Disusun Oleh:
Anggi Sitohang (150120201014)
Suhardi (140120201028)
TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI
TANJUNGPINANG
2017
1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Hanya
dengan limpahan rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah
ini dengan lancar.
Tersusunnya makalah “MTS Challenges In Indonesia” ini tak terlepas dari
dukungan semua pihak. Untuk itu, dalam kesempatan yang istimewa ini penulis
ucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan makalah ini.
Dalam menulis makalah ini penulis menyadari masih ada kekurangan yang
terdapat didalamnya. Maka dari itu kami berharap mendapat kritik dan saran dari
para pembaca.
Semoga tugas makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan juga
penulis, sehinggga tujuan yang diharapkan dapat tercapai.
Tanjungpinang,
Penulis
2
DAFTAR ISI
Cover………………………………………………….…………………………1
KataPengantar…………………………...……………………………………....2
Daftar Isi………………………………………………………………………...3
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang…………………………………………………..…4
1.2. Rumusan Masalah………………………………...………………..4
1.3. Tujuan………………………………………………..…………….5
BAB II ISI
2.1. Tantangan Sistem Transportasi Laut di Indonesia
2.1.1. Teknologi Sistem Transportasi Laut………………………...……6
2.1.2. Tantangan Safety and Security…………………………..……….7
2.1.3. Tantangan Logistik…………………………………….…………20
2.1.4. Tantangan Ekonomi…………………………………….………..29
2.1.5. Tantangan Finansial……………………………………………..25
2.1.6. Tantangan Dampak Lingkungan…………………………....……36
2.1.7. Tantangan Kapasitas…………………………………………….40
BAB III PENUTUP
3.1. Kesimpulan…………………………………………………………………42
Daftar Pustaka………..………………………………………………………….44
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
1.3. Tujuan
1. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami tantangan sistem
transportasi laut di Indonesia.
2. Mahasiswa dapat mengetahui hal apa saja yang mempengaruhi adanya
tantangan sistem transportasi laut di Indonesia.
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
priuk di jakarta, pelabuhan merak dibanten. Belawan dimedan, dll. Nah
untuk pelabuhan paling besar yaitu pelabuhan tg.priok dijakarta. Untuk
setiap sistem keluar masuk ke pelabuhan tg.priok tidak sembarangan dan
harus diperiksa dulu.
Tujuan dari Kode ini adalah menyediakan standar, kerangka kerja yang
konsisten untuk mengevaluasi risiko, memungkinkan Pemerintah untuk
mengimbangi apabila terjadi perubahan ancaman dengan merubah nilai
kerentanan pada kapal dan fasilitas pelabuhan melalui penentuan tingkat
keamanan yang sesuai dan langkah-langkah keamanan yang sesuai.
7
Hal-hal penting dalam ISPS CODE.
5). Untuk memberikan keyakinan dan rasa percaya diri bahwa tindakan-
tindakan yang diambil sudah memadai dan proporsional.
8
2). Mempertimbangkan berbagai factor yang mempengaruhi misalnya
tingkat keterpercayaan informasi ancaman, adanya fakta-fakta yang mendukung,
informasi ancaman itu spesifik dan segera( imminent), dan potensi akibat yang
dapat ditimbulkan.
a). Tingkat keamanan kapal tersebut lebih tinggi dari tingkat keamanan
fasilitas pelabuhan yang ia masuki atau terhadap kapal dimana dia melakukan
hubungan ( interface).
9
b). Adanya persetujuan dalam hal Pernyataan Keamanan antara Negara
anggota bersangkutan yang mencakup beberapa pelayaran internasional tertentu
atau bagi kapal-kapal khusus dalam pelayaran itu.
c). Telah ada suatu ancaman keamanan nyata atau telah terjadi insiden
keamanan terhadap kapal atau fasilitas pelabuhan.
e). Kapal sedang melakukan kegiatan ( ship to ship) dengan kapal lain,
dimana kapal tersebut tidak diperlukan atau tidak mempunyai rencana dan
pelaksanaan keamanan kapal yang disetujui.
c. Kewajiban Perusahaan.
