Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
A. Pengertian Plambing
Dalam suatu proyek bangunan tinggi pekerjaan plambing yang dimaksud adalah
pelaksanaan pemasangan. Hal pokok untuk diperhatikan dalam pemasangan yaitu
kwalitas bahan dan instalasi terpasang. Untuk itu seorang pelaksana harus mengetahui
kwalitas bahan yang diminta sesuai spesifikasi dan melaksanakan pekerjaan instalasi
sesuai gambar kerja (shop drawing).
BAB II
PEKERJAAN PLAMBING
A. Prinsip Umum
1. Bahan yang dipakai meliputi peralatan dan pipa harus sesuai dengan persetujuan
material.
2. Jalur instalasi pemipaan dan pemasangan peralatan utama mengikuti shop drawing.
3. Memeriksa dan menyiapkan lahan kerja sedemikian, sehingga pada saat pekerjaan
dimulai atau berlangsungnya pekerjaan, kondisi lahan sudah siap. Dengan
demikian diharapkan tidak mengganggu jalannya proses pelaksanaan pekerjaan
karena ketidaksiapan lahan.
4. Menyiapkan tenaga kerja yang memenuhi kriteria sbb :
5. Mengerti dan menguasai lingkup pekerjaan plambing yang akan dikerjakan.
6. Mempunyai alat kerja yang memadai.
7. Mudah diberi pengarahan.
8. Dapat melakukan koordinasi dengan tenaga kerja lain.
9. Terampil.
10. Mempunyai sertifikat untuk tenaga kerja spesialis las (welder).
11. Mengajukan ijin kerja kepada Kepala Pelaksana atau Manager Lapangan (Site
Manager), selanjutnya ijn kerja diteruskan kepada pihak Direksi atau Pemberi
Tugas (Owner), untuk persetujuan. Pengajuan ijin kerja sebaiknya paling lambat 3
(tiga) hari sebelum melaksanakan pekerjaan guna mengantisipasi waktu yang
diperlukan untuk proses persetujuan. Karena pelaksanaan suatu pekerjaan akan
berkaitan dengan pekerjaan lain, untuk itu diperlukan koordinasi dengan pekerjaan
lain.
1. S i s t e m
Sistem penyediaan air bersih pada bangunan tinggi yang banyak dipakai adalah
sistem tangki atap. Pada sistem ini air ditampung lebih dahulu dalam tangki bawah
(ground water tank), kemudian dipompakan ketangki atas yang biasanya dipasang
diatas atap. Dari tangki atap air didistribusikan keseluruh bangunan. Untuk
melayani beberapa lantai dibawah lantai atap yang mana tekanan gravitasi tidak
mencukupi, maka dipakai pompa penguat tekanan (Booster pump). Gambar 2.2.
memperlihatkan sistem penyediaan air dengan tangki atap.
2. Persiapan Pelaksanaan
a. Persiapan Alat
Alat-alat yang dipakai agar disiapkan sesuai kebutuhan kerja. Peralatan disimpan
dan dirawat dengan baik, sehingga kondisinya selalu dalam keadaan tidak rusak
dan siap untuk digunakan bila sewaktu-waktu diperlukan.
b. Persiapan Bahan
Bahan utama pemasangan instalasi pipa air bersih berupa pipa dan fitting-fitting
harus memenuhi spesifikasi teknis, persyaratan dan standar yang berlaku.
Pada tabel dibawah ini menunjukkan spesifikasi pipa baja yang dilapis sesuai SII
0616-81.
Tabel 2.1.
