Anda di halaman 1dari 10

ANALISA FATIGUE LIFE PADA STRUKTUR DUDUKAN BOGIE

PADA PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN MONORAIL UTM-125


KAPASITAS 24 TON MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA

M. Awwaluddin1*, J. Istiyanto2, T. N. Kusnan3,T. P. Soemardi4


1 2 4
E-mail : muhammad.awwaluddin@ui.ac.id , josist@eng.ui.ac.id , tsoemardi@eng.ui.ac.id

Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Indonesia, Depok, 16424


Sawangan Depok, No. Telpon (021) 7270032

ABSTRAK

Kelelahan adalah salah satu mode kegagalan pada struktur dudukan bogie yang perlu di amati
secara cermat. Analisa kelelahan (fatigue) merupakan suatu cara yang dapat dilakukan untuk
memperkirakan risiko terjadinya kerusakan yang diakibatkan oleh beban berulang dan usia
dari suatu struktur atau bangunan dalam menerima beban tersebut. Dengan melakukan
analisa kelelahan (fatigue), risiko timbulnya kerusakan fatal dapat diperkecil dan suatu
struktur/bangunan dapat memenuhi target desain yang telah ditetapkan, termasuk disini
adalah bahwa struktur tidak akan mengalami kegagalan dalam berbagai kondisi kerja. Analisis
dilakukan menggunakan software ansys dengan pembebanan 118000 N, dengan assumsi
beban maksimal akibat live load, angin dan centrfigal. Dari hasil analisis kelelahan pada
struktur bogie didapatkan umur struktur minimal 1,1482e5 cycle dan maksimal 1e6 pada
desain pertama serta minimal dan maksimal 1e7 cycle pada perubahan desain, sehingga
desain struktur perubahan dapat dikatakan aman karena masuk ke dalam high cycle (infinite
cycle).

Kata kunci : Kelelahan, Fatigue,Kegagalan, Struktur, Monorail.

ABSTRACT

Fatigue is one of the failure modes on support bogie structures that need to be monitored
carefully. Fatigue analysis is a method that can be performed to estimate the risk of damage
caused repeated load and life of structure or building in receiving such loads. By fatigue
analyzing, the risk from fatal damage can be minimized and the structure or building to meet
design targets that have been set, including here is structure not to be failed in a variety of
working conditions. Analysis was performed by ansys software with 118000 N, assumed by
liveload, wind load, and centrifugal load. From the fatigue analysis on the bogie structure is
available 1,1482e5 cycle of fatigue life minimum and maximum 1e6 for the first design and 1e7
cycle of fatigue life minimum and maximum for refinement design, so the design structure can
be said safe because entry in high cycle (infinite cycle).

Key word: Fatigue, failure, Structure, Monorail

PENDAHULUAN

Proses perancangan struktur dudukan beban dinamis lebih besar dibanding


bogie merupakan proses yang rumit yang struktur rangka lainnya. Kriteria desain
harus mempertimbangkan banyak faktor. untuk tiap struktur berbeda beda, selain itu
Hal itu harus dilakukan untuk menjamin kriteria dominan pada suatu daerah
bahwa struktur tersebut mampu memenuhi menentukan jenis struktur yang akan
fungsinya dan dapat bertahan sesuai umur dipilih. Beberapa mode kegagalan struktur
layanan yang diinginkan, dikarenakan pada dudukan bogie yang umum terjadi
struktur dudukan boogie akan terkena adalah, fatigue atau kelelahan struktur
akibat beban berulang sehingga perlu fatigue life. sehingga disini dipakai
diwaspadai. pendekatan Stress Life curve (S-N curve)
untuk menentukan fatigue life pada struktur
Kegagalan (failure) pada struktur bisa dudukan bogie yang dianalisis.
terjadi mulai dari struktur yang sederhana
sampai dengan struktur yang sangat Proses perhitungan fatigue life pada
komplek, hal ini dapat mengakibatkan ansys menggunakan metode pendekatan
kerugian yang besar dan bahkan sampai S-N curve, yang dapat digambarkan
mengakibatkan korban Jiwa[2, 3, 4, 5]. sebagai berikut:

