Anda di halaman 1dari 6

BAB III

METODE STUDI KASUS

A. Rancangan Studi Kasus

Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan menggunakan metode

pendekatan studi kasus. Desain studi kasus dilakukan dengan cara meneliti

suatu permasalahan melalui suatu kasus yang terdiri dari unit tunggal. Unit

tunggal disini dapat berarti satu orang. Sekelompok penduduk yang

terkena suatu masalah, misalnya keracunan, atau sekelompok masyarakat

di suatu daerah. Unit yang menjadi kasus tersebut secara mendalam

dianalisis baik dari segi yang berhubungan dengan keadaan kasus itu

sendiri, faktor-faktor yang mempengaruhi, kejadian-kejadian khusus yang

muncul sehubungan dengan kasus, maupun tindakan reaksi kasus terhadap

suatu perlakuan atau pemaparan tertentu. Studi kasus ini bertujuan untuk

menganalisis tingkat stress pasien hipertensi sesudah pemberian terapi

kombinsi pijat punggung dan dzikir

B. Subyek Studi Kasus

Subyek dalam penelitian ini adalah dua orang pasien dengan

kriteria subyek :

1. Kriteria Inklusi

a. Klien dengan hipertensi yang tekanandaranya mengalami stres.

b. Beragama islam dan mau di pijat punggungnya

1
c. Bersedia menjadi subyek penelitian

2. Kriteria Eksklusi

a. Klien dengan hipertensi yang tidak mengalami stress

b. Pasien tidak bersedia menjadi responden atau mengundurkan diri.

c. Ada masalah di punggungnya.

C. Fokus Studi

Kajian utama dari masalah yang akan dijadikan focus utama studi

kasus adalah penurunan tingkat stress pada pasien hipertensi setelah

diberikan intervensi keperawatan dengan kombinasi pijat punggung dan

dzikir.

D. Definisi Operasional Fokus Studi


1. Prosedur terapi kombinasi pijat punggung dan dzikir
Pijatan merupakan stimulasi kulit tubuh secara umum, di pusatkan

pada punggung dan bahu, atau dapat di lakukan pada satu atau

beberapa bagian tubuh dan di lakukan sekitar 10 menit masing-masing

bagian tubuh untuk mencapai hasil relaksasi maksimal selama 3 hari.


Dengan melakukan terapi berdzikir pasien hipertensi dapat

berkurang, , karena dengan berzikir dapat menurunkan tekanan darah,.

Dalam melakukan dzikir dapat membaca bacaan istighfar, yaitu

Astagfirullahaladzim membuat hati pasien menjadi bergetar dan

mengeluarkan air mata. Dilakukan 4 kali pertemuan (satu minggu dua

kali) selama 2 minggu


2. Pasien stres adalah Stress adalah suatu kondisi yang dinamis saat

2
seseorang individu dihadapkan pada peluang, tuntutan, atau

sumberdaya yang di kaitkan dengan apa ang di hasratkan oleh individu

itu dan hasilnya dipandang tidak pasti dan pentin. Stress adalah beban

rohani yang melebihi kemampuan maksimum rohani itu sendiri,

sehingga perbuatan kurang terkontrol secara sehat.9


3. hipertensi adalah suatu keadaan dimana seseorang mengalami

peningkatan tekanan darah di atas normal yang mengakibatkan

peningkatan angka kesakitan (morbilitas) dan angka kematian /

mortalitas. Tekanan darah 140/90 mmHg didasarkan pada dua fase

dalam setiap denyut jantung yaitu fase sistolik 140 menunjukkan fase

darah yang sedang di pompa oleh jantung dan fase diastolic 90

menunjukkan fase darah yang kembali ke jantung.1


E. Instrumen Studi Kasus

Instrument yang digunakan pada penelitian studi kasus ini

menggunakan alat ukur (instrumen) yang di kenal dengan the perceived

stress scale (PSS-10). Skala ini di rancang untuk mengukur sejauh mana

situasi dalam kehidupan individu yang dinilai sebagai stress. Skal ini

terdiri dari 10 item yang di susun berdasarkan pengalaman dan persepsi

individu tentang apa yang di rasakan dalam kehidupan mereka, yaitu

perasaan tidak terprediksi (feeling of unpredictability), persaan tidak

terkontrol (feeling of uncontrollability), dan perasaaaan tertekan (feeling

of overload). Sebelum di lakukan intervensi, di lakukan pre test

3
pengukuran tingkat stress, kemudian di lanjutkan intervensi selama 3 hari

berturut-turut dan di akhiri dengan post test.

