SKRINING GIZI
A. Latar belakang
Malnutrisi merupakan masalah yang sering terjadi pada pasien yang
dirawat di rumah sakit. Berbagai penelitian menunjukkan prevalensi
malnutrisi pada pasien saat masuk RS besarnya sekitar 20% - 60%
bahkan sekitar 10% diantaranya telah menderita malnutrisi tingkat berat.
Sebagian besar pasien malnutrisi ringan dan sedang cepat berkembang
menjadi malnutrisi berat. Di samping itu lebih dari 50% pasien yang
dirawat dengan status gizi baik dapat mengalami malnutrisi selama
perawatan.
Malnutrisi berdampak buruk terhadap proses penyembuhan dan
hasil pembedahan, serta menyebabkan peningkatan morbiditas dan
mortalitas. Status gizi dapat memburuk selama perawatan di RS dan
pada pasien yang mengalami kehilangan berat badan (BB), secara
bermakna dapat terjadi peningkatan risiko timbulnya kekambuhan dalam
waktu yang cepat.
Prevalensi malnutrisi yang tinggi di RS, telah dilaporkan dari
beberapa penelitian yang dilakukan, baik di negara maju maupun negara
berkembang. Di Indonesia, penelitian Sudomo tahun 2001 di RSPAD
Gatot Subroto, Jakarta, pada pasien perawatan Penyakit Dalam,
menunjukkan angka malnutrisi 41,42% dan pasien pasca rawat yang
perlu mendapat intervensi nutrisi berjumlah 78,57%. Menurut penelitian
Sarmila (2004)
di Sanglah Hospital pasien rawat inap : Pasien yang mengalami
penurunan status gizi mempunyai lama rawat lebih panjang ,
menanggung biaya RS lebih tinggi, mempunyai risiko tidak sembuh lebih
tinggi dan mempunyai risiko meninggal di RS lebih tinggi.
Oleh karena itu, pasien rawat jalan dan rawat inap yang mempunyai
risiko menjadi malnutrisi atau sudah dalam keadaan malnutrisi perlu
secara aktif dilakukan kriteria skrining/penyaringan untuk status gizi
sebagai indikasi bahwa pasien membutuhkan asesmen lebih lanjut untuk
intervensi nutritional.
B. Definisi
1) Malnutrisi (gizi salah) merupakan suatu keadaan patologis akibat
kekurangan atau kelebihan secara relatif maupun absolut salah satu
atau lebih zat gizi. Kondisi ini disebabkan karena ketidak
seimbangnya antara masukan dan pengeluaran, yang juga diikuti
oleh gangguan pada proses pencernaan dan proses penyerapan
(Gibson, 2005).
2) Skrining gizi adalah proses yang sederhana dan cepat untuk
mengidentifikasi individu yang mengalami kekurangan gizi atau yang
beresiko terhadap permasalah gizi. Tujuan dilakukannya skrining gizi
adalah untuk menentukan seseorang beresiko malnutrisi atau tidak.
1
C. Pentingnya Skrining Risiko Malnutrisi
1) Idealnya skrining dilakukan oleh perawat Ruangan pada pasien baru
1 x 24 jam setelah pasien masuk RS dan Skrining pasien rawat jalan
dilakukan saat perawat melakukan pengkajian keperawatan.
2) Prinsip Screening Gizi : Sederhana, Efisien, Cepat, Dapat dipercaya,
Murah, Resiko terhadap pasien yang di screening rendah, Dapat
diterima di tingkatan sensitifitas, spesifisitas dan nilai positif dan
negatf dapat diterima.
3) Perlu suatu tool untuk mengidentifikasi pasien yang berisiko
mengalami hospital malnutrition.
2
a. TATA LAKSANA SKRINING GIZI DEWASA BAGI PERAWAT
Kegiatan skrining gizi pada pasien dewasa rawat inap dan rawat
jalan menggunakan Malnutrition Screening Tool (MST). Skrining gizi
dilakukan oleh perawat ruangan 1 x 24 jam setelah pasien masuk RS dan
Skrining pasien rawat jalan dilakukan saat perawat melakukan pengkajian
keperawatan, selain itu perawat juga mengukur tinggi dan berat badan.
