KAJIAN PUSTAKA
faktor yang terjadi baik secara internal maupun eksternal yang berpengaruh
mempercepat proses penuaan. Sejak tahun 1950 mulai diteliti berbagai faktor
yang mempengaruhi kualitas hidup agar tetap baik di usia lanjut. Modifikasi
gaya hidup yang sehat harus dilakukan, seperti : tidak merokok, meningkatkan
aktivitas fisik, mengatur pola makan, agar memiliki kualitas hidup yang baik di
2009)
nyeri, penyakit dan kesedihan di masa tua (Goldman dan Klatz, 2003). Penuaan
dapat dianggap atau diperlakukan sebagai suatu penyakit yang dapat dicegah,
penuaan, walaupun tidak ada yang menjelaskan secara lengkap mengapa terjadi
proses penuaan. Teori tersebut saling melengkapi satu dengan yang lainnya.
2.1.1 Teori Radikal Bebas
Radikal bebas adalah suatu molekul yang mempunyai satu atau lebih
elektron tidak berpasangan pada orbit luarnya, dapat bereaksi dengan molekul
lain, menimbulkan reaksi berantai yang sangat destruktif (Goldman dan Klatz,
2003)
membran sel, DNA, dan protein. Beribu-ribu studi mendukung ide bahwa
radikal bebas mempunyai konstribusi yang besar pada terjadinya penyakit yang
kanker .
tinggi dalam tubuh akan memberikan warna kulit yang gelap pada daerah
tertentu, dikenal sebagai age spots; indikasi residu metabolit yang besar
pembentukan massa otot), merusak enzim seluler yang diperlukan untuk proses
dan terus berlanjut hingga meninggal. Saat muda dampak yang ditimbulkan
sel yang berfungsi baik. Dengan bertambahnya usia akumulasi kerusakan akibat
radikal bebas akan mengganggu metabolisme sel, menyebabkan mutasi sel yang
gangguan fungsi biologik protein tersebut. Radikal bebas juga berkaitan dengan
Substrat untuk mencegah efek buruk radikal bebas dikenal sebagai antioksidan.
ini pada tahun 1882. Menurut teori ini, tubuh dan sel akan rusak karena
digunakan atau disalahgunakan. Organ tubuh seperti hati, ginjal, kulit, lambung
ultraviolet, stres fisik dan emosional. Kerusakan terjadi dalam sel sampai ke
organ.
penggunaan secara alamipun akan merusak organ. Pada masa muda sistem
berbagai fungsi organ tubuh, sehingga berfungsi optimal (Goldman and Klatz,
2003).
pembentukan massa otot, testosteron, hormon tiroid akan menurun tajam pada
usia tua. Ditandai dengan rasio lemak dan otot yang meningkat. Penurunan
fungsi hormon yang tajam dapat diatasi dengan therapi sulih hormon yang
proses penuaan
mempengaruhi tipe fisik serta fungsi mental individu tersebut. Faktor genetik
yang berperan menentukan umur harapan hidup dan proses penuaan masing
untuk merusak diri sendiri. Tiap individu memiliki jam biologi yang telah diatur
(Goldman and Klatz, 2003). Teori ini terfokus pada pada kode genetik yang ada
dalam DNA, meskipun seluruh aspek diwariskan dalam gen tiap individu,
waktu jam biologis tergantung pula pada peristiwa dan pola hidup individu
tersebut.
Ilmu kedokteran anti penuaan melakukan upaya mencegah kerusakan
gen serta memperbaiki kerusakan yang terjadi. Melalui terapi gen diharapkan
penyakit keturunan
yang dapat menerima atau menarik elektron disebut oksidan. Oksidan dapat
struktural
Sering kali pengertian oksidan dan radikal bebas dianggap sama karena
keduanya memiliki kemiripan sifat. Kedua jenis senyawa ini memiliki aktivitas
yang sama dan memberikan akibat yang hampir sama tetapi dengan proses yang
berbeda (Winarsi, 2007). Walaupun ada kemiripan dalam sifatnya namun dari
sudut kimia keduanya harus dibedakan. Oksidan dalam pengertian ilmu kimia
(kumpulan atom) yang memiliki elektron yang tidak berpasangan atau unpaired
Suryohudoyo,2000)
Oksidan yang dapat merusak sel berasal dari berbagai sumber yaitu :
1. Yang berasal dari tubuh sendiri, yaitu senyawa yang berasal dari proses
fisiologis, namun oleh karena suatu sebab terdapat dalam jumlah banyak
molekul yang mengandung satu atau lebih elektron yang tidak berpasangan
molekul lain akan terbentuk radikal baru lagi, dan seterusnya sehingga akan
terjadi reaksi berantai (chain reaction). Bila elektron yang berikatan dengan
radikal bebas berasal dari senyawa yang berikatan kovalen akan sangat
besar seperti lipid, protein dan DNA. Diantara senyawa oksigen reaktif, radikal
hidroksil merupakan senyawa yang paling berbahaya karena reaktivitasnya
sangat tinggi.