10
yang menyangkut keselamatan dan keamanan kapal serta dapat meminta bantuan
kepada perusahaan maupun kepada Pemerintah bila diperlukan. Perusahaan juga
berkewajiban memberikan dukungan yang memadai kepada Nakhoda, perwira
keamanan kapal , agar mereka dapat menjalankan tugas masing-masing dengan
baik.
d. Keamanan Kapal.
11
e. Penilaian Keamanan Kapal.
12
sehingga hanya memberikan dampak gangguan minimal pada aktifitas kapal,
pemuatan barang, penumpang, pengunjung, anak buah kapal, dan sebagainya.
13
Atas persetujuan Pemerintah, penilaian keamanan dapat dilakukan
sekaligus untuk beberapa pelabuhan yang mempunyai kesamaan dalam hal;
pelaksana ( operator), lokasi, sistim operasi, peralatan dan rancang bangun
pelabuhan.
14
7). Prosedur dalam aktifitas keamanan ketika berlangsung interface
dengan kapal.
12). Tindakan untuk memastikan keamanan yang efektif dari muatan dan
peralatan bongkar muat barang didalam fasilitas pelabuhan.
15
i. Pemeriksaan / verifications
16
Penerapan di Indonesia serta tantangan yang dihadapi.
Dikaitkan dengan aturan IMO, ISPS Code, Indonesia disebut sebagai salah
satu Contracting Government sebab telah menandatangani dan meratifikasi aturan
ini. KEPPRES No 65/ 1980 tentang ratifikasi SOLAS 1974, kemudian Keputusan
Menteri Perhubungan Nomor KM 33 tahun 2003 tentang pemberlakuan
Amandemen SOLAS 1974 tentang Pengamanan Kapal dan Fasilitas Pelabuhan di
wilayah Indonesia ( ISPS Code ). Karena itu Indonesia seharusnya tunduk dan
melaksanakan ketentuan dalam ISPS Code dengan konsisten dan konsekwen.
Secara garis besar terdapat 3 elemen besar yang perlu peninjauan yaitu
Pemerintah Negara Anggota, Pelabuhan laut dan fasilitas pelabuhan laut yang
melayani kapal internasional dan Kapal-kapal yang melakukan pelayaran
internasional.
17
keamanan, dan bagaimana hubungan keduanya? Demikian pula dengan
koordinasi antara Perwira Keamanan Pelabuhan, Perwira Keamanan Perusahaan
dan Perwira Keamanan Kapal apakah terjalin baik?
b. Pelabuhan laut.
18
Daerah lego jangkar, daerah tambat kapal, serta perairan disekitar
pelabuhan pada umumnya sangat rawan dan tidak steril dari bahaya ancaman
keamanan karena banyak sekali perahu-perahu nelayan, perahu motor untuk
rekreasi berkeliaran disitu , bahkan terdapat rumpon-rumpon penangkap ikan
terpasang tetap diperairan itu.
d. Penutup.
19
sering terjadi yang sudah barang tentu membawa kerugian besar bagi kapal
maupun perusahaan. Harus diakui bahwa penerapan ketentuan-ketentuan dalam
ISPS Code di Indonesia belum sepenuhnya dilaksanakan , karena itu masih
membutuhkan upaya keras dan sungguh-sungguh dari semua pihak terkait
khususnya dalam upaya mewujudkan “Poros Maritim” di Indonesia. Kondisi
fisik, letak, maupun keadaan lingkungan umumnya pelabuhan di Indonesia ikut
memberi andil dalam hambatan penerapan ISPS Code. Pemerintah Indonesia
sebagai Contracting Government , lewat Ditjen Perla perlu selalu melakukan
pengawasan dalam penerapan aturan ini baik dipelabuhan maupun dikapal-kapal
Logistik
20
barang yang dibutuhkan yang pengadaannya dapat dilakukan langsung oleh pihak
yang membutuhkan atau dilakukan oleh pihak lain. Dalam perkembangannya,
persepsi tentang logistik berubah, logistik dipersepsikan bukan lagi suatu barang
yang dibutuhkan tetapi proses mengadakan barang kebutuhan tersebut
dipersepsikan sebagai logistik.