Pipa Baja lapis sesuai SII 0616-81
UKURAN Berat Banyaknya
KELAS Tebal
Diameter Diameter Dinding Per Meter Ulir
Nominal Luar
Maks Min Ujung Berulir
Polos bersoket
Inch mm mm mm mm Kg/m Kg/m
3/8
10 17.1 16.7 1.8 0.674 0.667 14
1/2
15 21.4 21.0 2.0 0.952 0.961 14
3/4
RINGAN 20 26.9 26.4 2.35 1.410 1.420 14
1. 25 33.8 33.2 2.65 2.010 2.030 11
1.1/4 32 42.5 41.9 2.65 2.58 2.61 11
1.1/2 40 48.4 47.8 2.9 3.25 3.29 11
2 50 60.2 59.6 2.9 4.11 4.18 11
2.1/2 65 76.0 75.2 3.25 5.80 5.92 11
3 80 88.7 87.9 3.25 6.81 6.98 11
4 100 113.9 113.0 3.65 9.89 10.2 11
3/8
10 17.4 16.8 2.35 0.862 0.871 14
1/2
15 21.7 21.1 2.65 1.22 1.23 14
3/4
20 27.2 26.6 2.65 1.58 1.59 14
1 25 34.2 33.4 3.25 2.44 2.46 11
MEDIUM 1.1/4 32 42.9 42.1 3.25 3.14 3.17 11
1.1/2 40 48.8 48.0 3.25 3.61 3.65 11
2 50 60.8 59.8 3.65 5.10 5.17 11
2.1/2 65 76.6 75.4 3.65 6.51 6.63 11
3 80 89.5 88.1 4.05 8.47 8.64 11
4 100 114.9 113.33 4.5 12.1 12.4 11
5 125 140.6 138.7 4.85 16.2 16.7 11
6 150 166.1 164.1 4.85 19.2 19..8 11
3/8
10 17.4 16.8 2.9 1.02 1.11 14
1/2
15 21.7 21.1 3.25 1.45 1.46 14
3/4
20 27.2 26.6 3.25 1.90 1.91 14
1. 25 34.2 33.4 4.05 2.97 2.99 11
BERAT 1.1/4 32 42.9 42.1 4.05 3.84 3.87 11
1.1/2 40 48.8 48.0 4.05 4.43 4.47 11
2 50 60.8 59.8 4.5 6.17 6.24 11
2.1/2 65 76.6 75.4 4.5 7.90 8.02 11
3 80 89.5 88.1 4.85 10.1 10.3 11
4 100 114.9 113.33 5.4 14.4 14.7 11
5 125 140.6 138.7 5.4 17.8 18.3 11
6 150 166.1 164.1 5.4 21.2 21.6 11
3. Pelaksanaan Pekerjaan
4. Metode dan Tahapan Kerja
5. Pemasangan Pompa
6. Siapkan pondasi yang sesuai dengan dimensi pompa (panjang x lebar)
7. Baut angkur sebaiknya dipasang bersamaan dengan pengecoran
pondasi, sehingga dapat menyatu dengan beton. Hal ini untuk
mencegah adannya rembesan air ke dalam beton bila terdapat celah
antara baut angkur dengan beton.
8. Sistem pelaksanaan point b diatas memerlukan pengukuran jarak yang
teliti pada lubang angkur unit pompa.
9. Peredam getaran pompa (spring atau rubber mounting) disiapkan pada
posisinya.
10. Unit pompa diangkat dan ditempatkan pada pondasi yang telah
disediakan. Mengangkat pompa dapat dilaksanakan dengan bantuan
peralatan chain block.
11. Pelat dasar (base frame) pompa harus bertumpu pada permukaan yang
rata.
12. Kopling diperiksa dan dipastikan tidak ada perbedaan arah axial poros
pompa dengan poros motor perbedaanya masih dalam batas yang
diijinkan (max = 0.05 mm).
13. Perbedaan sudut poros pompa £ 0.1 mm.
14. Mur pengikat dikencangkan.
2) Instalasi Pipa
3) Bila terdapat perubahan jalur instalasi dari shop drawing yang
mengakibatkan banyaknya offset pipa dan instalasi menjadi panjang
karena kondisi lapangan yang harus koordinasi dengan pekerjaan lain,
agar pelaksana lapangan menginformasikan pada divisi. Hal ini
berkaitan dengan :
· Bertambah besar tahanan gesek didalam pipa yang berpengaruh
terhadap laju aliran air.
· Bertambahnya material baik pipa maupun fitting.
b) Sistem pemasangan instalasi pemipaan dan aksesories pompa (gate
valve, check valve, pressure gauge, flexible joint) dapat dilihat pada
gamnar 2.2.
c) Dalam pelaksanaan pekerjaan instalasi pipa air bersih terdapat beberapa
alternatif pemilihan bahan pipa yang dipakai. Pemilihan ini
berdasarkan spesifikasi teknis dan persetujuan
d) Pipa baja yang dipakai harus dilakukan penyambungan-penyambungan
dengan sistem las dan ulir. Untuk itu agar diperhatikan syarat-syarat
dan urutan penyambungan.