F. Metode Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam studi kasus ini,

penulis menggunakan beberapa metode pengumpulan data yang akan

digunakan dalam sebuah proses studi kasus. Metode pengumpulan data

yang akan digunakan antara lain pre test untuk pengisian instrumen alat

ukur stres (the perceived stress scale (PSS-10) untuk mengukur tingkat

stres sebelum dan sesudah menjalani terapi kombinasi pijat unggung dan

dzikir.

Langkah-langkah pengumpulan data :

1. Mengurus perijinan dengan institusi yang terkait untuk melakukan

penelitian.

2. Menjelaskan maksud, tujuan, dan waktu penelitian kepada kepala

ruang atau perawat yang bertanggung jawab di tempat penelitian dan

meminta persetujuan untuk melibatkan subyek dalam penelitian.

3. Meminta calon subyek peneliti untuk menandatangani lembar

informed consent sebagai bukti persetujuan menjadi subyek penelitian.

4. Mengidentifikasi tanda dan gejala stres atau mendiskusikan dengan

subyek tentang cara menurunkan tingkat stres dengan menggunakan

terapi kombinasi pijat punggung dan dzikir..

4
5. Melakukan pengkajian awal menggunakan alat ukur (the perceived

stress scale (PSS-10) melalui pengisian pre test pada subyek sebelum

di lakukan intervensi.

6. Menerapkan intervensi teknik terapi kombinasi pijat punggung dan

dzikir yang 3 kali dalam seminggu selama 2 minggu.

7. Subyek diminta untuk memperhatikan dan mengikuti teknik terapi

kombinasi pijat punggung dan dzikir yang diberikan dalam terapi.

8. Setelah pemberian teknik kombinasi pijat punggung dan dzikir,

dilakukan pengkajian ulang seberapa jauh penurunan tingkat stress

setelah dilakukan tindakan keperawatan.

9. Melakukan pengolahan data.

10. Menyajikan hasil pengolahan data atau hasil penelitian dalam bentuk

grafik, tabel, maupun narasi.

G. Lokasi dan Waktu Studi Kasus

Studi kasus ini akan dilakukan di rumah Sakit daerah Semarang

pada pada bulan Mei 2018.

H. Analisis Data dan Penyajian Data

Dalam studi kasus ini menggunakan analisis data menggunakan

analisis deskriptif. Analisis deskriptif adalah digunakan untuk

menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan

data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud

5
membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi.

Analisa data dan penyajian data yang digunakan untuk mengukur tingkat

stres yaitu dengan menggunakan teknik wawancara langsung.adapun skor

pada instrument perceived stress scale (PSS-10), yaitu :

(total skor 15-26) = Stress ringan

(total skor 15-26) = stress sedang

(total skor >26) = stress berat

I. Etika Studi Kasus

Etika penelitian yang harus ditaati oleh peneliti dalam

melaksanakan studi kasus ini adalah beneficience atau berbbuat baik

dengan melakukan hal yang baik untuk mencegah kesalahan, justice atau

keadilan dengan memberikan terapi yang benar sesuai dengan hukum dan

prosedur standart praktek untuk memperoleh kualitas pelayanan kesehatan

yang baik, nonmaleficience atau tidak merugikan yang berarti tidak

menimbulkan bahaya atau cedera fisik maupun psikologis pada subyek,

confidentiality atau menjaga kerahasiaan dengan merahasiakan data-data

yang sudah dikumpulkan dari subyek, dan veracity atau kejujuran dengan

menjelaskan secara jujur tentang manfaat maupun efek yang akan didapat

jika subyek dilibatkan dalam proyek penelitian tersebut.

Anda mungkin juga menyukai