Radikal hidroksil dapat merusak tiga jenis senyawa yang penting untuk
1. Asam lemak, khususnya asam lemak tak jenuh yang merupakan komponen
antibodi, sitoskeleton.
Dari ketiga molekul target tersebut yang paling rentan terhadap serangan
radikal bebas adalah asam lemak tak jenuh. Senyawa radikal bebas di dalam tubuh
dapat merusak asam lemak tak jenuh ganda pada membran sel. Akibatnya dinding
sel menjadi rapuh.senyawa oksigen reaktif ini juga mampu merusak bagian dalam
pembentukan sel kanker. Jaringan lipid juga akan dirusak oleh senyawa radikal
degeneratif.
kolesterol. Dua komponen pertama mengandung asam lemak tak jenuh (asam
radikal hidroksil, yang dapat menimbulkan reaksi rantai yang dikenal dengan
Lipid peroxidation
Peroksidase lipid :
LH + • OH ------ H + H2O
L• + O2 ------ LOO•
Radikal peroksilipid
Akibat akhir dari rantai ini adalah terputusnya rantai asam lemak menjadi
berbagai senyawa yang bersifat toksik terhadap sel, antara lain berbagai macam
Misal:
transfer). Pengalihan ini tidak dapat sekaligus tetapi dalam empat tahapan, yang
O2 + e- -------- O2 - •
O2 + e- + H+ ------ • OOH
O2 + 3 e- + 3H + -------- • OH + H2O
hidrogen peroksida, dan radikal hidroksil terjadi karena pengalihan elektron yang
Saat usia muda terdapat keseimbangan antara radikal bebas dan pertahanan
bebas (Saxena dan Lal, 2006). Senyawa oksigen reaktif diproduksi terus menerus
di dalam organisme aerobik sebagai hasil dari metabolisme energi normal. Target
utama radikal bebas adalah protein, asam lemak tak jenuh dan lipoprotein, serta
unsur DNA termasuk karbohidrat. Dari ketiga hal diatas yang paling rentan adalah
asam lemak tak jenuh. Senyawa radikal bebas dalam tubuh dapat merusak asam
tak jenuh ganda pada membran sel. Akibatnya sel menjadi rapuh (Pasupathi,
2009).
Berbagai kemungkinan bisa diakibatkan oleh kerja radikal bebas.radikal
bebas memiliki reaktivitas tinggi, sangat tidak stabil dan berumur singkat,
maupun DNA). Senyawa radikal bebas dapat merusak asam lemak tak jenuh
ganda pada membran sel, sehingga mengakibatkan dinding sel menjadi rapuh.
Senyawa ini juga berpotensi merusak basa DNA sehingga mengacaukan sistem
informasi genetika dan berlanjut pada pembentukan sel kanker, yang berkibat
bebas akan mengakibatkan kerusakan stres oksidatif (Arief, 2010). Pada keadaan
inilah perusakan tubuh terjadi oleh radikal bebas. Senyawa radikal mengoksidasi
dan menyerang komponen lipid membran, senyawa ini merusak tiga jenis
senyawa yang penting untuk mempertahankan integritas sel seperti asam lemak
tak jenuh yang menyusun membran sel (fosfolipid), DNA (perangkat genetik) dan
Radikal bebas yang bereaksi dengan komponen biologis dalam tubuh akan
dan kanker. Jika yang teroksidasi protein baik berupa enzim yang terinaktivasi
(Pangkahila,2007) .