Skrining gizi bertujuan untuk mengidentifikasi pasien yang berisiko, tidak
berisiko malnutrisi atau kondisi khusus.
Data yang dikumpulkan dan diisi dalam pengkajian perawat untuk
identifikasi malnutrisi :
Langkah 1
Menanyakan kepada pasien : Data berat badan dan nafsu makan
1. Data berat badan dalam 6 bulan terakhir :
a. Apabila tidak terjadi penurunan BB lingkari skor 0
b. Apabila pasien tidak tahu/tidak yakin dapat ditanyakan dengan baju
apakah lebih longgar, bila jawaban ya.............. skor 2
c. bila pasien dapat menjawab penurunan BB
1) 1 – 5 kg skor 1
2) 6 – 10 kg skor 2
3) 11 – 15 kg skor 3
4) > 15 kg skor 4
5) Pasien tidak tahu berapa kg penurunan Bb.......... skor 2
Pasien lama, data dapat dilihat BB dari buku status pasien.
2. Data asupan makan dalam 1 minggu terahir
Apabila terjadi penurunan nafsu makan/kesulitan menerima makan
Skor 1
Apabila tidak atau nafsu makan baik
Skor 0
Langkah 2
Total Nilai MST (skor penurunan berat badan dan nafsu makan)
...........................
3
PENYUSUNAN KRITERIA DAN PENANGANAN MALNUTRISI
4
Gambar 1
ALUR SKRINING GIZI OLEH PERAWAT
PASIEN DPJP Preskripsi diet
awal
Masuk Rawat Inap
POLIKILINIK
Oleh Dietisien
5
b. TATA LAKSANAN SKRINING GIZI ANAK OLEH PERAWAT
Anak termasuk pasien berisiko. Kegiatan skrining gizi pada
pasien anak sebagai bagian dari pengkajian keperawatan menggunakan
STRONG-Kids dengan kriteria pada pasien berisiko malnutrisi dan
pasien tidak berisiko malnutrisi atau apakah pasien termasuk dalam
daftar penyakit atau keadaan yang berisiko mengakibatkan malnutrisi
dan secara individual membutuhkan dukungan gizi.
Skrining gizi dilakukan oleh perawat yang telah mendapat pelatihan
sebelumnya. Skrining gizi pasien rawat inap dilakukan 1 x 24 jam sejak
pasien baru masuk. Skrining pasien rawat jalan dilakukan saat perawat
melakukan pengkajian. Selain itu perawat juga mengukur tinggi ( dalam
m) dan menimbang berat badan ( dalam kg ). Tidak menutup
kemungkinan perangkat skrining khusus/spesifik digunakan pada pasien
anak seperti Nutritional Risk Screening ( NRS anak) , A step-by-step
guide to using STAMP, Paediatric Yorkhill Malnutrition Score ( PYMS )
dilakukan oleh Dietisien sesuai dengan kebutuhan.
Prosedur mengisi skrining risiko malnutrisi modifikasi STRONG-
kids oleh perawat :
1) Perawat mengisi data dalam lembar pengkajian keperawatan anak
untuk skrining gizi STRONG-Kids.
2) Menilai secara klinis status gizi bayi/anak dengan membandingkan
klinis bayi/anak sehat sesuai umur yang ada dalam panduan.
3) Berdasarkan penilaian obyektif data BB yang ada/ menanyakan
kepada orang tua pasien, apakah terdapat penurunan BB selama 1
bulan untuk anak atau untuk bayi BB naik selama 3 bulan.
4) Menanyakan kepada orang tua apakah ada diare/muntah dalam
seminggu terakhir atau asupan berkurang dalam seminggu.
5) Menanyakan kepada orangtua apakah terdapat penyakit yang ada
dalam daftar penyakit yang mengakibatkan pasien mengalami
malnutisi.
