Anda di halaman 1dari 4

BIODIVERSITAS KOTA TEGAL

Indonesia merupakan salah satu dari negara di dunia yang memiliki keanekaragaman sember daya
alam yang berlimpah. Baik flora, fauna, maupun ekosistemnya. Keanekaragaman sumber daya alam
hayati tersebut begitu berperan dalam kehidupan masyarakat Indonesia itu sendiri. Antara lain sebagai
penghasil sumber daya alam hayati seperti sumber kayu, obat-obatan, plasma nutfah, dan perikanan.
Tidak hanya itu, keanekaragaman sumber daya alam hayati berperan sebagai sarana pengembangan ilmu
pengetahuan, pendidikan, rekreasi, dan wisata serta manfaat dari aspek sosial dan budaya masyarakatnya.
Sumber daya alam hayati tersebut tentu saja berasal dari biodiversitas dari daerah itu sendiri. Indonesia
memiliki ribuan pulau yang masing-masing pulai memiliki jumlah biodiversitas yang banyak dan
bermacam-macam yang menjadikan Indonesia menjadi negara yang sangat kaya akan sumber daya
alamnya. Salah satunya biodiversitas di Kota Tegal.

Kota Tegal merupakan salah satu kota yang berada di Provinsi Jawa Tengah. Ada banyak
biodiversitas yang menempati daerah itu. Selain biodiversitas, keanekaragaman ekosistemnya juga tidak
sedikit. Mulai dari flora dan fauna yang menenpati ekosistem darat, air, sampai pada keanekargaman
ekosistemnya yang tidak kalah indah dengan kota-kota lainnya di Indonesia. Kota Tegal termasuk kota
yang memiliki ketenangan dan kenyamanan cukup baik. Suhu rata-rata di Tegal masih terbilang rata-rata.
Jika siang hari terasa panas namun jika malam hari tidak terlalu dingin. Ekosistemnya belum banyak yang
tercemar, di sana kita masih dapat dengan mudah menemukan ekosistem sawah, ekosistem pantai,
ekosistem rawa, ekosistem tanah lapang, ekosistem hutan bakau, dan masih banyak lagi. Flora dan
faunanya pun masih terjaga habitatnya sehingga dapat berkembang biak dengan baik di sana.

Ada beberapa ekosistem di Kota Tegal yang dijadikan tempat wisata, antara lain ekosistem hutan
bakau dan ekosistem pantai. Ekosistem hutan bakau terletak di kawasan Pantai Alam Indah Tegal. Seperti
namanya, di sana kita akan menemukan banyak pohon bakau yang berjejer rapi. Mangrove bernama latin
Rhizophora. Hutan mangrove merupakan hutan yang tumbuh di atas rawa-rawa berair payau yang
umumnya terletak di garis pantai ataupun tepi sungai yang dipengaruhi oleh pasang surut air laut. Hutan
ini tumbuh khususnya di tempat-tempat di mana terjadi pelumpuran dan akumulasi bahan organik. Baik
di teluk-teluk yang terlindung dari gempuran ombak, maupun di sekitar muara sungai di mana air
melambat dan mengendapkan lumpur yang dibawanya dari hulu. Ekosistem hutan bakau bersifat khas,
baik karena adanya pelumpuran yang mengakibatkan kurangnya aerasi tanah; salinitas tanahnya yang
tinggi; serta mengalami daur penggenangan oleh pasang-surut air laut. Hanya sedikit jenis tumbuhan yang
bertahan hidup di tempat semacam ini, dan jenis-jenis ini kebanyakan bersifat khas hutan bakau karena
telah melewati proses adaptasi dan evolusi. Pada usia tertentu, pohon bakau akan menjadi besar, dengan
akar tunjang yang menyolok dan bercabang-cabang. Tinggi total berkisar 4-30 m, dengan tinggi akar
mencapai 0.5-2 m atau lebih di atas lumpur, dan diameter batang mencapai 50 cm. Bakau merupakan
salah satu jenis pohon penyusun utama ekosistem hutan bakau sehingga bakau sering dijasikan sebagai
pohon yang mencegah abrasi di pantai. Biodiversitas yang terdapat di sana tidak hanya bakau saja,
melaikan terdapat flora dan fauna yang mendiami daerah tersebut misal saja kita dapat menemukan
rerumputan di sekitar jalan setapaknya, dan organisme yang mendiami ekosistem lain. Ekosistem lain
tersebut misalnya ekosistem air dan ekosistem daratnya. Organisme yang mendiami ekosistem air tersebut
misalnya ada fitoplankton, zooplankton, berbagai jenis ikan, ular, kepiting, dan masih banyak lagi.
Sedangkan organisme yang mendiami ekosistem darat antara lain biasanya terdapat kucing, semut,
berbagai jenis serangga, dan sebagainya. Ekosistem berikutnya adalah ekosistem pantai. Di Kota Tegal
terdapat dua pantai yang di kenal sebagian besar masyarakatnya, yaitu Pantai Alam Indah dan Pantai
Purwahamba Indah. Sebenarnya terdapat satu pantai lagi, yaitu Pantai Muarareja. Namun pantai tersebut
masih kurang perawatan sehingga masih banyak terdapat sampah yang terbawa dari tengah laut dan
bermigrasi ke tepi pantainya.

