ANALOG II
[LOGO POLSRI]
Kelompok 10
Oleh :
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
anugerahNya, rahmat dan karunia-Nya Laporan Praktek Elektronika Analog II ini
dapat diselesaikan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
Selain itu saya juga menyadari bahwa laporan kerja ini masih jauh dari
sempurna, oleh sebab itu saya mengharapkan saran dan kritik yang bersifat
membangun untuk tuga-tugas yang akan datang.
Penyusun
Politeknik Negeri Sriwijaya
I. Tujuan Percobaan
IC
IB
VBB VBB
V BE V CE
Vbe
Rin = Ib
𝐼𝑐
hfe =
𝐼𝑏
IC I B4
IB I B3
ΔI C2
I B2
ΔI C1
ΔV CE I B1
V CE
Gambar 1.2
Gambar 1.3
2. Pastikan posisi multimeter pada posisi yang tepat ( A meter atau V meter )
dengan range yang telah di sesuaikan dengan potensiometer pada posisi
minimum.
3. Atur tegangan catu daya pada 6 volt dan di hubungkan dengan rangkaian.
4. Perhatikan tabel pengukuran aturlah P1 sehingga Vbe menunjukkan nilai
0,1. Baca penunjukkan ampere meter dan catat dalam tabel.
5. Naikkan Vbe dengan memutar potensiometer P1 untuk harga 0,2V 0,3V
sampai 0,7V ( sesuai tabel ), catat penunjukkan Ib dan isikan dalam tabel.
6. Kembalikan potensiometer pada posisi semula ( minimum ).
7. Atur tegangan catu daya untuk tegangan 9V.
8. Ulangi langkah 4 5 dan 6.
9. Setelah selesai matikan semua peralatan.
Politeknik Negeri Sriwijaya
Gambar 1.4
Gambar 1.5
2. Pastikan kedua multimeter pada posisi ampere meter untuk mengukur arus
basis (Ib) dan arus kolektor (Ic), Vce diukur dengan osiloskop. P1 dan P2
pada posisi minimum.
3. Atur tegangan caru daya pada tegangan 9V dan hubungkan ke rangkaian.
4. Pelajari dan perhatikan tabel pengukuran.
5. Atur potensiometer P1 sehingga arus basis (Ib) menunjukkan 10A, 12A.
6. Atur P2 sehingga Vce menunjukkan 0,25V catat penunjukkan arus kolektor
dan isikan dalam tabel.
7. Putar lagi P2 sehingga Vce akan bertambah untuk harga 0,5V 0,75V dan
seterusnya sesuai dengan tabel dan catat penunjukkan arus kolektor untuk
setiap langkah ( jaga penunjukkan Ib selalu tetap, jika berubah dikembalikan
ke harga semula dengan mengatur P1 ), isikan pada tabel.
8. Kembalikan P2 ke posisi minimum.
9. Atur P1 sehingga arus dasar menunjuk 20mA.
10. Ulangi langkah 6 7 dan 8.
11. Ulangi langkah 9 dan 10 untuk Ib : 30mA dan Ib : 40mA
12. Kembalikan posisi P1 P2 dan juga catu daya pada posisi minimum.
13. Matikan semua peralatan.
Politeknik Negeri Sriwijaya
V. Data Percobaan
Tabel 1.1
Tabel 1.2
Tabel 1.3
Penyelesaian :
Ib (µA)
8
5
6 Volt
4
9 Volt
3
0
0,1 0,2 0,3 0,4 0,45 0,5 0,55 0,6 Volt (V)
Politeknik Negeri Sriwijaya
Ic (mA)
300
250
200
6 Volt
150
9 Volt
100
50
0
0,2 0,4 0,6 0,8 1,0 1,4 1,8 2,2 Volt (V)
Ib (µA)
14
12
10
10
8 20
30
6
40
4
0
0,25 0,5 0,75 1,0 1,5 2 3 4 6 8
Volt (V)
Politeknik Negeri Sriwijaya
Vce = 6 V Vce = 9 V
24,75 25,70
ℎ𝑓𝑒 =𝐼𝑐
𝐼𝑏 = = 123,75𝑚𝐴 ℎ𝑓𝑒 =𝐼𝑐
𝐼𝑏 = = 128,5𝑚𝐴
0,2 0,2
50,21 49,52
ℎ𝑓𝑒 =𝐼𝑐
𝐼𝑏 = = 125,525 𝑚𝐴 ℎ𝑓𝑒 =𝐼𝑐
𝐼𝑏 = = 123,8 𝑚𝐴
0,4 0.4
73,03 73,23
ℎ𝑓𝑒 =𝐼𝑐
𝐼𝑏 = = 121,72𝑚𝐴 ℎ𝑓𝑒 =𝐼𝑐
𝐼𝑏 = = 122,05 𝑚𝐴
0,6 0,6
95,38 95,54
ℎ𝑓𝑒 =𝐼𝑐
𝐼𝑏 = = 119,225 𝑚𝐴 ℎ𝑓𝑒 =𝐼𝑐
𝐼𝑏 = = 119,42𝑚𝐴
0,8 0,8
117,39 120,53
ℎ𝑓𝑒 =𝐼𝑐
𝐼𝑏 = = 117,39 mA ℎ𝑓𝑒 =𝐼𝑐
𝐼𝑏 = = 120,53 𝑚𝐴
1,0 1,0
159,92 162,46
ℎ𝑓𝑒 =𝐼𝑐
𝐼𝑏 = = 106,61𝑚𝐴 ℎ𝑓𝑒 =𝐼𝑐
𝐼𝑏 = = 108,31 𝑚𝐴
1,5 1,5
201,52 204,42
ℎ𝑓𝑒 =𝐼𝑐
𝐼𝑏 = = 111,95 𝑚𝐴 ℎ𝑓𝑒 =𝐼𝑐
𝐼𝑏 = = 113,57 𝑚𝐴
1,8 1,8
241,09 245,04
ℎ𝑓𝑒 =𝐼𝑐
𝐼𝑏 = = 109,58𝑚𝐴 ℎ𝑓𝑒 =𝐼𝑐
𝐼𝑏 = = 111,38 𝑚𝐴
2,2 2,2
Politeknik Negeri Sriwijaya
Ib = 10µA
Ib = 20µA
Ib = 30 µA hasilnya adalah :
Ib = 40 µA
IX. Kesimpulan
2. Pada tabel 1.1 jika nilai Vbe semakin besar maka nilai pada Ib akan
semakin besar pula dan nilai perbedaan pada tegangan 6V dan 9V hasilnya
hampir sama.
3. Pada tabel 1.2 jika nilai Ib semakin besar maka nilai pada Ic pun semakin
besar pula dan perbedaan pada tegangan 6V dan 9V hasilnya hampir sama.