Analisa kegagalan (failure analysis)


adalah metode yang sering digunakan
untuk mengungkap kegagalan dari suatu Input Proses Output
struktur. Tujuan dari analisa ini adalah
untuk mengetahui penyebab failure yang  Material used  m Theory
ditimbulkan pada proses disain, proses  S-N curve - a effective
pemilihan bahan dan prosedur perawatan  Asumsi - Plot a effective
ke S-N  N Cycle
sehingga kejadian kegagalan yang serupa - max
curve
- m
tidak terulang lagi dan memenuhi kriteria
- a 20% m
desain yang diinginkan[5]. Dengan analisa -R
tersebut risiko timbulnya kerusakan fatal - Time cycle
- Cycle
dapat diperkecil atau dihilangkan. Dalam  Correction
analisa fatigue life umumnya mengikuti S-N Theory
dibawah ini [1].
Gambar 2. Alur proses analisis fatigue

Pada inputan pertama adalah kita


tentukan material yang digunakan dalam
struktur yang akan dianalisis, yaitu
SS400. Kemudian diinputkan S-N curve
material tersebut secara manual ke dalam
engineering data ansys, prosesnya seperti
yang terlihat dibawah ini:

Gambar 1. S-N diagram plotted from the results of


completely reversed axial fatigue test.

Dari diagram diatas dapat dijelaskan


bahwa untuk N cycle 100–103 dikategorikan
low cycle, 103–106 dikategorikan high cycle
namun masih finite cycle, sedangkan diatas
106 dikategorikan infinite cycle.

TEORI DASAR PEMODELAN FATIGUE Gambar 3. Proses meng-input data S-N curve
[10]
DALAM ANSYS material SS400 secara manual pada ansys

Analisa fatigue dapat dilakukan Alur proses gambar 3. Dapat dijelaskan


menggunakan pendekatan metode Stress sebagai berikut: data S-N curve SS400
Life curve atau Strain Life curve. Metode yang akan di inputkan kedalam engineering
pendekatan Stress Life curve sesuai untuk data ansys diambil berdasarkan
menentukan high cycle fatigue life, pendekatan penelitan yang telah dilakukan
sedangkan metode pendekatan Strain life oleh Haftirman[10] dengan standar
curve sesuai untuk menentukan low cycle spesimen menurut ASTM E739 dan ASTM
E466 dalam kondisi humiditas 70%, serta
frekuensi pembebanan 1 Hz.

Gambar 5. Grafik pembebanan dengan amplitude


konstan

Data a yang dihasilkan pada tahap


Gambar 4. S-N curve of SS400 for diameter of 8 mm inputan ini tidak bisa dimasukkan langsung
pada curva S-N sehingga diperlukan
Data yang diperoleh kemudian sebuah teori koreksi untuk mendapatkan a
diinputkan kedalam engineering data ansys effective. Dalam analisis ini ditentukan m
dengan cara membuka engineering data correction theory menggunakan Gerber
pada analisis structural, kemudian sorot ke mean stress theory untuk mendapatkan a
arah toolbox lalu pilih life. Kemudian pilih effective dikarenakan cocok untuk material
Alternating stress mean stress lalu klik ductile seperti SS400 [11]. Untuk
pada tabulasi data. Dalam tabulasi data menghitung a effective berdasarkan Gerber
terdapat kolom yang dapat kita isi sesuai correction teory digunakan rumus:
dengan data material untuk kemudian di
plot dalam grafik S-N curve material yang a effective = a (Su2/( Su2-m2)).
dipakai ansys untuk analisis fatigue life Jika a = 0,2 m , Su= 657 MPa (
nantinya. berdasarkan Tensile Ultimate Strength
SS400) , m = 1,7991e7 Pa maka kita
Langkah selanjutnya kita berikan dapatkan nilai a effective= 3,5982e6 Pa.
asumsi sebagai berikut: hasil interpolasi a effective inilah yang akan di
Load faktor yang diberikan adalah 1 maka plot oleh ansys pada grafik S-N curve
tegangan von-mises (vm) sama dengan untuk menentukan nilai fatigue life. Hasil
tegangan maksimumnya (max), sehingga perhitungan a effective secara manual jika di
vm = max = 2,1589e7 Pa (berdasarkan plotkan pada S-N curve SS400 dapat
hasil Von-misses pada pembebanan dilihat dibawah ini:
statis). Karena max=vm = m + a maka
dengan asumsi tegangan alternatingnya
(a) 20 % dari tegangan rata rata (m),
didapatkan: max = m + 0,2 m
Sehingga max = 1,2 m  m = max/ 1,2. Hasil perhitungan manual a effective
sebesar 0,0359 Mpa jika plotkan
kedalam grafik maka posisinya jauh
Jika nilai max dimasukkan persamaan akan di bawah batas nilai minimal a
SS400 sehingga dalam ansys umur
didapatkan nilai m sebesar 1,7991e7 Pa. fatiguenya akan dibaca 1e7

