Anda di halaman 1dari 2

Pada suatu masa lahirlah seorang anak laki-laki yang memiliki sifat berbeda dengan masyarakat

kampung kauman dan diberi nama Ahmad darwis, kebanyakan masyarakat kampung selalu memberikan
sesajen ditempat-tempat yang dianggap sakral salah satunya menyimpan kelapa muda dan kembang-
kembang dibawah pohon rindang. Setelah ahmad darwis berusia 15 tahun, ia memutuskan untuk
memunaikan ibadah haji dan mendalami agama islam dimekah(arab), setelah pulang dari mekah untuk
menimbah ilmu ahmad darwis merubah namanya menjadi Ahmad Dahlan.

Dan setelah itu ia menikahi seorang perempuan adik dari K.H.Lurah noor yang bernama Siti
walidah sepupunya sendiri.Ketika Ayahnya (K.H.Abu Bakar) wafat, beliau menitipkan amanat kepada
Ahmad Dahlan untuk meneruskan Langgar untuk kepentingan umat islam. K.H.Ahmad Dahlan pada saat
dimekkah ia terispirasi untuk meluruskan pemikiran tantang islam oleh jamaludih al-afghani yang
membawa islam dengan mengikuti jaman.

Lalu Ahmad Dahlan langsung membuat pengajian yang langsung diramaikan oleh remaja
kauman, dengan cara pengajaran yang berbeda dengan pengajian biasanya.tetapi dengan itu semua
menimbulkan kegelisahan oleh ulama yang lebih senior. Setelah itu Ahmad Dahlan melihat tentang arah
kiblat pada masjid disemarang, yang mengarah kearah kearah timur laut, dan hampir semua masjid
didaerah tersebut termasuk masjid gede salah menentukan arah kiblat. Karena arah kiblat sebelum
Ahmad Dahlan teliti, bahwa arah kiblat selama ini mengarah ke Afrika, tetapi pertentangan oleh para
kyai termasuk Kyai penghulu mengatakan Ahmad Dahlan sudah melenceng dengan ajaran islam.
Sehingga para Kyai di desa kauman membongkar paksa mushola Ahmad Dahlan karena dikiranya
mereka mengajarkan aliran yang tidak benar. Setelah mereka membongkar langar Ahmad Dahlan, ia pun
pergi meninggalkan dasa kauman dengan membawa anak dan istrinya tetapi hal itu diurunginya karana
pamannya membujuk agar dahlan tidak meninggalkan desa karena masih banyak yang membutuhkan
beliau termasuk murid-muridnya. Setelah itu tidak lama kemudian dahlan membangun kembali
langgarnya.

Setelah itu dahlan meleksanakan ibadah haji yang ke 2 pada tahun 1903 bersama siradj, dan
ketika itu ada rapat rapat yang dipimpin oleh Dr.Wahidin soediroboesodo memimpin rapat
pembentukan Boedi utomo dengan mengajak untuk bersatu untuk menenggelamkan belanda.

5 tahun kemudian murid Ahmad Dahlan menunaikan ibadah haji dan mengganti nama menjadi,
Fahrudin dan danil menggati nama menjadi Sudja sedangkan muridnya yang satu lagi bernama sangadi
tidak ingin menggati namanya. Pertemuan mereka membahas tentang perkumpulan budi utomo.
Menurut masyarakat kauman kelompok budi utomo itu adalah kelompok kejawen. Kebiasaan dari
kelompok tersebut adalah menjelek-jelekan islam, menganggap Islam itu agama yang terbelakang
mereka lebih memilih untuk bersenang-senang dengan kaum penjajah Belanda salah satunya yaitu
minum alkohol yang sudah jelas dilarang oleh ajaran Islam.

Masyarakat begitu membenci anak tersebut ketika sudah menjadi Kyai karena dianggap
ajarannya menyesatkan karena Kyai tersebut berkeinginan merubah sifat masyarakat kearah yang lebih
baik dan sesuai dengan ajaran Islam sebenarnya. Kyai tersebut mulai mendekati masyarakat Kauman
secara perlahan-lahan yakni masuk kesuatu kelompok, sekolah-sekolah dengan pendekatan ajaran Islam
yang sesungguhnya.
Masyarakat kampung bahkan menganggap bahwa ajaran yang diajarkan Kyai Ahmad Dahlan
tersebut menyesatkan dan anak-anak dari masyarakat kampung dilarang untuk belajar terhadapnya
karena sudah dikategorikan sebagai orang kafir. Bukan hanya itu saja, keluarga Kyai Ahmad Dahlan ayah
dan ibunya Ahmad Dahlan selalu melarang Kyai Ahmad Dahlan untuk meneruskan ajarannya itu.