21
Proses logistik pada dasarnya diarahkan untuk mengoptimalkan faktor
produksi, yaitu untuk melakukan optimasi terhadap biaya, waktu dan
kualitas. Penyerahan tepat waktu dan aman dari barang dan orang sangat penting
bagi perekonomian dan tekanan untuk memberikan lebih cepat, lebih jauh dan
selalu ada ketika dibutuhkan
Angkutan multimoda
22
Indonesia sebagai negara kepulauan dengan 17 ribuan pulau merupakan
negara yang dapat mengoptimalkan penggunaan moda laut, darat dan
perkeretaapian secara maksimal. Namun demikian pergerakan barang masih
banyak yang bertumpu pada angkutan jalan yang tidak efisien. Pada gambar
berikut ditunjukkan peran angkutan multi moda dalam satu kesatuan mulai dari
terminal lokal sampai terminal nasional.
Salah satu kelemahan dari moda angkutan perairan adalah tidak bisa
dilaksanakan untuk angkutan dari pintu ke pintu sehingga harus diintegrasikan
dengan moda lainnya untuk menjadi lebih fleksibel.
23
Sumber: The Geography of Transport System
Transhipment
24
dengan moda sejenis yang dari kapal kecil ke kapal besar ataupun sebaliknya dari
kapal besar ke kapal kecil. Untuk itu dibutuhkan peralatan untuk memindahkan
muatan tersebut.
Prasarana Multimoda
25
wilayah barat dan timur Indonesia diharapkan mampu menurunkan biaya logistik
sehingga mempercepat pertumbuhan ekonomi disertai terwujudnya pemerataan.
26
Sistem Logistik Pelabuhan
27
Deputi Menteri BUMN Bidang Infrastuktur dan Logistik Sumaryanto
Widayatin, mengatakan saat ini sektor logistik nasional belum siap mengahadpi
liberalisme ekonomi masyarakat ASEAN, diantaranya karena antarmoda
transportasi belum terkoneksi. Kita tidak bisa tinggal diam menghadapi
persaingan yang makin ketat setelah implementasi ASEAN Economic Community
pada 2015 nanti. Konektivitas nasional penting diperkuat baik secara infrastruktur
keras maupun lunak. Dimana cita-citanya dapat mempercepat proses bongkar-
muat sehingga dalam 24 jam kapal sudah bisa pergi dari pelabuhan. Target kami
bongkar-muat peti kemas 30 boks/jam, dan sekarang baru 20 boks/jam.
Solusi Strategis
Kompleks JICT yang berada di Terminal 1 dan 2 mengelola 57% dari total
kontainer yang melalui Tanjung Priok pada tahun 2011 dan sebesar 63% pada
tahun 2012. Jumlah tersebut hampir 40% dari lalu lintas kontainer impor secara
nasional. Selain penerapan sistem pintu otomatis, Pelabuhan Tanjung Priok juga
mulai melakukan operasional Tempat Pemeriksaan Fisik Terpadu (TPFT) di
28
Container Distribution Center (CDC) Banda dan di Graha Segara serta Integrated
Cargo Release (i-CaRe) System melalui pengoperasian Cargolink di Terminal Peti
Kemas (TPK) Koja.
Keenam, penerapan sistem first come, first serve pada kapal-kapal yang
datang ke pelabuhan.
29
portal Indonesia National Single Window. "Agar data-data
perdagangan online
Angkutan laut nasional sebenarnya telah berperan sejak sebelum dan pasca
kemerdekaan Indonesia yang dimulai dari sumbangannya dalam aspek keamanan
untuk mempertahankan kedaulatan negara hingga peranannya sebagai alat untuk
mengurangi ketergantungan ekonomi dari negara maju. Peran armada angkutan
laut dalam mempertahankan kedaulatan telah terbukti pada era tahun 1950 sampai
1965 dimana mobilisasi kekuatan pertahanan banyak menggunakan armada kapal
niaga, dan puncaknya terjadi pada saat perebutan kembali Irian Barat dari tangan
Belanda.