Daftar penyakit atau keadaan yang berisiko mengakibatkan
malnutrisi
1. Diare kronik (lebih dari 2 minggu)
2. (Tersangka) Penyakit jantung bawaan
3. (Tersangka) Infeksi Human Immunodeficiency Virus (HIV)
4. (Tersangka) Kanker
5. Penyakit hati kronik
6. Penyakit ginjal kronik
7. TB Paru
8. Terpasang stoma
9. Trauma
10. Luka bakar luas
11. Kelainan anatomi daerah mulut yang menyebabkan kesulitan
makan (misal: bibir sumbing)
12. Rencana ATAU paska operasi mayor (misalnya: laparatomi,
torakotomi)
13. Kelainan metabolik bawaan (inborn error metabolism)
14. Retardasi mental
6
Daftar penyakit atau keadaan yang berisiko mengakibatkan
malnutrisi
15. Keterlambatan perkembangan
16. Lain-lain (berdasarkan pertimbangan dokter )
____________________________
7
Gambar. 3 Mekanisme Pelayanan Gizi di RS Baptis Kediri
H. Koordinasi Pelayanan
Komunikasi antar disiplin ilmu sangat diperlukan untuk memberikan
asuhan yang terbaik bagi pasien. Sebagai bagian dari tim pelayanan
kesehatan. Dietisien harus berkolaborasi dengan dokter, perawat, farmasi
dan tenaga kesehatan lainnya yang terkait dalam memberikan pelayanan
asuhan gizi. Oleh karenanya perlu mengetahui peranan masing-masing
tenaga kesehatan tersebut dalam memberikan pelayanan.
1. Dokter Penanggung Jawab Pelayanan (DPJP)
a. Bertanggung jawab dalam aspek gizi yang terkait dengan keadaan
klinis pasien.
b. Menentukan preskripsi diet awal (order diet awal)
8
c. Bersama dietisien menetapkan preskripsi diet definitive.
d. Memberikan edukasi kepada pasien dan keluarganya mengenai
peranan terapi gizi.
e. Merujuk pasien yang membutuhkan asuhan giz atau konseling gizi
f. Melakuakn pemantauan dan evaluasi terkait masalah gizi secara
berkala bersama dietisien, perawat dan tenaga lain selama pasien
dalam masa perawatan.
2. Perawat
a. Melakukan skrining gizi pasien pada asesmen awal perawatan
b. Merujuk pasien yang berisiko maupun sudah terjadi malnutrisi dan
atau kondisi khusus ke dietisien.
c. Melakukan pengukuran antropometri yaitu penimbangan Berat
Badan, Tinggi Badan/panjang badan secara berkala.
d. Melakukan pemantauan, mencatat asupan makanan dan respon
klinis pasien terhadap diet yang diberikan dan menyampaikan
informasi kepada dietisien bila terjadi perubahan kondisi pasien,
e. Memberikan motivasi kepada pasien dan keluarga terkait pemberian
makanan melalui oral/enteral dan parenteral.
3. Dietisien
a. Mengkaji hasil skrining gizi perawat dan order diet awal dari dokter.
b. Melakukan asesmen/pengkajian gizi lanjut pada pasien yang
berisiko malnutrisi, malnutrisi atau kondisi khusus meliputi
pengumpulan, analisa dan interpretasi data riwayat gizi, riwayat
personal, pengukuran antropometri, hasil laboratorium terkait gizi
dan hasil pemeriksaan fisik terkait gizi.
c. Mengidentifiksai masalah/diagnosa gizi berdasarkan hasil asesmen
dan menetapkan prioritas diagnosis gizi.
d. Merancang intervensi gizi dengan menetapkan tujuan dan preskripsi
diet yang lebih terperinci untuk penetapan diet definitive serta
merencanakan edukasi / konseling.
e. Melakukan koordinasi denga dokter terkait diet definitive.
f. Koordinasi dengan dokter, perawat, dan tenaga lain dlam
pelaksanaan intervensi gizi.
g. Melakukan monitoring respon pasien terhadap intervensi gizi
h. Melakukan evaluasi proses maupun dampak asuhan gizi
i. Memberikan penyuluhan, motivasi dan konseling gizi pada pasien
j. Mencatat dan mela[porkan hasil asuhan gizi kepada dokter
k. Melakukan asesmen gizi ulang (reasesment) apabila tujuan belum
tercapai
l. Mengikuti ronde pasien bersama tim kesehatan
m. Berpartisipasi aktif dalam pertemuan atau diskusi dengan dokter,
perawat, anggota tim asuhan gizi lain, pasien dan keluarganya
dalam rangka evaluasi keberhasilan pelayanan gizi.