Dikarenakan a = 0,2 m, maka di dapatkan


nilai a sebesar 3,5980e6 Pa. Nilai rasio
(R) ditentukan dengan cara: R= min / max,
dengan rumus min = m - a maka di
dapatkan nilai min = 1,4393e7 Pa. Jika nilai 0,0359

min dan max dimasukkan dalam rumus R,


maka didapatkan nilai R = 0,67. Asumsi Gambar 6. Plotting a effective hasil perhitungan
berikutnya adalah satu cycle berlangsung manual ke dalam S-N curve untuk menentukan
selama 1 detik, hal ini berarti frekuensi fatigue life
pembebanan yang diberikan adalah 1 Hz.
Dikarenakan hasil perhitungan manual METODOLOGI PENELITIAN
a effective sebesar 0,0359 Mpa jika plotkan
kedalam S-N curve SS400 maka posisinya Dalam proses analisis fatigue mengikuti
jauh di bawah batas nilai minimal a SS400 diagram alir sebagai berikut:
sehingga dalam ansys umur fatiguenya
akan dibaca 1e7 cycle. Mulai

Pemodelan geometry(input struktur, meshing, load)


Tahapan selanjutnya adalah proses
perhitungan untuk mencari a effective. Hasil FEM ansys statik untuk structural awal
a.effective adalah a setelah adanya faktor
koreksi, disini koreksi yang dipakai adalah
Input Beban fatigue ( m, a, R, Freq) & data base
menurut gerber, tahapan yang terjadi pada S-N curve material yang digunakan
ansys meliputi:
1. Mengambil referensi tegangan yang
berasal dari analisis statis berupa a effective Gerber Correction
tdk
tegangan von-mises (vm)
2. Memodifikasi S-N curve berdasarkan Searching N(cycle) dengan cara plot a effective pada
S-N curve material yang digunakan
inputan berupa: fatigue strength factor
dan tipe interpolasi
3. Mengenerate siklus pembebanan
N (cycle)
fatigue berupa( max, m, min, a) yang 10 6 ?
didasarkan pada inputan m effects.
4. Menghitung mean stress correction Ya
untuk men generate equivalent Analisa hasil
alternating stress yang didasarkan
pada inputan m effects. Kesimpulan
5. Plot equivalent m ke S-N curve yang
didasarkan pada inputan tipe Selesai
interpolasinya. Gambar 7. Diagram Alir Analisis Fatigue
6. Mengidentifikasi stress pada model
7. Menentukan fatigue life ke desain yang Dari diagram alir dapat dijelaskan
ditentukan ( infinite life). bahwa proses analisis fatigue dimulai dari
8. Memodifikasi siklus pembebanan menentukan spesifikasi gemometry yang
fatigue yang didasarkan pada inputan akan dianalisis, meliputi : ukuran, bentuk
skala pembebanan dan material yang digunakan. Kemudian
9. Menghitung hysteresis yang didasarkan dilakukan pemodelan geometry seperti
pada strain life yang akan dijelaskan pada bagian
pemodelan elemen hingga. Langkah
Setelah tahapan proses adalah output yang selanjutnya adalah meshing model. Pada
berupa fatigue life pada tampilan ansys. tahap ini kita tentukan metode meshing
yang akan digunakan baik otomatis (by
default ansys) atau manual setting untuk
selanjutnya kita generate. Tahapan setelah
meshing model adalah kita tentukan
batasan kondisi ( support) serta
pembebanan yang diberikan yang akan
dijelaskan pada bagian pemodelan
pembebanan dan support. Tahapan
berikutnya adalah kita berikan asumsi yang
berupa max , m, R, F, serta mean stress
yang digunakan dalam hal ini digunakan
Gerber mean stress theory dikarenakan
cocok untuk material ductile. Dari hasil
perhitungan didapatkan asumsi R 0,67 dan
F 1 Hz, untuk tiap Cycle. Pada tampilan
ansys dapat dilihat seperti dibawah ini:

Gambar 9. Grafik perbandingan hasil perhitungan


manual dengan software ansys dalam penentuan
fatigue life.

Gambar 8. Asumsi yang dimasukkan dalam ansys Dari gambar 9. Dapat dijelaskan bahwa
hasil perhitungan manual sebesar 3,59e6
Pada gambar 7 dapat dijelaskan bahwa Pa tidak jauh berbeda dengan hasil
asumsi yang dapat dimasukkan dalam perhitungan pada software ansys sebesar
ansys adalah nilai R berdasarkan hasil 3,56e6 Pa. Sehingga nilai fatigue life yang
perhitungan didapatkan nilai 0,67, dilihat pada tampilan ansys sebesar 1e7
kemudian diinputkan pada kolom loading cycle, dikarenakan nilai a effective yang
type ratio dan loading ratio sebesar 0,67. dihasilkan jauh dibawah nilai a S-N curve
Untuk menginputkan nilai waktu sebesar 1s SS400.
dapat dimasukkan pada kolom definition
display time sebesar 1s. untuk menentukan Langkah berikutnya adalah validasi,
teori koreksi maka dapat dimasukkan pada apakah terjadi error atau tidak, serta
kolom mean stress theory untuk diisi hasilnya sudah memenuhi atau belum, jika
gerber, tipe analisisnya adalah stress life, terjadi error atau tidak memenuhi maka
dan stress komponennya adalah equivalent proses akan diulang kembali, jika sudah
von-mises. Untuk menentukan cycle nya tidak error dan memenuhi kriteria maka
dapat di inputkan pada kolom life unit, unit dilanjutkan kepada analisa hasil dan
name untuk diisi cycle dengan 1 cycle is kesimpulan untuk kemudian proses selesai.
equal to 1 cycle. Hal ini dapat dijelaskan
bahwa tiap 1 cycle berlangsung selama 1s, PEMODELAN ELEMEN HINGGA
yang berarti frekuensi pembebanannya
adalah 1 Hz. Pemodelan elemen hingga (finite
element modeling) dilakukan dengan tujuan
Selanjutnya kita lakukan proses running untuk mendapatkan nilai tegangan pada
solution ( generate result) pada tahap ini struktur yang dimodelkan. Pemodelan
akan didapatkan m , a effective, yang elemen hingga untuk struktur dudukan
kemudian oleh ansys akan di plot ke kurva bogie dilakukan dengan menggunakan
S-N pada inputan tipe interpolasinya software solid work dan inventor untuk
sehinga keluar data berupa fatigue life kemudian di importkan ke dalam software
pada tampilan ansys setelah tahapan analisa elemen hingga (finite element
tahapan diatas dilalui. Hasil perbandingan analysis, FEA) ANSYS 14.0 tahun 2012.
perhitungan manual dengan perhitungan Desain pertama mengikuti desain yang
menggunakan software ansys dapat dilihat telah di tetapkan oleh PT. MBW [6] dan
pada gambar dibawah ini: desain kedua dilakukan perubahan pada
supportnya. Material yang digunakan untuk
struktur dudukan bogie adalah SS 400 [7,
8]. Data struktur dapat dilihat pada tabel 1.
Serta gambar struktur dudukan bogie dapat
dilihat pada gambar 10.
Tabel 1. Profil dan Dimensi Struktur Dari hasil meshing pada ansys didapatkan
Dudukan bogie jumlah elemen sebanyak 265741 dan node
No Keterangan Dimensi sebanyak 483751 dan degree of freedom
1 mp tgh cross channel: 1 UNV 150 mm, l = sebanyak 1451253. Selain itu juga
dan 2 1900 mm dilakukan pengecekan terhadap kualitas
2 mp tgh spring pad: 1, 2, t = 20 mm, l = 100 element yang dihasilkan. Hasil pengecekan
3, 4 mm, p= 260 mm kualitas element dapat dilihat pada gambar
3 mp tgh spring pad Segitiga, t = 150
12. Dibawah ini:
stiffener: 1, 2, 3, 4, 5, 6, mm, a = 80 mm,
7, 8.
4 mp tgh bolster pad: 1 Square 380 mm
5 mp tgh cross flat bar: 1, p= 685 mm, l= 52
2, 3, 4 mm
6 mp tgh cross channel Siku 60, p= 250
beam : 1, 2 mm
6 mp tgh cross channel Pelat p= 230 mm,
beam revision: 1, 2 l= 60 mm, t = 15
mm