Ekosistem pantai terbentuk dari kombinasi daratan dan perairan. hempasan gelombang membawa
cukup pasir serta lumpur ke daratan yang akan membangun suatu ekosistem baru. Tumbuhan, vegetasi
tumbuhan yang dapat ditemukan pada ekosistem pantai ialah tumbuhan yang mampu beradaptasi dengan
lingkungan pantai serta tumbuhan yang penyebarannya dibantu oleh air. Seperti tumbuhan bakau,
merupakan tumbuhan yang mendominasi daerah muara (pertemuan air laut dan air tawar). Tumbuhan
bakau mampu beradaptasi dengan komponen abiotik pantai dan memiliki adaptasi struktural yaitu
memiliki akar bantu napas untuk meningkatkan pernapasan di daerah akuatik. Akar- akar tumbuhan
bakan sangat kuat sangat penting untuk menjaga pantai dari abrasi. Selain bakau, kelapa yang merupakan
tumbuhan yang penyebarannya dibantu oleh air, biasa ditemukan pada daerah daratan pantai. Biji kelapa
dapat terbawa oleh aliran sungai kemudian sampai pada daerah pantai. Hewan, komunitas hewan
penyusun ekosistem pantai merupakan rantai konsumen yang dapat berasal dari lautan maupun daratan.
Zooplankton dari protozoa, kepiting, remis, kerang, cacing, dan beberapa invertebrata lainnya pula dapat
ditemukan pada ekosistem pantai. Organisme- organisme ini memakan alga- alga atau tumbuhan air yang
terdapat di pinggir pantai. Selain itu, kawanan predator seperti burung yang siap memangsa hewan-
hewan akuatik yang terdapat di pantai. Sangat sedikin ikan yang dapat ditemukan mengingat perbedaan
kadar garam, hanya beberapa ikan yang mampu beradaptasi dengan perubahan kadar garam pada suatu
perairan seperti ikan salmon yang dapat bertahan hidup di ekosistem pantai. Dekomposer, komunitas
pengurai seperti bakteri dari berbagai genus serta jaur dapat ditemukan untuk melengkapi suatu
ekosistem. Dekomposer akan menambah kekayaan unsur abiotik dengan mengembalikan unsur senyawa
organik dari organisme yang telah mati.

Tempat tinggalku beralamat di Jalan Jepara Gg. Tengiri 01, Margadana, Kota Tegal. Ekosistem di
sana masih lumayan terjaga dan belum terkontaminasi, baik tanah, udara, maupun airnya. Di samping
rumahku terdapat kebun atau biasanya disebut pekarangan. Biodiversitas di sana meliputi pohon randu,
ilalang, rumput-rumputan, pohon pisang, cacing, burung, dan masih banyak lagi. Di daerah saya masih
mudah dijumpai kebun dan tanah lapang. Udaranya juga masih asri. Ekosistem airnya pun masih terjaga
sehingga jika bosan di rumah bisa pergi memancing ikan untuk sekedar refreshing ataupun hasil
pancingannya akan di buat masakan. Di sana juga masih banyak warna yang memelihara hewan-hewan
misalnya ayam, kucing, bebek, kambing, dan sebagainya. Di depan rumahku juga terdapat pohon mangga
dengan jenis manggan arum manis. Tanaman yang bernama ilmiah Mangifera indica L merupakan salah
satu varietas unggul mangga lokal yang tak lepas dari pertanian di Indonesia. Buahntya manis makanya
disebut sebagai mangga arum manis. Bentuknya jorong,sedikit berparuh, dan ujung buah meruncing.
Kulit buah agak tipis, memiliki bintik-bintik kelenjar warna keputihan, pangkal buah mangganya warna
merah keunguan, bagian lainnya warna hijau kebiruan, kulit dilapisi lapisam lilin. Daging mangga arum
manis tebal, warna kuning, tekstur lunak, tidak berserat, tidak banyak mengandung air, rasa manis segar,
dan biasanya pada ujung buah lebih terasa masam ketimbang perut buahnya. Bijinya termasuk kecil
dengan bentuk lonjong pipih dan panjang bijinya 13-14 cm. Mangga ini mudah dijumpai di daerah Tegal
baik untuk keberadaan di alam maupun dalam bentuk sudah di jual di pasaran.
Masyarakat Tegal banyak yang berternak hewan-hewan penghasil sumber makan misalnya bebek
dan ikan. Ikan yang sering dibudidayakan adalah ikan bandeng dan mujaer. Oleh karenya biasanya
terdapat empang-empang mudah kita jumpai di sana. Bebeknya biasanya selain di ambil dagingnya, juga
di ambil telurnya untuk membuat telur asin. Orang-orang kebanyakan tidak terlalu menyukai
mengonsumsi telur bebek secara murni tanpa diolah menjadi telur asin. Telur bebek berwarna putih
kebiruan dan cangkangnya lebih tebal dibandingkan telur ayam. Bebek atau itik adalah nama yang umum
untuk beberapa spesies burung dalam famili Anantidae. Bebek adalah burung akuatik yang memiliki
ukuran tubuh yang lebih kecil daripada kerabat dekatnya angsa. Kebanyakan tubuh bebek berbentuk
berlekuk dan membulat. Bebek memiliki paruh yang berbentuk lebar dan mengandung lamellae, yaitu alat
yang berguna untuk menyaring makanan. Kaki bebek memiliki sisik kuat yang terbentuk dengan baik,
dan umumnya kaki bebek berada jauh dibelakang tubuhnya. Sebagai burung aquatik, kaki bebek juga
dilengkapi selaput pada sela-sela jarinya, fungsi dari selaput pada kaki bebek, adalah untuk membantunya
saat berenang di dalam air. berternak bebek ini merupakan salah satu mata pencaharian sebgaian
masyrakat Kota Tegal.