· Sambungan Las :
· Permukaan pipa yang akan dilas digerinda dan dibuat tirus (pipe
bevel)
Ujung-ujung pipa bevel harus bersih dan tidak terdapat
kerusakan (cacat,takik,burik).
n Bila kedua bagian pipa yang akan disambung berada dalam satu
garis lurus bidang horizontal dan vertikal berarti penyetelan
telah selesai, pasangan pipa diikat dengan las (tack weld) agar
penyetelan tidak berubah.
1) Pompa
2) Data pompa dan motor penggerak pada “name plate” harus sudah
sesuai dengan spesifikasi dan peralatan yang sudah disetujui.
Dilakukan pemeriksaan antara lain :
· Merk pompa dan motor penggerak
· Head pompa
· Daya motor (KW)
· Voltage motor (Volt)
· Frekwensi motor (Hertz)
· Arus motor (Ampere)
b) Ukuran pondasi sesuai dengan dimensi pompa.
c) Instalasi pompa isap (suction) dan pipa tekan (discharge diatur,
sehingga tepat posisinya pada pompa.
d) Angkur baut dipasang atau telah disiapkan pada saat pengecoran
pondasi.
e) Peredam getaran (spring atau rubber mounting) dipasang sesuai
petunjuk pabrik pembuat.
2) Tangki Air
3) Kapasitas tangki sesuai dengan perencanaan
4) Bahan, biasanya dipakai dari jenis FRP (Fiberglass Reinford Plastic).
Dilakukan pemeriksaan terhadap material yang datang, antara lain :
· Merk
· Ketebalan
· Posisi dan Diameter :
· Pipa masuk
· Pipa keluar (distribusi)
· Pipa penguras
· Pipa ven
· Lubang elektroda
· Tangga sisi luar dan dalam
· Lubang periksa (manhole)
c) Lokasi dan ukuran pipa masuk, keluar, ven, pembuangan dan lubang
elektroda.
d) Lokasi dan ukuran tangga.
e) Pondasi tangki.
f) P i p a
g) Bahan pipa yang datang, agar dilakukan pemeriksaan antara lain :
· Merk (sesuai dengan pipa yang telah disetujui).
· Ketebalan
· Diameter
· Kekuatan dan kemampuan menahan beban
· Jumlah
b) Pipa yang menembus dinding harus dilindungi dengan selubung pipa
(sleeve). Tujuan perlindungan pipa ini adalah :
· Agar pipa tidak mengalami kerusakan.
· Mengamankan terhadap bahaya kebakaran.
· Melindungi konstruksi gedung akibat pemasangan pipa.
c) Untuk pipa yang ditanam, kedalamanya agar memenuhi persyaratan
sesuai spesifikasi atau mengikuti :
· 40 cm atau lebih untuk daerah dimana tidak ada lalu lintas
kendaraan.
· 60 cm atau lebih untuk daerah dibawah jalan dengan lalu lintas
kendaraan ringan.
· 90 cm atau lebih untuk daerah dibawah jalan dengan lalu lintas
kendaraan umum atau kendaraan berat.
· 20 cm atau lebih dibawah pondasi yang diaspal.
d) Pipa selubung yang digunakan pada point b adalah pipa baja dengan
tebal 1.2 s/d 3.0 mm. Pelaksanaanya dikoordinasikan dengan pekerjaan
struktur.
Gambar 2.16. menunjukkan cara dan syarat perkuatan.
e) Beberapa jenis pipa yang dipakai untuk instalasi air bersih dapat dilihat
pada tabel A (lampiran).
f) Persyaratan umum bahan pipa air bersih :
· bentuk dan kwalitas permukaan dalam pipa harus halus untuk
kelancaran aliran air.
· Memiliki cukup kekuatan makanik, tahan karat, tahan panas, dan
tidak mengeluarkan zat yang dapat mencemari air.
