Anda di halaman 1dari 6

A.

PERBEDAAN ARUS AC DAN DC

Tabel 1. Perbedaan Arus AC dan DC


GENERATOR AC GENERATOR DC
Aman untuk Tidak dapat
memindahkan energi memindahkan energi
Energi yang dibawa dalam jarak yang jauh yang jauh, karena akan
Dan memberikan lebih kehilangan energi
banyak energi
Penyebab dari arah Magnet yang berputar di Magnet yang stabil di
aliran elektron sepanjang kawat sepanjang kawat
50 - 60 Hz, berbeda pada 0
Frekuensi
setiap negara
Berbalik arah ketika Mengalir satu arah dalam
Arah mengalir dalam rangkaian
rangkaian
Bervariasi pada tiap Tetap
Arus
waktu
Bergantian - maju dan Terus maju
Aliran elektron
mundur
Generator arus bolak Baterei
Diperoleh dari balik

Parameter pasif Impedasi Hambatan

Antara 0 dan 1 Selalu 1


Faktor daya
Sinusoidal, trapesium, Murni dan bergetar
Jenis segitiga, segiempat

B. TIPE-TIPE GENERATOR AC DAN DC


a. Generato AC
Berdasarkan sistem pembangkitannya generator AC dapat dibagi
menjadi 2 yaitu :
1. Generator 1 fasa
Generator yang dimana dalam sistem melilitnya hanya terdiri
dari satu kumpulan kumparan yang hanya dilukiskan dengan satu
garis dan dalam hal ini tidak diperhatikan banyaknya lilitan. Ujung
kumparan atau fasa yang satu dijelaskan dengan huruf besar X dan
ujung yang satu lagi dengan huruf U. Jika dua belitan stator dengan
impedansi yang tidak sama dipisahkan sejauh 90 derajat listrik dan
terhubung secara parallel ke sumber satu fasa, medan yang
dihasilkan akan tampak berputar. Ini disebut dengan pemisahan
fasa (phase splitting).
Pada motor fasa terpisah (split-phase motor),
dipergunakanlah lilitan starting untuk penyalaan. Belitan ini
mempunyai resistansi yang lebih tinggi dan reaktansi yang lebih
rendah dari belitan utama. Jika tegangan yang sama VT dikenakan
pada belitan starting dan utama, arus pada belitan utama (IM)
tertinggal dibelakang arus pada belitan starting (IS). Sudut antara
kedua belitan mempunyai beda fasa yang cukup untuk
menimbulkan medan putar untuk menghasilkan torque awal
(starting torque). Ketika motor mencapai 70 hingga 80% dari
kecepatan sinkron, saklar sentrifugal pada sumbu motor membuka
dan melepaskan belitan starting. Motor satu fasa biasanya
digunakan untuk aplikasi kecil seperti peralatan rumah tangga
(contoh mesin pompa).
2. Generator 3 fasa
Generator yang dimana dalam sistem melilitnya terdiri dari
tiga kumpulan kumparan yang mana kumparan tersebut masing-
masing dinamakan lilitan fasa. Jadi pada statornya ada lilitan fasa
yang ke satu ujungnya diberi tanda U – X; lilitan fasa yang ke dua
ujungnya diberi tanda dengan huruf V – Y dan akhirnya ujung
lilitan fasa yang ke tiga diberi tanda dengan huruf W – Z. Untuk
lebih memperjelas lagi, akan di jelaskan mengenai rangkaian 3 fasa
itu sendiri.
Rangkaian tiga fasa adalah rangkaian yang menghasilkan tiga
tegangan dengan perbedaan fasa pada tiap tegangannya. Perbedaan
fasa pada tiap tegangan tersebut sebesar 120 derajat. Pengertian
dari fasa itu sendiri sebenarnya adalah perubahan waktu terhadap
tegangan yang direpresentasikan dalam sudut. Selain tiga fasa,
dikenal pula satu fasa yang diartikan sebagai satu sumber tegangan
yang langsung dirangkai pada beban.
Gambar 1. Grafik Rangkaian Generator 3 fasa