Stres oksidatif adalah suatu keadaan ketika jumlah antioksidan tubuh kurang
dari yang diperlukan untuk meredam efek buruk radikal bebas yang dapat
merusak membran sel, protein dan DNA yang berakibat fatal bagi kelangsungan
hidup sel/ jaringan. Bila terjadi dalam waktu yang berkepanjangan akan terjadi
Prinsip dasar teori ini adalah kehilangan fungsi pada proses penuaan
aerobik normal, namun dapat juga diproduksi dalam jumlah banyak pada keadaan
patofisiologis . Salah satunya adalah aktivitas fisik yang berat atau berlebih dapat
maupun tidak. Pada kondisi tidak stres, terdapat keseimbangan antra proses
(Arief, 2010). Pada keadaan inilah terjadi perusakan dalam tubuh oleh radikal
bebas.
elektron dari membran lipid di sel, memulai serangan radikal bebas pada sel yang
Yagi. Peroksidasi lipid merupakan reaksi rantai yang diinisisasi oleh serangan
radikal bebas pada fosdolipid dan polyunsaturated fatty acid pada membran
aldehid, keton dan hasil polimerisasi yang bereaksi dan merusak biomolekul,
Malondialdehid merupakan salah satu maker yang baik dan banyak digunakan
untuk peroksidasi lipid, diantara aldehid yang reaktif (Saxena & Lal, 2006). Salah
satu konversi oksidatif dari polyunsaturated fatty acid menjadi produk yang
ditemukan juga pada manusia sehat, yang mengindikasikan bahwa radikal bebas
Target senyawa oksigen reaktif pada ikatan rangkap asam lemak tak jenuh ganda.
untuk disosiasi hidrogen dengan mudah oleh radikal bebas. Sebuah radikal bebas
akan mengambil elektron tunggal dari hidrogen yang terkait dengan karbon pada
ikatan rangkap, kemudian elektron yang tidak berpasangan akan menjadi radikal
bebas.
membran sel. Radikal bebas dan peroksidasi lipid merupakan produk dengan
waktu paruh yang sangat singkat dan sulit diperiksa secara langsung. MDA
bersifat lebih stabil dan merupakan produk degradasi peroksidasi lipid yang
memiliki waktu hidup lebih lama, sehingga dapat digunakan sebagai biomaker
protein, struktur karbohidrat dan lemak. Diantara target ini peroksidasi lipid pada
peroksidasi lipid terdiri atas tiga fase yaitu inisiasi, propagasi, dan terminasi
(Catala, 2006).
Proses inisiasi adalah proses ketika atom hidrogen dikeluarkan dari molekul
lipid. Beberapa senyawa dapat bereaksi dengan atom hidrogen membentuk radikal
hidroksil (.OH), alkoxyl (RO), peroksil (ROO) mungkin juga H2O. Membran lipid
umumnya adalah fosfolipid tersusun atas asam lemak tak jenuh, mudah terjadi
yang mengandung hanya satu elektron, sehingga terdapat atom karbon yang tidak
melemahkan ikatan C-H pada atom karbon yang berdekatan dengan ikatan ganda,
Reaksi inisiasi radikal hidroksil (.OH) dengan asam lemak tak jenuh
menghasilkan radikal lipid yang dapat bereaksi dengan molekul oksigen (O2)
membentuk radikal lipid peroksil. Radikal lipid peroksil mengambil hidrogen dari
serta radikal lipid yang kedua. Radikal alkoxyl maupun peroxyl memicu reaksi
pada aliran cairan dan permiabilitas, mengubah transport ion serta menghambat
disfungsi sel yang signifikan. Berbagai produk dihasilkan akibat peroksidasi lipid
Peroksidasi lipid merupakan suatu proses yang rumit dan terjadi secara
dan DNA (Halliwell, 2002). Banyak cara tersedia untuk mengukur peroksidasi
pada membran, lipoprotein atau asam lemak. Tiap teknik mengukur sesuatu yang
berbeda dan tidak ada metode tunggal sebagai standar baku untuk mengukur
peroksidasi lipid.