· Tahan terhadap tekanan kerja minimum dalam pipa sebesar 7,5
kg/cm2
· Tahan terhadap tekanan uji minimum dalam pipa sebesar 17,5
kg/cm2 .
g) Penyambungan pipa baja dengan sambungan las dan ulir harus
memenuhi persyaratan yang berlaku.
h) Pemasangan instalasi pipa diatas langit-langit agar memperhatikan
koordinasi dengan pekerjaan lain (finising, elektrikal dan tata udara
serta penanggulangan kebakaran).
i) Dilaksanakan test tekan parsial pada instalasi yang telah selesai
dikerjakan.
j) Bila instalasi telah dipasang dan disambung sampai dengan peralatan
plumbing lainnya harus dilaksanakan pengujian keseluruhan sistem
penyediaan air bersih (testing & commissioning).
k) Penggantung pipa harus dapat diatur (adjustable) naik dan turun
dengan mur baut.
4. K a s u s
Cara Pencegahan
No Kasus / Permasalahan Akibat yang terjadi Dan
Penanggulangan
1. S i s t e m
Sistem penyediaan air panas adalah instalasi yang menyediakan air panas
dengan menggunakan sumber air bersih, dipanaskan dengan berbagai cara baik
langsung dari alat pemanas ataupun melalui sistem pemipaan.
3. Persiapan Pelaksanaan :
4. Persiapan Alat
Alat-alat yang dipakai disiapkan sesuai kebutuhan kerja. Peralatan disimpan
dan dirawat dengan baik, sehingga kondisinya selalu dalam keadaan tidak rusak
dan siap untuk digunakan bila sewaktu-waktu diperlukan.
Peralatan tersebut antara lain :
a. Gergaji
Untuk memotong pipa atau penumpu pipa dengan manual.
b. Pompa untuk test
Untuk mengetes bagian instalasi pipa yang telah dipasang
c. Bor beton listrik
Untuk mengebor guna pemasangan penggantung pipa, angkur peralatan
utama air panas, dll.
d. Pisau potong (cutter)
Untuk memotong bahan isolasi pipa yang terbuat dari thermaflex atau
armaflex.
e. Mesin gerinda potong
Untuk memotong pipa, besi siku, dll.
f. Peralatan penyambung pipa khusus
Untuk menyambung pipa-pipa khusus misalnya jenis pipa polypropelene.
g. Mesin Las Listrik
Untuk mengelas pipa baja, penggantung dan penumpu besi siku, kanal C
dll.
h. Mesin Gerinda Listrik
Untuk menggerinda permukaan pipa yang akan dilas.
i. Swaging Tool
Alat untuk membesarkan ujung pipa tembaga agar dua pipa yang
diameternya sama dapat disambung dengan las. Alat ini digunakan bila
penyambungan tidak memakai fitting (sock atau elbow).
j. Mesin las tembaga dengan gas nitrogen
Untuk mengelas pipa tambaga.
b. Persiapan Bahan
Bahan utama yang perlu disiapkan dalam pemasangan instalasi air panas harus
memenuhi spesifikasi teknis, persyaratan dan standard yang berlaku.
Bahan utama tersebut berupa :
1) Pipa : terdapat beberapa jenis pipa yang dapat dipakai antara lain
pipa baja digalvis, pipa polypropelene, pipa tembaga
(cooper pipe)
2) Isolasi pipa : jenis thermaflex atau armaflex.
Jenis pipa air panas yang sering dipakai adalah pipa dari bahan tembaga
(cooper) karena harganya lebih ekonomis dan bahan pipa tidak korosif bila
dialiri air panas pada temperatur yang lazim digunakan untuk kebutuhan
sanitary fixture (± 500 C).
Tabel 2.3.
Standar pipa tembaga (Seamless Cooper) sesuai ASTM B88.
3. Pelaksanaan Pekerjaan
4. Metode dan Tahapan Kerja
5. Seperti halnya pada instalasi air bersih, pada instalasi pipa air panas juga
terdapat beberapa alternatif pemilihan bahan pipa yang digunakan.
Berikut ini skan dibahas penggunaan pipa tembaga.
6. Pengelasan pada penyambungan pipa tembaga agar memperhatikan sebagai
berikut :
· Mempersiapkan pipa :
· Pipa-pipa yang akan dipotong agar dibersihkan ujung-ujung pipa
bagian dalam diluarnya dengan kikir atau pisau.
· Menyiapkan fitting seperti sock, elbow.
· Membersihkan pipa dilaksanakan waktu pekerjaan mengelas akan
dimulai.
· Jangan memegang bagian pipa yang telah dibersihkan karena tangan