darah rutin (HB, hematokrit, untuk acuan melakukan hematokrit, dan trombosit) trombosit tindakan lebih lanjut. Hasil : - nilai HB 11,0 g/dl (11,8 – 15,6) - nilai hematokrit 37,5 % (33-35) - nilai trombosit 47 x 103u/l (150-400) Resiko perdarahan dengan faktor resiko terdapat berak hitam, bintik-bintik merah pada kulit, nilai HB 11,0 g/dl (11,8 – 15,6), nilai hematokrit 37,5 % (33-35), trombositopenia dengan nilai trombosit 47 x 103u/l (150-400)
Patient out come Intervensi Rasional Jam Implementasi Evaluasi
Selama dilakukan Ukur TTV pasien Mengetahui kondisi 22.00 Melakukan pengukuran TTV Pukul 06.30 WITA asuhan keperawatan, awal pasien, aktivitas wita pasien dengan cara, menghitung resiko perdarahan berlebih dapat denyut nadi arteri radialis kanan S : tidak terjadi, dengan menyebabkan nyeri selama 1 menit, menghitung kriteria hasil : yang dapat pernafasan selama 1 menit, O: a. TTV pasien mempengaruhi mengukur suhu tubuh pasien - Hasil TTV : (T : berada dalam peningkatan TTV dengan thermometer digital 36,6˚C, P : batas normal pasien pada umumnya. Hasil : TTV pasien 98x/menit, R : 0 T = 36-37,5˚c T : 36,3 C, P : 102x/menit, R : 28x/menit) P = 90 – 150 30x/menit - Keadaan umum x/menit Monitor tanda- Penurunan jumlah 22.00 Melakukan monitor tanda-tanda pasien nampak R = 24 – 40 tanda perdarahan trombosit merupakan wita perdarahan dan trombosit yang membaik, tidak x/menit dan trombosit yang tanda-tanda adanya disertai dengan tanda-tanda terdapat tanda b. Tidak terjadi disertai dengan perforasi klinis (epistaksis, petekie, syok, akral teraba peradarahan tanda-tanda klinis pembuluh darah yang melena, hematemesis) hangat, muka berlebih, seperti pada tahap tertentu Hasil : terdapat banyak petekie tidak pucat, petekie, melena, dapat menimbulkan pada kedua tangan pasien, denyut jantung epistaksis, tanda-tanda klinis terdapat sedikit berak hitam teratur, tidak hematemesis berupa perdarahan yang bercampur dengan berak terjadi c. Hematokrit (petekie, epistaksis, dan kuning, nilai trombosit pasien 23 kelemahan, 3 dalam batas melena). x 10 u/l mukosa bibir normal (33-35 Anjurkan klien Aktivitas yang tidak Menganjurkan klien untuk lembap, pasien %) untuk banyak terkontrol dapat banyak istirahat sadar d. nilai trombosit istirahat. menyebabkan Hasil : orang tua pasien - Keluarga pasien dalam batas terjadinya perdarahan. mengatakan selama dirawat nampak normal (150- anaknya hanya bermain didalam memahami 400 x 103u/l) ruangan dan lebih banyak tidur. penjelasan yang Jelaskan pada Dengan melibatkan 22.00 Menjelaskan pada keluarga diberikan perawat pasien dan keluarga psien dan keluarga wita mengenai tanda perdarahan pada - Inf RL terpasang tanda perdarahan, maka tanda-tanda DBD seperti bintik-bintik merah 10 tpm dan segera perdarahan dapat segera dibawah kulit, mimian, gusi - nilai HB 11,0 g/dl laporkan jika diketahui dan tindakan berdarah, berak darah, dan (11,8 – 15,6), terjadi perdarahan yang cepat dan tepat segera melapor jika terjadi nilai hematokrit dapat segera diberikan. perdarahan 37,5 % (33-35), Hasil : nilai trombosit 47 Keluarga pasien nampak x 103u/l (150- memahami penjelasan yang 400) diberikan perawat Antisipasi Mencegah terjadinya 22.00 Mengantisipasi terjadinya A: terjadinya pendarahan. wita perdarahan dengan Masalah teratasi sebagian perdarahan menganjurkan keluarga untuk memberikan pasien sikat gigi P: lunak, memberikan - Lanjutkan tekanan pada area tubuh setiap intervensi kali selesai pengambilan darah Hasil : Keluarga pasien nampak memahami penjelasan yang diberikan perawat, selama dirawat pasien tidak sikat gigi hanya kumur-kumur, dan setelah diambil darah keluarga pasien menekan area pengambilan kurang lebih 5 menit Kolaborasi : Cairan intravena 22.00 Berkolaborasi dalam pemberian Pemberian cairan diperlukan untuk wita cairan infus intravena yaitu RL intravena mengatasi kehilangan 10tpm cairan tubuh secara Hasil : Inf RL terpasang 10 tpm hebat. Kolaborasi : Untuk mengetahui 22.00 Berkolaborasi dengan bagian pemeriksaan : tingkat kebocoran Wita laboratorium untuk pemeriksaan golongan darah, pembuluh darah yang golongan darah dan darah rutin HB, hematokrit, dialami pasien dan - nilai HB 11,0 g/dl (11,8 trombosit untuk acuan melakukan – 15,6) tindakan lebih lanjut. - nilai hematokrit 37,5 % (33-35) - nilai trombosit 47 x 103u/l (150-400)
Kolaborasi untuk Mengganti cairan darah -
melakukan tranfusi yang hilang akibat darah perdarahan