30
Dari aspek ekonomi, sektor transportasi laut berperan dalam
menghubungkan satu pulau dengan pulau lainnya sehingga aktivitas
perekonomian dapat berjalan secara lancar. Disamping itu, sektor transportasi laut
berperan dalam merangsang pertumbuhan ekonomi daerah-daerah tertingal
(konsep transport promote the trade) dan sebagai sarana penunjang perekonomian
bagi daerah-daerah yang telah berkembang (konsep transport follow the trade).
Dengan kata lain transportasi laut berperan dalam menggerakkan dinamika
pembangunan melalui mobilitas manusia, barang dan jasa serta mendukung pola
distribusi nasional.
Dari aspek ideologi dan politik, sektor transportasi laut berperan dalam
menjaga integritas bangsa dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia
(NKRI) disamping sebagai sarana mendukung pelaksanaan administrasi
pemerintahan keseluruh wilayah tanah air.
31
menegaskan bahwa transportasi laut juga sangat penting bagi pergerakan
perdagangan antar pulau di Indonesia yang dilayani oleh armada nasional.
32
angkutan kelapa sawit, angkutan BDN dan gas, dan angkutan peti kemas.
Sementara angkutan penumpang dan pelayaran tradisional kondisinya makin
ditinggalkan karena tidak menjadi kebijakan prioritas pemerintah. Saat ini
pemerintah memiliki kebijakan angkutan penumpang melalui transportasi udara
melalui insentif-insentif dalam bidang penerbangan berbiaya murah.
Pasar dapat memlih trayek dan ukuran kapal ditentukan sendiri. Sehingga
muncullah istilah trayek kurus dan trayek gemuk. Misalnya dari Surabaya–
Merauke memerlukan biaya Rp 20 juta/TEUs, tetapi Surabaya–Jayapura Rp 10
juta/TEUs, padahal keduanya memmilik jarak yang sama.
33
Kondisi ini dapat dilihat dari akar persoalannya yakni pemerintah dalam
kebijakan pembangunan nasionalnya saat ini adalah lebih mengedepankan land
base oriented. Sehingga strategi yang terkait dengan urusan laut tidak
mendapatkan prioritas. Akibat dari strategi yang keliru, maka kebijakan dan
implementasi di bidang transportasi laut menjadi tidak terurus. Konsekuensinya,
transportasi laut yang seharusnya jadi andalan masyarakat justru menjadi
angkutan yang menakutkan.
Keinginan untuk menjadi bangsa yang besar adalah cita-cita seluruh rakyat
Indonesia, dan untuk menggapainya diperlukan strategi yang matang dalam
perencanaan pembangunan bangsa ini. Pemerataan pembangunan dapat menjadi
pintu untuk memulai menstimulasi seluruh stakeholder agar bisa dapat fokus
dalam pembangunan di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia
(NKRI).
34
Untuk dapat mengelola sektor transportasi laut secara optimum sehingga
kerugian-kerugian seperti yang terjadi pada masa lalu dapat diperkecil,
dibutuhkan adanya sumber daya manusia yang memiliki kompetensi khusus yang
tinggi dalam bidang transportasi laut.
Ini adalah fakta yang terjadi di laut bahwa industri maritim menghasilkan
ribuan ton sampah yang dibuang kelaut setiap harinya sehingga menyebabkan
pencemaran lingkungan laut yang sangat parah.Industri perkapalan yang
sepenuhnya bertanggung jawab atas laut dan pengangkutan barang dari suatu
pelabuhan ke pelabuhan lainnya, merupakan salah satu sumber yang potensial
yang menyebabkan pencemaran laut. Dengan lebih dari 75% air yang mencakupi
planet kita maka industri kelautan mengalami pertumbuhan dari hari ke harinya.
