Anda di halaman 1dari 7

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah

metode Pre-eksperimental dengan one group pretest-postest design yaitu

penelitian yang menggunakan satu kelompok subyek, pengukuran

dilakukan sebelum dan setelah pemberian perlakukan pada subyek.

Perbedaan kedua hasil pengukuran dianggap sebagai efek perlakuan

(Nursalam, 2008). Secara skematis dapat dilukiskan sebagai berikut:

O1 X O2

Test Tingkat Penyuluhan Test Tingkat


pengetahuan Perawatan pengetahuan
Pasien Jiwa
(Awal) (Akhir)

3.2 Identifikasi Variabel

Variabel penelitian adalah salah satu atribut atau sifat atau nilai

dari orang ,objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang di

tetapkan oleh peneliti untuk di pelajari dan kemudian di tarik

kesimpulanya.

54
3.2.1 Variabel bebas (independen)

Variabel dalam penelitian ini merupakan variable independent

atau variable bebas. Variabel independent sering di sebut sebagai

variable stimulus ,predictor ,attecedent dalam bahasa Indonesia di

sebut sebagai variable bebas . Variabel bebas adalah variable yang

mempengaruhi atau menjadi sebab perubahan atau timbulnya variable

dependen (Terikat).(Sugiyono,2011)

Variabel independen yang di teliti yakni Pengaruh Penyuluhan

Perawatn jiwa psikotik.

3.2.2 Variabel terikat (dependen)

Variabel dependen merupakan variable yang di pengaruhi atau

menjadi akibat karena variable bebas , jadi variable dependen

merupakan variable yang di teliti yaitu Perubahan Tingkat

pengetahuan Kepala keluarga.

3.3 Hipotesis Penelitian

Hipotesis adalah jawaban sementara dari suatu penelitian yang

kebenaranya akan di buktikan dalam penelitian tersebut .Setelah melalui

pembuktian dari hasil penelitian ,maka hipotesis dapat benar atau salah,

dapat di terima atau di tolak .hipotesis di perlukan untuk mempermudah

penarikan kesimpulan .(Setiadi 2007)

Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah :

1. Ada pengaruh penyuluhan perawatan gangguan jiwa psikotik dirumah

terhadap

55
tingkat pengetahuan keluarga dalam merawat klien gangguan jiwa.

2. Tidak ada pengaruh penyuluhan perawatan gangguan jiwa dirumah

terhadap tingkat pengetahuan keluarga dalam merawat klien gangguan

jiwa psikotik.

3.4 Populasi sampel dan sampling penelitian

3.4.1 Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Kepala keluarga

yang memiliki anggota keluarga menderita gangguan jiwa psikotik dan

dirawat dirumah di Wilayah kerja Puskesmas Pelitakan Kecamatan

Tapango Kabupaten Polewali Mandar Provinsi Sulawesi Barat, dengan

jumlah populasi sebanyak 45 keluarga.

3.4.2 Sampel

Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh Kepala keluarga yang

memiliki anggota keluarga menderita gangguan jiwa psikotik dan

dirawat dirumah di Wilayah kerja Puskesmas Pelitakan Kecamatan

Tapango Kabupaten Polewali Mandar.

3.4.3 Metode Sampling

Pengambilan pengambilan sampel menggunakan teknik total

sampling atau Sampel Jenuh, yaitu teknik penentuan sampel dengan

mengambil seluruh anggota populasi sebagai responden atau sampel.

Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah Kepala keluarga yang

memiliki anggota keluarga menderita gangguan jiwa psikotik. Sebanyak

45 orang.

56
3.5 Pengumpulan dan Analisa Data

3.5.1 Pengumpulan Data

Data pada penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder.

Pengambilan data dilakukan dengan:

1. Kuesioner

Peneliti mengumpulkan data primer yang dikumpulkan

dengan menggunakan kuesioner berupa pertanyaan tertutup (closed

ended questions) dan sebagai subjek penelitian adalah penderita

gangguan jiwa psikotik. Data sekunder diambil dari Puskesmas

pelitakan.

2. Wawancara

Peneliti menggunakan teknik wawancara yang dilakukan

dengan mengajukan pertanyaan secara langsung untuk mencapai

pendekatan yang lebih dimengerti dan membina kepercayaan serta

hubungan baik sehingga wawancara berjalan lancar.