9
4. Farmasi
a. Mempersiapkan obat dan zat gizi terkait seperti vitamin, mineral,
elektroloi dan nutrisi parenteral.
b. Menentukan kompabilitas zat gizi yang diberikan kepada pasien,
c. Membantu mengawasi dan mengevaluasi penggunaan obat dan
cairan parenteral oleh pasien bersama perawat
d. Berkolaborasi dengan dietisien dalam pemantauan interaksi obat
dan makanan
e. Memberikan edukasi kepada pasien dan keluarga mengenai
interaksi obat dan makanan.
10
DAFTAR PUSTAKA
11
LAMPIRAN
TOTAL SKOR
3. Pasien dengan diagnosis khusus Ya Tidak
(DM, penyakit ginjal kronik/hemodialisa, geriatri , Immunitas menurun, ICU,
ICCU, Luka bakar, sirosis hepatis, pasien dengan sakit berat, pasien dengan
kemoterapi )
...................................................................................................................
Bila skor ≥ 2 dan Atau dengan Diagnosis khusus maka pasien berisiko
malnutrisi, konsul ke DPJP atau dirujuk ke Ahli Gizi/Dietisien
12
Nama :
No. Rekam Medis :
Tgl. Lahir :
Jenis kelamin :
Ruangan/kelas :
Lampiran 2
RUMAH SAKIT BAPTIS KEDIRI
Jl. Brigjen (Pol) I.B.H. Pranoto 1 – 7 Telp (0354) 682170, 684172
Fax. (0354) 681173
KEDIRI – 64102 – INDONESIA
Email : rsbaptiskediri@yahoo.com
Website : www.rsbaptiskediri.com
13
5. Penyakit dan Hubungannya dengan kebutuhan gizi
Diagnosa medis : ..................
Hubungan dengan kebutuhan metabolik (Stress) □ A
Ada
□ Rendah s/d sedang B
□ Tinggi C
B. Penilaian Fisik
□ Hilang lemak sub kutan (trisep, dada) :
...............................
□ Hilang massa otot (quadriceps, deltoids)
:...........................
□ Udem pergelangan kaki :..............................
□ Udem sacral : ............................
□ Asites : ...........................
C. PENILAIAN SGA : Tindak Lanjut
a. Status Gizi Baik __________ A = Diet .................................................
b. Malnutrisi sedang__________ Standar Makanan RS, asesmen ulang 3 hari
c. Malnutrisi berat __________ yang akan datang
Tanggal ................................ Jam.......................
B dan C perluNama asesmen gizi dan lanjutTTD
Dietisien..........................................
14
Nama :
No. Rekam Medis :
Tgl. Lahir :
Jenis kelamin :
Lampiran 3 Ruangan/kelas :
RUMAH SAKIT BAPTIS KEDIRI
Jl. Brigjen (Pol) I.B.H. Pranoto 1 – 7 Telp (0354) 682170, 684172
Fax. (0354) 681173
KEDIRI – 64102 – INDONESIA
Email : rsbaptiskediri@yahoo.com
Website : www.rsbaptiskediri.com
1. Skrining Awal
Jawaban
No. Kriteria
Ya Tidak
1. Apakah IMT < 20.5 ?
2. Apakah pasien kehilangan BB dalam 3 bulan terakhir ?
3. Apakah asupan makan pasien menurun 1 minggu terakhir
?