35
Dengan perkembangan industri yang sangat cepat menyebatkan ekosistem di laut
menjadi terganggu. Hal ini telah diangkat menjadi isu dunia yang sudah sangat
memprihatinkan seperti orang-orang yang tidak bertanggung jawab yang dengan
sengaja membuang limbah industri ke laut dan dampak dari pencemaran
lingkungan laut. Limbah kelautan dan sampah telah dinyatakan oleh berbagai
peneliti sebagai penyumbang terbesar dalam pencemaran lingkungan laut dunia.
Limbah dan sampah yang ada diatas kapal yang dapat menyebabkan
terjadinya pencemaran lingkungan laut diantaranya plastik, sisa-sisa muatan,
bahan kain, sisa makanan, kertas, sisa cat, detergent, bahan kimia,sisa
pencucian tanki dll. Penangan yang tepat terhdap limbah-limbah seperti diatas
sangat di perlukan sehingga dapat mengurangi terjadinya pencemaran
36
lingkungan laut. Upaya yang maksimal harus diterapkan diatas kapal serta
harus dijadikan peraturan perusahaan pelayaran sehingga manajemen
pengelolaan sampah ini bisa berjalan dengan baik, diharapkan semua kru yang
berada diatas kapal memiliki peran yang aktif dalam hal pengelolaan sampah
disamping itu juga diharapkan semua kru bisa melakukan pengoperasian
kapal secara efektif sehingga dapat mengurangi produksi sampah yang
berasal dari kapal. Berikut peran serta yang harus dilakukan oleh semua pihak
sehingga dapat mengurangi pencemaran lingkungan laut ;
Semua operator kelautan harus berperan aktif dalam hal penyediaan sarana
dan prasarana untuk pengelolaan dan pemisahan sampah untuk masing –
masing kategori seperti plastik, batere, sisa makanan, sisa pemuatan dll.
Perusahaan pelayaran juga harus benar-benar menerapkan
tentang peraturan- peraturan yang tercantum di dalam MARPOL.
Prosedur penangan sampah ini harus dijadikan prosedur manual sebuah
perusahaan pelayaran.
37
Tips untuk daur ulang sampah di atas kapal
Pendaurulangan limbah dan sampah diatas kapal adalah suatu konsep baru
untuk mengurangi terjadinya pencemaran laut yang diterapkan diatas kapal
terutama diatas kapal pesiar dimana produksi limbahnya empat kali lipat
dibandingkan dengan kapal konvensional atau kapal niaga lainnya. langkah-
langkah yang harus dilakukan untuk meminimalisir terjadinya pencemaran laut di
kapal pesiar tetapi juga bisa diterapkan dikapal niaga lainnya adalah:
Barang-barang seperti komputer, televisi, kotak musik, dll yang tidak lagi
diperlukan atau digunakan di kapal harus diberikan atau dikirim kedarat.
Kantong plastik yang selama ini digunakan diatas kapal harus diganti
dengan kantong yang berbahan dasar kertas yang larut didalam air
sehingga dapat digunakan untuk membuang sisa makanan kelaut. Kantong
plastik merupakan salah satu sumber terjadinya pencemaran laut.
38
Limbah batere yang sudah tidak terpakai harus dibuang kedarat.
Pada akhirnya diperlukan peran aktif dari masing masing pihak baik regulator
maupun operator perusahaan pelayaran untuk dapat menerapkan manajemen
pengelolaan sampah dilaksanakan dengan baik. Manajemen perusahaan harus
berinteraksi dengan semua kru yang ada diatas kapal untuk mengurangi terjadinya
pencemaranlaut dengan jalan memberikan motivasi dan pembelajaran bagi
mereka untuk mencintai dan menghargai lingkungan laut dengan cara pemberian
training cara penyimpanan dan pemisahan sampah yang benar. Sehingga
ekosistem laut dapat terjaga dengan baik (Dro)
Laut adalah merupakan bagian yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan
manusia dan mahluk hidup lainya, untuk itu menjadi perhatian besar bagi seluruh
lembaga di dunia untuk membuat suatu regulasi terkait dengan segala kegiatan
dan akitifitas yang berinteraksi langsung dengan laut, berikut ini beberapa
peralatan yang digunakan untuk mengurangi tingkat pencemaran di laut.