3.5.2 Pengolahan Data

Setelah data terkumpul, dilanjutkan dengan pengolahan data

secara manual. Sebelum data dianalisa terlebih dahulu diadakan

(Notoatmodjo 2007) :

1. Penyuntingan data (Editing)

Setelah data terkumpul maka dilakukan pemeriksaan

kelengkapan, keseragaman, kebenaran dan kesinambungan data

dari pengisian kuesioner.

57
2. Pengkodean (Coding)

Setelah data masuk, setiap item dikonversi kedalam angka-

angka dan diberi simbol tertentu sehingga memudahkan dalam

pengolahan data selanjutnya.

3. Tabulasi (Tabulating)

Untuk memudahkan analisa data, Data dikelompokkan ke

dalam suatu tabel menurut sifat-sifat yang dimiliki, kemudian data

dianalisa secara statistic dengan menggunakan program SPSS for

windows version 21.0.

3.5.3 Analisa Data

1. Analisa Univariat

Untuk mengatahui dan memperlihatkan distribusi frekuensi,

ukuran tendensi sentral atau grafik serta persentase dari tiap

variabel yang diteliti.

2. Analisa Bivariat

Untuk mengetahui interaksi 2 variabel yaitu pengaruh tiap

variabel independen dan variabel dependen yang diuji dengan uji

statistik Wilcoxon dengan tingkat kemaknaan p < α (0,05). Uji

statistik dengan menggunakan komputer program SPSS versi 21,0.

3.6 Etika Penelitian

Peneliti menggunakan subyek penelitian pada penderita

gangguan jiwa yang tinggal dengan keluarga di wilayah kerja

Puskesmas pelitakan, maka sebelum melakukan penelitian, peneliti

58
mengajukan permohonan pada Dinas Kesehatan Kabupaten Polewali

Mandar dengan tembusan disampaikan ke Puskesmas pelitakan, untuk

mendapatkan ijin persetujuan melakukan penelitian. Setelah mendapat

persetujuan, penelitian dilakukan dengan menekankan etika penelitian

dengan prinsip manfaat, Respect Human Dignity and Right to Justice.

(Nursalam 2008) :

1. Otonomi

Otonomi merupakan prinsip yang berkaitan dengan

kebebasan seseorang dalam menentukan nasibnya sendiri. Hak

untuk memilih apakah ia disertakan atau tidak dalam suatu

penelitian dengan memberi persetujuan dalam informed consent.

Persetujuan untuk berpartisipasi dalam penelitian (informed

consent) adalah suatu bentuk persetujuan yang telah diterima

informan setelah mendapat keterangan yang jelas mengenai

perlakuan dan dampak yang timbul pada penelitian yang akan

dilakukan. Jika informan bersedia maka informan menandatangani

lembar persetujuan/informed consent, dan jika tidak bersedia maka

peneliti harus tetap menghormati hak informan dengan tidak

memaksakan informan

2. Nonmaleficence

Penelitian yang dilakukan hendaknya tidak mengandung

unsur bahaya atau merugikan informan, apalagi sampai

mengancam jiwa informan. Penelitian adalah upaya baik untuk

59
pengembangan profesi, tetapi jika sampai mengorbankan informan

atau mendatangkan bahaya bagi informan sebaiknya penelitian

tersebut dihentikan.

3. Confidentiality

Confidentiality berarti peneliti wajib merahasiakan data-

data yang sudah dikumpulkan. Sering kali subjek penelitian

menghendaki agar dirinya tidak diekspos kepada khalayak ramai.

Oleh karena itu, jawaban tanpa nama dapat dipakai dan sangat

dianjurkan identitas subjek tidak disebutkan.

4. Veracity

Veracity maksudnya penelitian yang dilakukan hendaknya

dijelaskan secara jujur tentang manfaatnya, efeknya dan apa yang

didapat jika informan dilibatkan dalam penelitian tersebut.

Penjelasan seperti ini harus dijelaskan kepada informan karena

mereka mempunyai hak untuk mengetahui segala informasi yang

berhubungan dengan penelitian yang melibatkan dirinya.

5. Justice

Justice maksudnya peneliti menerapkan prinsip keadilan

dalam proses pengambilan data tanpa membedakan perlakuan

antara informan yang satu dengan informan yang lain. Prinsip ini

diterapkan dengan cara memberikan perlakuan dan pertanyaan

yang sama antara informan yang satu dengan informan yang lain.

60

Anda mungkin juga menyukai