Abstrak. Indonesia kaya akan bahan baku tambang, salah satunya adalah pasir besi dan bijih
besi yang digunakan sebagai bahan baku pembuatan besi dan baja. Dalam proses pembuatan
besi dan baja banyak cara dan proses yang dilakukan yaitu dengan dilebur langsung pada
tanur tiup (blast furnace) dalam bentuk ore dengan hasil pig iron atau diolah terlebih dahulu
menjadi sponge iron selanjutnya dilebur ditungku kupola atau tungku induksi (induction
furnace). Pada proses pembuatan besi baja dengan jalur proses sponge iron terlebih dahulu
bahan baku dibuat dalam bentuk pellet dengan diameter 80 mm – 120 mm. Dalam penelitian
ini dilakukan pembuatan sponge iron dengan menggunakan bahan baku pasir besi dan
limbah karat besi sebagai pembanding. Dalam pembuatan pellet dengan alat pelletizing
bahan baku utama pasir besi dan karat besi 77 % di tambahkan bentonit sebanyak 3 % yang
berfungsi sebagai perekat dan batubara 20 % yang berfungsi sebagai reduktor. Setelah pellet
terbentuk maka pellet dikeringkan dalam oven suhu 110oC dan diuji masa jenisnya,
selanjutnya pellet direduksi atau dibakar pada suhu 1200oC selama 2 jam setelah dibakar
dilakukan proses pendinginan dan akan didapat produk sponge iron dari bahan baku pasir
besi dan limbah karat besi. Selanjutnya produk sponge iron dilakukan karakteristik fisik
berupa masa jenis, porositas dan absorbsi. Dari hasil pengujian karakter maka didapatkan
hasil masa jenis sponge dari pasir besi lebih baik sebesar 5,42 gr/ml lebih baik dibandingkan
dengan bahan baku karat sebesar 4,00 gr/ml sedangkan karakter daya serap atau absorbsi
pada bahan baku pasir besi lebih besar yaitu 23 % sedangkan pada karat besi sebesar 7,16 %
hal ini dikarenakan porositas dari bahan baku pasir besi sudah tinggi sebesar 658,67
sehingga semakin bertambahnya porositas maka akan semakin luas permukaan dan tingkat
absorbsinya pun semakin besar. Bahan baku pasir besi lebih baik dibandingkan besi karat
dikarenakan pasir besi merupakan senyawa oksida besi (Fe2O3) sehingga pada proses reduksi
maka berjalan lebih sempurna dalam melepaskan oksigen bila dibandingkan karat besi yang
berbentuk senyawa logam besi (FeO).
Kata kunci: Pellet, Sponge iron, Pasir besi, Karat Besi, besi baja
3. Uji Absorbsi:
(W3 – W1)
Angka Porositas = x 100 %
(W1)
W1 = Berat Awal Kering
W3 = Berat Setelah Dilap Kering.
Hasil Pengujian:
Tabel 1. Hasil Pengujian Pellet, Sponge Pasir Besi dan Karat Besi
No. JENIS PASIR BESI RATA- KARAT BESI RATA-
PENGUJIAN RATA RATA
1. Massa Jenis Pellet 1,01/1,75/1,82 1,53 3,84/3,70/3,53 3,69
(gr/ml)
2. Massa Jenis Sponge 5,85/5,23/5,20 5,42 3,93/4,04/4,04 4,00
(gr/ml)
3. Porositas (%) 243/833/900 658,67 170/614,28/620 468,09