Gambar 12. Grafik kualitas element

Dari hasil grafik kualitas element dapat


dijelaskan bahwa kualitas elemennya baik,
hal ini dapat dilihat dengan arah grafik yang
mendekati nilai satu. Dengan hasil kualitas
yang demikian maka dapat diteruskan
kelangkah berikutnya yaitu pembebanan
fatigue dan diteruskan ke langkah solution

PEMODELAN PEMBEBANAN DAN


SUPPORT
Gambar 10. Struktur dudukan bogie
Pembebanan struktur dudukan bogie
MESHING MODEL dirancang dengan perhitungan bahwa
Sebelum proses analisis dilakukan maka beban yang diterima adalah 12 ton.
langkah setelah pemodelan adalah Perhitungan ini didasarkan pada beban
melakukan proses meshing pada struktur maksimal yang ada di gerbong adalah
dudukan bogie sesuai dengan tahapan berkisar 24 ton dan dibagi kedalam dua
analisis pada software ansys[9] dan struktur dudukan bogie. Beban terdiri dari:
diagram alir analisis fatigue. Hasil meshing beban hidup (life load), beban angin,
dapat dilihat pada gambar 11. Dibawah ini: Equipment load, dan longitudinal load.
Struktur dudukan bogie di support pada
bagian bawah yang akan terhubung
dengan bogie. Support arah samping
diberikan sebagai assumsi adanya tiang
pada struktur dudukan bogie sebagai
penguat gerbong monorail. Pemodelan
dapat dilihat pada gambar 13. Dibawah ini.

Gambar 11. Hasil meshing pada ansys.


Support and Loading 1 2
Support
Live load 12 Ton

Centrifuge load
10 Ton

Wind load 8 Ton

Support Fatigue Life


asumsi berat penumpang plus
equipment 24Ton, maka 1 frame
dudukan Boogie menerima
beban 12Ton.

Support

Support Life Max: 1e6 cycle


Life Min : 19674 cycle
Gambar 13. Pemodelan beban dan support.

HASIL ANALISIS Gambar 15. Hasil solusi 2 fatigue life pada


desain lama
Solusi di atur bahwa 1 cycle berlangsung
selama 1 detik dengan toleransi Perbaikan desain dilakukan dengan
pembebanan plus minus 20 %. Hasil solusi melakukan chamfer pada area dua dan
pertama dapat dilihat pada gambar 14. didapatkan hasil fatigue life max 1e6 cycle
dibawah ini: dan fatigue life min 45475 cycle. Dari hasil
Fatigue Life memang menunjukkan kenaikan namun
masih dalam batas low cycle sehingga
harus dilakukan perbaikan. Hasil solusi 3
dapat dilihat pada gambar 16 dibawah ini:

2 3

Life Max: 1e6 cycle


Life Min : 15703 cycle Fatigue Life
Gambar 14. Hasil solusi 1 fatigue life pada desain
lama
Dari hasil solusi pertama didapatkan life
max sebesar 1e6 cycle, namun masih
Life Max: 1e6 cycle
didapatkan life minimal sebesar 15703 Life Min : 45475 cycle
cylce yang artinya masuk kategori low
cycle sehingga perlu dilakukan perubahan
Gambar 16. Hasil solusi 3 fatigue life desain lama
desain dan proses diulang seperti awal.
Perubahan dilakukan dengan memberikan
3 4
chamfer pada daerah yang low cycle dan
hasilnya dapat dilihat pada gambar 15.
Setelah dilakukan champer ternyata life
minimalnya naik menjadi 19674 cycle.
Daerah life minimalnya juga berpindah
sehingga perlu dilakukan perbaikan lagi
Fatigue Life
pada area tersebut.

Life Max: 1e6 cycle


Life Min : 98317 cycle

Gambar 17. Hasil solusi 4 fatigue life desain lama


Pada solusi 4 seperti pada gambar 17. perbaikan yang dapat dilihat pada gambar
telah dilakukan perubahan pada desain dibawah ini:
solusi 3 namun masih dalam batas low
cycle sehingga perlu dilakukan perubahan
desain seperti pada solusi 5. Hasil solusi 1 Total 2

lima dapat dilihat pada gambar dibawah ini: Deformasi

4 5
No Total deformasi (mm) Total deformasi (mm)
1 0.7501 5 0.8

0.6
2 0.75168
0.4
3 0.75315 0.2

4 0.66702 0
1 2 3 4 5
5 0.67419

3 4

Fatigue Life

Gambar 20. Hasil solusi total deformasi untuk setiap


tahapan perbaikan.
Life Max: 1e6 cycle
Life Min : 1,1482e5 cycle
Total deformasi terkecil pada solusi ke 4
kemudian diikuti solusi nomor 5. Hal ini
Gambar 18. Hasil solusi 5 fatigue life pada
desain lama dapat dilihat pada tabel dan grafik yang
ada pada gambar nomor 20.
Dari hasil solusi 5 dapat dilihat bahwa Dikarenakan hasil maksimal yang
fatigue life minimal adalah 1,1482e5 cycle didapatkan belum memenuhi kriteria yang
yang berarti sudah masuk kedalam high dipersyaratkan maka dilakukan perubahan
cycle ( finite life). desain seperti terlihat pada gambar 10.
Selain dilakukan solusi untuk fatigue life
Hasil analisisnya adalah sebagai berikut:
juga dilakukan solusi untuk mengetahui
nilai von-misses stress nya pada analisis
fatigue untuk setiap tahapan dan hasilnya Tabulasi data equivalent von-misses stress
dapat dilihat pada gambar dibawah ini: akibat pembebanan statis selama 1 detik
dengan 5 step adalah sebagai berikut:
1
Equivalent 2
von-misses
stress

Equivalent von- Equivalent Grafik Von-Misses Stress


No misses stress von-misses
(max) stress (min) 5 25000150
Equivalent Stress (Pa)

20000150
1 2,2966e8 3952.6
15000150
2 2,1503e8 5512.7 10000150
3 1,7107e8 2826.1 50001500
4 1,3864e8 3270.6 1500
5 1,3284e8 2988.1 1 2 3 4 5 6 7

3 4
Gambar 21. Tabulasi data Equivalent von-mises
stress desain perubahan dengan pembebanan statis