Pada grafik pertama merupakan grafik untuk arus 3 fasa


sedangkan pada grafik kedua merupakan grafik arus dan v biasa
untuk satu fasa. Pada kedua grafik juga terlihat bahwa amplitudo
ketiga gelombang tersdebut sama. Hal ini kemudian menunjukkan
bahwa beban yang diberikan pun pada arus fasa simetri. Dari grafik
pertama juga terlihat bahwa beda fasa pada gelombang yang sejajar
memiliki selisih jarak sebesar teta yang merupakan besarnya 120
derajat. Dari grafik juga dapat disimpulkan bahwa grafik tiga fasa
tersebut lebih stabil dan efektif. Dikarenakan adanya gelombang
sinusidal yang saling mengkover satu sama lain akibat beda fasa
yang ada. Hal ini kemudian dapat diandaikan sebagai rangkaian
arus DC yang dimulai dari nol. Atau lebih jelas, memiliki loose
yang sama seperti arus dc dan tidak seperti AC, namun karena
sebenarnya dia merupakan arus AC yang saling mengkover, arus 3
fasa lebih efektif dan tahan lama atau tidak cepat panas dan lebih
awet.
Sehingga kemudian ketika ditinjau lebih mendalam,
rangkaian tiga fasa memiliki beberapa kelebihan yaitu :
- Transmisi rangkaian tiga fasa dibagi menjadi 3 terminal,
dimana satu terminal membutuhkan satu kawat konduktor,
sehingga arus yang mengalir di tiap kawat akan menjadi sepertiga
dari rangkaian satu fasa untuk daya yang sama.
- Lebih ekonomis, disebabkan arus yang mengalir di dalam
tiap kawat lebih kecil daripada kawat rangkaian satu fasa, sehingga
kawat yang dibutuhkan pun akian lebih kecil.
- Lebih efisien, disebabkan daya disipasi yang lebih kecil
- Lebih stabil
Sedangkan dari sisi kerugian, biasanya ditinjau dari
kerumitan penyusunan rangkaian dan mahalnya perawatan. Oleh
karena kelebihan diatas, mulai banyaklah digunakannya
pembangkitan tiga fasa atau biasa kita sebut sebagai generator tiga
fasa.

b. Generator DC
Berdasarkan dari rangkaian belitan magnet atau penguat eksitasinya
terhadap jangkar (anker) dibagi menjadi 3 jenis, yaitu:
1. Generator Penguat Terpisah
Pada generator penguat terpisah, belitan eksitasi (penguat
eksitasi) tidak terhubung menjadi satu dengan rotor. Terdapat dua
jenis generator penguat terpisah, yaitu:
1. Penguat elektromagnetik
2. Magnet permanent / magnet tetap

Gambar 2. Generator Penguat Terpisah


Energi listrik yang dihasilkan oleh penguat elektromagnet
dapat diatur melalui pengaturan tegangan eksitasi. Pengaturan
dapat dilakukan secara elektronik atau magnetik. Generator ini
bekerja dengan catu daya DC dari luar yang dimasukkan melalui
belitan F1-F2.Penguat dengan magnet permanen menghasilkan
tegangan output generator yang konstan dari terminal rotor A1-A2.
Karakteristik tegangan V relatif konstan dan tegangan akan
menurun sedikit ketika arus beban I dinaikkan mendekati harga
nominalnya.
2. Generator Shunt
Pada generator shunt, penguat eksitasi E1-E2 terhubung
paralel dengan rotor (A1-A2). Tegangan awal generator diperoleh
dari magnet sisa yang terdapat pada medan magnet stator. Rotor
berputar dalam medan magnet yang lemah, dihasilkan tegangan
yang akan memperkuat medan magnet stator, sampai dicapai
tegangan nominalnya. Pengaturan arus eksitasi yang melewati
belitan shunt E1-E2 diatur oleh tahanan geser. Makin besar arus
eksitasi shunt, makin besar medan penguat shunt yang dihasilkan,
dan tegangan terminal meningkat sampai mencapai tegangan
nominalnya. Jika generator shunt tidak mendapatkan arus eksitasi,
maka sisa megnetisasi tidak akan ada, atau jika belitan eksitasi
salah sambung atau jika arah putaran terbalik, atau rotor
terhubung-singkat, maka tidak akan ada tegangan atau energi listrik
yang dihasilkan oleh generator tersebut.

Gambar 3. Generator Shunt


3. Generator Kompon
Generator kompon mempunyai dua penguat eksitasi pada inti
kutub utama yang sama. Satu penguat eksitasi merupakan penguat
shunt, dan lainnya merupakan penguat seri. Diagram rangkaian
generator kompon. Pengatur medan magnet (D1-D2) terletak di
depan belitan shunt.

Gambar 4. Generator Kompon

SUMBER :

Zakaria A. M,2014. Generator Listrik. Jurusan Pendidikan dan Kejuruan


Pendidikan Teknik Mesin Universitas Sebelas Maret. Surakarta

https://el2244k0112211029ardinathasanjayaputra/2013/04/28/generator-ac-and-dc-
miscellaneous-subjects-preparing-equipments-specifications/

https://apaperbedaan.com/arus-ac-dan-dc-arus-bolak-balik-dan-searah/

Anda mungkin juga menyukai