Anda di halaman 1dari 4

PERSERIKATAN BANGSA-BANGSA (PBB)

1. Proses Terbentuknya PBB

Piagam Atlantik →Konferensi Washington → Konferensi Casablanca →Konferensi Moskow →Konferensi


Dumbarton Oaks →Konferensi Yalta →Konferensi San Francisco. Piagam Atlantik (Atlantic Charter) .

Pada tanggal 14 Agustus 1945 Perdana Menteri Winston Churchill dari Inggris dan Presiden F.D.
Roosevelt dari Amerika Serikat mengadakan pertemuan di atas gladak kapal USS Augusta di Teluk New
Foundland perairan Samudra Atlantik. Kedua kepala pemerintahan itu menandatangani Piagam Altantic
atau Atlantic Charter. Adapun isi pokok Piagam Atlantik sebagai berikut :

 Tidak diperkenankan melakukan perluasan wilayah


 Setiap bangsa berhak menentukan bentuk dan corak pemerintahnya sendiri.
 Semua negara diperkenankan ikut serta dalam perdagangan internasional.
 Mengusahakan perdamaian dunia di mana setiap bangsa dapat hidup bebas dari ketakutan dan
kekurangan.
 Menolak jalan kekerasan dalam menyelesaikan perselisihan internasional

Konferensi San Fransisco (25 April 1945 - 26 Juni 945 ) diikuti oleh 50 Negara. Kelima puluh negara ini
dikenal sebagai negara anggota pendiri (original members) atau anggota asli. Konferensi ini menyetujui
dan menandatangani Piagam Perdamaian (Charter of Peace) yang kemudian piagam ini menjadi Piagam
PBB (United Nations Charter). Pada tanggal 15 Oktober 1945 Polandia ikut bergabung menjadi anggota
ke 51 negara anggota pendiri. Piagam perdamaian itu baru disahkan oleh pemerintah masing-masing
negara peserta pada tanggal 24 Oktober 1945. Pada tanggal tersebut merupakan hari berdirinya PBB
secara resmi.

2. Asas dan Tujuan PBB

a. Asas PBB

Asas Perserikatan Bangsa-Bangsa sebagai berikut.

1) Persamaan derajat dan kedaulatan semua negara anggota.

2) Persamaan hak dan kewajiban semua negara anggota.

3) Penyelesaian sengketa dengan cara damai.

4) Setiap anggota akan memberikan bantuan kepada PBB sesuai ketentuan Piagam PBB.

5) PBB tidak boleh mencampuri urusan dalam negeri negara anggota.

b. Tujuan PBB

Tujuan Perserikatan Bangsa-Bangsa sebagai berikut.

1) Memelihara perdamaian dan keamanan dunia.


2) Mengembangkan hubungan persahabatan antarbangsa berdasarkan asas-asas persamaan derajat,
hak menentukan nasib sendiri, dan tidak mencampuri urusan dalam negeri negara lain.

3) Mengembangkan kerjasama internasional dalam memecahkan masalah-masalah ekonomi, sosial,


budaya, dan kemanusiaan. Menyelesaikan perselisihan dengan cara damai dan mencegah timbulnya
peperangan.

4) Memajukan dan menghargai hak asasi manusia serta kebebasan atau kemerdekaan fundamental
tanpa membedakan warna, kulit, jenis kelamin, bahasa, dan agama.

5) Menjadikan pusat kegiatan bangsa-bangsa dalam mencapai kerja sama yang harmonis untuk
mencapai tujuan PBB.

3. Keanggotaan PBB

 Anggota asli (orginal members) yang terdiri dari 51 negara yang menandatangani piagam san
fransisco.
 Anggota tambahan, yakni negara-negara anggota PBB yang masuk kemudian berdasar syarat-
syarat disetujui Majelis Umum PBB.

Syarat-syarat menjadi anggota PBB :

1) Negara merdeka.

2) Negara yang cinta damai.

3) Sanggup mematuhi ketentuan-ketentuan yang tercantum dalam Piagam PBB.

4) Diusulkan oleh Dewan Keamanan dan disahkan oleh Majelis Umum PBB.

4. Susunan Keanggotaan

Struktur PBB

A. Badan Pokok PBB

1. Majelis Umum (General Assembly)

Majelis ini terdiri dari anggota dari seluruh negara anggota dan bertemu setiap tahun dibawah seorang
Presiden Majelis Umum PBB yang dipilih dari wakil-wakil.