4. Apakah pasien dengan penyakit berat ? (ICU)
- Jika tidak untuk semua kriteria skrining diulang 1
minggu kemudian
- Jika ada 1 atau lebih kriteria dengan jawaban ya
dilakukan skrining lanjut
2. Skrining Lanjut I
Risiko Gizi Kriteria
Absen (Skor = 0) Status gizi normal
Ringan (Skor =1) Kehilangan BB > 5% dalam 3 bulan atau asupan 50-
75% dari kebutuhan
Sedang (Skor = 2) Kehilangan BB > 5% dalam 2 bulan atau IMT 18.8-20.5
atau asupan 25-50% dari kebutuhan
Berat (Skor = 3) Kehilangan BB > 5 % dalam 1 bulan ( > 15% dalam 3
bulan ) atau asupan IMT < 18.5 atau 0-25% dari
kebutuhan
3. Skrining Lanjut II
Risiko Gizi Kriteria
Absen (Skor = 0) Status gizi normal
Ringan (Skor =1) Fraktur, pasien kronik (Sirosis hati, COPD, HD rutin,
DM, kanker)
Sedang (Skor = 2) Bedah mayor, Stroke, Pneumonia berat, Kanker darah,
Sepsis
Berat (Skor = 3) Cedera kepala, transplantasi sumsum pasien ICU
15
Skrining Skrining lanjut II Usia > 70 Total Skor
lanjut I tahun
SKOR
RISIKO / TIDAK RESIKO
Keterangan :
Skor 3 : Risiko Malnutrisi, perlu perencanaan gizi secara dini
Skor < 3 : Tidak Berisiko Malnutrisi atau bisa dilakukan skrining seminggu
kemudian
16
Nama :
No. Rekam Medis :
Tgl. Lahir :
Jenis kelamin :
Lampiran 4 Ruangan/kelas :
RUMAH SAKIT BAPTIS KEDIRI
Jl. Brigjen (Pol) I.B.H. Pranoto 1 – 7 Telp (0354) 682170, 684172
Fax. (0354) 681173
KEDIRI – 64102 – INDONESIA
Email : rsbaptiskediri@yahoo.com
Website : www.rsbaptiskediri.com
Skor total
...................
17
Nama :
No. Rekam Medis :
Tgl. Lahir :
Jenis kelamin :
Lampiran 5 Ruangan/kelas :
RUMAH SAKIT BAPTIS KEDIRI
Jl. Brigjen (Pol) I.B.H. Pranoto 1 – 7 Telp (0354) 682170, 684172
Fax. (0354) 681173
KEDIRI – 64102 – INDONESIA
Email : rsbaptiskediri@yahoo.com
Website : www.rsbaptiskediri.com
18
7. Mengalami stres psikologis/penyakit akut dalam 3
bulan terakhir
a. Tidak =0
b. Ya =1
8. Mobilitas
a. Hanya terbaring atau di atas kursi roda
=0
b. Dapat bangkit dari tempat tidur tapi tidak ke luar
rumah = 1
c. Dapat pergi ke luar rumah
=2
9. Masalah Neuropsikologis
a. Demensia berat dan depresi =0
b. Demensia ringan =1
c. Tidak ada masalah psikologis =2
Penilaian Diet
10. Nyeri tekan atau luka kulit
a. Ya =0 b. Tidak = 1
11. Berapa banyak daging yang dimakan setiap hari
?
a. 1 x makan = 0
b. 2 x makan = 1
c. 3 x makan = 2
12. Asupan protein terpilih
a. Minimal 1 x penyajian untuk produk-produk susu
olahan
( susu, keju, yoghurt, es krim dll) per hari
Ó Ya Ó tidak
b. Dua atau lebih penyajian produk-produk kacang-
kacangan
( tahu, tempe, susu kedelai, dll) dan telor
perminggu
Ó Ya Ó Tidak
c. Daging, ikan, dan unggas tiap hari ( ayam, sapi,
kambing, kerbau,
Kerang-kerangan, teri, burung, dll)
Ó Ya Ó Tidak
Untuk jawaban no 1 = 0
2 0,5
3 1
13. Konsumsi 2 atau lebih penyajian sayuran atau
buah-buahan per hari
a. Tidak =0 b. Ya =1
14. Bagaimana asupan makanan 5 bulan terakhir
karena hilangnya nafsu makan, masalah
pencernaan, atau kesulitan menelan.
