Anda di halaman 1dari 4

Nama : Ari Lestari Dosen : Sri Luliana, M.Sc.

, Apt
NIM : I4041171023
Program Profesi Apoteker Angkatan VII

TUGAS HERBAL MEDICINE

1. RR seorang laki-laki berusia 46 tahun, datang ke tempat praktek anda, die membeli
obat (menebus copy resep) metformin dan atenolol. Dia bertanya kepada anda tentang
obat herbal yang dapat membantu menurunkan berat badannya. RR tinggi 170 cm
dengan BB 110 kg. RR bercerita dia pernah mengkonsumsi bitter orange (Citrus
aurantium) tetapi tidak efektif. Menurut anda herbal yang dapat direkomendasikan
adalah...
a. Temulawak (Curcuma Xanthorriza) d. Mengkudu (Morindra citrifolia)
b. Buah bit (Beta vulgaris) e. Kratom (Mytragina speciosa)
c. Epedra (Ephedra sinica)

Alasan:

Kandungan bioaktif dalam buah mengkudu (Morindra citrifolia) seperti polifenol


(asam fenolat), flavonoid, dan kumarin (skopoletin) menunjukkan efek yang
bermanfaat pada pengobatan obesitas dan disfungsi metabolik. Penelitian pada hewan
yang diberikan makanan tinggi lemak + jus mengkudu menunjukkan penurunan
massa jaringan adiposa, penurunan kadar trigliserida, dan meningkatkan toleransi
terhadap glukosa tanpa adanya efek toksik sehingga berdampak pada penurunan berat
badan. Hal tersebut menunjukkan adanya efek anti-obesitas pada jus buah mengkudu.

Jurnal referensi:

Inada AC, Figueiredo PS, Aparecida R, Freitas KC, Hiane PA, Castro AP, et al.
[Review] Morinda citrifolia Linn. (Noni) and Its Potential in Obesity-Related
Metabolic Dysfunction. Nutrients Journal. 2017.9(540).
Link: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5490519/

2. JO seorang wanita berusia 45 tahun, dia mengeluhkan tentang rasa cemas dan
insomnia yang sering dia alami. Dia bercerita 4 tahun yang lalu dia pernah menderita
depresi dan mengkonsumsi St. John’s. Dia bertanya tentang herbal lain selain St.
John’s untuk mengatasi keluhannya tersebut! Menurut anda tanaman yang dapat
direkomendasikan adalah ...
a. Valerian (Valeriana officinalis) d. Akar manis (Glyserizae glabra)
b. Kopi (Coffie arabica) e. Dringo (Acorus calamus)
c. Lidah buaya (Aloe vera)

Alasan:

Ekstrak akar dan bunga valerian telah digunakan secara luas di Eropa beberapa
dekade terakhir untuk mengatasi gangguan tidur. Valerian menjadi alternatif penting
untuk mengatasi insomnia karena relatif murah dan tanpa efek samping yang
diketahui. Valerian dan komponen aktif asam valerinat memiliki efek sedatif dan
anxiolityc dengan mekanisme GABAergic, yang sama seperti obat benzodiazepin.

Jurnal referensi:

Liu Lei, Liu C, Wang Y, Wang Pu, Li Yuxin, Li Bingjin. Herbal Medicine for
Anxiety, Depression and Insomnia. Current Neuropharmacology. 2015.13.
Link: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4790408/

3. Sebuah produk suplement mengandung ekstrak Curcuma xanthorrizha. Bentuk


sediaannya berupa sirup (emulsi), umumnya diperuntukkan untuk anak-anak. Klaim
indikasi yang tepat untuk suplemen tersebut adalah ...
a. Untuk mengobati diare
b. Untuk menambah nafsu makan
c. Untuk mengatasi cacingan pada anak
d. Untuk menurunkan panas (demam)
e. Untuk mengatasi gejala epilepsi

Alasan:

Senyawa aktif kurkuminoid dari temulawak (Curcuma xanthorrizha) dianggap


sebagai senyawa yang bertanggung jawab sebagai penambah nafsu makan, yaitu
dengan memperbaiki kelainan pada kantung empedu dengan memperlancar
pengeluaran cairan empedu dan pankreas, sehingga terjadi peningkatan aktivitas
pencernaan.

Jurnal referensi:

Prasetyo WN, Mufrod. Lozenges Formulation of Mixed Extract of Curcuma


Xanthorrhiza Roxb and Kaempferia Galanga L Using Combination of Filler Agents
Manitol – Maltodextrin. Trad Med J. January 2015.20(1): 37-42. ISSN : 1410-5918.