Kondisi lingkungan yang memadai dan takaran pelatihan yang tepat untuk setiap
mendapatkan hasil yang maksimal dan resiko yang minimal pada pelatihan
dibutuhkan ternyata juga bersifat toksik yang dapat memicu peningkatan Senyawa
Oksigen Reaktif (SOR). Pada organ yang tidak mendapat O2 dan nutrisi yang
isoprostan dalam urine, protein carbonil (73%), catalase (96), glutation peroxidase
infeksi. Secara teori, aktivitas fisik sedang dapat menangkal efek proses penuaan
akibat penurunan sistem imun. Hasil study yang dilakukan yang dilakukan
Shepard dan Shek menunjukan aktivitas fisik sedang dapat ditoleransi dengan
baik oleh individu lanjut usia. Pada individu berusia lanjut aktivitas fisik sedang
untuk mendapatkan hasil yang maximal dan resiko yang minimal pada pelatihan
olahraga (Pangkahila,2009).
Peningkatan konsumsi oksigen oleh tubuh selama berolahraga berat dapat meningkat
sepuluh sampai duapuluh kali atau lebih. Dibawah stres yang tinggi,dalam serat otot
yang luar biasa ini dapat memicu pelepasan radikal bebas, yang akan terlibat dalam
proses oksidasi lemak membran sel otot. Proses tersebut disebut peroksidasi lipid, dan
menyebabkan sel menjadi lebih mudah mengalami proses penuaan (Cooper, 2001)
Pelatihan fisik yang berlebih diakibatkan oleh 1) volume pelatihan yang terlalu
banyak ; 2) intensitas pelatihan yang terlalu banyak ; 3) durasi pelatihan yang terlalu
Pelatihan fisik yang berlebih menyebabkan terjadi penumpukan asam laktat dalam
otot sehingga dapat menyebabkan stres fisik . Untuk itu diperlukan masa pemulihan yaitu
waktu yang dibutuhkan tubuh untuk kembali kekeadaan semula dari keadaan aktivitas
pelatihan .
2.6 Antioksidan
menghambat atau pencegah reaksi oksidasi dari suatu senyawa lainnya (Packer
meredam dampak negatif oksidan (radikal bebas), termasuk enzim dan protein
aktivitas senyawa oksidan dalam tubuh. Terjadinya stres oksidatif dapat dihambat
hidroksil diperlukan tiga komponen, yaitu logam transisi Fe atau Cu, H2O2 dan
tidak terjadi, maka harus dicegah keberadaan ion Fe2+ atau Cu+ bebas .
quinon bersifat lipofilik, sehingga dapat berperan pada membran sel untuk
Vitamin E, Flavonoid
Flavonoid
pengukuran:
2. Enzim-enzim Antioksidan :
a. Superoxide Dismutase
tanaman obat di Indonesia. Mahkota dewa merupakan tanaman jenis pohon yang
berkembang dan tumbuh sepanjang tahun, dan mampu mencapai ketinggian 3-4
m. Batang bergetah terdiri dari kulit yang berwarna coklat kehijauan dan batang
kayu berwarna putih, dan berakar tunjang. Mahkota dewa sudah lama digunakan
sebagai tanaman obat oleh para bangsawan Jawa. Di Jawa Tengah dikenal dengan
Ordo : Myrtales
Famili : Thymelaeaceae
Genus : Phaleria
yang dapat bermanfaat untuk dijadikan obat. Pada daun, misalnya, mengandung
antihistamin, alkaloid, saponin dan polifenol (lignan), pada kulit buat terdapat
alkanoid, tanin, flavonoid, fenol, saponin, lignan, minyak asiri dan sterol.
Flavonoid sebagai senyawa yang terbanyak didapat pada daging buah mahkota
ditemukan di sayuran, buah-buahan, kulit pohon, akar, bunga, teh dan wine. Ada
pertahanan antioksidan total dalam tubuh. Sebuah penelitian oleh Dr Van Acker di
flavonoid dapat berkisar 50-800 mg, konsumsi ini lebih tinggi dibandingkan
dengan rata-rata asupan harian diet antioksidan lain seperti vitamin C (70 mg),
vitamin E (7-10) atau keratenoid (2-3 mg). Asupan Flavonoid tergantung pada
asupan buah–buahan, sayuran dan miuman tertentu seperti red wine, teh, bir
(Buhler & Miranda, 2000). Efek penting flavonoid adalah sebagai pemusnah
oksigen yang membawa radikal bebas. Salah satu kelompok flavonoid adalah
antosianin. Antosianin banyak ditemukan di buah beri, anggur, dan buah lainnya
efek dari susunan pemusnah endogen tersebut. Flavonoid bisa mengganggu sistem
produksi radikal bebas atau bisa juga dengan meningkatkan fungsi antioksidan
endogen.