a. Kehilangan nafsu makan yang berat =0
19
b. Kehilangan nafsu makan sedang =1
c. Tidak kehilangan nafsu makan =2
15. Berapa banyak cairan ( air, jus, kopi, teh, susu
dll) yang dikonsumsi per hari
a. < 3 cangkir = 0
b. 3 – 5 cangkir = 1
c. > 5 cangkir = 2
16. Pola makan
a. Tak dapat makan tanpa bantuan =0
b. Dapat makan sendiri dengan sedikit kesulitan =1
c. Dapat makan sendiri tanpa masalah =2
Penilaian Diri
17. Apakah mereka tahu bahwa mereka memiliki
masalah gizi ?
a. Malnutrisi berat = 0
b. Tidak tahu atau malnutrisi sedang = 1
c. Tidak ada masalah gizi = 2
18. Dibandingkan dg orang lain dg usia yang sama,
bagaimanakah mereka menilai kesehatan mereka
sekarang ?
a. Tidak baik =0 c. Baik =
1
b. Tidak tahu = 0,5 d. Lebih baik =
2
Total penilaian ( Maksimal 30 poin )
Skor Indikator Malnutrisi :
Skor 24 = gizi baik
Skor 17 - 23,5 = berisiko malnutrisi
Skor < 17 = malnutrisi
20
LAMPIRAN SKRINING GIZI ANAK
Lampiran 6
Skor :
1. Apakah pasien tampak kurus ?
a. Tidak 0
b. Ya 1
2. Apakah terdapat penurunan BB selama satu bulan terakhir?
(berdasarkan penilaian obyektif data BB bila ada/penilaian subyektif
dari orang tua pasien ATAU
bayi < 1 tahun : BB naik selama 3 bulan terakhir)
a. Tidak 0
b. Ya 1
3. Apakah terdapat salah satu dari kondisi berikut?
Diare ≥ 5 kali/hari dan atau muntah > 3 kali/hari dalam
seminggu terakhir
Asupan makanan berkurang selama 1 minggu terakhir
a. Tidak 0
b. Ya 1
4. Apakah terdapat penyakit atau keadaan yang mengakibatkan pasien
berisiko mengalami malnutrisi? (lihat tabel)
a. Tidak 0
b. Ya 2
Total Skor : ..................................
Sudah dibaca dan diketahui oleh Dietisien (diisi oleh Dietisien)
diberitahukan ke Dokter (coret salah satu)
Ya, pukul ....................
Tidak
21
Interpretasi skor :
0 Risiko Rendah
1- 3 Risiko Sedang
4-5 Risiko Berat
22
Nama :
No. Rekam Medis :
Tgl. Lahir :
Jenis kelamin :
Lampiran 7 Ruangan/kelas :
RUMAH SAKIT BAPTIS KEDIRI
Jl. Brigjen (Pol) I.B.H. Pranoto 1 – 7 Telp (0354) 682170, 684172
Fax. (0354) 681173
KEDIRI – 64102 – INDONESIA
Email : rsbaptiskediri@yahoo.com
Website : www.rsbaptiskediri.com
1. Skrining Awal
Jawaban
No. Kriteria
Ya Tidak
1. Apakah BB/PB < -3 SD / P < 5 atau LILA / U < 85 % ?
2. Apakah pasien kehilangan BB dalam 1 bulan terakhir ?
3. Apakah asupan makan pasien menurun 1 minggu terakhir
?