Pada setiap kapal yang memiliki GRT melebihi atau sama dengan 400 ton
dipersyaratkan untuk dilengkapi dengan Peralatan Pencegah Pencemaran dilaut
akibat Minyak. Peraturan ini dituangkan dalam konvensi IMO yang dikenal
dengan MARPOL 73/78
• Peralatan yang dipasang antara lain terdiri dari : Oily water Separator, oil
filtering unit, monitoring dan control system, sludge tank dan discharging piping
yang keseluruhannya harus memenuhi persyaratan MARPOL.
39
Pemisahan antara sistim bahan bakar dan air balas (segregation between fo
and water ballast systems)
Buku catatan minyak (oil record book)
Pemantauan pembuangan minyak dari kapal tanker ( oil discharge
monitoring from oil tankers cargo space)
Sistim pipa dan tanki penampungan
Sistim pembersih minyak mentah (crude oil washing)
40
Data tahun 2002 menunjukan bahwa pelayaran armada nasional Indonesia
semakin terpuruk dipasar muatan domestic. Penguasaan pangsanya menciut 19%
menjadi hanya 50% (2000:69%). Sementara untuk muatan internasional tetap
dikisaran 5%. Dari sisi financial, Indonesia kehilangan kesempatan meraih devisa
sebesar US$10.4 Milyar, hanya dari transportasi laut untuk muatan ekspor/ import
saja. Alih-alih memperoleh manfaat dari penerapan prinsip cabotage (yang tidak
ketat) industri pelayaran Indonesia malah sangat bergantung pada kapal sewa
asing. Armada nasional pelayaran Indonesia menghadapi banyak masalah, seperti
: banyak kapal, terutama jenis konvensional, menganggur Karena waktu tunggu
kargo yang berkepanjangan; terjadi kelebihan kapasitas, yang kadang-kadang
memicu perang harga yang tidak sehat; terdapat cukup banyak kapal, tetapi hanya
sedikit yang mampu memberikan pelayanan memuaskan; tingkat produktivitas
armada dry cargo sangat rendah, hanya 7,649 ton-miles/ DWT atau sekitar 39.7%
dibandingkan armada sejenis di Jepang yang 19,230 ton-miles / DWT.
Situasi pelayaran sangat pelik, karena ketergantungan pada kapal sewa asing
terjadi bersamaan dengan kelebihan kapasitas armada domestic. Situasi bagai
lingkaran tak berujung itu disebabkan lingkungan investasi perkapalan yang
tidak kondusif. Banyak perusahaan pelayaran ingin meremajakan armadanya, tapi
sulit memperoleh pinjaman di pasar uang domestic. Dan disisi lain lebih mudah
memperoleh pinjaman dari sumber-sumber luar negeri. Beberapa perusahaan
besar cenderung mendaftarkan kapalnya di luar negeri (flagged-out). Tapi
perusahaan kecil dan menengah tidak mampu melakukannya, sehingga tak ada
alternative kecuali menggunakan kapal berharga murah, tapi tua dan scrappy.
Akibatnya terjadi ketergantungan yang semakin besar pada kapal sewa asing dan
pemrosotan produktivitas armada.
41
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
42
perkapalan nasional. Kapasitas galangan kapal Indonesia masih belum dapat
membuat kapal yang berkapasitasi diatas 60.000 DWT. Ini akan menjadi kerugian
potensial Indonesia dimana permintaan kapal dengan ukuran tersebut semakin
meningkan seiring dengan pertambahan volume perdagangan dunia. Oleh karena
itu pemerintah seharusnya memberikan perhatian yang serius terhadap
pengembangan infrastruktur transportasi laut di Indonesia.
43
DAFTAR PUSTAKA
http://www.kompasiana.com/bagus.wilar/revitalisasi-pengelolaan-
transportasilaut-menuju-indonesia-incorporated_54f3867d745513982b6c7aae
http://kapal-indonesia.com/tag/perkembangan-kapal-di-indonesia/
44