2. Dewan Keamanan (Security Council)

bertugas untuk menjaga kedamaian dan keamanan internasional

3. Dewan Perwalian (Trusteeship Council)


suatu sistem perwalian internasional untuk mengatur pemerintah daerah-daerah yang ditempatkan di
bawah pengawasan PBB melalui persetujuan-persetujuan perwalian individual

4. Dewan Ekonomi dan Sosial (Ecosoc)

Dewan Ekonomi dan Sosial terdiri dari 54 anggota PBB. Fungsinya ialah sebagai dewan yang bertanggung
jawab atas kegiatan ekonomi dan sosial PBB.

5. Mahkamah Internasional

Mahkamah internasional berada di Den Haag, Belanda. Mahkamah merupakan badan kehakiman yang
terpenting dalam PBB. Anggota mahkamah terdiri dari lima belas hakim.

6. Sekretariat Jenderal

Sekretariat menyediakan penelitian, informasi, dan fasilitas yang dibutuhkan oleh PBB untuk rapatnya.
Sekretariat juga menjadi kepala administratif dari PBB.

B. Badan Khusus PBB

a. ILO : mengurusi masalah buruh

b. FAO : pangan dan pertanian

c. UNESCO : pendidikan, ilmu pengetahuan, dan budaya

d. WHO : kesehatan

e. IBRD : disebut juga dengan World Bank, untuk pembangunan dan perkembangan

f. IMF : dana moneter internasional

g. UNICEF : mengurusi anak-anak

h. UNTAC : konferensi perdagangan dan pembangunan

I. UNDP : program pembangunan PBB

j. GATT : persetujuan tarif dan perdagangan. Sekarang berubah jadi WTO

k. ITU : telekomunikasi internasional

l. WMO : meteorologi

m. IMCO : konsultasi maritim antar pemerintah

n. UNHCR : mengurusi pengungsi PBB

5. Perkembangan Hubungan antara RI dengan PBB


PBB ikut campur dalam persoalan Indonesia-Belanda pada pada tanggal 21 Juli 1947 →Terbentuknya
Komisi Jasa-Jasa Baik atau yang kemudian dikenal dengan Komisi Tiga Negara (KTN) mempunyai tugas
yang dibebankan Dewan Keamanan PBB yaitu membantu menyelesaikan sengketa antara RI dan Belanda
secara damai. Atas prakarsa KTN maka tercapailah perundingan Renville. Ketika Belanda melakukan
Agresi Militernya II pada tanggal 19 Desember 1948, Dewan Keamanan PBB mengubah KTN menjadi
Komisi Perserikatan Bangsa – Bangsa untuk Indonesia (UNCI = United Nations Comission for Indonesia)
yang bertugas melancarkan perundingan antara RI dan Belanda. Atas prakarsa UNCI ini maka tercapailah
Perundingan Roem-Royen, di mana perundingan ini merupakan satu jenjang menuju Konferensi Meja
Bundar (KMB). Walaupun melalui KMB Indonesia diakui kedaulatannya secara resmi tanggal 27
Desember 1949, akan tetapi permasalahan antara RI dan Belanda tuntas karena masalah Irian Barat
(sekarang Papua) masih diduduki Belanda. Oleh karena itu RI selain berjuang dengan cara damai dan
diplomasi baik pendekatan langsung dengan Belanda, juga melalui forum internasional. Sebagai
ungkapan rasa terima kasih kepada PBB maka pada tanggal 27 September 1950 Indonesia masuk
menjadi anggota PBB sebagai anggota yang ke-60. Ketika Belanda masih tetap menduduki Irian Barat
sehingga habis kesabaran bangsa Indonesia, oleh Presiden Soekarno dikumandangkan Trikora (Tri
Komando Rakyat) pada tanggal 19 Desember 1961. dengan operasi militer maupun tekanan Belanda
melalui diplomasi maka Belanda terpaksa melepaskan Irian Barat. Melalui Pemerintahan Sementara PBB
(UNTEA = United Nations Temporary Executive Authority) maka Irian Barat kembali ke pangkuan NKRI
pada tanggal 1 Mei 1963. Dengan demikian PBB berperan penting dan berjasa dalam menjaga keutuhan
wilayah RI.

6. Peran Indonesia dalam PBB

 Indonesia ikut menciptakan perdamaian dunia melalui kerja sama dalam konferensi Asia Afrika,
ASEAN maupun gerakan Non Blok.
 Indonesia mengirimkan Pasukan Garuda sebagai sumbangan terhadap PBB untuk menciptakan
perdamaian dunia.
 Pada tahun 1985 Indonesia membantu PBB memberikan bantuan pangan ke Ethiopia pada
waktu dilanda bahaya kelaparan. Bantuan tersebut disampaikan pada peringatan Hari Ulang
Tahun FAO ke- 40.
 Indonesia pernah dipilih sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB pada tahun 1973-
1974.

Anda mungkin juga menyukai