4. Apakah pasien dengan penyakit berat ?
- Jika tidak untuk semua kriteria skrining diulang 1
minggu kemudian
- Jika ada 1 atau lebih kriteria dengan jawaban ya
dilakukan skrining lanjut
2. Skrining Lanjut I
Risiko Gizi Kriteria Skor
Absen (Skor Status gizi normal
= 0)
Ringan (Skor Kehilangan BB > 5% dalam 1 bulan atau
=1) asupan 50-75% dari kebutuhan
Sedang (Skor Kehilangan BB> 5% dalam 2 bulan atau
= 2) asupan 25-50% dari kebutuhan
Berat (Skor = Kehilangan BB > 5 % dalam 1 (> 15% dalam 3
3) bulan) atau asupan 0-25% dari kebutuhan
3. Skrining Lanjut II
Risiko Gizi Kriteria Skor
Absen (Skor Status gizi normal
= 0)
Ringan (Skor Fraktur, pasien kronik (sirosis hati, COPD, HD
=1) rutin, DM, kanker)
Sedang (Skor Bedah mayor, stroke, pneumonia berat, kanker
= 2) darah, sepsis
Berat (Skor = Cedera kepala, transplantasi sumsum pasien
3) ICU
23
Skrining lanjut I Skrining lanjut II Total Skor
SKOR
RISIKO / TIDAK RESIKO
Keterangan :
Skor 3 : rIsiko malnutrisi, perlu perencanaan gizi secara dini
Skor < 3 : tidak berIsiko malnutrisi atau bisa dilakukan skrining seminggu
kemudian
24
Nama :
No. Rekam Medis :
Tgl. Lahir :
Jenis kelamin :
Lampiran 8 Ruangan/kelas :
RUMAH SAKIT BAPTIS KEDIRI
Jl. Brigjen (Pol) I.B.H. Pranoto 1 – 7 Telp (0354) 682170, 684172
Fax. (0354) 681173
KEDIRI – 64102 – INDONESIA
Email : rsbaptiskediri@yahoo.com
Website : www.rsbaptiskediri.com
25
Langkah Kelima – rencana Asuhan
- Risiko Tinggi Melakukan tindakan
Mengarahkan pasien untuk
mendapatkan asuhan dari
Dietisien
Memantau dan mengevaluasi
pasien
- Risiko Sedang Memantau konsumsi pasien
selama 3 hari
Mengulang pengkajian awal 3
hari kemudian
- Risiko Rendah Mengulang pengkajian awal 7
hari kemudian
26
Nama :
No. Rekam Medis :
Tgl. Lahir :
Jenis kelamin :
Lampiran 9 Ruangan/kelas :
RUMAH SAKIT BAPTIS KEDIRI
Jl. Brigjen (Pol) I.B.H. Pranoto 1 – 7 Telp (0354) 682170, 684172
Fax. (0354) 681173
KEDIRI – 64102 – INDONESIA
Email : rsbaptiskediri@yahoo.com
Website : www.rsbaptiskediri.com
Tidak 0
(usual intake)
Tahap Has the child Ya
3 had a decrease of 1
Reduced intake usual intake for at
(including least the past
feeds) for at week
Least the part Ya
week No intake (or a
few sips of feed 2
only) for at least
the past week
Tidak 0
Ya
Tahap Will the child For at least the
27
4 nutrition be next week
Affected by the Decreased 1
recent intake and/or
admission Increased
condition for at requirements
least the next and/or
week ? Increased
losses
Ya 2
No intake ( or a
few sips of feed
only) for at least
the next week
Tahap Total Skor
5 (total 1 – 4) Total PYPS Skor
28
Nama :
No. Rekam Medis :
Tgl. Lahir :
Jenis kelamin :
Lampiran 10 Ruangan/kelas :
RUMAH SAKIT BAPTIS KEDIRI
Jl. Brigjen (Pol) I.B.H. Pranoto 1 – 7 Telp (0354) 682170, 684172
Fax. (0354) 681173
KEDIRI – 64102 – INDONESIA
Email : rsbaptiskediri@yahoo.com
Website : www.rsbaptiskediri.com
Diagnosis Medis :
BB : kg TB : cm IMT : kg/m²
Tinggi Lutut :
PARAMETER cm LLA : cm
Skor
1. Skor IMT
IMT > 20 (Obesitas > 30) =0 ( )
IMT 18,5 – 20 =1
IMT < 18,5 =2
2. Skor kehilangan BB yang tidak direncanakan 3 – 6 bulan terakhir
BB hilang < 5 % =0 ( )
BB hilang 5 – 10 % =1
BB hilang > 5 % =2
3. Skor efek penyakit akut
Ada asupan nutrisi > 5 hari =0 ( )
Tidak ada asupan nutrisi > 5 =2
Tanggal : .................................
Tanda Tangan Dietisien/Ahli Gizi
(..................................................)
29