Link: https://jurnal.ugm.ac.id/TradMedJ/article/view/7748/5999

4. Artemisinin dikelompokkan dalam seskuiterpenoid karena memiliki tiga unit


isoprena. Senyawa tersebut dapat diperoleh dari daun dan pucuk bunga Artemisia
annua. Senyawa tersebut saat ini dikembangkan sebagai obat ...
a. Anti malaria c. Antipiretik e. Anti bakteri
b. Anti tumor d. Analgesik

Alasan:

Artemisia annua merupakan sumber utama senyawa artemisinin yang sangat


bermanfaat sebagai anti malaria. Walaupun mekanisme pasti senyawa ini sebagai anti
malaria belum diketahui, artemisinin diduga bekerja (seperti obat lain, termasuk
kloroquin) dengan mengganggu detoksifikasi hemoglobin, yang merupakan syarat
penting bagi kelangsungan hidup parasit dalam eritrosit. Adanya kandungan flavonoid
pada A. annua memiliki efek sinergis yang berpotensi meningkatkan aktivitas dari
artemisinin sebagai anti malaria.

Jurnal referensi:

Elfawal MA, Towlerz MJ, Reich NG, Golenbock D, Weathers PJ, Rich SM. Dried
Whole Plant Artemisia annua as an Antimalarial Therapy. PLOS ONE. 2012. 7(12).
Link: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/23289055

5. Seorang apoteker yang bekerja dibidang penilaian obat tradisional dan kosmetik
sedang memeriksa suatu produk obat herbal. Produsen obat herbal tersebut
mengklaim bahwa produknya termasuk OHT. Dokumen yang harus ada dan dinilai
oleh apoteker tersebut adalah ...
a. Dokumen hasil standarisasi kandungan zat aktif
b. Dokumen hasil uji sediaan obat
c. Laporan hasil uji farmakologi dan uji toksisitas pada hewan yang dilakukan oleh
produsen
d. Laporan hasil uji farmakologi dan uji toksisitas pada hewan yang dilakukan oleh
lembaga independen
e. Laporan hasil uji farmakologi pada manusia oleh lembaga independen

Alasan :

Berdasarkan Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik


Indonesia Nomor : HK.00.05.41.1384 Tentang Kriteria dan Tata Laksana Pendaftaran
Obat Tradisional, Obat Herbal Terstandar dan Fitofarmaka, sebagaimana dimaksud
dalam BAB V tentang Tata Laksana Memperoleh Izin Edar yaitu :
Pasal 11
(2) Pendaftaran obat tradisional, obat herbal terstandar dan fitofarmaka dilakukan dalam 2
(dua) tahap yaitu pra penilaian dan penilaian.
(3) Pra penilaian sebagaimana dimaksud pada ayat (2) merupakan tahap pemeriksaan
kelengkapan, keabsahan dokumen dan dilakukan penentuan kategori sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 10.
(4) Penilaian sebagaimana dimaksud pada ayat (2) merupakan proses evaluasi terhadap
dokumen dan data pendukung

Pasal 15
(1) Pengajuan pendaftaran dilakukan dengan menyerahkan berkas pendaftaran yang
terdiri dari formulir atau disket pendaftaran yang telah diisi, dilengkapi dengan
dokumen administrasi dan dokumen pendukung.

Pasal 16
Dokumen pendukung obat tradisional, obat herbal terstandar dan fitofarmaka
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 ayat (1) terdiri dari:
a. dokumen mutu dan teknologi sesuai Lampiran 2;
b. dokumen yang mendukung klaim indikasi sesuai jenis dan tingkat pembuktian.
Lampiran 2 yang dimaksud terdiri dari persyaratan mutu dan cara pembuatan.
Persyaratan mutu meliputi sumber, uraian, dan cara pengujian bahan utama dan
bahan tambahan, formula produk jadi, cara pembuatan, cara pengujian (pemerian,
keseragaman bobot, volume, pemeriksaan kimia dan fisika meliputi waktu
hancur, kadar air tablet dan kapsul serta cemaran mikroba), serta spesifikasi
produk jadi.

Sumber referensi:

Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia Nomor :
HK.00.05.41.1384 Tentang Kriteria dan Tata Laksana Pendaftaran Obat Tradisional,
Obat Herbal Terstandar dan Fitofarmaka Tahun 2005.

Link:
https://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=3&cad=rja&
uact=8&ved=0ahUKEwiYt-
6P1ZTXAhXCGpQKHRqsBvkQFggxMAI&url=http%3A%2F%2Fjdih.pom.go.id%2
Fproduk%2FPERATURAN%2520KEPALA%2520BPOM%2FPer%2520KaBPOM_
No.%2520HK.00.05.41.1384_tentang%2520Kriteria%2520dan%2520Ta_2005.pdf&
usg=AOvVaw1G2Cv0yYGBS9z8pnefu69p

Anda mungkin juga menyukai