Anda di halaman 1dari 2

Nama : Azwaril Aqsho

NIM : 15171030104
Kelas : TIP B

Perbedaan Pengaruh Pengawetan dengan Penambahan Buah Picung dan


Pengawet Lain Terhadap Kenampakan Ikan Bandeng

Hasil Pengamatan Praktikum Pengawetan Dengan Buah Picung ( Kenampakan)


Sampel Hari-1 Hari-2 Hari-3 Hari-4
0 3 3 4 5
152 1 3 4 5
134 1 1 3 4
164 1 1 1 4
Keterangan :
Kenampakan
1. Normal 2. Agak berkerut 3. Berkerut 4. Agak Membusuk 5. Membusuk

Berdasarkan data yang diperoleh dari praktikum pengawetan ikan bandeng


menggunakan biji buah picung ini pada hari pertama sampel kontrol ikan sudah
berkerut san sampel dengan konsentrasi 2%, 3%, dan 4% ikan kenampakanya
masih terlihat normal. Pada hari kedua sampel kontrol kenampkanya berkerut dan
sampel kedua menggunakan konsentari 2% juga kenampakanya berkerut, sampel
ketiga dan keempat kenmapkanya masih terlihat normal. pada hari ketiga
kenampakan ikan pada sampel kontrol agak membusuk, dan pada sampel 2
dengan konstrasi 2% juga kenampakanya agak membusuk, sampel ketiga dengan
penambahan 4% buah picung mengalami perubahan kenampaka ikan menjadi
berkerut sedangkan pada sampel keempat ikan masih terlihat normal, dan pada
hari keempat kenampakan sampel kontrol dan 2 sudah mengalami membusukkan
dan pada sampel 3 dan 4 juag sudah agak mulai membusuk, hal ini membuktikan
bahwa pengaruh penambahan buah biji picung dan garam yang konsntrasinya
lebih banyak akan menjegah ikan mengalami pembusukkan karena buah picung
mempunyai kandungan biji picung dapat menghambat dan mematikan bakteri
yang diisolasi dari ikan busuk telah dibuktikan oleh Indriyati (1987) sehingga
bakteri yang berkembangbika juga ikut terhambat dan proses pembusukan ikan
pun sekamin lama.
Nama : Azwaril Aqsho
NIM : 15171030104
Kelas : TIP B

Pengawetan alami denga car penambahan biji buah picung ini tidak
mempunyai daya simpaan yang cukup tinggi, pengawetan ikan segar dengan
penggunakan biji buah picung ini hanya bisa bertahan 3-4 hari saja sedangakan
kalau dengan penambahan bahan pengawet lain daya simpan ikan akan lebih lama
heruwati et al(2007) menyatakan bahwa pengawetan ikan menggunakan biji buah
picung ini hanya bisa bertahan 3-4 hari saja
Pada penggunaan bahan pengawet kimia seperti formalin terhadap
kenampakan ikan yang diawetkan adalah ikan masih tetap segar karena fungsi
kerja formalin adalah mempertahankan warna tekstur karena formalin bisa
membunuh bakteri yang secara efisien sehinggah proses pembusukan bisa sangat
lama. Hanya saja akan ada dampak buruk bagi kesehatan manusi jika produk
tersebut dikonsumsi oleh manusia. Jika ingin mengawetkan ikan dengan aman
tanpa bahan kimia makan alternafif pengawetan dengan penggunakan
penambahan buah picung ini bisa dipakai walaupun daya simpanya cukup rendah
hanya berkisar 3-4 hari saja namun jika dipakai untuk memperpanjang masa
simpan yang membutuhkan waktu lama alternatif ini kurang cocok.
Perubahan kenampakan ikan juga akan mempengaruhi daya beli
masyarakat untuk membeli dan mengkonsumsinya karena dirasa masih segar.
Dan mudah dilihat. Adapun ciri-ciri ikan dengan pengawetan menggunakan
formalin adalah sebagai berikut :
1. Tidak rusak sampai tiga hari pada suhu kamar (25 derajat Celsius)
2. Warna insang merah tua dan tidak cemerlang, bukan merah segar
3. Warna daging ikan putih bersih
4. Bau menyengat, bau formalin, dan kulit terlihat cerah mengkilat
5. Daging kenyal.
6. Lebih awet dan tidak mudah busuk walau tanpa pengawet seperti es
7. Ikan Berformalin Dijauhi Lalat
8. Tidak terasa bau amis ikan

Anda mungkin juga menyukai