Untuk ternak ikan bandeng dan mujair, cukup banyak dilakukan oleh masyarakatnya karena permintaan
ikan tersebut banyak di pasaran sehingga dapat dijadikan mata pencaharian juga, baik utama maupun
sampingan. Ikan bandeng bernama latin Chanos chanos merupakan Ikan Bandeng adalah ikan konsumsi
yang sudah sangat populer di Asia Tenggara. Ikan ini merupakan satu-satunya species yang masih ada
dalam suku Chanidae. Sebagai ikan konsumsi, bandeng termasuk jenis ikan yang memiliki kandungan
protein tinggi, juga sumber lemak, mineral dan vitamin yang dibutuhkan untuk kesehatan manusia.
bandeng di ketahui tidak memiliki kolesterol sehingga memang sangat baik untuk di konsumsi
masyarakat. Ikan bandeng dikenal dengan nama lainnya yaitu milkfish dan memiliki karakteristik tubuh
langsing berbentuk seperti puluru dengan sirip ekor bercabang sebagai petunjuk bahwa ikan ini adala tipe
perenang yang cepat. Tubuhnya berwarna putih keperak-perakan dan dagingnya berwarna putih susu.
Ikan ini sering dikonsumsi dengan cara digoreng, diasap, atau dibakar. Sedangkan ikan mujair yang
bernama latin Oreochromis mossambicus merupakan ikan ekonomis penting dan dikenal cukup luas oleh
masyarakat di Indonesia. Ikan ini sekilas sangat mirip dengan ikan nila karena masih kerabat dekat yaitu
satu genus Oreochromis, memiliki bentuk tubuh seperti torpedo berukuran sedang dengan panjang total
maksimum yang dapat dicapai adalah sekitar 40 cm. Bentuk badannya pipih dengan warna hitam, keabu-
abuan, kecoklatan atau kuning. Sirip punggungnya (dorsal) memiliki 15-17 duri (tajam) dan 10-13 jari-
jari (duri berujung lunak); dan sirip dubur (anal) dengan 3 duri dan 9-12 jari-jari. Ikan ini mempunyai
toleransi yang besar terhadap kadar garam/salinitas. Jenis ikan ini mempunyai kecepatan pertumbuhan
yang relatif lebih cepat, tetapi setelah dewasa percepatan pertumbuhannya akan menurun. Di habitat
aslinya, mujair banyak ditemukan hidup liar di berbagai perairan air tawar, mulai dari danau, waduk, situ,
rawa maupun sungai. Selain itu, mujair juga dapat ditemukan di air payau seperti di tambak atau muara
sungai. Kemampuan hidup di air payau tersebut sangat dimungkinkan karena mujair memiliki toleransi
yang besar terhadap berbagai tingkat salinitas air.
DAFTAR PUSTAKA

http://bibitbunga.com/tanaman-mangga-arumanis/

http://bappeda.pekanbaru.go.id/berita/462/hutan-manggrove-mangrove-forest--hutan-
bakau/page/1/

http://www.kelasipa.com/2015/08/penjelasan-ekosistem-pantai-lengkap.html

https://ternakpedia.com/970/klasifikasi-nama-ilmiah-bebek/

http://www.dunia-perairan.com/2017/01/ikan-bandeng-chanos-chanos.html

http://www.dunia-perairan.com/2012/08/ikan-mujair.html

Anda mungkin juga menyukai