Ahmad Dahlan selaku Kyai dikampung tersebut selalu di cemoohkan oleh warga masyarakat
kampung Kauman bilamana Kyai Ahmad Dahlan lewat mereka selalu menyebutnya dengan sebutan Kyai
kafir namun Kyai Ahmad Dahlan tidak terpengaruh dengan ejekan-ejekan yang dilontarkan orang-orang,
Kyai Ahmad Dahlan tetap sabar dan teguh dengan pendiriannya.

Pada suatu masa Kyai Ahmad Dahlan mendirikan sekolah madrasah dengan dibantu oleh murid-
muridnya, sekolah tersebut dibuka secara gratis untuk umum, anak-anak yang belum sekolah, dan anak-
anak dari keluarga yang tidak mampu. Kyai Ahmad Dahlan dan murid-muridnya mencari anak-anak
dikampung Kauman mereka dirawat layaknya anak sendiri dan dibekali dengan ajaran-ajaran Islam yang
benar. Namun setelah berdirinya sekolah tersebut mendapati tolakan-tolakan dari guru-guru besar yang
dahulu mengajari Ahmad Dahlan saat menuntut ilmu karena sekolah yang didirikan Ahmad Dahlan
menggunakan fasilitas-fasilitas yang sudah modern seperti adanya meja, kursi, papan tulis. Guru-
gurunya marah karena fasilitas tersebut adalah fasilitas yang digunakan oleh orang-orang kafir.

Saat guru besar yang mengajari Ahmad Dahlan tempo dulu datang mengunjungi sekolah yang
didirikan Kyai Ahmad Dahlan, gurunya Kyai Ahmad Dahlan tersebut malah mengejek-ngejek Ahmad
Dahlan karena Kyai Ahmad Dahlan salah telah menggunakan fasilitas sekolahnya dengan buatan orang-
orang kafir. Akan tetapi Kyai Ahmad Dahlan menanggapinya dengan tenang dan sabar malah Kyai
Ahmad Dahlan menjelaskan balik secara sopan kepada gurunya tersebut.

Ahmad Dahlan ingin belajar tentang pembentukan suatu perkumpulan organisasi itu seperti apa.
Setelah beliau belajar dengan budi utomo tentng pembentukan suatu organisasi setelah itu beliau
langsung membentuk susunan organisasi dan beliau menjabat sebagai presiden dan dengan
menamakan organisasi atau pekumpulan tersebut dengan memberi nama “MUHAMMADIYAH” yang
artinya pengikut nabi Muhammad SAW. Organisasi yang bertujuan untuk kepentingan umat buakan
kepentingan pribadi dengan menjujung tinggi amanah dan terbuka dengan siapapun. Namun kyiai
penghulu tidak mengijinkan pembentukan organisasi tersebut karan menurutnya Kyai Ahmad Dahlan
didalam organisasi menjebat sebagai residen yang artinya penguasa setelah dipahami oleh Kyai
penghulu bahwa sebenarnya Ahmad Dahlan menjebat sebagai kepala atau presiden dari organisasi
tersebut.setelah itu semua yang sudah dilalukan oleh Ahmad Dahlan diterima adan dimengeri oleh para
Kyai dan masyarakat makan keberadaan organisasi muhammadiyah sudah mulai diterima. dan
K.H.Ahmad Dahlan memutuskan lahirnya muhammadiyah.

Diakhir kisah ajaran yang diajarkan Ahmad Dahlan diterima oleh Masyarakat kampung Kauman,
saking diterimanya banyak orang-orang dari kampung tersebut meminta nasehat kepada Ahmad
Dahlan. Akhirnya mulai dari situlah Kyai Ahmad Dahlan disenangi oleh masyarakat kampung bahkan
sampai memiliki banyak murid ataupun santri-santri yang belajar kepadanya.

Anda mungkin juga menyukai