Gambar 19. Hasil solusi equivalent von-misses


Fatigue life yang diperoleh dari hasil
stress untuk tiap tahapan solusi. analisis dengan asumsi 1 cycle
Dari hasil yang diperoleh dapat dilihat berlangsung selama 1 detik dan toleransi
bahwa solusi equivalent von-misses stress pembebanan plus minus 20 % dapat dilihat
nomor 5 lebih baik diantara yang lain, hal pada gambar dibawah ini.
ini ditunjukkan pada tabel dan grafik yang
ada pada gambar 19.
Dilakukan juga solusi untuk deformasi yang
terjadi pada masing masing tahapan
3. Fatigue life dan Safety faktor yang
dihasilkan adalah dengan asumsi
frekuensi pembebanan 1 Hz dan
toleransi 20%.
4. Hasil perhitungan manual a effective tidak
jauh berbeda dengan hasil perhitungan
a effective pada software ansys. Hal ini
dapat dilihat pada gambar 8.
5. Faktor bentuk sangat mempengaruhi
nilai fatigue life, hal ini dapat dilihat
pada hasil dari tiap tahapan dan hasil
perbaikan desain.
Gambar 22. Hasil solusi fatigue life desain baru 6. Untuk meningkatkan nilai fatigue life
dapat dilakukan dengan membentuk
Dari hasil analisis dapat dilihat bahwa chamfer, fillet atau menghaluskan
fatigue life struktur mencapai 1e7 setelah permukaan, mengganti bentuk part
dilakukan perubahan desain dengan ataupun mengganti material.
mengganti suppot siku 60 menjadi pelat
PUSTAKA
dengan tebal 15 mm, lebar 60 mm, panjang
250 mm.
[1] Primis Hill, McGraw “ Shigley`s
Mechanical Engineering Design, eighth
Safety faktor dari struktur yang sudah
edition, Budynas-nisbett.
diperbaiki dapat dilihat pada gambar
dibawah ini.
[2] Jung-Kyu Kim, Dong-Suk Shim, “ The
Safety faktor mengalami variation in fatigue crack growth due to
peningkatan dari min 0,6 the thickness effect”, International
menjadi min 15 dengan
maksimum safety faktor 15 Journal of Fatigue, Vol. 22, 2000, pp.
611-618.

[3] R. Kieselbach, “Curious cases of


failure”, Engineering Failure Analysis,
Vol. 11, 2004, pp. 501-513.

[4] Volker Esslinger, Rolf Kieselbach,


Roland Koller, Bernhard Weisse," The
railway accident of Eschede – technical
Gambar 23. Hasil solusi sefaty faktor analisis fatigue background", Engineering Failure
desain lama dan desain baru Analysis, Vol. 11, 2004, pp. 515-535.
Dari hasil analisis dapat dilihat bahwa [5] A.J. McEvily, " Failures in inspection
safety faktornya mencapai 15. procedures: case studies", Engineering
Failure Analysis, Vol. 11, 2004, pp.
167-176
KESIMPULAN
Dari hasil analisis yang telah dilakukan [6] PT. MBW, “Desain Criteria Of Civil
dapat disimpulkan sebagai berikut: Construstion Of Monorail UTM-125
1. Desain struktur dudukan bogie yang Guideway”, 2011.
diperbaharui memenuhi kriteria fatigue
life yang dikehendaki yaitu maksimal [7] Popov, E.P., Mechanics of Materials,
fatigue life 1e7 cycle dan fatigue life Berkeley, California, 1984.
minimal 1e7 cycle.
2. Safety faktor struktur setelah [8] Oberg, Erik., Jones, Franklin., Horton,
perubahan desain mengalami Holbrook., Ryffel, Henry., McCauley,
peningkatan dari 0,649 menjadi 15. Christopher., Machinery's Handbook
29th Edition, 2012
[9] Moaveni, Saeed.(2008) Finite Element
Analisis: Theory And Application With
ANSYS. Pearson Prentice Hall : United
States of America

[10] Haftirman, The Size Effect on Fatigue


Strength of Structural Steel Materials in
High-humidity Environment,
Proceedings of International
Conferences on Applications and
Design in Mechanical Engineering,
Malaysia, 2009.

[11] L. Raymond., E. P. Browell. “


Predicting Fatigue Life with ANSYS
Workbench”, International ANSYS
Conference May 2-4, 2006.

Anda mungkin juga menyukai