NIM : 4001140002
Mata Kuliah : Analisis Makanan dan Minuman
II. Prinsip : Lemak dalam contoh dihidrolisis dengan amonia dan alkohol
============kemudian diekstraksi dengan eter. Ekstrak eter yang
============diperoleh kemudian diuapkansampai kering dalam pinggan
============alumunium dan kadar lemak dihitung secara gravimetrik.
III. Dasar Teori : Susu segar secara alamiah mengandung 87,4% air dan
=======.=====sisanya berupa padatan susu sebanyak 12,6%. Padatan susu
======.======tersebut terdiri dari lemak susu (3,6%) dan padatan susu
==========.==tanpa lemak (9%) yang mengandung mineral (0,7%), laktosa
=======..==== (4,9%) dan protein (3,4%). Komposisi lemak total pada susu
==========.==bubuk maksimal 40% dan minimal 26% dengan kadar air
==========.==maksimal 5%. Susu bubuk berasal baik dari susu segar
=========.===dengan atau tanpa rekombinasi dengan zat lain seperti lemak
==========.==atau protein yang kemudian dikeringkan.
IV. Pereaksi :
1. Air suling
2. Amonium hidroksida pekat
3. Indikator fenolftalein 0,5%
4. Etil alkohol 95%
5. Etil eter, bebas peroksida
6. Petrolium eter
V. Peralatan :
1. Neraca analitik terkalibrasi dengan ketelitian 0,1 mg
2. Pipet volumetrik 25 ml
3. Penangas air
4. Labu ekstraksi/labu majonnier
5. Sentrifus
6. Oven terkalibrasi dengan ketelitian 1oC
7. Desikator yang berisi desikan
8. Pinggan aluminium atau labu lemak (Mojonnier)
9. Gelas ukur.
dengan :
W adalah bobot contoh, (g)
W0 adalah bobot labu lemak/pinggan alumunium kosong, (g)
W1 adalah bobot labu lemak/pinggan alumunium kosong dan lemak, (g)
VIII. Kesimpulan
Buat kesimpulan berdasarkan hasil yang diperoleh.