dengan beberapa cara. Salah satunya adalah memakan radikal bebas secara
stabil dan kurang reaktif. Flavonoid menstabilkan senyawa oksigen reaktif dengan
bereaksi dengan susunan reaktif dari radikal tersebut (Nijveidt et al., 2001)
respon inflamasi. Hal penting lain dari flavonoid adalah mengurangi pelepasan
dari peroksidase, yang menghambat produksi reactive oxygen species oleh
neutrofil dengan interfering dengan aktivasi α1-antitripsin. Efek lain yang juga
Pelepasan aracnoid acid merupakan awal penting untuk terjadi untuk terjadinya
antara asupan flavonoid dan total konsentrasi kolesterol plasma. Stres oksidatif
Kandungan flavonoid dalam ektrak buah mahkota dewa didapatkan 1,7647 mg/L
atau 2,2334 mg/kg pada buah yang masak (Rohyami, 2008). Penelitian Lisdawati,
berbagai kerusakan akibat stress oksidatif sehingga dapat melindungi sel dari
radikal bebas (Cao, 2001). Pigmen antosianin bertanggung jawab untuk warna
merah, ungu dan biru dari buah, sayuran dan bunga. Antosianin merupakan salah
satu kelas flavonoid, yang secara luas terdistribusi sebagai polifenol pada tanaman
(Mervat and Hanan, 2009). Bahan kimia yang terkandung dalam flavonoid ini
(Wreistad, 2001)
Di antara kelas flavonoid, antosianin adalah sekelompok pigmen yang larut
terhadap warna biru, ungu, merah dan orange pada buah dan sayuran. Lebih dari
benzopyrilium, dengan group hidroksil dan metoksil yang berada pada posisi
Roo., dan asam nitrat oksida serta menghambat peroksidasi lipid yang diinduksi
oleh Cu, asam askorbat yang ditambahkan dengan Fe2+, doxorubicin dan radiasi
radikal yang menginduksi peroksil (Cao, et al., 2001). Kadar antosianin total
plasma maksimum dalam kisaran 1-120 nmol/L, dengan dosis 0,7-10,9 mg/kg
(Prior, 2003).
(Lisdawati,2002).
Klasifikasi LD 50( mg/Kg BB) berdasarkan cara masuk kedalam tubuh (oral)
(Widikarsana, 2010)
Supertoxic <5
Extremely Toxic 5- 50
sempurna, mudah dipelihara, merupakan hewan relatif sehat dan cocok untuk
berbagai penelitian. Terdapat beberapa galur atau varietas tikus yang memiliki
kekhususan tertentu antara lain galur Sprague-dawley yang berwarna albino putih
berkepala kecil dan ekornya lebih panjang daripada badannya. Galur Wistar
ditandai dengan kepala besar dan ekor lebih pendek. Tikus laboratorium jarang
berkelahi dan dapat tinggal sendirian dalam kandang asal dapat melihat dan
mendengar tikus lainnya. Jika dipegang dengan cara yang benar, tikus ini lebih
tenang dan mudah ditangani dilaboratorium. Karena hewan ini lebih besar dari
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mamalia
Ordo : Rodentia
Family : Muridae
Genus : Rattus
biak. Jika tikus liar dapat hidup selama 4-5 tahun, tikus laboratorium jarang hidup
Umumnya berat tikus laboratorium lebih ringan dari tikus liar. Biasanya umur
empat minggu beratnya 35-40 gram, dan berat dewasa rata-rata 180-200 gram,
bervariasi tergantung galur. Tikus jantan tua dapat mencapai 500 gram tetapi tikus
Ada dua sifat yang membedakan tikus dari hewan percobaan lain yaitu tikus
tidak gampang muntah karena struktur anatomi yang tidak lazim di tempat
empedu.